Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Heart-Lung Endurance Evaluation of Calisthenics Instructors from The Physical, Health and Recreation Education Department of The Faculty of Teacher Training and Education of Syiah Kuala University Syamsulrizal Syamsulrizal; Yeni Marlina; Muhammad Iqbal; Zahara Zahara
Proceedings of AICS - Social Sciences Vol 11 (2021): the 11th AIC on Social Sciences, Syiah Kuala University
Publisher : Proceedings of AICS - Social Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Heart-lung endurance, more commonly referred to as cardiorespiratory, is the capabilities of the heart and lungs in supplying oxygen to move muscles for a considerable duration. Most calisthenics activities take up a significant duration of time, which requires the instructors to have good heart-lung endurance. Continuation exercises could positively improve the endurance of the heart and lungs and be more resilient to fatigues. The instructors continuously perform at least 5 calisthenics sessions for a duration of 30 minutes. The aim of this study is to find the existence of heart-lung endurance of calisthenics instructors from the Physical, Health, and Recreation department of the faculty of teacher training and education of Syiah Kuala University. This study utilizes a descriptive method with a quantitative approach. The population of this study is the entirety of the calisthenics instructors of the Physical, Health, and Recreation department of the Faculty of Education of Syiah Kuala Unversity, totaling 11 people. The sample was selected through a total sampling method. The data was collected using a heart-lung endurance test via a 15 minutes running test (balke test). Based on the analyzed data it could be concluded that the average energy of the female instructors’ lungs was 49.75 ml/kg/min and the male instructor was 52.41 ml/kg/min, detailing (1) 9 female instructors, with a percentage of 90%, reached the highest score and were categorized as ‘good’, and (2) the sole male instructor, 100% of the sample, reached the highest score of the ‘average’ category. The result of the study showed that most athletes were able to effectively maintain and improve their heart-lung endurance, while some needed to improve them through continuous exercise.Keywords:Heart-Lung Endurance, Calisthenics Instructor.
EVALUASI LEG STRENGTH ATLET ANGGAR PPLP ACEH 2019 Ridho Baskoro; Ifwandi Ifwandi; Zahara Zahara
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 6, No 3 (2020): AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latihan PPLP Aceh dilakukan secara rutin setiap harinya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saat mengikuti latihan bersama atlet PPLP Aceh yang bertempat di Stadion Harapan Bangsa Lhoong Raya pada bulan mei 2019, penulis mengamati sebuah simulasi pertandingan yang dilakukan oleh beberapa atlet PPLP, dari pengamatan tersebut terdapat problem pada otot tungkain dimana atlet tersebut tidak mampu menahan posisi menyerang dan bertahan dengan gerakan cepat seperti maju mundur dan lompat, adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi kekuatan otot tungkai atlet Anggar PPLP Aceh tahun 2019. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Populasi penelitian ini adalah sebanyak 8 orang dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan leg dynamometer. Hasil penelitian ini tidak terlepas dari beberapa faktor seperti Jenis kelamin, usia dan berat badan, dimana perbedaan kekuatan yang signifikan terjadi seiring pertambahan umursimpulan pada ini yaitu dari 8 atlet, 2 atlet laki-laki dan 6 atlet perempuan, skor tertinggi laki-laki 185,0 dan skor terendah 75,0. 2 atlet putra berada pada kategori sedang dengan nilai 178-185 Lbs, 2 atlet wanita dengan kekuatan leg strengthdalam kategori bagus dengan nilai 180-183 Lbs, 3 atlet wanita kategori sedang dengan nilai 130-160 Lbs, 1 atlet wanita dengan kategori kurang dengan nilai 75 Lbs. Kata Kunci : Evaluasi, kekuatan Otot tungkai, Anggar
BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GALAKSI DAN HUTAN LINIER Zahara Zahara; Des Welyyanti; Efendi Efendi
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.4.87-92.2018

