Amril Ma'ruf Siregar
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis struktur atas jembatan kereta api jalur tunggal pc i girder bentang 35 meter way pengubuan Muhammad Tri Wahyuddin; Bayzoni Bayzoni; Amril Ma'ruf Siregar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 3 (2020): Edisi September 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton prategang merupakan jenis beton dengan tulangan baja ditarik dan menghasilkan sistem kesetimbangan pada tegangan dalam tarik pada baja dan tekan pada beton yang dapat meningkatkan kemampuan beton menahan beban luar. Terdapat beragam bentuk profil gelagar beton prategang antara lain box girder, profil U, dan profil I. Pada analisis struktur atas jembatan ini digunakan gelagar profil I atau disebut juga PC I girder. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis struktur atas jembatan dengan gelagar profil I, menghitung dan melakukan kontrol keamanan terhadap besar lendutan, geser, tegangan serta momen ultimit.Berdasarkan analisis struktur atas jembatan diperoleh dimensi PC I girder dengan tinggi 2,17 m, lebar bidang bawah 0,75 m, lebar bidang atas 0,5 m, dan lebar bidang badan 0,25 m. Pada perhitungan gaya prategang didapatkan gaya prategang awal sebesar 13513,98 kN, gaya prategang saat jacking sebesar 15898,8 kN, dan total kehilangan gaya prategang sebesar 4291,811 kN atau sebesar 27%, sehingga diperoleh nilai gaya prategang efektif sebesar 11606,99 kN. Dan pada perhitungan momen ultimit dinyatakan aman karena diperoleh kapasitas momen ultimit pada balok prategang sebesar 21047,65905 kNm yang nilai nya lebih besar dari momen ultimit terbesar dari hasil kombinasi yaitu sebesar 13764,95 kNm.Kata Kunci : Struktur Atas Jembatan, PC I Girder, Beton Prategang
Analisis Investasi Rekayasa Proyek Springhill Condotel Lampung Nur Syahidah Aini; Ika Kustiani; Amril Ma'ruf Siregar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 7, No 1 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa sekarang, apartemen tidak hanya menjadi hunian pribadi tetapi juga sebagai investasi. Karena itu terjadi permintaan apartemen dalam bentuk kondominium hotel. Springhill condotel Lampung adalah condotel pertama yang dibangun di Bandar Lampung. Investasi Springhill Condotel Lampung memerlukan analisis kelayakan memastikan pengembalian investasi. Pada penelitian ini, studi kelayakan hanya dinilai dari aspek finansial dengan menggunakan beberapa parameter penilaian investasi yaitu NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), IRR (Internal Rate of Return), dan PP (Payback Period). Analisis dibuat dalam 9 (sembilan) buah skenario. Skenario ini divariasikan berdasarkan tingkat-tingkat inflasi dan prediksi-prediksi penjualan. Skenario yang paling layak yaitu pada tingkat inflasi 7% dan prediksi penjualan dengan metode trend linier. Seluruh skenario menunjukan bahwa nilai NPV, BCR dan PP layak. Namun seluruh skenario menunjukan bahwa nilai IRR di bawah tingkat bunga.  Kata kunci : Studi kelayakan, Kondotel, Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Payback Period (PP), Internal Rate of Return (IRR)
Analisis Ekonomi dan Finansial Shortcut Tegineneng - Tarahan Andre Jonathan Siagian; Aleksander Purba; Amril Ma'ruf Siregar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 6, No 3 (2018): Edisi September 2018
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Feasibility Analysis is an appropriate analysis of parameters to determine a successful implemented project or not. Feasibility analysis is divided into two parts economic and financial analysis that both affect the feasibility of a project. The purpose of this study is to determine the costs incurred in a railway shortcut project, to analyze delay times before and after a railway shortcut, and to find out which railway shortcut project meets the economic and financial feasibility requirements. In this study, an analysis of the economic and financial feasibility and summarize the economic viability benefits of the Tegineneng - Tarahan shortcut project was conduct. A project is declared feasible or not by doing comparison with the feasibility method that is NPV> 0, BCR> 1, PP faster than the specified time, IRR> capital cost, and PI> 1. This study uses full occupancy rate with discount rate of 5% , 10%, and 15%, respectively.Based on the results obtained in terms of economic feasibility analysis that investment evaluation does not qualify due to the amount of benefit is too small so that economic analysis is not feasible. The aspect of financial feasibility analysis and analysis by summing the two financial and economic benefits is eligible so that the Tegineneng - Tarahan shortcut project is categorized as feasible. Keyword : Economic Feasibility, Financial Feasibility, Feasibility Method
