Irvansyah Irvansyah
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identifikasi dan Intensitas Ektoparasit pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Stadia Kepiting Muda di Pertambakan Kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo M. Yusuf Irvansyah; Nurlita Abdulgani; Gunanti Mahasri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.105 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.1105

Abstract

Penelitian tentang jenis dan intensitas ektoparasit pada kepiting bakau (Scylla serrata) stadia kepiting muda di pertambakan kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2012 dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit dan penghitungan intensitas ektoparasit yang menyerang karapaks, kaki jalan, kaki renang dan insang Scylla serrata stadia kepiting muda di pertambakan kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Sampel Scylla serrata muda diambil di pertambakan kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo pada hari kesepuluh setelah tebar Scylla serrata muda. Sampel Scylla serrata muda yang diambil sebanyak 150 ekor. Hasil pengamatan diperoleh 4 spesies Protozoa yaitu Zoothamnium sp., Carchesium sp., Epistylis sp. dan Vorticella sp. serta 1 spesies Arthropoda yaitu Octolasmis sp. Intensitas serangan ektoparasit pada karapaks 12.066 %, kaki renang 11.534 %, kaki jalan 11.139 % dan insang 65.259 %. Intensitas total serangan Zoothamnium sp., Epistylis sp., Vorticella sp., Carchesium sp. dan Octolasmis sp. sebesar 72.654 %
Aplikasi Suasana Relaksasi dalam Rancangan Rumah Kecantikan Surabaya Dini Izzatur Rahmani; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.818 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.2096

Abstract

Relaksasi dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dari keadaan tegang ke keadaan rileks, sehingga  tercipta perasaan yang tenang dan nyaman. Suasana yang tenang dan nyaman tersebut berusaha diaplikasikan dalam rancangan Rumah Kecantikan Surabaya melalui berbagai aspek arsitektural, sehingga obyek rancang dapat hadir sebagai sesuatu yang ‘rileks’. Lingkungan yang berada di sekitar obyek rancang menjadi tantangan tersendiri dalam proses merancang, terutama dalam menciptakan suasana relaksasi itu sendiri. Untuk menghadirkan sesuatu yang dapat ‘dirasakan’ pada setiap desain dalam obyek rancang, perancang harus mempertimbangkan setiap keputusan desain agar dapat mempresentasikan suasana relaksasi yang menjadi tema rancangan.
Transformasi “Damar Kurung” dalam Rancangan Rumah Kuliner Kota Gresik Nadia Maulina Atrisandi; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.478 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.2097

Abstract

Sebagai kota yang terkenal dengan wisata religinya, kota Gresik memiliki potensi pasar yang besar terutama pada objek rumah kuliner ini. Rumah kuliner ini merupakan objek rancang yang bertujuan untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat luas jenis kuliner kota Gresik. Selain itu juga melestarikan kuliner kota Gresik yang saat ini tidak banyak orang mengenalnya. Untuk menjaga kualitas rumah kuliner ini menyediakan fasilitas tempat makan yang terjaga kebersihan invetaris maupun makanan yang disajikan. Damar Kurung adalah sebuah lampion berbentuk kubus yang keempat sisinya terdapat lukisan karya maestro lukis masmundari yang merupakan salah satu benda budaya khas kota Gresik. Damar Kurung dalam makalah ini sebagai  pijakan dalam  mengembangkan objek rancang ini. Selain itu dengan tema damar kurung dapat mencirikan kota gresik dan mengenalkan kepada masyarakat luas budaya kota Gresik. Penerapan damar kurung dalam objek rancang rumah kuliner ini menggunakan pendekatan metode metafora tangible, yang menerapkan karakter visual damar kurung hingga kisah abstrak yang tersirat didalamnya.
Teras Kota : Penerapan Bangunan Ramah Lingkungan dengan Suasana layaknya Teras Rumah pada Mall Kota Surabaya Ira Endra Kartika; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.183 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6716

