Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Effect of Using PjBL in Students’ Conceptual Understanding and Science Process Skills Sukma Wahyu Wijayanti; Anti Kolonial Prodjosantoso; Febrian Solikhin
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The Effect of Using PjBL in Conceptual Understanding and Science Process Skills Students’. Objectives: This study is a quasi-experimental study that aims to understand whether there are differences in the ability to understand the concept and science process skills among learners using a PjBL model with learners using the 5M learning model on Acid-Base material of high school Class XI.  Methods: The research sample was taken by cluster random sampling technique and obtained class XI MIA 1 as the Experimental Class and class XI MIA 3 as the Control Class. Data were collected by the test method to measure the conceptual understanding and non-test methods to measure the science process skills. The analysis of hypothesis testing was carried out by using the manova test. Findings: The results showed that the Hotelling's Trace value on the manova test had a significance of 0.793. Conclusion: there is no difference in the ability to understand concepts and science process skills between students who use PjBL models and students who use 5M learning models.
BIDIK LAHAN SEMPIT DESA CILEBUT JADI INDAH PRODUKTIF MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI VERTIKULTUR HIDROPONIK Dem Vi Sara; Enang Rusyana; Arina Rubyasih; Sukma Wahyu Wijayanti
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2951

Abstract

Lahan pertanian terutama di wilayah perkotaan dan pinggiran kota, saat ini banyak yang beralih fungsi menjadi daerah pemukiman. Desa Cilebut Barat yang berada di pinggiran kota Bogor Kabupaten Bogor pun tak luput dari imbas pesat dan masifnya urbanisasi. Wilayah ini mengalami alih fungsi lahan yang tak terbendung dari degradasi lahan pertanian menjadi pemukiman. Daerah perumahan yang dibangun, dipaksakan untuk menampung lonjakan pendatang, sehingga area terbuka untuk luasan tanaman dan serapan air hujan semakin sempit. Betonisasi jalan komplek menyebabkan desa Cilebut Barat sering mengalami banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau. Suasana lingkungan perumahan terkesan gersang dan tidak segar karena sangat kurangnya area penghijauan. Data desa menunjukkan bahwa sebagian besar warga desa adalah pensiunan pegawai, ibu rumah tangga, dan profesi lepas lain yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan primer hidupnya. Mereka sangat mengidamkan lingkungan yang asri dan produktif, tetapi terkendala dengan pengetahuan, biaya dan lahan yang sempit terbatas. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka Bogor tertantang untuk membantu memberi alternatif solusi menciptakan lingkungan yang asri, sekaligus mengembangkan kegiatan berestetika, sehat, dan produktif. Program yang ditawarkan adalah edukasi, pendampingan pelatihan, dan praktik memanfaatkan teknologi vertikultur hidroponik pada lahan sempit pekarangan. Vertikultur hidroponik adalah sistem tanam dengan media air di dalam wadah/paralon yang disusun/dirakit secara vertikal atau bertingkat pada lahan terbatas. Tanaman yang direkomendasikan adalah tanaman pangan sayuran karena dapat dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup (life style) dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan RT 07/RW 09 pada bulan September-Oktober 2020 dengan peserta sejumlah 48 orang warga desa. Kebermanfaatan program terlihat dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, aktivitas sosial kebersamaan warga desa dalam menciptakan lingkungan hijau, indah, kreatif yang berpotensi menopang kehidupan ekonomi sehari-hari.
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN MANDIRI MELALUI DISEMINASI MULTI TEKNIK: BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER DAN VERTIKULTUR AKUAPONIK Dem Vi Sara; Enang Rusyana; Sukma Wahyu Wijayanti; Jeji M. Najib
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i2.3693

