Indyah Martiningrum
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Perancangan Bangunan Instan Fabrikasi Ratri Sekar Noverti; Edi Hari Purwono; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.928 KB)

Abstract

Bangunan instan merupakan bangunan cepat bangun. Dalam penggunaannya, bangunan instan dapat digunakan untuk berbagai macam fungsi, yaitu fungsi bernaung, pendidikan, pengobatan, komersial, pertunjukan, operasi militer, dan kamp proyek. Bangunan instan ini memerlukan bahan yang juga cepat dalam produksi dan memiliki modul yang presisi, oleh karena itu bahan atau material fabrikasi cocok digunakan untuk perancangan bangunan instan ini. Metode perancangan yang digunakan sebagian besar adalah metode pragmatis atau trial and error, karena perancangan juga menyesuaikan dengan kriteria bangunan instan, yaitu Universal Application, Effective Performance, Economical, Transportable, Ease of Assembly, Renewable Material, Digitally Pre-Fabricated, Open Work, Urban/Rural, dan Flexibility in Use.Kata kunci: bangunan, instan, fabrikasi
EKSPLORASI MATERIAL BAMBU PADA RANCANGAN ELEMEN EKSTERIOR BANGUNAN RESORT DI KOTA BATU Kurniawati Sholikah KS; Beta Suryokusumo Sudarmono; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.946 KB)

Abstract

Kebutuhan akomodasi di kota Batu meningkat karena semakin banyak pengunjung ke kota Batu dengan tujuan rekreasi. Resort merupakan salah satu alternatif akomodasi yang dibutuhkan. Rancangan sebuah resort dengan karakter arsitektur yang khas yaitu penggunaan material bambu pada resort merupakan salah satu cara menarik perhatian pengunjung. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman masa lalu dengan adanya bambu sebagai bahan bangunan. Tujuan penulisan artikel ini adalah perancangan resort dengan penerapan eksplorasi bambu sebagai elemen eksteriornya di Kota Batu. Metode perancangannya menggunakan metode deskriptif dan analitik eksplorasi desain bambu pada elemen utama eksterior yaitu atap, dinding dan bukaannya sesuai sifat ruangnya. Sehingga dari hasil analisa eksplorasi desain bambunya akan diterapkan pada elemen eksterior resort.Kata Kunci : Eksplorasi bambu, elemen eksterior dan resort.
Kriteria Desain Bangunan Rumah Tinggal sebagai Fungsi Taman Penitipan Anak (TPA) di Jakarta Selatan Hana Lestari Diwanti; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecukupan luasan ruang yang memiliki intensitas aktivitas anak tinggi pada Taman Penitipan Anak (TPA) yang menggunakan bangunan rumah tinggal dengan mengacu pada standar dari berbagai literatur yang menjadi rujukan pada penelitian ini. penelitian ini juga mengkaji tingkat toleransi para pengguna terhadap luas ruang-ruang yang ditemukan tidak memenuhi standar. Pendekatan kualitatif dipilih sebagai metode yang sesuai untuk tipe penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah rasio luas per anak untuk digunakan sebagai rujukan perancangan TPA di Indonesia yang menggunakan modifikasi rumah tinggal sebagai fasilitas tempat penitipan anak.
TRANSFORMASI DAMAR KURUNG SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA TRADISI GRESIK Demmy Septya Basuki; Indyah Martiningrum; Abraham Mohammad Ridjal
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.127 KB)

