Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PELATIHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA BAGI KADER POSYANDU Ethyca Sari; Eny Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.472 KB) | DOI: 10.47560/pengabmas.v2i1.276

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus di penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang terutama pada dua tahun pertama, memberikan interaksi psikologis yang kuat dan adekuat antara bayi dan ibu serta merupakan kebutuhan dasar tumbuh kembang bayi. Pelatihan Pemberian ASI Eksklusif dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Bagi Kader Posyandu di Kelurahan Sumur Welut Tahun 2020, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kadera dalam hal pemberian ASI Eksklusif. Sasaran dari pelatihan ini adalah kader kesehatan di wilayah kelurahan Sumur Welut yang berjumlah 40 orang. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI, belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana, serta belum optimalnya pembina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI Kader kesehatan merupakan petugas kesehatan yang lebih sering kontak dan lebih dekat dengan masyarakat. Pelatihan diberikan dengan metode ceramah, diskusi kemudian diikuti dengan pelatihan cara pemberian ASI dan Penyimpanan ASI perah. Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah peningkatan pemahaman dan persepsi yang benar mengenai ASI, kader kesehatan bisa melakukan penyuluhan dan pelatihan pemberian ASI dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang ASI bagi kader kesehatan dan ibu nantinya di wilayah kelurahan Sumur Welut.
Effect of Ethanol Extract of Red Beetroot (Beta vulgaris L.) on the Follicle Stimulating Hormone Levels among Wistar Rats (Rattus norvegicus) Exposed to Cigarette Smoke Intiyaswati; Sofyan H Nur; Ethyca Sari
EMBRIO Vol 14 No 2 (2022): EMBRIO: Jurnal Kebidanan (NOVEMBER)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.v14i2.6180

Abstract

Ethanol extract of red beetroot (Beta Vulgaris L.) contains chemical compounds of ascorbic acid, carotenoite, phenolic acid, betalain, and favonoids. Red beetroot supplements can prevent oxidative damage to the structure of DNA, lipids and proteins in vitro. This study aims to prove that the ethanol extract of red beetroot (Beta vulgaris L.) has an effect on increasing FSH levels among female white rats (Rattus norvegicus) exposed to cigarette smoke. This was a True Experimental study with the post-test only control group design. The current study involved 25 female rats which were assigned into 5 groups: negative control, positive control, treatment I, II and III. The doses of red beetroot extract used were PI (125 mg/kgBW/day), PII (250 mg/kgBW/day), and PIII (500 mg/kgBW/day). Data were analyzed using One Way ANOVA with p-value of FSH (p = 0.000). The results of the study proved that administration of red beetroot ethanol extract at a dose of 500 mg/kgBW/day could increase the ovarian FSH levels among female rats exposed to cigarette smoke.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG TUMBUHAN OBAT DI WILAYAH SURABAYA Ethyca Sari; Sofyan Hassanudin Nur; Intiyaswati Intiyaswati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i2.397

Abstract

Tumbuhan obat merupakan salah satu alternatif pengobatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyakat selain pengobatan Farmakologi, di Indonesia berbagai tanaman alam mengandung zat zat yang mampu untuk menetralisir segala infeksi atau penurunan imun didalan tubuh seseorang dengan memanfaatkan Tumbuhan Obat yang bisa dilakukan oleh masayarakat sendiri secara mandiri di lahan sekitar rumah, namun belum di manfaatkan dengan maksimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait mengenal Tumbuhan Obat dan manfaatnya serta teknik pengolahan dan cara mengkonsumsi secara baik dan benar. Manfaat Tumbuhan Obat ini antara lain untuk pengobatan uretritis, penyembuhan luka, revitalisasi saraf dan sel-sel otak, bisul, kusta, penyakit kulit, asma, sakit tubuh, bronkitis, kaki gajah, eksim, gelisah, katarak, masalah mata serta diare pada anak-anak. Oleh karena itu melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait Tumbuhan Obat. Kegiatan pengabmas ini menggunakan metode penyuluhan. Mitra kegiatan terdiri dari mitra utama dan mitra pendukung, mitra utama kader posyandu dan ibu PKK sedangkan mitra pendukung kepala kelurahan, Rukun Warga, Rukun Tetangga dan tokoh masyarakat sebanyak 100 orang. Evaluasi awal menggunakan kuesioner, sedangkan evaluasi akhir dilakukan dengan observasi dan tanya jawab secara langsung dengan mitra. Hasilnya 68% pengetahuan masyarakat baik, telah mengenal Tumbuhan Obat dan khasiat serta cara pengolahannya.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER TENTANG KELAINAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA PADA MASA PANDEMI Ethyca Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.502

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang tumbuh kembang anak melakukan peningkatan pengetahuan deteksi dini kelainan tumbuh kembang anak pada masa pandemi . Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah ceramah, diskusi melalui zoom . Materi yang disampaikan mencakup deteksi kelainan tumbuh kembangan anak tinjauan psikologis – linguistik ( Psikolinguistik ) dan edukatif, gizi anak dalam masa pertumbuhan, serta pencegahan dan penanggulangan kelainan tumbuh kembang anak pada masa pandemi . Peserta 20 kader kesehatan Posyandu Kelurahan Gundih , Kecamatan Bubutan . Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 Juli 2020 . Hasil yang diperoleh adalah seluruh peserta menyatakan penyelenggaaran ini sangat bermanfaat uentuk mengenali secara kelainan tumbuh kembang anak di Posyandu 80% peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang 100 % dilihat dari hasil kuisioner post test yang disi melalui google form yang dibandingkan dengan pre testnya
PERAN SATGAS TB MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN TB DI MASYARAKAT WILAYAH KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA Ethyca Sari; Devi Aprilia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i2.554

Abstract

Satgas Penanggulangan Tuberkulosis (Tb) mempunyai peran antara lain mendampingi pasien mengakses pengobatan serta mengatasi segala permasalahan sosial yang dihadapi pasien. Termasuk pula memberikan intervensi terhadap lingkungan tempat tinggal pasien apabila rumahnya tidak layak huni serta memberikan edulkasi secara berkesianmbungan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam merubah perilaku pencegahan Tb. Tujuan pengabdian masayakat ini adalah untuk membantu masyarakat lebih menyadari pentingnya mencegah penularan Tb yang ada di sekitar lingkungannya. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan kesehatan dengan media leaflet dan Pre Test dan Post Test dengan jumlah warga masayarakat 50 orang. Hasil dari pre test dan post test di dapat adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam penularan serta pencegahan penyakit TB Paru. Yang mana tingkat pemahaman sebelumnya sebesar 64 % setelah dilakukan penyuluhan tingkat pemahaman masyarakat naik menjadi 80% terhadap penularan dan pencegahan Tb.