Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Prodi D3 Keperawatan

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA PURWODADI KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG Ni Putu Widari
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.502 KB)

Abstract

Pernikahan merupakan suatu hal yang penting, karena dengan sebuah pernikahan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara sosial, bologis, maupun psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor – faktor penyebab pernikahan usia muda Di Desa Purwodadi Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang, yaitu faktor pengetahuan, faktor ekonomi, faktor budaya dan faktor orang tua. Desain penelitian ini menggunakan metode “Deskriptif” dengan kriteria wanita yang menikah usia muda <21 tahun dan bersedia menjadi responden dengan jumlah sampling 21 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 21 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Metode yang digunakan ialah “Total Sampling”. Pengumpulan data dari responden menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul kemudian ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua faktor menjadi penyebab terjadinya pernikahan usia muda. Pada faktor pengetahuan didapatkan sebanyak 15 responden (71 %), faktor ekonomi sebanyak 12 responden ( 57 %), dan faktor budaya sebanyak 18 responden ( 86 %), sedangkan faktor orang tua sebanyak 16 responden (76%). Diantara faktor-faktor tersebut faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor budaya yaitu sebanyak 18 responden (86 %). Hal ini terjadi karena di Desa Purwodadi kebanyakan masyarakatnya masih menganut adat budaya lama. Karena itu kepada masyarakat diharapkan dapat merubah adat budaya tersebut dengan memberikan pengetahuan agar pemahaman mereka berubah sehingga angka pernikahan usia muda dapat diturunkan.
GAMBARAN PARTISIPASI IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DI RT 0 3 / RW XII PONDOK WAGE INDAH II SIDOARJO Ni Putu Widari
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.475 KB)

Abstract

Community participation was actively participate in the process or workflow steps and monitoring programs ranging from the promotion phase, planning, implementation, and preservation activities by donating energy, thought, or in the form of material. There are several factors that affect the mother's participation in the following activities, namely Posyandu: education, age, occupation, and the order of the child in the family. The purpose of this study was to determine the level of activity in the capital following the activities of Posyandu in RT 03 / RW XII Wage Pondok Indah II Sidoarjo. This study uses a descriptive design. The method used is total sampling. Collecting data using questionnaires. The collected data was then tabulated manually. Based on the results of the study, the data obtained in the active respondents who participated in the Posyandu were 12 respondents (40%), and were not active as much as 18 respondents (60%), from these data it can be concluded that participation in the following activities have toddlers Posyandu is not active . Therefore these results are an input to the Posyandu to provide information that promotes participation Posyandu mother to visit.
STUDI TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG ‘SISTEM LIMA MEJA’ DI POSYANDU MORO KREMBANGAN TAMBAK ASRI SURABAYA Ni Putu Widari
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.444 KB)

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Tingkat pengetahuan di bagi dalam tiga tingkatan yaitu tingkat pengetahuan baik, cukup, kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran tingkat pengetahuan kader terhadap pelayanan kesehatan di posyandu wilayah kerja puskesmas Moro Krembangan Tambak Asri Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan kriteria Semua kader di posyandu yang berada di wilayah kerja puskesmas Moro Krembangan Tambak Asri Surabaya dan mau menjadi responden dengan jumlah populasi 20 orang dan sampel 20 orang dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dari responden menggunakan kuesoner. Data yang terkumpul kemudian ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian menujukan bahwa Tingkat pengetahuan kader di wilayah kerja puskesmas Moro Krembangan tergolong yaitu baik 5 responden (25%), cukup yaitu sebanyak 16 responden (65%), kurang 2 responden (10%). Di antara pengetahuan tersebut yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan cukup 16 responden (65%). Maka dapat disimpulkan bahwa usia boleh matang tetapi pendidikan rendah akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DAMPAK MINUMAN SUPLEMEN BAGI KESEHATAN DI DUSUN KANDANGAN DESA BANJARWUNGGU RT 07 RW 02 KEC TARIK SIDOARJO Yeni Setiawati; Ni Putu Widari
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.238 KB)

Abstract

Minuman suplemen merupakan produk yang dapat melengkapi kebutuhan zat gizi makanan dan mengandung bahan vitamin, mineral, asam amino, dan bahan lain yang mempunyai nilai gizi atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.minuman suplemen mempunyai dampak positif dan dampak negative bagi kesehatan. Dimasyarkat konsumsi minuman suplemen meningkat, alasan masyarkat mengkonsumsi minuman suplemen adalah untuk menambah stamina dan agar tubuh menjadi segar. Banyak dampak negative yang ditimbulkan bagi kesehatan antara lain meyebabkan kecanduan, gagal ginjal, meningkatkan tekanan darah. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh keluarga yang ada di Dusun Kandangan RT07 RW 02 Kec Tarik sebanyak 38 keluarga dan sampel pada penelitian sebanyak 34 responden desain yang digunkan adalah disain deskriftif, pengambilan sampel menggunakan purpositive sampling dan pengambilan data dengan kuesioner. Hasil penelitian ini antara lain berpengetahuan baik (0 %), berpengetahuan cukup (18 %), berpengetahuan kurang (82 %). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengetahuan keluarga tentang minuman suplemen adalah kurang pada pendidikan responden adalah SMA sebanyak 38 %. Tetapi hal ini tidak menjamin bahwa mereka sudah mengerti atau mengetahui tentang minuman suplemen
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GIZI PADA IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Ni Putu Widari; Wildasari Salimuna
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.739 KB)