Abstract

Arsitektur memiliki wujud yang kian beragam dari masa ke masa, dengan karakternya yang khas yang dimunculkan oleh perancang. Karakter ini muncul dari proses yang dilalui arsitek dengan berbagai macam cara, salah satunya transformasi. Transformasi tidak hanya sekedar pada bentuk, tetapi mencakup 3 aspek pembentuk arsitektur yaitu form (bentuk) – meaning (makna) – function (fungsi). Dalam arsitektur, transformasi tidak hanya berangkat dari hal arsitektural, namun bisa dari non-arsitektural, contohnya seni rupa.Salah satu seni rupa tradisi yang dimiliki Indonesia adalah seni Damar Kurung asal Gresik, yang merupakan simbol warisan budaya yang turun-temurun. Dalam konteks melestarikan simbol budaya ini, disediakan sebuah wadah untuk memperkenalkan lebih dalam kepada masyarakat, yaitu pusat seni yang mencirikan lingkungan. Karakter bangunan yang diambil berasal dari Damar Kurung itu sendiri, yang merupakan simbol budaya Gresik. Pada kasus ini bertujuan menjelaskan tahapan proses transformasi dari Damar Kurung ke dalam wujud arsitektural. Dalam metode ini, digunakan dua aspek, yaitu aspek pengamatan dan aspek desain. Aspek pengamatan mencakup prinsip-prinsip Damar Kurung yang dapat membentuk ide arsitektural, sedangkan aspek desain digunakan sebagai dasar untuk tahapan eksplorasi dalam mendesain. Tahapan eksplorasi yang dilakukan berdasarkan aspek pembentuk arsitektur, yaitu berawal dari form (bentuk) yang diambil dari segi visual Damar Kurung untuk diperoleh wujud dasarnya, kemudian dikembangkan pada tahap meaning (makna) yang memasukkan unsur makna dari Damar Kurung ke dalam arsitektur, dan tahap terakhir function (fungsi), yaitu memasukkan unsur-unsur site dan program ruang yang berpengaruh terhadap wujud transformasi akhir dari pusat seni.Kata Kunci : transformasi arsitektur, aspek arsitektur, damar kurung, seni tradisi, pusat seni
Tren Desain Fasad Pusat Perbelanjaan Modern di Kota Malang Triska Prakasa Wikananda; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan masyarakat urban akan pusat perbelanjaan modern tentu dipengaruhi oleh tren yang selalu bergeser. Dalam perancangan sebuah bangunan pusat perbelanjaan modern, bentuk dan fasad memiliki peranan sangat penting. Pengertian fasad sebagai identitas sebuah bangunan khususnya bangunan komersial, tentu dapat diartikan pula bahwa fasad bangunan komersial terbentuk dari pengaruh budaya dan tren yang berkembang pada saat bangunan tersebut dibangun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kecenderungan desain fasad melalui kajian teori prinsip desain, sehingga akam terbaca arah gejala atau tren desain fasad pusat perbelanjaan modern yang berkembang di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pattern analysis. Dengan kesimpulan berupa, semakin mendekati tahun 2019 muncul adanya penambahan bentuk yang kurang beraturan, dengan permainan variasi penggunaan material berwarna kontras sebagai aksen serta adanya penambahan proporsi elemen pembentuk yang mendominasi. Dengan nilai keseimbangan yang terbentuk cenderung memiliki sifat asimetris dengan pembentuk kesatuan pada fasad dari adanya pengulangan elemen fasad pada lantai dasar.
Keefektifan Ruang Sirkulasi Pada Pusat Perbelanjaan di Surabaya (Objek Studi : Tunjungan Plaza) Oktavira Berlina Rosa; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tunjungan Plaza merupakan pusat perbelanjaan terbesar kedua di Kota Surabaya yangmemiliki permasalahan ruang sirkulasi yang menyebabkan beberapa area bangunanmemiliki persebaran pengunjung yang tidak merata. Persebaran pengunjung pada bangunan dipengaruhi oleh kepahaman pengguna ruang suatu bangunan yang menentukan keefektifan suatu ruang sirkulasi, untuk mengetahui nilai keefektifan ruang sirkulasi digunakan metode space syntax. Hasil studi dari keefektifan ruang sirkulasi menggunakan metode space syntax dan didukung oleh hasil observasi menunjukkan bahwa keefektifan ruang sirkulasi pada Tunjungan Plaza 1 sampai Tunjungan Plaza 6 terbilang rendah yang menyebabkan kepahaman pengguna ruang suatu bangunan. Keefektifan ruang tersebut akan menentukan kepahaman pengguna ruang suatu bangunan. Kepahaman pengguna ruang suatu bangunan menentukan persebaran pengunjung yang menunjukkan bahwa Tunjungan Plaza memiliki persebaran pengunjung yang tidak merata.Kata kunci: Sirkulasi, Pusat Perbelanjaan, Space Syntax
Proses Interpretasi Makna Eksterior Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung Anwar Subekhi; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses interpretasi oleh masyarakat sekitar terhadap Museum dengan mengadopsi pendekatan semiotika pragmatis Peirce.  Proses interpretasi menurut Peirce dilakukan secara abduksi, deduski, dan induksi.  Ketiga cara tersebut dipakai untuk mengeksplorasi proses komunikasi yang terjadi antara Museum dan masyarakat sekitarnya.  Metode penelitian kualitatif diterapkan dengan wawancara di tempat terhadap masyarakat sekitar Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung sebagai semiosi proses interpretasi.  Temuan penelitian menunjukan bahwa Museum Ketransmigrasian telah dapat ditafsirkan secara abduksi dan deduksi.  Proses penafsiran secara induksi tidak ditemukan dalam penelitian ini, yang artinya Museum belum menjadi argument bagi masyarakat sekitar.
OPTIMALISASI RUANG DALAM PADA PUSAT KOMUNITAS FILM INDIE DI KOTA MALANG Ario Desta; Rinawati P Handajani; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.019 KB)

