Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Islamic Business and Finance (IBF)

Strategi Pemasaran Bank Syariah DalamMeningkatkan Minat Generasi Milenial di Era Digital Desi Susanti; Haniah Lubis
ISLAMIC BUSINESS and FINANCE Vol 2, No 2 (2021): ISLAMIC BUSINESS and FINANCE
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ibf.v2i2.16317

Abstract

The development of Islamic banking in the digital era provides opportunities and challenges for its existence. So the Islamic bank must be able to use the existing opportunities as well as possible, namely by improving marketing strategies in the digital era by embracing the millennial generation. The purpose of this study was to determine the marketing strategy of Islamic banks in increasing the interest of the millennial generation in the digital era and also to find out the inhibiting factors in the marketing strategy carried out. the collection technique is through documentation. The analysis is descriptive qualitative. The results show that the marketing strategy of Islamic banks in increasing the interest of the millennial generation in the digital era can be carried out with a marketing mix strategy, namely: creating a condition called bank less (banks without offices), product innovations that can attract millennials namely marriage savings, and qurban savings (one people one goat), digital banks are able to save costs because they are easy, simple, and cheap, promotions by creating creative content competitions, promotions involving influencers/ustadz/artists, and promotions involving the active role of generations millennial. The inhibiting factors are: lack of application socialization by Islamic banks, untouched internet networks in remote areas, features that are still lacking in supporting marketing. Keywords: strategy, marketing, Islamic banking, millennials.
Potensi dan Strategi Pengembangan Wakaf Uang di Indonesia Haniah Lubis
ISLAMIC BUSINESS and FINANCE Vol 1, No 1 (2020): ISLAMIC BUSINESS and FINANCE
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ibf.v1i1.9373

Abstract

Sebagai salah satu instrumen wakaf produktif, wakaf uang merupakan hal yang masih baru di Indonesia. Peluang untuk wakaf uang ada setelah Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan  fatwa tentang bolehnya wakaf uang tahun 2002. Peluang yang lebih besar setelah disahkannya rancangan Undang-Undang Wakaf menjadi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Dengan adanya Undang-Undang Wakaf tersebut memberikan harapan kepada semua pihak dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, di samping untuk kepentingan peribadatan dan sarana sosial lainnya. Permasalahan pokok dalam paper ini adalah bagaimana potensi wakaf uang di Indonesia dan hal apa saya yang menjadi kendala dalam pengembangan wakaf uang di Indonesia. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran potensi wakaf uang di Indonesia dan mendapat gambaran hal- hal apa saja yang menjadi kendala dalam pengembangan wakaf uang di Indonesia dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini merupakan kerangka tulisan hasil pemikiran (library riset). Sebagai lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah untuk mensukseskan gerakan wakaf uang di Indonesia, Lembaga Keuangan Syraiah Penerima Wakaf  Uang  (LKS-PWU) memiliki tanggung jawab yang tidak kecil dalam menentukan sukses tidaknya gerakan wakaf uang di Indonesia. Bersama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI), LKS-PWU dapat melakukan kerja produktif untuk dapat mesukseskan program wakaf uang tersebut. Sejauh ini kerjasama LKS dan BWI yang ada di Indonesia belum berjalan dengan baik. Sehingga  kerjasama ini perlu ditingkatkan dalam bentuk yang lebih konkrit dan praktis sehingga gerakan wakaf uang bisa menjangkau sasaran wakif yang lebih luas yang pada gilirannya dapat menggalang dana wakaf uang.