Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Sanitasi Rumah dengan Angka Bebas Jentik Aedes Aegypti di Kelurahan Banyuanyar Surakarta Sumardiyono .; Adji Danarto; Rafael Bagus Yudhistira; Erinda Kusuma Wardani; Auliya Bintan Nuriana; Aisyah Nooratisya; Alfin Rizki Ramadhan
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penyakit DBD merupakan masalah kesehatan yang terdapat di Banyuanyar. Tingkat sanitasi dipercaya memiliki hubungan dengan kejadian DBD di Banyuanyar.Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian kasus kendali. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak, data diolah dengan menggunakanan uji chi square.Hasil: hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan nilai p= 0,001 yang berarti p<0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan jamban sehat dan kejadian balita stunting di kelurahan banyuanyar.Simpulan: Faktor faktor yang memiliki hubungan dengan kejadian DBD adalah jentik pada bak mandi kain yang menggantung. Sebaliknya faktor yang tidak mempengaruhi adalah keberadaan jentik pada tempat minum burung dan keberadaan kontainer bekas.Kata kunci: Home sanity, Incidency of DBD, Larvae of Aedes Aegypti
Manajemen Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan dengan HIRADC di UPT Puskesmas Banyuanyar Kota Surakarta Rafael Bagus Yudhistira; Alfin Rizki; Aisyah Nooratisya; Erinda Kusuma; Auliya Bintan; Sumardiyono .; Adji Danarto
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Program kesehatan kerja merupakan suatu upaya pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, mencegah timbulnya gangguan kesehatan, melindungi pekerja dari bahaya kesehatan serta menempatkan pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja. Puskesmas sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan di masyarakat termasuk ke dalam kategori tempat kerja yang memiliki risiko bahaya kesehatan. Ada tiga upaya dasar yang dilakukan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu Hazard Identification (Identifikasi Bahaya), Risk Assessment (Penilaian Risiko), dan Determining Control (Penetapan Pengendalian) atau sering disebut dengan HIRADC.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer. Data primer yang diperoleh dengan studi pustaka, studi lapangan, dan wawancara yang dilaksanakan tanggal 20 Maret 2018 sampai dengan 9 April 2018.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas kegiatan petugas kesehatan dan pasien sudah tertata sesuai alur pelayanan pasien. Potensi bahaya di UPT Puskesmas Banyuanyar antara lain: (1) Titik kumpul evakuasi yang beralih fungsi menjadi tempat parkir (2) Letak APAR yang tertutup banner (3) Tiang yang menghalangi jalan (4) Plafon yang rusak (5) Kabel yang tidak tersusun rapi dan menghalangi jalan (6) Adanya jentik-jentik di kamar mandi pengunjung (7) Kamar mandi pasien yang tidak terpasang handrail (8) Penyimpanan oksigen dan alat bantu jalan pasien yang kurang rapi.Simpulan: Implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di UPT Puskesmas Banyuanyar sudah baik dan ideal.Kata kunci: HIRADC, Banyuanyar Public Health Center
Aplikasi Usaha Promosi dan Preventif Hipertensi pada Populasi Masyarakat Usia Lanjut Adji Danarto; Rafael Bagus Y; Alfin Rizki R; Aisyah Nooratisya; Erinda Kusuma W; Auliya Bintan N
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 2 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Proses menua merupakan proses yang alamiah dimana terjadi berbagai perubahan pada seluruh sistem tubuh lansia, termasuk sistem kardiovaskuler yang biasanya diikuti oleh penyakit utama yakni hipertensi. Hipertensi saat ini merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk lansia. Data Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 25,8% dengan insiden penyakit lebih banyak terjadi pada perempuan (28,8%) dan pada golongan lanjut usia. Diharapkan dengan mengetahui faktor apa saja yang bisa menyebabkan hipertensi, dapat meningkatkan pencegahan hipertensi sedini mungkin dan meningkatkan produktifitas pada lansia.Metode Penelitian: Review ini meringkas dari beberapa literatur Hipertensi pada Lansida yang di publikasikan dari tahun 2010 hingga tahun 2018 dengan kata kunci promotif, preventif, hipertensi, lansia. Kemudian dari 7 Jurnal yang diperoleh penulis mengidentifikasi berdasarkan abstrak yang berhubungan dan melakukan review pada jurnal yang terpilih.Hasil Penelitian: Intervensi promotif dan preventif sangat penting untuk mencegah perburukan pada pasien lansia yang hipertensi dan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas pada lansia. Intervensi promotive dan preventif yang dimaksud yaitu melalui edukasi kesehatan dan konseling.Kesimpulan: Bentuk bentuk usaha kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan adalah melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi, kontrol rutin penderita hipertensi konseling dokter dengan penderita hipertensi, meningkatkan kunjungan rutin dari pasien, meningkatkan efektifitas dari promosi ketaatan dan manajemen diri dari penderita hipertensi. Kata Kunci: promotive, preventive, hypertension, elderly
Measurement of Tibial Bone Length and Body Weight as Factors that Determine The Running Speed of 5th Grade Elementary School Students Siti Munawaroh; Aisyah Nooratisya; Didik Gunawan Tamtomo
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 1 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.098 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i1.59878

Abstract

Introduction: Improving the quality of human resources in the field of sports needs to be done by coaching from an early age. One of the things that can be done is to find and identify the talents possessed by elementary school students to find out the potential for sports that are following the child's talents. Running is an important sport in early school development. In the 100 meter sprint, runners try to achieve maximum speed, one of which is influenced by body structure. The longer the legs, the faster they run. On the other hand, with a child's weight, the greater the weight, the slower it tends to be. This research aims to determine the effect of tibia bone length and body weight on running speed.Methods: The activity was carried out at the State Elementary School 15 Mangkubumen Lor Surakarta. Class V. There were 33 students involved in the measurement of the foot length and weight. The data obtained were analyzed using multiple linear regression. The results of the analysis are used as educational material and input for sports teachers at the school.Results and discussions: The average leg length was 30.51 cm and the average weight was 36.33 Kg. While the average running speed is 4.74 m/s. Statistical test of the regression coefficient showed that leg length (β = 0.424; p = 0.018) and body weight (β = -0.488; p = 0.007) means that these two components have an effect on running speed.Conclusion: Leg length has a positive effect while weight has a negative effect on running speed.