Abstract

Sebuah pusat komunitas film indie memiliki karakter sendiri baik dari film indie maupun komunitasnya. Dengan memiliki karakter tersendiri maka sebuah pusat komunitas film indie yang memiliki studio bioskop memiliki konsep yang berbeda dengan bioskop komersial. Dengan menggunakan karakter film inide dan komunitasnya ini bangunan ini akan memaksimalkan tingkat kenyamanan di dalamnya. Walaupun memiliki karakter yang berbeda, studio pada pusat komunitas film indie ini dirancang sesuai dengan standar akustik dan sudut pandang pada bioskop, sehingga selain menambah tingkat kenyamanan dengan menyesuaikan karakter ruangan dengan penggunanya, tingkat kenyamanan ini ditambah dengan sudut pandang dan akustik yang sesuai standar.Studi utama yang dilakukan adalah studi karakter film indie dan komunitasnya. Dengan mengamati dan menganalisa film indie akan didapatkan sifat-sifatnya dan dengan mengamati dan menganalisa komunitasnya ini akan mendapatkan macam-macam aktifitas yang dilakukan dalam sekaligus sifatnya. Berdasarkan hasil analisa dan pengamatan itu maka dihasilkan kebutuhan ruang yang sesuai dengan kegiatan komunitas film indie dan sifat-sifatnya.Hasil dari studi tersebut berupa desain sebuah pusat komunitas film indie dengan ruang-ruang yang diperlukan untuk aktifitas komunitas film indie dan karakter-karakter ruang yang sesuai dengan karakter komunitas film indie dan film indie itu sendiri. Harapannya pusat komunitas film indie ini akan menjadi sebuah percontohan bagi kota-kota lainnya untuk membuat bangunan serupaKata kunci : Film indie dan komunitas, Karakter , Tingkat kenyamanan.
Kriteria Desain Unit Ruang Kerja Pada Coworking Space Dengan Konsep Ruang Kerja Terbuka (Objek Studi: Coworking Space Di Kota Malang) Mardhian Anryandi Pratama; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBerkembangnya cara berbisnis dan meningkat pesatnya startup dan UMKM akhirnyamulai meningkat kebutuhan ruang kerja coworking space. Akhirnya Pemerintah KotaMalang menggagaskan pembangunan coworking space dengan konsep ruang kerjaterbuka di masing-masing kecamatan di Kota Malang. Tetapi pada konsep ruang kerjaterbuka memiliki kekurangan yaitu kurangnya ruang personal untuk bekerja. Kriteriabatasan ruang personal belum muncul pada sebuah coworking space. Elemen interioryang terbangun dalam coworking space di Kota Malang dapat dikaji untuk menemukanruang personal yang dibatasi pada elemen bangunan. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji aspek pada coworking space yang dapat mendukung ruang personal denganmenggunakan unit amatan elemen interior. Penelitian ini dengan metode penelitiandeskriptif-kualitatif dengan strategi studi kasus. Hasil penelitian yang akan diperolehberupa analisa elemen interior yang mendukung ruang personal yang diterapkan padaobjek penelitian.Kata kunci: coworking space, ruang personal, elemen interiorABSTRACTThe development of the way of doing business and the rapid increase of startups andMSMEs finally began to increase the need for coworking space. Finally, the Malang CityGovernment initiated the construction of coworking space with the concept of openworkspaces in each district in Malang City. But the concept of open workspace has thedisadvantage of lack of personal space to work. Criteria for personal space constraintshave not yet appeared in a coworking space. Interior elements that are built in coworkingspace in Malang can be studied to find personal space that is limited to building elements.This study aims to examine aspects of coworking space that can support personal spaceby using observation units of interior elements. This research used a descriptivequalitativeresearch method with a case study strategy. The results of the study will beobtained in the form of analysis of interior elements that support the personal spaceapplied to the research object.Keywords: coworking space, personal space, interior elements
Pola Persebaran Pengunjung di Mall Olympic Garden Malang Siti Anwirotul Mutmainnah; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mall Olympic Garden merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Kota Malangmemiliki beberapa permasalahan terkait dengan ruang sirkulasi yang intensitaspengunjung di beberapa titik jarang dilalui pengunjung sedangkan sirkulasi merupakan aspek vital bagi keberhasilan pusat perbelanjaan. Mall Olympic Garden sebagai mall terbesar di Kota Malang maka pengunjungnya juga tinggi sehingga terdapat satu masalah saja dampaknya juga akan besar. Penelitian pola persebaran pengunjung dengan metode penelitian teknik person-centered map untuk mengetahui pola persebaran pengunjung berdasarkan saat aktivitas mall berlangsung, yang didukung dengan software space syntax sebagai simulasi untuk mengetahui kecenderungan intensitas pengunjung pada ruang berdasarkan konfigurasi ruang bangunan mall sendiri. Hasil studi dari pola persebaran pengunjung menggunakan metode personcentered map dengan metode space syntax menujukkan bahwa pola persebaran pengunjung yang tinggi di Mall Olympic Garden berada hall dan di sirkulasi yang berada di antara dua anchor tenant, ruang ini termasuk ruang yang paling banyak memiliki hubungan langsung dengan ruang lainnya, posisi ruang yang mudah dijangkau dan memiliki letak yang jaraknya paling dekat dengan ruang-ruang yang lain, sehingga semakin sedikit hubungan ruang dan semakin berjarak ruang tersebut dengan ruang yang lain maka pola persebaran pengunjungnya juga rendah.Kata kunci: Kata kunci: Pusat Perbelanjaan, Person-Centered Map, Space Syntax