Abstract

Seiring dengan isu pemanasan global Penerapan desain ramah lingkungan banyak dilakukan dimana berpacu pada tiga aspek, yaitu efisiensi energi, penggunaan material dan teknologi baru dan pengolahan limbah. Penerapan desain ini akan terasa manfaatnya bila diterapkan pada bangunan skala besar dan ditempatkan di dalam Pusat Kota yang lebih merasakan dampak pemansan global. Penerapan desain layaknya Teras rumah yang diletakkan dalam skala Kota, selain untuk merespon isu pemanasan global juga sebagai tempat singgah sementara dari kepenatan rutinitas. Menurut Gaudi Hindarto, A studio architect, Teras adalah bagian rumah yang menyambut tamu-tamu datang, kadangkala kesan yang ditangkap oleh para tamu bisa terbawa hingga ke rumah. Dan menurut Luis Wirth, Kota adalah pemukiman yang relative besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Dengan mengangkat tema teras kota,  perancangan ini memiliki ide pokok yang berpacu pada aspek bangunan ramah lingkungan. Aplikasi konsep ini pada objek rancang yaitu dengan menciptakan teras melalui peleburan ruang dalam dan luar bangunan. Teras ini memberikan pengalaman merasakan ruang luar menjadi ruang dalam,sehingga batas yang membedakan ruang luar dan ruang dalam menjadi kabur layaknya Teras rumah. Hasil dari perancangan ini adalah wujud penerapan desain berbasis bangunan ramah lingkungan melalui beberapa metode pada ruang-ruang di objek rancang, sebagai aplikasi dari konsep Teras Kota.  Penerapan dari tema rancang Teras Kota ini terlihat pada ekspresi interior bangunannya.
Fasilitas Penunjang Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Nelayan Kenjeran Dwi Cahyo Husodo; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.637 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.19136

Abstract

Masalah kesejahteraan merupakan sebuah problematika yang kerap dihadapi oleh keluarga nelayan di kenjeran. hal ini terjadi karena hasil laut yang didapatkan oleh para nelayan belum dapat dikelola secara optimal dan juga belum adanya fasilitas yang mampu mendukung dalam pengolahan hasil laut nelayan. Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan kenjeran dengan cara meningkatkan nilai jual hasil laut nelayan kenjeran. Cara tersebut di lakukan dengan menghadirkan sebuah fasilitas sebagai wadah dalam proses pengolahan hasil laut nelayan menjadi sebuah produk dengan nilai jual lebih tinggi, yaitu produk kuliner (seafood). Dalam proses ini anggota keluarga seperti istri nelayan yang lain dapat ikut dilibatkan, Sehingga mereka juga dapat berkontribusi meningkatkan kesejahteraan keluarganya Fasilitas yang akan menjadi tempat penjualan hasil laut nelayan dan seafood ini Pondok Seafood Kampung Nelayan Kenjeran.
Adaptasi Desain Arsitektur Nusantara pada Desain Griya Dolanan Khoirun Nisa; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.417 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22756

Abstract

Perkembangan teknologi dalam bidang permainan sangat mempegaruhi minat anak-anak terhadap permainan tradisional. Saat ini minat anak-anak pada permainan tradisional semakin menurun, anak-anak lebih memilih memainkan gadget, game online, PC game, console game, dan sebagainya. Selain itu pembangunan yang makin pesat berakibat pada semakin terbatasnya lahan kosong yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk bermain.Pengaruh keadaan iklim Indonesia juga menjadi pertimbangan dalam proses perancangan bangunan. Penerapan desain arsitektur nusantara mampu untuk menanggulangi beberapa permasalahan iklim tropis lembab yang ada di Indonesia.
Pengalaman Ruang Pada Objek Terhadap Kawasan Wisata Kurang Terjamah Dwimas Maheswara Krisna; irvansyah irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.935 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.27362

Abstract

Desa Sangeh merupakan suatu daerah di Kabupaten Badung Kecamatan Abiansemal yang mendapatkan julukan sebagai desa wisata di Kabupaten Badung. Namun sebagai desa wisata rata-rata pengunjung atau wisatawan baik lokal maupun mancanegara setiap tahunnya berada di titik terendah dari setiap objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Badung. Desa Sangeh sendiri kurang memiliki hal yang lebih atraktif untuk menarik wisatawan, wisatawan yang datang ke desa sangeh hanya mengenal Desa Sangeh sebagai monkey forest/hutan kera, sedangkan masih banyak hal lain yang dapat di eksplorasi di Desa Sangeh. Oleh karena itu diperlukan sebuah objek sebagai sebuah pusat yang dapat mengenalkan Desa Sangeh dengan lebih jelas dan lebih informatif. Melalui pendekatan desain yang dilakukan didapatkan program-program yang sesuai dengan tipologi sebuah pusat budaya. Pusat budaya Desa Sangeh bertujuan untuk mengenalkan Desa Sangeh secara lebih detail, dan dapat meningkatkan esensi dari pengalaman ruang yang akan didapat dalam sebuah pusat budaya dengan menstimulus panca indra pada wisatawan. Batasan desain dengan opsi yang cukup banyak serta luasan lahan yang cukup luas menjadikan metode layering sebagai alat untuk mendesain. Layer-layer di tumpuk antara satu dengan yang lain dengan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan konteks desa sangeh agar tidak melewati batas dari desain lokalitas arsitektur Bali.
Pengaruh Levelling Terhadap Edukasi Public Manner Melalui Seni dan Budaya Remaja Kota Surabaya Altheannisa Agatha Soraya; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.56987