Abstract

Misalkan G = (V, E) graf terhubung dan c suatu k-pewarnaan dari G. Kelas warna pada G adalah himpunan titik-titik yang berwarna i, dinotasikan dengan Ci untuk 1 ≤ i ≤ k. Misalkan Π = {C1, C2, · · · , Ck} adalah partisi terurut dari V (G) berdasarkan pewarnaan titik, maka representasi v terhadap Π disebut kode warna dari v, dinotasikan dengan cΠ(v). Kode warna cΠ(v) dari suatu titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai vektork: cΠ(v) = (d(v, C1), d(v, C2), · · · , d(v, Ck)) dimana d(v, Ci) = min{d(v, x : x ∈ Ci)} untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu Π, maka c disebut pewarnaan lokasi untuk G. Jumlah warna minimum yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf G disebut bilangan kromatik lokasi untuk G, dinotasikan dengan χL(G). Galaksi adalah gabungan dari graf bintang. Hutan Linier adalah gabugan dari graf lintasan. Pada tulisan ini akan dibahas bilangan kromatik lokasi untuk Galaksi dan Hutan Linier.Kata Kunci: Kelas warna, Kode warna, Bilangan kromatik lokasi, Galaksi, Hutan Linier, Graf Bintang, Graf Lintasan Diterima : 29 November 20
The Implementation of Story-Telling Learning Models to Improve Students’ Public Speaking Skill in Social Studies Lessons at SMPN 1 Peusangan Yenni Agustina; Zahara Zahara; Mira Chairani; Suriyato Suriyanto
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 3, No 1 (2020): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v3i1.2626

Abstract

The method used in this research is Classroom Action Research. Difficulties experienced by some students in learning social studies can be listed as difficulties in understanding lessons, inadequateconcentration in studying, insufficient encouragement, lack of sense of need in learning, difficulties inremembering subject materials, insufficient student’s attention in learning activities, absence of the useof storytelling model learning to improve public speaking, and the low learning outcomes in socialstudies subjects. The storytelling learning model is believed to be able to improve student’s publicspeaking ability. The subjects in this study were students of class IX in the 2019/2020 school year atSMPN 1 Peusangan. Based on the results, it can be seen that there is an increase in the students' publicspeaking ability after the implementation of the story-telling learning model. The results show that theaverage value of individual mastery increased from cycle I to cycle II. In the first cycle, the averageindividual mastery value is 73% (16 students), while 27% (6 students) did not reach mastery levelrequirement. In the second cycle, there was an increase in individual mastery; all of 22 students reachedthe mastery level requirement. Based on the increase in individual and classical mastery values, theapplication of the story-telling learning model contributes to improve student’s public speaking ability.Since the mastery values are 90%, the study was only carried out until the second cycle. Based on theresults, it can be concluded that there were positive changes which were marked by the presence ofmany students who were happy and interested in following the story-telling strategy. The percentage ofstudents' positive responses to public speaking was 95,46 %. Meanwhile, the average negative responseof students was 4.54%. This shows that the story-telling learning model is in demand by students.Keywords: Public Speaking, Storytelling Learning Model
KORELASI KECERDASAN JAMAK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 DEWANTARA Zahara Zahara
Jurnal Pendidikan Almuslim Vol. 2 No. 1 (2014): Jurnal Pendidikan Almuslim
