Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PRINSIP UJI PRAKLINIS DAN KLINIS DALAM PENGEMBANGAN RADLOFARMAKA PENYIDIK KANKER Hendris Wongso; Iim Halimah
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 8 No 1 Mei 2014
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2680.384 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2014.8.1.3487

Abstract

PRlNSIP UJI PRAKLINIS DAN KLINIS DALAM PENGEMBANGAN RADIOFARMAKA PENYIDIK KANKER. Kematian akibat penyakit kanker masih menjadi perhatian serius di berbagai belahan dunia. Upaya dalam mengurangi tingginya angka kematian tersebut terus dilakukan, salah satunya dengan metode diagnosis menggunakan radiofarmaka. Di dalam mengembangkan radiofarmaka penyidik kanker, terdapat beberapa prinsip yang harus dipatuhi. Prinsip ini sangat penting diketahui oleh para peneliti terutama yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya hewan coba di dalam uji praklinis dan relawan (volunter) di dalam uji klinis. Pelaksanaan uji praklinis maupun uji klinis harus didasarkan pada etika penelitian yang telah disepakati dan diakui secara universal baik itu metode maupun tahapan penelitian. Etika tersebut bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan hewan coba atau manusia di dalam setiap uji yang dilakukan. Pada uji praklinis cakupan kode etik yang dipersyaratkan meliputi kesejahteraan hewan percobaan yang digunakan sebagai objek penelitian. Selain itu, etika ini juga bertujuan untuk menjamin keselamatan personil yang bekerja di laboratorium. Uji praklinis meliputi uji pirogenitas, toksisitas, biodistribusi, renal clearance, blood clearance, dan scanning. Untuk uji klinis, penggunaan volunter dalam pengujian radiofarmaka penyidik kanker juga harus didasarkan pada prinsip yang tertuang dalam etika yang ada. Dengan adanya prinsip-prinsip dalam pengembangan radiofarmaka maka diharapkan peluang terjadinya berbagai kesalahan maupun penyelewengan aturan di dalam proses penelitian dapat dihindari. 
EVALUASI ASPEK FARMASETIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SECARA IN-VITRO KIT DIAGNOSTIK 99mTc-KANAMYCIN Eva Maria Widyasari; Maula Eka Sriyani; Iim Halimah; Hendris Wongso; Teguh Hafiz Ambar Wibawa; Iswahyudi Iswahyudi; Ahmad Sidik
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 18 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.402 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2015.18.1.2786

Abstract

Angka kematian akibat infeksi dari tahun ke tahun terus meningkat. Berbagai usaha terus dilakukan guna menekan angka kematian yang ada, salah satu contohnya dengan pengembangan metode diagnostik berbasis nuklir. 99mTc-Kanamycin merupakan kit diagnostik potensial untuk dikembangkan menjadi senyawa bertanda yang dapat digunakan dalam mendiagnosis penyakit infeksi. Kanamycin adalah sebuah antibiotik berspektrum kerja luas yang telah lama digunakan dalam menekan pertumbuhan bakteri baik itu bakteri Gram positif maupun Gram negatif. Selain harus memenuhi standar sifat fisika dan kimia, 99mTc-Kanamycin juga harus melalui tahapan uji preklinis sebelum diuji cobakan pada manusia (uji klinis). Berbagai aspek farmasetik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji sterilitas, uji pirogenitas dan uji toksisitas, serta uji aktivitas antibakteri. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa sediaan 99mTc-kanamycin steril, bebas pirogen, tidak toksik dan daya hambat terhadap bakteri relatif sama dengan kanamycin tidak bertanda radioaktif. Uji uptake sediaan terhadap bakteri optimum pada waktu 24 jam inkubasi pada suhu 37oC. Hasil uji uptake maupun uji daya hambat terhadap bakteri menunjukkan bahwa 99mTc-kanamycin lebih aktif terhadap bakteri S. aureus dibandingkan terhadap E.coli.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SENYAWA BERTANDA 99mTc-KUERSETIN Eva Maria Widyasari; Maula Eka Sriyani; Isti Daruwati; Iim Halimah; Witri Nuraeni
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.485 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4108