Abstract

Food is one of the absolute basic needs that must be met by humans to live a normal and healthy life. Food security will be safe if food supply is maintained. Food supply can be constrained when agricultural land becomes limited. The occurrence of the COVID-19 pandemic has worsened the business of providing food to non-agricultural areas such as in urban/suburbs. The stagnation of the distribution chain, the non-channeling of supply, and the decline in people's purchasing power due to layoffs (PHK) pose challenges for them to be able to make independent efforts to meet these needs. Departing from the preliminary survey information that the characteristics of suburban residents in West Cilebut village, Bogor Regency who: (a) like to eat fish and vegetables as their daily food intake; (b) wish to carry out limited activities in their own environment due to the strict implementation of restrictions on community activities (PPKM); (c) motivated by the success of settlement groups that have implemented hydroponic verticulture; and (d) there are abandoned public facilities that want to be reused, the Community Service Team (PkM) of the Bogor Open University is called upon to disseminate and assist fish farming businesses both in buckets (budikdamber) and in limited ponds, namely by applying the use of technology. aquaponics verticulture. This multi-technical method combines aquaculture (fish farming) and hydroponics (farming using water) in a symbiotic environment, where fish (animal food source) and plants/vegetables (vegetable food source) can grow in the same container. The activity was carried out with a participatory learning approach in the form of training and practice in RT 04 RW 09 in September-November 2021. This activity was attended by 30 villagers who were supported by local leaders. The results of the activities show significant changes and improvements in knowledge, skills, passion for creativity, and activities among villagers by making the fish and vegetable cultivation area a meeting-point area for social activities as well as a place to independently strengthen food security. Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok mutlak yang harus dipenuhi oleh manusia untuk hidup normal dan sehat. Ketahanan pangan akan aman jika penyediaan pangan terjaga. Penyediaan pangan dapat terkendala ketika lahan pertanian menjadi terbatas. Kejadian Pandemi covid-19 memperburuk usaha pengadaaan pangan ke wilayah non pertanian seperti di perkotaan/pinggiran kota. Tersendatnya rantai distribusi, tidak tersalurnya pasokan, dan menurunnya daya beli masyarakat akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) memberikan tantangan tersendiri untuk dapat melakukan upaya mandiri dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Berangkat dari informasi survei pendahuluan bahwa karakter warga pinggiran kota di desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor yang: (a) gemar menyantap ikan dan sayuran sebagai asupan makanan sehari-hari; (b) ingin melakukan aktivitas terbatas di lingkungan sendiri akibat ketatnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM); (c) termotivasi atas keberhasilan kelompok pemukiman yang telah menerapkan vertikultur hidroponik; dan (d) terdapatnya lahan fasilitas umum terlantar yang ingin dimanfaatkan kembali, maka tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka Bogor terpanggil untuk melakukan diseminasi dan pendampingan usaha budidaya ikan baik dalam ember (budikdamber) maupun dalam kolam terbatas, yaitu dengan menerapkan pemanfaatan teknologi vertikultur akuaponik. Metode multi teknik ini mengkombinasikan antara akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (bercocok tanam menggunakan air) dalam lingkungan yang bersifat simbiotik, dimana ikan (sumber pangan hewani), dan tanaman/sayuran (sumber pangan nabati) dapat tumbuh dalam satu wadah yang sama. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan pembelajaran partisipatif berupa pelatihan dan praktik di RT 04 RW 09 pada bulan September-November 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 30 warga desa yang didukung oleh tokoh-tokoh setempat. Hasil kegiatan menunjukkan perubahan dan peningkatan pengetahuan, keterampilan, gairah kreativitas, dan aktivitas yang signifikan pada warga desa dengan menjadikan area budidaya ikan dan sayuran sebagai area meeting-point dalam kegiatan sosial sekaligus tempat memperkuat ketahanan pangan secara mandiri.
Peningkatan Promosi Usaha Kopi BUMDes Jaya Laksana Melalui Pemanfaatan Media Sosial Sukma Wahyu Wijayanti; Stefani Nawati Ekoresti; Arina Rubyasih; Muhamad Komarudin; Wildan Munawar
ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/almujtamae.v2i2.6531

Abstract

Pelaku usaha memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan media sosial sebagai media untuk mempromosikan produknya guna menjangkau masyarakat dan konsumen yang lebih luas di berbagai wilayah. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat lebih sering mengakses media sosial dalam aktifitasnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola kopi BUMDes Jaya Laksana dalam memanfaatkan media sosial sebagai promosi usaha. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan partisipatif, pendekatan kelompok, dan pendekatan individual. Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi pelaksanaan. Berdasarkan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan menunjukkan bahwa pengelola kopi berantusias dalam memanfaatkan media sosial sebagai promosi usahanya. Bentuk antusiasme ini ditunjukkan dengan pembuatan akun profil media sosial Instagram kopi BUMDes Jaya Laksana beserta pendampingan bagi pengelola yang akan mengelola Instagram.
Analisis Pelaksanaan Praktikum Sukma Wahyu Wijayanti; Lina Asnamawati; Ana Nurmalia
Journal on Teacher Education Vol. 4 No. 2 (2022): Journal on Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jote.v4i2.9576

