Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TIPS & TRIK MENJAGA KESEHATAN MENTAL SELAMA PANDEMI COVID-19: “ANTARA KITA, STRESS DAN IMUNITAS” Emi Ferawati; Cecep Dani Sucipto; Kadar Kuswandi
Dharmakarya Vol 10, No 3 (2021): September, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i3.32449

Abstract

Perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemi COVID-19 menyebabkan pembatasan kegiatan, bisnis, sekolah, serta mobilitas sosial. Hal ini menjadi faktor tidak langsung penyebab masalah dan komplikasi COVID-19 pada remaja di usianya yang masih rentan antara lain dikarenakan anxietas, stres dan imunitas tubuh. Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui webinar secara terbuka pada 41 remaja di Desa Cilangkap Kabupaten Lebak dan peserta lain yang tersebar di Provinsi Banten untuk memberdayakan remaja melalui pemberian informasi manajemen stres dan informasi vitamin C untuk mengurangi risiko stres dan meningkatkan imunitas tubuh. Metode pelaksanaan dilakukan dengan metode kaji tindak (action research), partisipatif (pemberian informasi, metode konsultasi, advokasi, pendampingan secara daring/Zoom Meeting), serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Hasil kegiatan diantaranya terlaksananya pengabdian masyarakat dengan pemberian informasi manajemen stres dengan sasaran remaja yang berpotensi mengalami stress, terciptanya kreasi materi video tentang manajemen stress dan vitamin C, serta HAKI. Hasil evaluasi didapatkan dengan dilakukan analisa selama proses dan kuesioner setelah webinar. Peserta menyatakan menjadi tahu informasi tentang manajemen stres, materi video sangat menarik, seru, relevan, mantap, informasi sangat jelas, sangat membantu, sangat bermanfaat, 100% peserta menyatakan baik, sangat baik, sangat memuaskan, sangat senang, dan pada narasumber (sekaligus pengabdi), dapat menambah informasi, pengetahuan, pengalaman dan relasi. Kesimpulannya, pengabmas ini sangat menarik dan bermanfaat karena topik relevan dengan yang dialami dan dirasakan peserta selama pandemi. Saran peserta, diharapkan adanya seminar lanjutan dan dilaksanakan secara luring, sehingga dapat langsung memfasilitasi pada peningkatan pemberdayaan remaja yang kreatif dan produktif atas hobi/bakat/dan minat remaja, serta munculnya inovasi baru yang menarik dan berprofit.
ANALISIS KUALITATIF PRILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI KABUPATEN LEBAK Kadar Kuswandi; Ismiyati Ismiyati; Darti Rumiatun
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 14 No 1 (2019): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v14i1.284

Abstract

Latar Belakang: Seiring perkembangan zaman dari pengaruh budaya Barat maka membawa kebebasan dan akses informasi yang terbuka sehingga memberikan kesempatan pada remaja memiliki perilaku negatif dalam kesehatan reproduksi. Prevalensi perilaku seksual aktif pada remaja laki-laki (56,6%) lebih tinggi bila dibandingkan dengan remaja perempuan (43,7%) Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Subjek atau partisipan dalam penelitian ini adalah pemegang program kesehatan reproduksi remaja di dinas kesehatan, BKKBN tingkat kabupaten, dan puskesmas, serta kelompok remaja. Hasil: Remaja menyatakan bahwa seks bebas itu merupakan aktifitas yang dilakukan oleh sepasang manusia (lawan jenis maupun sesame jenis), mulai dari pegangan tangan, perabaan daerah sensitive, pelukan, ciuman, sampai pada hubungan seks pra nikah. Namun, perilaku seks bebas di wilayah tersebut masih banyak. Salah satu dampak seks bebas yang bayak ditemui diantarnya kehamilan sebelum menikah serta terkenanya penyakit kelamin.Upaya mengatasi masalah seks bebas pada remaja diantaranya perlu melibatkan orang tua ataupun keluarga. Selain itu, remaja juga perlu dilibatkan dalam suatu organisasi sehingga memiliki aktifitas dan kesibukan. Simpulan: Pengetahuan remaja tentang seks bebas cukup baik. Namun, permasalahan seks bebas di wilayah ini masih banyak. Untuk membantu mengatasi masalah tersebut tidak hanya dari remajanya tetapi juga dibutuhkan kerjasama dengan orang tua atau keluarga.
PENGARUH LAMANYA PENGGUNAAN HP, DAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI TERHADAP KELELAHAN FISIK YANG DIALAMI OLEH SISWA Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 2 (2018): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.757 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i2.55

