Sudjatmoko Sudjatmoko
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENGOLAHAN GAS BUANG DENGAN BERKAS ELEKTRON Sudjatmoko Sudjatmoko
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 11 Nomor 2 Juli 2008
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.487 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2008.11.2.143

Abstract

ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENGOLAHAN GAS BUANG DENGAN BERKAS ELEKTRON.Masalah lingkungan yang diakibatkan oleh meningkatnya permintaan energi dunia telah menjadi masalah yang seriusdi berbagai negara. Emisi SO2 dan NOx dari pembakaran bahan bakar fosil pada pembangkit listrik dan industri adalahsatu dari banyak sumber polusi lingkungan. Polutan tersebut dinamakan sebagai gas asam yang mengakibatkanhujan asam dan secara tidak langsung juga gas rumah-kaca yang menyumbang terjadinya efek rumah-kaca.Komponen gas buang yang beracun tersebut kadang-kadang bergerak lebih dari ribuan kilometer dan menjadimasalah di tempat lain, dan bahkan di negara lain. Oleh karena itu, masalah polusi udara menjadi masalah dunia.Pada saat ini banyak negara memasukkan peraturan pengendalian emisi yang lebih ketat untuk menyelesaikanmasalah lingkungan. Teknologi pengolahan gas buang dengan berkas elektron adalah salah satu dari teknologi yangpaling maju diantara proses generasi baru untuk pengendalian polusi udara. Proses berkas elektron ini adalah prosespembersihan kering dan membersihkan SO2 dan NOx secara simultan dan produk sampingnya bermanfaat untukpupuk pertanian. Dalam kajian ini dibahas aspek teknis dan ekonomis dari pengolahan gas buang dengan berkaselektron. Secara ekonomis teknologi tersebut cukup bersaing terhadap teknologi konvensional.
PENGARUH NITRIDASI ION SUHU RENDAH PADA KETAHANAN AUS DAN KOROSI BIOMATERIAL STAINLESS STEEL AUSTENITIK 316L Sudjatmoko Sudjatmoko; Bambang Siswanto; Wirjoadi Wirjoadi; Lely Susita
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 15 Nomor 2 Juli 2012
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.66 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2012.15.2.218

Abstract

PENGARUH NITRIDASI ION SUHU RENDAH PADA KETAHANAN AUS DAN KOROSI BIOMATERIAL STAINLESS STEEL AUSTENITIK 316L. Dalam penelitian ini telah selesai dilakukan proses nitridasi ion dan karakterisasi cuplikan SS 316L. Proses nitridasi ion telah dilakukan pada cuplikan untuk variasi suhu nitridasi 350, 400, 450, 500, dan 550 oC, pada tekanan gas nitrogen optimum 1,8 mbar dan waktu nitridasi optimum 3 jam. Struktur-mikro, komposisi unsur dan struktur fase lapisan nitrida yang terbentuk pada permukaan cuplikan diamati menggunakan teknik SEM-EDAX dan XRD, dan diketahui bahwa lapisan tipis nitrida besi telah terbentuk pada permukaan cuplikan. Lapisan nitrida besi tersebut mempunyai struktur fase antara lain -Fe2-3N, ’-Fe4N, CrN, Cr2N dan austenit terekspansi N yang mempunyai sifat-sifat istimewa. Hasil karakterisasi ketahanan aus cuplikan SS 316L menunjukkan terjadinya peningkatan ketahanan aus sekitar 2,6 kali cuplikan standar pada suhu nitridasi 350 oC, dan dari uji korosi dengan larutan Hanks diperoleh laju korosi optimum 29,87 mpy atau ketahanan korosinya meningkat sekitar 137%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dengan menggunakan teknik nitridasi ion telah terbentuk lapisan nitrida besi pada permukaan cuplikan SS 316L, dan mereka mempunyai sifat ketahanan aus dan ketahanan korosi sangat baik. Sifat kekerasan yang tinggi dan mempunyai ketahanan korosi yang baik tersebut, terutama disebabkan terbentuknya nitrida besi dan fase austenit terekspansi N pada proses nitridasi suhu rendah.
APLIKASI MESIN BERKAS ELEKTRON UNTUK PENGOLAHAN GAS BUANG Sudjatmoko Sudjatmoko
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 9 Nomor 2 Juli 2006
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.342 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2006.9.2.171