Abstract

Tujuan dari penelitian ini terdiri dari keterlaksanaan perencanaan Praktikum IPA di UPBJJ-UT; Persiapaan pelaksanaan Praktikum IPA di tinjau dari pihak UPBJJ, mitra, dan mahasiswa. Serta kendala yang muncul selama UPBJJ melakukan perencanaan pelaksanaan Praktikum IPA. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sample didapat 13 responden. Penelitian di analisa secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan kendala yang adalah sulitnya menyesuaikan jadwal pelaksanaan praktikum dengan kesibukan mahasiswa serta masih sangat diperlukan komunikasi yang optimal untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai jadwal dan lokasi praktikum serta; Solusi yang ditempuh adalah pihak UPBJJ-UT menginfromasikan jadwal dan lokasi praktikum kepada mahasiswa melalui sms, email dan membentuk grup whatsapp sebagai media berbagai informasi dan alat kontrol bagi UPBJJ-UT dalam memberikan layanan bantuan kepada mahasiswa terkait persiapan dan pelaksanaan praktikum.
PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BOGOR TERHADAP TREN TUWEB SEBAGAI LAYANAN BELAJAR DARING Sukma Wahyu Wijayanti; Stefani Nawati Ekoresti; Enang Rusyana
Journal of Learning and Technology Vol. 1 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1660.589 KB) | DOI: 10.33830/jlt.v1i1.3370

Abstract

This study aims to analyze the perception of UPBJJ-UT Bogor students towards the implementation of webinar tutorial learning (tuweb) as a substitute for face-to-face tutorial services (TTM) during the Covid-19 pandemic. The sample in this study was selected by random sampling technique and involved 400 student respondents. Research data were collected using an electronic questionnaire and analyzed using descriptive statistical analysis to describe students' perceptions of readiness and implementation during tuweb learning. The results showed that students had a good perception of the implementation of tuweb, including accessibility, device ownership, ability to use technology, ease of obtaining materials, ease of learning materials, interactivity, learning independence, and satisfaction with tutor abilities.
Pemberdayaan Ekonomi Melalui Inovasi Bisnis Kopi Bumdes Jaya Laksana Di Desa Wates Jaya Siti Hajar Rohaenah; Sukma Wahyu Wijayanti; Wildan Munawar; Stefani Nawati Ekoresti; Arina Rubyasih; Muhamad Komarudin
ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/almujtamae.v3i1.5421

Abstract

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya inovasi kemasan, dalam mengemas produk agar lebih menarik dan melindungi produk dengan baik, serta menggunakan kemasan sesuai jenis produk. Program ini dilakukan dengan metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dengan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada UMKM di Desa Wates Jaya yaitu Kopi BUMDES Jaya Laksana. Potensi yang dimiliki produk Kopi BUMDES Jaya Laksana sudah ada. Tapi dalam inovasi masih kurang bagus, seperti kemasan masih sangat sederhana dan kurang menarik, dan wawasan UMKM tentang pentingnya kemasan bagi suatu produk masih cukup rendah dan harga jual produk yang terlalu murah dibandingkan dengan harga pasar. Studi ini berfokus pada teknik pengemasan untuk mendukung kegiatan penjualan. Aspek lain seperti kapasitas sumber daya manusia, kemampuan manajerial, atau teknik distribusi produk bukanlah objek dari studi penelitian ini. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, memantau alih inovasi kemasan  yang diterapkan oleh mitra, namun dalam program ini monitoringnya dilakukan agar mitra dapat meningkatkan harga jual produk setelah pengalihan inovasi kemasan dilakukan.
Adsorption of Lubricant Waste by Porous Materials: A Review Ayu Fahimah Diniyah Wathi; Shofrina Surya Dewi; Nuruddin Kafy El-Ridlo; Sukma Wahyu Wijayanti; Faizal Akhmad Adi Masbukhin; Ahmad Bikharudin
Walisongo Journal of Chemistry Vol 6, No 1 (2023): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v6i1.14998