Abstract

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi di bidang kesehatan membuat masyarakat meyakini bahwa mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan penting untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang banyak ditemukan pada buah dan sayur yang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Banyak penelitian yang telah membuktikan efektivitas kuersetin sebagai senyawa antikanker secara in-vitro, namun data pengujiannya secara in-vivo masih terbatas. 99mTc-kuersetin diharapkan dapat dijadikan radiotracer untuk mengetahui efektivitas senyawa kuersetin sebagai senyawa antikanker pada pengujian in-vivo menggunakan hewan percobaan. Namun sebelum dilakukan pengujian in-vivo untuk menjamin aplikasinya perlu dilakukan pengujian karakteristik fisiko-kimia sediaan 99mTc-kuersetin. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisiko-kimia dari senyawa 99mTc-kuersetin. Hasil penelitian karakteristik fisiko-kimia 99mTc-kuersetin menunjukkan bahwa kemurnian radiokimia sediaan 99mTc-kuersetin adalah 98,94 ± 0,30%. Sediaan 99mTc-Kuersetin ini bermuatan netral, memiliki nilai lipofilisitas dengan log (P) = 0,62 ± 0,05 dan dapat berikatan kuat dengan plasma darah dengan persentase sebesar 95,06 ± 1,34%. Berdasarkan nilai lipofilisitas sebesar 0,62 ± 0,05 diharapkan senyawa ini akan mudah terdistribusi kedalam jaringan organ sehingga diharapkan akan efektif sebagai senyawa bertanda penyidik kanker.
Evaluation of 99mTc-Ethambutol Radiopharmaceutical Using High Performance Liquid Chromatography with Radioactive Detector (Radio-HPLC) Maula Eka Sriyani; Rizky Juwita Sugiharti; Eva Maria Widyasari; Iim Halimah
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 2, No. 3 (2019)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.547 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v1i3.21033

Abstract

99mTc-ethambutol is a radiopharmaceuticals used to determine the location of Mycobacterium tuberculosisthat causes TB disease. To prepare this radiopharmaceuticals, several supporting compounds are required in addition to ethambutol and radionuclide compounds. These are mannitol as filler, SnCl2as a reducing agent and sodium pyrophosphate as co-ligand. The radiopharmaceuticals is made in the form of a lyophilized kit without 99mTc radionuclides. The aim of this study was to determined the effect of reducing agents on 99mTc-ethambutol preparation using the High Performance liquid chromatography (HPLC) equiped with radiodetector (radio-HPLC) to the quality of radiopharmaceuticals. In the previous study, the determination of radiochemical purity only used TLC by determining the amount of impurities TcO2and TcO4. This study was carried out more profoundly by using radio-HPLC to ensure the quality of radiopharmaceutical products that were made is actually 99mTc-ethambutol. The Test were performed using paper chromatography, electrophoresis, radio-HPLC, and stability test of 99mTc-ethambutol radiopharmaceuticals. The results showed that the radiopharmaceuticalkit of ethambutol is performing good physical characterictics and high radiochemical purity of 99mTc-ethambutol both in analysis using paper chromatography, electrophoresis and radio-HPLC. The 99mTc-ethambutol shown the peak at retention time (tr) 7,97 minutes using UV and radioactive detector, C18 column, isocratic system using phosphate buffer 0,2 M pH 7,4 and Acetonitrile (90 :10), flow rate 0,8 mL/min. The radiochemical purity of 99mTc-ethambutol is still remain high (91.44 ± 0.92%) after 27 days of kit were made.Key words: 99mTc-ethambutol, radio-HPLC, TB disease, Mycobacterium tuberculosis, radiopharmaceuticals. 
99mTc-Human Serum Albumin-Nanoparticle for Sentinel Lymph Node Identification Rizky Juwita Sugiharti; Iim Halimah; Iswahyudi Iswahyudi; Maula Eka Sriyani; Eva Maria Widyasari
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 2, No. 3 (2019)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.053 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v1i3.21034

Abstract

The sentinel lymph node is the first lymph node in a lymph node basin to receive lymphatic drainage from a primary tumor. An accurate identification and characterization of sentinel lymph node is very important as it helps to decide the extension of surgery, the tumor staging, and establisment of the most adequate therapy. Technetium-99m labeled Human Serum Albumin nanoparticle (99mTc-HSA nanoparticle) was prepare as a radiopharmaceutical with particle size between 100 - 200 nmthat is used in lymphoscintigraphy technique for tracinglymphatic system and identifies the sentinel lymph node. Biodistribution study of 99mTc-HSA nanoparticle was conducted in mice to identify the accumulation of this agent in sentinel node and the other tissue. 99mTc-HSA nanoparticle showed good accumulation in sentinel node about1.29 +0.90 %ID with value of popliteal extraction 89.55 +8.52 at one hour post injection. This result was indicated that 99mTc-HSA nanoparticle is very promising compound to be further explored as sentinel lymph node imaging agent.Key words: Lymphoscintigraphy, 99mTc-HSA-nanoparticle, sentinel lymph node