Abstract

APLIKASI MESIN BERKAS ELEKTRON UNTUK PENGOLAHAN GAS BUANG. Emisi gas buang SO2 dan NOx keudara dari suatu aktivitas industri berat terutama dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara dan minyak bumipada pembangkit listrik merupakan salah satu sumber utama polusi lingkungan. Polutan udara tersebut seringkaliberpindah tempat sampai ribuan kilometer dan menimbulkan masalah lingkungan di tempat lain, bahkan negara lain,oleh karena itu polusi udara tersebut menjadi masalah besar dunia. Pada saat ini beberapa negara telah menerapkanaturan pengendalian emisi yang lebih ketat untuk menyelesaikan masalah polusi udara. Pada saat ini pengolahan gasbuang dengan berkas elektron diketahui sebagai suatu metode pengendalian polusi yang menjanjikan denganbeberapa keunggulan antara lain dapat mengolah SO2 dan NOx secara serentak dengan tingkat efisiensi tinggi,merupakan proses kering, ramah lingkungan karena mengubah polutan menjadi pupuk pertanian dan lain sebagainya.Dalam makalah ini akan dibahas tentang Mesin Berkas Elektron dan aplikasinya untuk pengolahan gas buang PLTUbatubara.
DESAIN DAN KONSTRUKSI CORONG PEMAYAR MESIN BERKAS ELEKTRON Suprapto Suprapto; Sudjatmoko Sudjatmoko; Setyo Atmodjo; Sukaryono Sukaryono; Sukidi Sukidi
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 6 Nomor 1 Januari 2003
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.598 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2003.6.1.200

Abstract

DESAIN DAN KONSTRUKSI CORONG PEMAYAR MESIN BERKAS ELEKTRON. Telah dilakukan desain dan konstruksi corong pemayar mesin berkas elektron. Dalam mesin berkas elektron, corong pemayar digunakan untuk melewatkan berkas elektron. Agar dapat berfungsi dengan baik maka harus divakumkan sampai 10-6 mbar. Desain ini adalah untuk menentukan jenis dan demensi material dalam pengkonstruksian corong pemayar sehingga jika divakumkan tidak terjadi defleksi. Dari hasil desain dan konstruksi corong pemayar didapatkan hasil rancangan dalam bentuk gambar susunan dan detil serta konstruksi bagian-bagian corong pemayar untuk mesin berkas elektron. Menurut perhitungan untuk konstruksi corong pemayar digunakan bahan stainless steel 316 L. Agar didapatkan defleksi yang terjadi kurang dari 4 mm digunakan sirip penahan stainless steel 316 L dengan tebal 10 mm sebanyak 12 buah. Dalam konstruksinya untuk sirip penahan ke 7 sampai ke 12 digunakan stainless steel 316 L tebal 20 mm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa defleksi maksimum terjadi pada sirip penahan ke 5 dan ke 10 yaitu sebesar 1 mm sehingga jauh lebih kecil dibanding yang direncanakan. Tingkat kevakuman akhir dengan pompa rotari saat masih terjadi kebocoran adalah 5×10-1 mbar dan setelah diperbaiki sehingga kebocoran tidak terjadi adalah 6,6×10-2 mbar. Pengujian tingkat kevakuman akhir dengan pompa difusi saat masih ada kebocoran tidak dapat dilakukan, sedangkan setelah diperbaiki sehingga tidak terjadi kebocoran adalah 5×10-4 mbar. Tingkat kevakuman akhir yang dapat dicapai baik dengan pompa rotari maupun pompa difusi hampir mendekati kemampuan pompa ratari dan pompa difusi yang digunakan.
EFEK IMPLANTASI ELEMEN TERNER DAN KUATERNER TERHADAP KETAHANAN OKSIDASI PADUAN TITANIUM ALUMINIUM (TiAl) Lely Susita; Sudjatmoko Sudjatmoko; Tjipto Sujitno
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 7 Nomor 2 Juli 2004
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.339 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2004.7.2.196