Abstract

The rapid development of technology today cannot be separated from the role of various kinds of machines to produce or increase the use value of an item. The more the engine operates, the more lubricant is used. Lubricants are included in the category of B3 waste (Toxic Hazardous Materials) so that they have a negative impact on the environment. Nearly 50% of all mineral lubricants enter the environment and cause irreparable environmental damage due to direct contact with water and soil. One of the efforts that can be done to reduce the B3 content in used lubricants is adsorption using a porous adsorbent. This study aims to see the relationship between the physical and chemical properties of the adsorbent with the physical and chemical properties of the adsorbate. This research was conducted by studying the literature of scientific articles with related topics. The results showed that some contaminants such as organic compounds, inorganic species, soot, hydrocarbons, and ash can be adsorbed with various adsorbents, namely modified sawdust, bentonite, fly ash, activated carbon, activated alumina, and zeolite Y derived from kaolin.
Exploring Chemistry Teacher’s TPCK in Rasch Model: A Point of View from Difference of Teaching Stage, Gender, and Ages. Inas Sausan; Jamaludin; Elda Frediana Rety Kartika; Dola Suciana; Sukma Wahyu Wijayanti
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.4297

Abstract

Teachers should have different knowledge types including technological, pedagogical, and content to realize effective learning in the digital era. Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPCK) is a framework that explains these knowledge types and the interactions between them. It is considered to enable chemistry teachers’ multifaceted teaching. Coping, for this reason, a study to examine chemistry teachers’ level of TPCK is needed. This paper reports the level of chemistry teacher’s TPCK and their perception in terms of teaching stage, gender, and age. The study involved fifty-three students of chemistry education in a public university in Indonesia. A quantitative method was applied to explore their perspective on TPCK. Data were collected through surveys and interviews. The findings showed that the majority of chemistry teachers’ TPCK skills are currently good. They integrate technology into their teaching while conducting online learning due to the COVID-19 pandemic. In terms of teaching stage, age, and gender, provide deep insight into seven indicators of TPCK. However, some indicators still need to be improved, so a TPCK training program for individuals or centralized individuals should be added to the chemistry department program.
Pelatihan Kahoot! pada Guru Sekolah Menengah Pertama di Kota Tangerang Selatan Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan TPACK dalam Pembelajaran Sukma Wahyu Wijayanti; Faizal Akhmad Adi Masbukhin; Inas Sausan; Dola Suciana; Ayu Fahimah Diniyah Wathi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9475

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pada guru-guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang Selatan melalui pelatihan platform Kahoot! Perlunya dilaksanakan pelatihan TPACK karena belum maksimalnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran di sekolah-sekolah menengah di daerah Tangerang Selatan. TPACK merupakan kemampuan integrasi antara pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten dalam konteks pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi dan praktik secara daring melalui platform Zoom Meetings dengan bantuan fasilitator yang dilaksanakan pada 2 Juli 2022 dan luring pada 6 Agustus 2022. Hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan TPACK pada kelompok guru yang menerima pelatihan Kahoot! sehingga dapat memanfaatkannya untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Hasil pengisian angket menunjukkan bahwa para guru menjadi termotivasi dalam menggunakan platform Kahoot! untuk pembelajaran. Kegiatan pelatihan ini menyimpulkan bahwa pelatihan Kahoot! efektif dalam meningkatkan kemampuan TPACK guru SMP di Kota Tangerang Selatan. Para guru dapat mengintegrasikan teknologi secara lebih efektif dalam pembelajaran mereka, meningkatkan keterlibatan peserta didik, dan memfasilitasi pemahaman konten yang lebih baik. Rekomendasi untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendatang mencakup eksplorasi penggunaan platform pembelajaran berbasis game lainnya.Implementation of community engagement activities aims to enhance the Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) abilities of junior high school (SMP) teachers in South Tangerang City through Kahoot! Platform training. TPACK refers to integrating technological, pedagogical, and content knowledge in the context of learning. The method used was a combination of lectures, demonstrations, and online practice, carried out on July 2nd, 2022, and offline on August 6th, 2022. The results of this community engagement initiative show improved TPACK abilities among the teachers who received Kahoot! Training enables them to make learning activities more enjoyable. The questionnaire results indicate that teachers are motivated to use Kahoot! A platform for teaching. This study concludes that Kahoot! Training effectively enhances the TPACK abilities of junior high school teachers in South Tangerang City. Teachers can integrate technology more effectively in their teaching, increase student engagement, and facilitate better content comprehension. Recommendations for future community engagement activities include exploring other game-based learning platforms.