Tren fashion berubah dengan cepat, dan merupakan tantangan bagi brand lokal untuk terus berinovasi agar dapat bersaing pada pasar nasional dan internasional. Beberapa inovasi produk dapat dengan menggunakan material yang unik, dan penggunaan teknik produksi yang berbeda. Seperti halnya penggunaan material kulit ikan untuk diaplikasikan pada produk fashion dan lifestyle yang belum banyak diketahui oleh penikmat produk fashion. Kulit ikan adalah material kulit hewan dengan karakter kulit yang berbeda tiap spesies ikan. Seperti kulit ikan Nila, yang memiliki tekstur dan motif sisik pada penampang kulit, dengan ketebalan kulit kurang dari 1 mm. Ikan Nila sendiri merupakan jenis ikan yang mudah dibudidayakan, dan tidak termasuk satwa endemik di Indonesia. Ini merupakan sebuah potensi bagi ikan Nila untuk dapat diaplikasikan pada produk-produk kerajinan kulit. Artikel ini membahas mengenai eksperimental material kulit ikan Nila, untuk membentuk ragam hias, sebagai kombinasi material produk tas wanitaFashion trends change rapidly, and it is a challenge for local brands to continue to innovate in order to compete in national and international markets. Some product innovations can use unique materials, and use different production techniques. Like the use of fish skin material to be applied to fashion and lifestyle products that are not widely known by fashion product connoisseurs. Fish skin is an animal skin material with different skin characteristics for each fish species. Like Tilapia fish skin, which has a texture and scale motif on the skin, with a skin thickness of less than 1 mm. Tilapia itself is a type of fish that is easily cultivated, and is not endemic to Indonesia. This is a potential for tilapia to be applied to leather handicraft products. This journal discusses the experimental material of Tilapia fish skin, to form decorations, as a material combination for women's handbags.