Publisher : FKIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini berbagai pihak mulai mempertanyakan dan meragukan konsep Intelligence quotient (IQ), terutama hubungannya dengan prestasi di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kecerdasan jamak dengan prestasi belajar  siswa SMP Negeri 1 Dewantara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian assosiatif. Sampel dalam penelitian berjumlah 60 siswa yang berasal dari kelas VII sampai kelas IX. Sampel diambil dengan teknik acak (random sampling). Data multiple intelligence siswa diperoleh melalui instrumen yang diadaptasi dari Ivanco (2000), sedangkan data prestasi belajar siswa merupakan hasil dokumentasi nilai rapor siswa pada semester genap 2012/2013. Data selanjutnya dianalisis menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan jamak siswa dengan prestasi belajar  siswa SMP Negeri 1 Dewantara.  Kata kunci: Kecerdasan jamak, Prestasi belajar siswa
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PELAKU-PELAKU EKONOMI Zahara Zahara; Maryana Maryana
Jurnal Pendidikan Almuslim Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Pendidikan Almuslim
Publisher : FKIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIII/1 SMP N 1 Peusangan Selatan dalam materi pelaku-pelaku ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil tes, hasil observasi dan  hasil catatan lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII/1 SMP N 1 Peusangan Selatan yang berjumlah 35 orang. Adapun gambaran hasil penelitian, dimana hasil pelaksanaan tes pada siklus1  60% meningkat menjadi 88,6% pada siklus II. Disamping itu berdasarkan hasil pelaksanaan observasi yang dilakukan dua orang pengamat terhadap aktivitas guru, pada siklus 1 80% meningkat menjadi 92% pada siklus 2. Begitu pula hasil observasi kegiatan siswa, pada siklus 1 66% meningkat menjadi 88,5% pada siklus II. dengan demikian pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelaku-Pelaku Ekonomi Di Kelas VIII/1 SMP N 1 Peusangan Selatan. Kata kunci: pelaku-pelaku ekonomi, model pembelajaran kooperatif  Think Pair Share (TPS), hasil belajar.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TINDAKAN, PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DI KELAS VII SMP NEGERI 8 LHOKSEUMAWE Zahara Zahara
Jurnal Pendidikan Almuslim Vol. 3 No. 2 (2015): Jurnal Pendidikan Almuslim
Publisher : FKIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengambil judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tindakan, Prinsip Dan Motif Ekonomi DiKelas VII SMP Negeri 8 Lhokseumawe”. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif numbered head together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tindakan, Prinsip Dan Motif Ekonomi DiKelas VII SMP Negeri 8 Lhokseumawe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif numbered head together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tindakan, Prinsip Dan Motif Ekonomi DiKelas VII SMP Negeri 8 Lhokseumawe. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 8 kelas sebanyak 240 siswa. Sampel yang diambil 2 kelas yaitu kelas VII3 dengan jumlah 25 siswa sebagai kelas Eksperimen dan kelas VII1 dengan jumlah 25 siswa. Pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan uji-t.Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran NHT ( 1=79,06 dan S1=10,28) dan nilai rata-rata siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran konvensional ( 2=68,1 dan s2=17,53) selanjutnya data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikasi f=0,05. Hasil analisis diperoleh bahwa ternyata thitung>ttabel (2,27 > 1,68), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan model NHT mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Numbered Head Together 
Pelatihan tata kelola administrasi data santri dan pelaporan keuangan Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X eka siskawati; Zahara Zahara
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.776 KB) | DOI: 10.30630/jppm.v4i2.921