Abstract

Gizi adalah berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghabiskan berbagai aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri. Bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrisi.Kekurangan gizi adalah diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kubutuhan gizi ditentukan oleh usia,jenis kelamin, aktivitas,berat badan dan tinggi badan. Antra asupan zat gizi dan pengeluaran harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik.Tujuan dari peneliti ini merupakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang status gizi balita di Puskesmas Kenjeran Surabaya. Peneliti ini menggunakan design penelitian pre-Eksperimen dengan one grup pre-posttest design. Populasi penelitian sebanyak 21 responden status gizi kurang dan jumlah sampel 20 responde dengan menggunakan tekni sampling probability sampling (random sampling).Pengumpulan data menggunakan penilaian status gizi menurut indeks antropometri baik yang sebelum maupun sesudah tindakan kemudian di uji statistic menggunaan uji Wilcoxon. Dari hasil penelitian responden sebelum di lakukan penilaian status gizi sebagian besar mengalami status gizi kurang sebanyak 7 orang (35%) dan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan sebagian besar status gizi baik sebanyak 11 orag (55%). Sehingga ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang status gizi balita dengan nilai p=0,02. oleh karena itu, diharapkan penyuluhan kesehatan dapat dipakai sebagai pengetahuan orang tua tentang pentingnya status gizi balita khusunya bagi balita yang engalaimi status gizi buruk.
PENGARUH PENERAPAN TERAPI OKUPASI TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA Ni Putu Widari; Maria Eugensiana Taji
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1180.967 KB)

Abstract

Terapi okupasi pada lansia merupakan salah satu alternatif non farmakologi yang mudah dilakukan, mudah dibuat dan mudah digunakan tetapi memberikan manfaat yang besar dalam menurunkan stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan terapi okupasi terhadap penurunan stres pada lansia di Panti Werda Usia Anugrah Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian bersifat pra – experimental (one – grup pre – post test desing). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penghuni Panti Werda Usia Anugrah Surabaya,yang berjumlah 20 orang. Pengambilan sampel digunakan dengan cara Probality sampling (simple random sampling), dengan jumlah sampel 19 orang. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi tingkat stres dengan skala Holmes dan Rahe.variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independen) adalah terapi okupasi dan variabel terikat (dependen) tingkat stres. Hasil: Sebelum dilakukan terapi okupasi 19 (100%) responden memiliki tingkat stres dengan kategori sedang, setelah dilakukan terapi okupasi 8 (42%) responden tingkat stres rendah, sedangkan 11 (58%) responden masih dalam kategori stres sedang. Analisa data yang digunakan yaitu dengan uji wilcoxon, hasil yang diperoleh adalah p = 0,005 dengan nilai (p<0,005), yang berarti ada pengaruh penerapan terapi okupasi terhadap tingkat stres pada lansia di Panti Werda Usia Anugrah Surabaya. Diskusi: Sejauh ini banyak orang tua belum mengetahui terapi untuk menurunkan tingkat stres pada dirinya, dengan adanya terapi okupasi, seseorang dibantu untuk mengatasi atau menghindari tingkat stres yang berkepanjangan.
PENGARUH PENERAPAN TERAPI OKUPASI TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA Ni Putu Widari; Maria Eugensiana Taji
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1352.03 KB)

Abstract

Terapi okupasi pada lansia merupakan salah satu alternatif non farmakologi yang mudah dilakukan, mudah dibuat dan mudah digunakan tetapi memberikan manfaat yang besar dalam menurunkan stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan terapi okupasi terhadap penurunan stres pada lansia di Panti Werda Usia Anugrah Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian bersifat pra – experimental (one – grup pre – post test desing). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penghuni Panti Werda Usia Anugrah Surabaya,yang berjumlah 20 orang. Pengambilan sampel digunakan dengan cara Probality sampling (simple random sampling), dengan jumlah sampel 19 orang. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi tingkat stres dengan skala Holmes dan Rahe.variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independen) adalah terapi okupasi dan variabel terikat (dependen) tingkat stres. Sebelum dilakukan terapi okupasi 19 (100%) responden memiliki tingkat stres dengan kategori sedang, setelah dilakukan terapi okupasi 8 (42%) responden tingkat stres rendah, sedangkan 11 (58%) responden masih dalam kategori stres sedang. Analisa data yang digunakan yaitu dengan uji wilcoxon, hasil yang diperoleh adalah p = 0,005 dengan nilai (p<0,005), yang berarti ada pengaruh penerapan terapi okupasi terhadap tingkat stres pada lansia di Panti Werda Usia Anugrah Surabaya. Sejauh ini banyak orang tua belum mengetahui terapi untuk menurunkan tingkat stres pada dirinya, dengan adanya terapi okupasi, seseorang dibantu untuk mengatasi atau menghindari tingkat stres yang berkepanjangan.