Abstract

Remaja merupakan salah satu tahapan manusia yang merupakan masa produktif dalam perkembangan manusia dimana seseorang akan lebih sering melakukan berbagai kegiatan sekaligus mencari jati dirinya dengan melakukan interaksi pada lingkungan sekitarnya. Hal ini menjadikan public manner secara tidak langsung sebagai suatu prasyarat yang diperlukan bagi manusia sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi dan bersosialisasi sehingga dapat diterima oleh lingkungannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memahami force apa saja yang mampu mempengaruhi remaja untuk bersikap sopan dan santun. Namun pada masa ini remaja mulai lalai untuk menerapkan public manner yang baik dan benar. Akibatnya remaja cenderung memilih untuk berkumpul dengan lingkungan sosial yang dinilai memiliki kesamaan pendapat dan prinsip dengan mereka sehingga mereka memilih untuk berada di batas nyaman. Pendekatan environmental possibilism selanjutnya digunakan untuk menimbulkan berbagai peluang dalam sebuah kejadian melalui arsitektur perilaku.
Struktur dan Konstruksi sebagai Agen Transformasi dalam Desain Arsitektur Nusantara Nurfahmi Muchlis; Hari Purnomo; Irvansyah Irvansyah
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.154 KB) | DOI: 10.22225/undagi.7.1.1261.11–19

Abstract

The transformation of Nusantara architectures is more discussed in the variety of visual languages. The structure and construction of Nusantara architectures become an agent to form recent variants while sustaining the visual style identities. So the forces and loads resemble architectural appearance. The structure and construction that had changed, indicating the sustained development of Nusantara architectures. The houses in the South Sulawesi have presented this for instance. This study aims to examine the structural capabilities and construction of Nusantara architectures transformed into developing variants. Descriptive methods are implemented to discuss Bugis houses in Makassar and Bulukumba, and Selayar house in Selayar Island. The results present that the variants of the Nusantara architectures are formed because of the application of a structural system that does not change. It adapts to the context of the site contours and the selection of construction wood materials available on site.
Konsep Pencegahan Kriminalitas pada Terminal Baranangsiang Bogor Risanti Anne Aprillia; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.101553

Abstract

Terminal merupakan objek arsitektur yang memiliki fungsi untuk membantu jalannya mobilitas masyarakat perkotaan. Sebagai tempat pertemuan manusia berbagai latar dalam periode waktu yang singkat, terminal kerap mengundang perilaku kriminalitas. Pencopetan, pelecehan seksual,penculikan, dan pengalaman tak ramah seperti pemaksaan jasa tidak pernah luput dari kehadiran sebuah terminal. Kasus kriminalitas yang terjadipada satu terminal menimbulkan imej tidak aman pada terminal lainnya, hingga akhirnya semua terminal yang ada memiliki stigma akan keamanandan menimbulkan fear of crime. Pencegahan kriminalitas dan penghilangan imaji tidak aman pada terminal dapat dilakukan dengan memperbaiki manajerial dan perancangan terminal. Perancangan terminal dilakukan menggunakan pendekatan arsitektur perilaku dengan mempelajari tata perilaku pengguna terminal dankriminal. Pola aktivitas kriminal terhadap calon korban dan analisis area dengan resiko kriminalitas yang tinggi mempermudah penghadiran solusirancang untuk menanggulangi masalah kriminalitas. Untuk dapat berhasil mencegah tindak perilaku kriminalitas, perancangan bekerjamenggunakan framework bernama situational crime prevention, yaitu konsep pencegahan kriminalitas dengan menentukan secara spesifik bentukkriminalitas seperti apa yang ingin dicegah. Pendekatan perilaku dengan pengaplikasian konsep framework situational crime prevention memiliki fokus pada aspek spasial bangunan dengantujuan untuk mempersulit upaya kriminalitas dan meningkatkan resiko pelaku kejahatan. Menghadirkan terminal yang aman dan nyaman.