Abstract

Tujuan utama dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu memecahkan permasalahan Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X dalam bentuk, a. Membantu membenahi administrasi data santri dan pelaporan keuangan Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X, b. Membantu memfasilitasi pembuatan rekening donasi atas nama Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X untuk memudahkan penyaluran donasi dari donatur, c. Membuatkan brosur terkait kegiatan Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X dengan memuat rekening donasi rumah tahfidz yang bisa disebarluaskan melalui media sosial, sehingga bisa menjangkau calon donatur dari berbagai kalangan yang lebih luas. Masyarakat target kegiatan ini adalah Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X merupakan program pengembangan dakwah Yayasan Nurul Ilmi untuk memasyarakatkan Al Qur’an kepada generasi penerus sejak usia dini, dengan fokus kegiatan pada membaca dan menghafal Al Qur’an dengan metode talaqqi. Luaran yang telah dicapai sesuai dengan target yang telah direncanakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah, terciptanya administrasi data santri dan pelaporan keuangan Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X yang baik, terbentuknya rekening donasi atas nama Rumah Tahfidz Nurul Ilmi X untuk memudahkan menampung bantuan dana dari donatur baik yang berasal dari individu maupun institusi.
TINGKAT KONDISI FISIK DOMINAN ATLET KLUB SEPAK BOLA LANGSA UNITED TAHUN 2020 M. Ridho Rizky Syahputra; karimuddin Karimuddin; Zahara Zahara
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 8, No 2 (2022): MEI 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Klub sepak bola Langsa United merupakan suatu klub pembinaan olahraga sepak bola yang ada di Kota Langsa dan merupakan salah satu klub sepak bola pada Liga Aceh. Berdasarkan obeservasi Klub sepak bola Langsa United banyak melewatkan peluang gol dari setiap kesempatan yang ada. Selain itu, operan-operan yang diberikan seringkali tidak tepat sasaran, kondisi demikian dapat terjadi apabila atlet tidak memiliki komponen kondisi fisik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kondisi fisik dominan Atlet Klub Sepakbola Langsa United pada tahun 2020. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif pendekatan kuanitatif dengan jenis evaluasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Atlet Sepakbola Langsa United pada tahun 2020 yang berjumlah sebanyak 29 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 29 orang Atlet. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik tes terhadap komponen kondisi fisik dominan sepakbola yang meliputi tes pengukuran daya tahan (lari 2,4 km), tes pengukuran kekuatan otot tungkai (leg dynamo meter), tes pengukuran kecepatan (lari 60 meter), tes pengukuran kelincahan (shutle run test), tes pengukuran kelentukan (ekstention dynamometer). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan statistk mean dan persentase. Hasil pengolahan data ditemukan bahwa:1) Kapasitas daya tahan jantung paru Atlet Klub Sepakbola Langsa United berada pada kategori sangat baik, 2) Kapasitas kekuatan pada Atlet Klub Sepakbola Langsa United berada pada kategori Baik, 3) Kapasitas kecepatan pada Atlet Klub Sepakbola Langsa United berada pada kategori baik sekali, 4) Kapasitas kelincahan pada Atlet Klub Sepakbola Langsa United berada pada kategori cukup, dan 5) Kapasitas kelentukan pada Atlet Klub Sepakbola Langsa United berada pada kategori baik sekali. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah komponen kondisi fisik dominan Atlet Klub Sepakbola Langsa United yaitu untuk daya tahan jantung paru berada pada kategori sangat baik dengan persentase sempurna 31%, sangat baik 21% dan baik 48%, untuk komponen kekuatan berada pada kategori baik dengan persentase baik sekali 14%, baik 48% dan kurang 38%, untuk komponen kecepatan berada pada kategori baik sekali dengan persentase sempurna 14%, baik sekali 31%, baik 38% dan kurang 17%, untuk komponen kelincahan berada pada kategori cukup dengan persentase baik 35%, cukup 31%, dan kurang 34%. dan untuk komponen kelentukan berada pada kategori baik sekali dengan persentase sempurna 21%, baik sekali 28%,dan baik 52%. Kata kunci: Kondisi fisik dominan, Sepakbola
EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI SEBAGAI WEWENANG GUBERNUR DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH Dian Bakti Setiawan; Zahara Zahara
UNES Law Review Vol. 5 No. 2 (2022): UNES LAW REVIEW (Desember 2022)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v5i2.362

Abstract

Deconcentration is an important element in the administration of the state. Its existence is not only in administrative law order, but also in Constitutional law because - like decentralization - it concerns the foundations and organization of the state. If decentralization gave birth to local government (autonomous region), then deconcentration gave birth to local state government (administrative area). These administrative areas are headed by what is known theoretically as a Prefector. For the Indonesian context, the prefector is held by the governor in such a way that the governor has a dual position, namely as the head of the autonomous region of the province as well as the prefector. The laws governing local government in Indonesia use the term representative of the center in the regions for the designation of prefector. Since the reformation until now, the administration of government from the center to the regions seems to have marginalized deconcentration as the governance structure. There was a strong impression during the reform era that looked at deconcentration as if were the antithesis of democracy. The impression was so strong that deconcentration and administrative areas were no longer included in the post-amendment 1945 Constitution. The deconcentrative authority possessed by the governor to revoke Regency/City Regional Regulations (Perda) that are contrary to higher laws, public interests, and decency, was annulled by the constitutional court in its decision in 2016. Furthermore, budgeting and regulation and formation the apparatus that assists the governor as the central representative in the regions appears to be running slowly. In this way the question arises: is the implementation of deconcentration effective by the governor as the representative of the central government in the regions? To answer this question, research was carried out on the implementation of the deconcentration. The results of the research show that the implementation of the deconcentration has not been effective due to various limitations: limited tools, limited rules, and limited authority