Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Technical Barrier dalam GATT/WTO Studi terhadap Larangan Ekspor Rokok Kretek Indonesia ke Amerika Monika Melina; Admiral Admiral
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 9 No. 3 (2023): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v9i3.2968

Abstract

Perlakuan yang berbeda dalam perdagangan atas barang yang sejenis dapat menimbulkan ketidakadilan, hal ini tentunya tidak sejalan dengan prinsip yang disepakati oleh negara anggota WTO yaitu suatu perdagangan bebas serta kompetisi yang adil, namun ada beberapa pengecualiaan yang mana salah satunya WTO masih mengijinkan negara anggotanya untuk melakukan pembatasan perdagangan dengan beberapa alasan yang mana telah diatur dalam Technical Barrier to Trade yang mana dapat mengaburkan kompetisi yang adil dalam perdagangan Internasional. Hasil dari penelitian ini menunjukan ketentuan The Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act (FSPTCA) tahun 2009 yang dikeluarkan oleh AS dinilai melindungi produk domestik negaranya sendiri dan juga dianggap telah melakukan diskriminasi terhadap produksi rokok kretek. Hal ini tentunya melanggar prinsip Non Discrimination dan National Treatment yang disepakati dan ada didalam GATT dan juga TBT pada umumnya. Hambatan teknis yang diperbolehkan melalui kebijakan tarif yang diperbolehkan untuk suatu negara melakukan proteksi dengan alasan tarif jika dianggap rasional dan dapat diprediksi. Selain pengenaan tarif, Penggunaan kebijakan non-tarif seperti Kuota juga diperbolehkan dengan alasan-alasan yang tercantum pada pasal XX GATT mengenai pengecualiaan umum (geberal exception). Namun penggunaan pasal tersebut tidak boleh dilakukan begitu saja melainkan harus mengikuti dasar hukum yang ada.
IKTIKAD BAIK DALAM PELAKSANAAN RE-STRUKTURISASI KREDIT: Good Faith In Implementing Credit Restructuring Admiral Admiral
Jurnal Kajian Ilmu Hukum Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Kajian Ilmu Hukum
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkih.v1i1.201

Abstract

Abstrak Pada prinsipnya peneilitian ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami terwujudnya iktikad baik dalam pelaksanaan restrukturisasi kredit pada masa pandemi Covid-19. Iktikad baik itu sendiri merupakan suatu tindakan serta niatan yang diwujudkan serta dituangkan melalui tindakan-tindakan yang responsive, positif, dan bertanggung jawab, sehingga seluruh tujuan awal dari kredit antara para pihak dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis normative yang memfokuskan terhadap hukum positif berdasarkan peraturan-peraturan, jurnal-jurnal, buku-buku yang secara langsung berkaitan dengan penelitian ini. Hasil kajian penelitian ini diharapkan berguna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta berdampak langsung terhadap dunia perkreditan. Abstract In principle, this research aims to identify and understand the realization of good faith in the implementation of credit restructuring during the Covid-19 pandemic. Good faith itself is an action and intention that is realized and poured through responsive, positive, and responsible actions, so that all the initial goals of credit between the parties can be achieved and carried out properly. The method used in this research is normative juridical which focuses on positive law based on regulations, journals, books that are directly related to this research. The results of this research study are expected to be useful for the intellectual life of the nation and have a direct impact on the world of credit.