Analisis Solusi Kemacetan pada Simpang Sebidang Kereta Api Jalan Urip Sumoharjo Raditya Eros Witantra Hutapea; Dwi Herianto; Amril Ma'ruf Siregar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 3 (2021): Edisi September 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The high frequency of the Babaranjang train track causes congestion problems on the Urip Sumoharjo road which is caused by road closures when the train passes. The impact of the closure caused long queues of vehicles to block Padjajaran and Kimaja roads. In this study, it discusses the causes of congestion in the vehicle movement that is not smooth, especially on the Simpang Urip Sumoharjo road. Then compare the road capacity and the degree of saturation of the Urip Sumoharjo road under normal conditions and the conditions when the Babaranjang train passes, and analyze the structural concept to overcome congestion at the Urip Sumoharjo crossing.Analyze the comparison between Flyover and Underpass using the Scoring Zero One method. The results of the analysis show that to overcome congestion on Jalan Urip Sumoharjo it is more effective to build an underpass with a score of 60% while the flyover building gets a score of 40%. With the cross-normal degree of saturation, the result is 0.711. As for the results of saturation after the train passed the result was 1.56. And the calculation results show that the existence of an underpass can reduce congestion on Jalan Urip Sumoharjo by 45.58%.Keywords: Railroad latch, Degree of Saturation, Scoring Zero One method
Kajian Pola Operasi dan Desain Penataan Emplasemen Stasiun pada Jalur Longcut Tegineneng - Tarahan Kasri Patakom; Aleksander Purba; Amril Ma'ruf Siregar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini kondisi lalu lintas perkeretaapian di Provinsi Lampung, banyaknya perlintasan sebidang yang dilewati jalur kereta, menimbulkan kemacetan khususnya di kota Bandarlampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola operasi untuk kereta api Babaranjang termasuk penataan emplasemen baru di jalur longcut dari Tegineneng–KM3 Panjang. Lokasi penelitian dilakukan di daerah Tegineneng-Tarahan, dimana akan dibuat longcut yang bersampingan dengan pembangunan jalan Tol Sumatera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target produksi tahunan pada tahun 2020 dengan rencana angkutan menuju Tarahan, PT. Bukit Asam, SRENGSEM dan PT. PULP masing-masing sebesar 25 juta ton, 22 juta ton dan 1 juta ton. Menghasilkan jumlah rangkaian kereta api 25 dan 22 rangkaian kereta api isi, dalam satu kali keberangkatan yang terdiri dari 60 gerbong bermuat 50 ton per gerbongnya dan 3 rangkaian kereta api isi, dalam satu kali keberangkatan yang terdiri dari 40 gerbong bermuat 30 ton per gerbongnya. Jumlah frekuensi kereta api dari Tarahan–Tanjungenim Baru pulang pergi yang telah ditentukan sebesar 124 kereta per hari, masih memenuhi kapasitas lintas yang tersedia 126 kereta per hari. Untuk emplasemen stasiun Tegineneng menambah jalur dari 2 menjadi 6, stasiun Sukamenanti menambah arah jalur dari stasiun Tanjungkarang menjadi stasiun Tanjungkarang dan Karangsari kemudian menambah satu stasiun Karangsari diantara stasiun Tegineneng dan KM3 Panjang
Analisis Investasi Proyek Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Universitas Lampung Marsa Murbawangi Hasri; Ika Kustiani; Ofik Taufiq Purwadi; Amril Ma'ruf Siregar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 4 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan TPST Unila merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sistem persampahan di Unila. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan ekonomi dari proyek Pembangunan TPST Universitas Lampung bedasarkan parameter penilian investasi. Parameter penilaian yang akan digunakan yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period (PP), dan analisis sensitivitas. Data yang digunakan adalah data Rincian Anggaran Biaya (RAB) TPST Unila, data timbulan sampah dan data jumlah civitas Unila, serta tingkat suku bunga dan tingkat inflasi yang diperoleh dari BI. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembangunan TPST Unila tidak memenuhi semua parameter penilaian investasi, namun Pembangunan TPST Unila tetap layak secara ekonomi karena dapat memperbaiki sistem persampahan di Unila guna menciptakan kondisi lingkungan kampus yang bersih dan nyaman, mengurangi polusi udara, serta dapat mengurangi beban TPA Bakung dalam mengolah sampah.