Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN UANG MAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN NATURA RESIDENCES SURABAYA Harianto, Feri; Aulady, Mohamad Ferdaus Noor; Setyo, Eko Mardi
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.003 KB)

Abstract

Pengembang dalam menyediakan perumahan untuk masyarakat diperlukan kontraktor yang mempunyai tenaga kerja dengan tingkat produktivitas tinggi agar terhindar dari keterlambatan serta hasil yang didapat sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakatinya. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di proyek tersebut maka kontraktor harus mempunyai strategi, salah satunya adalah dengan pemberian uang makan kepada tenaga kerja. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui pengaruh pemberian uang makan terhadap produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan proyek perumahan Natura Residences Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi ulang non random dengan pengambilan data melalui kuesioner, dengan sampelnya adalah tukang dan buruh bangunan yang berjumlah 15 orang.Perlakuan yang digunakan adalah pemberian uang makan sebesar Rp 10.000 per-orang. Analisis yang digunakan adalah uji perbandingan rerata tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian uang makan kepada tukang dan buruh bangunan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan ( t hitung = 3,541 > t tabel = 2,048 ). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian uang makan kepada tenaga kerja di proyek konstruksi merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Penulangan Pelat, Balok dan Kolom Di Gedung Bertingkat Harianto, Feri; Firdaus A, Fahmi; S, Febry Ardian
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.83 KB)

Abstract

Terbatasnya waktu penyelesaian proyek, tidak adanya pelatihan K3 serta rendahnya kesadaran keselamatan bagi pekerja maka pekerjaan di proyek konstruksi rentang terjadinya risiko kecelakaan kerja. Salah satu pekerjaan yang berisiko sangat tinggi adalah pekerjaan pembesian, pekerjaan ini merupakan pekerjaan struktur yang mempunyai peranan sebagai penentu waktu penyelesaian proyek. Hal ini dikarenakan pekerjaan pembesian terletak dilintasan kritis.Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui potensi risiko terjadinya kecelakaan kerja serta penyebab dari risiko terjadinya kecelakaan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampelnya sebanyak 10 orang. Analisis yang digunakan adalah metode RPN (Risk Priority Number) dan FTA (Fault Tree Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan cuttingwheel memiliki resiko kecelakaan yang paling tinggi, sedangkan penyebab dasar kecelakaan kerja yaitu, kurang motivasi, terlalu lelah, melamun, tergesa-gesa, kondisi alat sudah mulai aus, tidak menggunakan pengaman, tidak mematuhi aturan pemakaian, tidak mengerti fungsi alat, karakteristik jalan, penerangan, angin,,badaisuhu ekstrim.
ANALISIS TINGKAT IMPLMENTASI SMK3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN DI SURABAYA BERDASARKAN PP NO 50 TAHUN 2012 Siti Choiriyah; Feri Harianto; Dian Henggar
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.729 KB) | DOI: 10.22225/pd.9.1.1675.73-79