Abstract

EFEK IMPLANTASI ELEMEN TERNER DAN KUARTENER TERHADAP KETAHANAN OKSIDASI PADUAN TITANIUM ALUMINIUM (TiAl). Tujuan utama penelitian ini adalah menyelidiki efek implantasi ion Si dan Mo serta menentukan kondisi optimum implantasi elemen reaktif tersebut untuk meningkatkan ketahanan oksidasi paduan biner TiAl dan paduan terner TiAl-Si serta TiAl-Mo selama siklus termal. Untuk maksud tersebut ion Si diimplantasikan pada paduan biner TiAl dan terner TiAl-Mo pada energi 45 keV, sedangkan ion Mo diimplantasikan pada paduan biner TiAl dan terner TiAl-Si pada energi 100 keV. Selama proses implantasi, arus ion dibuat tetap yaitu sebesar 10 μA, sedangkan dosis ion divariasi yaitu 1,5×1015 ion/cm2, 3,0×1015 ion/cm2, dan 4,5×1015 ion/cm2. Untuk pengujian dengan kondisi siklus termal, maka selanjutnya setiap cuplikan dioksidasi pada temperatur 8000C dengan waktu pemanasan selama 5 jam dan pendinginan pada suhu kamar selama 19 jam. Proses oksidasi dilakukan dalam lingkungan oksigen, dan kondisi ini diperoleh dengan cara mengalirkan gas oksigen ke dalam tabung oksidasi dengan laju alir 0.021 cc/min, dan tekanan 2 kgf/cm2. Laju oksidasi ditentukan dari pengukuran perubahan berat cuplikan sebelum dan sesudah dioksidasi. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa implantasi ion Si pada paduan biner TiAl dan implantasi ion Mo pada paduan biner TiAL dan terner TiAl-Si mampu meningkatkan ketahanan oksidasi paduan tersebut selama siklus termal pada temperatur 8000C. Sedangkan implantasi ion Si pada paduan terner TiAl-Mo cenderung menurunkan ketahanan oksidasinya. Kondisi optimum implantasi ion Si untuk meningkatkan ketahanan oksidasi paduan biner TiAL selama siklus termal dicapai pada dosis ion 4,5×1015 ion/cm2. Sedangkan kondisi optimum implantasi ion Mo untuk meningkatkan ketahanan oksidasi paduan biner TiAl dan terner TiAl-Si selama siklus termal dicapai pada dosis 1,5×1015 ion/cm2
PEMBUATAN LAPISAN TIPIS SILIKON AMORF TERHIDROGENASI (a-Si:H) UNTUK BAHAN SEL SURYA Wirjoadi Wirjoadi; Sudjatmoko Sudjatmoko; Yunanto Yunanto; Bambang Siswanto; Sri Sulamdari
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 6 Nomor 1 Januari 2003
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.336 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2003.6.1.201

Abstract

PEMBUATAN LAPISAN TIPIS SILIKON AMORF TERHIDROGENASI (a-Si:H) UNTUK BAHAN SEL SURYA. Telah dilakukan pembuatan lapisan tipis silikon amorf terhidrogenasi (a-Si:H) untuk bahan sel surya. Lapisan tipis silikon amorf telah diketahui dan dapat dibuat, akan tetapi bahan lapisan tipis tersebut tidak dapat dimanfaatkan sebagai piranti elektronik. Pengontrolan valensi semi konduktor telah membuka jalan untuk pemanfaatan bahan tersebut untuk piranti-piranti elektro-nik terutama untuk piranti lapisan tipis photovoltaic, karena piranti photovoltaic seperti sel surya membutuhkan luasan aktif yang sangat besar untuk pengumpulan energi surya. Dalam penelitian ini deposisi lapisan tipis silikon amorf terhidrogenasi (a-Si:H) dilakukan dengan metode sputtering pada beberapa variasi parameter, yaitu suhu substrat, tekanan gas dan lama waktu deposisi untuk mendapatkan sifat listrik, terutama nilai resistivitas lapisan optimum. Berdasarkan perhitungan dan analisa data pengukuran dengan probe empat titik, maka lapisan tipis silikon amorf diperoleh hasil nilai resistansi sebesar R = (1,68 ± 0,02) MΩ, nilai resistivitas ρ = (1,80 ± 0,05) Ωm dan nilai konduktivitas σ = (0,57 ± 0,02) Ω-1m-1, yang ini diperoleh pada kondisi suhu 300 oC, tekanan gas 7 x 10-2 torr, waktu deposisi 1,5 jam. Sedangkan hasil untuk lapisan tipis silikon amorf terhidrogenasi (a-Si:H) diperoleh nilai resistansi optimum sebesar R = 1349,66 MΩ, pada suhu 300 oC, tekanan gas 3,8 x 10-2 torr dan waktu deposisi 1,5 jam.