Abstract

The development of construction project brings positive effects to the manpower absorption and development equalization. Unfortunately, construction activity also has risks such as a high occupational accident. This research aimed at describing the success level for implementing SMK3 (Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja or Occupational Health and Safety Management System at the building construction in Surabaya, particularly at the buildings of Super Mall Pakuwon and Telkom Group Surabaya based on PP No. 50 in 2012. The success percentage of SMK3 was determined by the qualitative method using data analyses through a checklist and interview. Both projects of Super Mall Pakuwon Surabaya and Telkom Group Surabaya were in the satisfactory category by 90.18% and 98.26% respectively. Moreover, the results of the triangulation method indicated that the three themes and sub-themes of both projects concluded the importance of occupational safety and the effectiveness of K3 protection which is planned, measurable, structured, and integrated.
MENINGKATKAN KAPASITAS OUTPUT DAYA LISTRIK MIKROHIDRO SERTA PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK PIKOHIDRO SEBAGAI UPAYA ELEKTRIFIKASI DI DAERAH TERPENCIL Khomsah, Ali; Harianto, Feri; Zuliari, Efrita Arfa
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan energy yang terbarukan, karena keberadaannya berupa siklus yang berulang, yaitu terkait dengan penguapan air laut dan terjadinya hujan di pegunungan. Pemanfaatan air sebagai energy pembangkit listrik perlu digalakkan dan ditingkatkan, mengingat biayanya murah dan ramah lingkungan. Usaha yang dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat melalui skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk meningkatkan kapasitas output mikrohidro dan kegiatan pengenalan pembangkit listrik pikohidro, kedua kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengenalkan dan mengembangkan teknologi serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil, tertinggal atau terbelakang. Identifikasi yang telah dilakukan dalam meningkatkan output daya mikrohidro adalah dengan jalan menambah ketinggian jatuh air dengan menambah panjang pipa pesat, sedangkan dalam upaya meningkatkn pemanfaatan air skala kecil dilakukan pengenalan dan pelatihan mengidentifikasi sumber air yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit pikohidro. Dari hasil survey dan pemetaan lapangan telah disiapkan pipa pesat 12” sepanjang 2x28 meter dari kebutuhan total sepanjang 2x60 meter, dengan penambahan tersebut dapat meningkatkan daya listrik dan diperkirakan akan menambah sebanyak sekitar 125 KK baru yang akan dialiri listrik. Sedangkan dari pengenalan dan pelatihan pikohidro, telah teridentifikasi sumber air yang bisa dimanfaatkan bagi keperluan implementasi pikohidro skala 200 watt.
PENGARUH UMUR, MASA KERJA DAN PENDIDIKAN TENAGA KERJA TERHADAP DAYA DENGAR DI PT. ALFABET Harianto, Feri; Chorimah, Ana Lufiatul
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur, masa kerja dan pendidikan tenaga kerja terhadap daya denga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Variabel bebas yang digunakan yaitu umur, masa kerja dan pendidikan sedangkan variabel terikat yaitu daya dengar. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah umur, masa kerja dan pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap daya dengar (signifikan 0,00 < 0,05). Variabel bebas (umur, masa kerja dan pendidikan) mempunyai kolerasi yang signifikan terhadap daya dengar dengan (nilai R = 0,502). Tetapi dari ketiga variabel tersebut secara individu yang berpengaruh signifikan terhadap daya dengar adalah umur (signifikan 0,001 < 0,05), dengan demikian peranan umur mempunyai andil yang besar terhadap penurunan daya dengar yang dialami oleh pekerja sehingga diperlukan sosialisasi pentingnya K3 demi keselamatan dan kesehatan para pekerja.
Pengaruh Inspeksi K3 Terhadap Kedisiplinan Pekerja Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri Dengan Di moderasi Faktor Usia dan Tingkat Pendidikan Prasetia, Agung Yoga; Harianto, Feri
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kecelakaan kerja di proyek konstruksi mempunyai kategori yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah faktor kurang disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri serta masih minimnya pengetahuan tentang keselamatan kerja. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk kedisiplinan tenaga kerja yaitu dengan Inspeksi K3. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh inspeksi K3 terhadap kedisiplinan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan responden pekerja dan tukang. Ukuran sampel yang digunakan sebagai responden adalah 30. Analisis yang digunakan yaitu regresi sederhana dengan moderasi. Penyebaran kuesioner dilakukan di proyek pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat korelasi hubungan inspeksi K3 terhadap kedisiplinan yaitu sebesar r = 0.634 di kategorikan hubungan kuat dengan persamaan regresi linear sebelum moderasi besarnya R= 63,4% dan bentuk persamaan yaitu Y = 25.000 +0.472X, sedangkan model persamaan sesudah adanya moderasi pendidikan (Z2) besarnya nilai  R = 66,3 %, dengan persamaan yaitu Y = 22.846 + 0.448X + 0.658 Z1 + 0.781 Z2 + 0.105 ZI.X1 + 0.024 Z2.X2 + e. Menunjukkan peningkatan hubungan dan pengaruh sesudah adanya moderasi pendidikan (Z2) dilihat dari nilai R sebesar 63,4% menjadi 66,3%.
PENYEBAB DAN PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN KONSTRUKSI GUDANG PABRIK Arifandi, Fazrul Rizki; Harianto, Feri; Aulady, Mohamad Ferdaus Noor
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kecelakaan kerja sangat tinggi di proyek konstruksi. Kecelakaan kerja terjadi karena proses interaksi manusia dengan alat, material, dan lingkungan kerja. Selain itu metode kerja juga mempengaruhi untuk terjadinya kecelakaan kerja. Setiap terjadinya kecelakaan kerja menimbulkan akibat kerugian bagi perusahaan. Nilai kerugian akibat kecelakaan kerja baik langsung maupun tidak langsung memberikan dampak signifikan kepada perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui prioritas faktor terjadinya kecelakaan kerja dan prioritas alternatif pengendalian kecelakaan kerja. Metode penelitian yang  digunakan adalah kuesioner. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan responden  adalah Project Manager, Site Manager, dan HSE Officer. Penyebaran kuesioner dilakukan di 3 tempat proyek pembangunan gudang pabrik di Malang, Semarang, dan Demak. Analisis yang digunakan yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini adalah tingkat prioritas faktor penyebab kecelakaan kerja yaitu manusia, metode, material, lingkungan kerja, desain, dan peralatan. Pengendalian kecelakaan kerja yang efektif yaitu menggunakan alat pelindung diri, perancangan, dan subtitusi. Dengan mengetahui penyebab kecelakaan kerja dan pengendalian kecelakaan kerja maka kinerja proyek konstruksi meningkat.
Pengaruh Safety Talk terhadap Tingkat Pemahaman K3 pada Pekerja Dimoderasi dengan Gender Instruktur Safety Talk Flowrenza, Ghea; Harianto, Feri
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1117

Abstract

Safety talk merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dengan cara memberikan edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Namun, tidak diketahui secara pasti apakah safety talk memang dapat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman K3 pada pekerja atau tidak. Selain itu, apakah gender instruktur safety talk dapat mempengaruhi tingkat pemahaman K3 pada pekerja. Mengingat mayoritas pekerja konstruksi adalah pria, yang cenderung lebih memperhatikan wanita dalam lingkungan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh safety talk dengan dimoderasi jenis kelamin instruktur terhadap tingkat pemahaman K3 pada pekerja. Penelitian ini bersifat pre-experimental design menggunakan cross-section data. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan respondennya adalah tukang dan pekerja, ukuran sampel sebesar 60 orang. Analisis yang digunakan adalah regresi dengan dimoderasi, dengan variabel bebas adalah safety talk, variabel tak bebas adalah tingkat pemahaman K3, dan variabel moderasi adalah gender. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa safety talk berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman K3 (T hitung = 16,804 > T tabel = 2,0017). Gender instruktur safety talk wanita lebih baik dari pria dalam memberikan tingkat pemahaman K3, hal ini terlihat peningkatan nilai R square sebesar 5,95%.
IKLIM KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Diah Listyaningsih; Feri Harianto
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.878 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.1.2247.70-83

Abstract

One measure of global competition in the construction sector is the low accident rate (zero accident). To realize this, a conducive work safety climate is needed. Work safety climate can be realized needed occupational safety and health management and workforce support. This study aims to evaluate the work safety climate. Sampling was used a purposive sampling method with a work safety climate measurement tool in the form of a questionnaire based on NOSACQ-50 consisting of 7 dimensions, with analysis using a descriptive frequency test, Mann Whitney, and Chi-Square. The results showed that the three projects studied had a good safety climate, besides there were differences in management's safety priorities. The other dimensions, that are the dimensions of developing work safety management, fairness to work safety management, commitment to employee safety, employee safety priorities and the attitude of not wanting to risk work safety, communication and safety training including trusting in peer safety, competence, and worker’s confidence in the work safety system shows that there is no difference. Chi-square test shows that there is no relationship between safety climate with education level, age level and years of service.
EFEK SAFETY TALK TERHADAP PERILAKU K3 DI PROYEK APARTEMEN GRAND DHARMAHUSADA LAGOON SURABAYA Romy Ananda Muslim; Feri Harianto
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.391 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.1.2525.99-111

Abstract

The implementation of construction projects has a high risk of work accidents, one of the causes is the low level of awareness and understanding of workers about Occupational Health and Safety (OHS). One way to increase awareness and understanding of OHS is through safety talk activities. The purpose of this study was to determine the differences in OHS behavior between workers who followed and did not follow the safety talk. This research method used experiment design with safety talk treatment. Measurement of OHS behavior using a questionnaire with workers as respondents, a sample size of 15 people in each experimental group. The analysis used is the difference test with independent t-test analysis. The results showed a significant difference between workers who followed and did not participate in the safety talk with a value of 0.00 <0.05. Workers who take safety talk have better OHS behavior than workers who don't.