Abstract

Kelelahan yang terjadi pada siswa merupakan salah satu penyebab terjadinya ketidakmampuan siswa dalam mengikuti proses belajar secara optimal. Kelelahan dapat dikarenakan adanya penggunaan waktu yang terlalu banyak oleh siswa seperti penggunaan HP, sehingga siswa memiliki sedikit waktu untuk istirahat. Ketidakbiasaan sarapan pagi atau kualitas sarapan pagi yang kurang baik dapat pula menyebabkan siswa tidak optimal dalam berkonsentrasi. Suatu penelitian ditemukan bahwa sebesar 55% siswa memiliki prestasi belajar yang belum mencapai baik. Penelitian lain ditemukan bahwa kesiapan belajar siswa, disiplin belajar siswa, lingkungan keluarga, dan frekuensi makan memiliki pengaruh yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa, serta kelelahan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi pengaruh lamanya penggunaan HP, dan kebiasaan sarapan pagi terhadap kelelahan siswa kelas 8 SMPT Al Qudwah Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2017, analisis data secara univariat, bivariat menggunakan Kai-Kuadrat, dan multivariable menggunakan analisis regresi logistic berganda. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional, dengan populasi sebanyak 119 orang siswa (total populasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49.6% siswa memiliki kebiasaan sarapan pagi dengan kualitas kurang baik; 56.3% siswa menggunakan HP lebih dari 2 jam dalam sehari; dan 85,7% siswa mengalami kelelahan saat menjalankan proses belajar di kelas; serta 36.3% siswa mengikuti program sekolah boarding. Secara bivariat diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara kualitas sarapan pagi dengan kelelahan (p=0.002); terdapat hubungan antara lama penggunaan HP dengan kelelahan (hanya dilakukan pada siswa yang program fullday, karena boarding tidak dibolehkan membawa HP), dengan nilai p=0.012. Secara multivariate diperoleh hasil kualitas sarapan pagi dan lama penggunaan HP berpengaruh terhadap kelelahan setelah dikontrol dengan variable program sekolah; dan program sekolah merupakan variable konfonding.
PENGARUH METODA KONSELING TEMAN SEBAYA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG OBESITAS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI I RANGKASBITUNG TAHUN 2016 Ahmad Ahmad; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.658 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.68

Abstract

Obesitas adalah keadaan dimana terdapat penimbunan lemak di dalam tubuh yang berlebihan. Pada tahun 2013, di Indonesia prevalensi obesitas penduduk usia lebih dari 18 tahun mencapai 15,4%.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh metoda konseling teman sebaya terhadap pengetahuan remaja tentang obesitas di Sekolah Menengah Kejuruan I Rangkasbitung Tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi ekperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan I Rangkasbitung kelas XI. Sampel diambil dari kelas yang berbeda. Satu kelas diberikan promosi kesehatan dengan metoda ceramah yang dilakukan oleh peneliti (kelompok control) dan satu kelas lagi diberikan promosi kesehatan dengan metoda konseling teman sebaya yang dilakukan oleh siswa yang telah diberikan pelatihan tentang konseling teman sebaya mengenai obesitas (kelompok perlakuan). Pengumpulan data dilakukan dua kali yaitu sebelum diberikan promosi kesehatan dengan metoda ceramah dan setelah diberikan ceramah pada kelompok control serta sebelum dilakukan promosi kesehatan dengan metoda konseling teman sebaya dan setelah pemberian konseling sebaya pada kelompok perlakuan Analisis data menggunakan perangkat computer dengan uji T dependen pada masing-masing kelompok dan uji T independen pada kelompok kasus dan kelompok control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata pengetahuan siswa tentang obesitas pada kelompok Kontrol untuk pengukuran pertama adalah 5,755 dengan standar deviasi 1,04, dan pengukuran kedua rata-rata pengetahuan 6.475 dengan standar deviasi 1.21. Hasil uji statistik ada perbedaan yang signifikan rata – rata pengetahuan siswa pada pengukuran pertama dan kedua Sementara itu, rata – rata pengetahuan siswa tentang obesitas pada kelompok perlakuan, pengukuran pertama adalah 5,500 dengan standar deviasi 0.88. dan pengukuran kedua rata-rata pengetahuan 6.427 dengan standar deviasi 1.10. Hasil uji statistik menunjukan ada perbedaan yang signifikan rata –rata pengetahuan siswa pada pengukuran pertama dan kedua. Hasil analisis lebih lanjut,menunjukan rata – rata pengetahuan siswa tentang obesitas pada kelompok perlakuan adalah 5,500 dengan standar deviasi 0.88, dan pada kelompok kontrol rata-rata pengetahuan 5.755 dengan standar deviasi 1.04. Hasil uji stantistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata – rata pengetahuan siswa pada kelompok perlakuanj / teman sebaya dengan kelompok kontrol. Perlunya tenaga kesehatan atau pendidik mengembangkan konseling teman sebaya sebagai pilihan metoda dalam memberikan penyuluhan kesehatan
EFEKTIVITAS DAUN JERUK PURUT (CITRUS HYSTRIX) PADA APLIKASI MAT ELEKTRIK DALAM MEMBUNUH NYAMUK CULEX SP Cecep Dani Sucipto; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.227 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.87

Abstract

Penyakit tular vektor khususnya yang ditularkan oleh nyamuk di Indonesia masih tinggi seperti malaria, DBD, JE, chikungunya, Filariasis, dll. Pengendalian vektor yang paling efektif dan popular di masyarakat adalah penggunaan insektisida,.salah satu yang diminati masyarakat penggunaan mat elektrik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas daun jeruk purut (Citrus hystrix) pada aplikasi mat elektrik dalam membunuh nyamuk Culex sp. Jenis penelitian bersifat eksperimen dengan desain penelitian one group post test design with control dimana kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diberi ekstrak daun jeruk purut dengan variasi konsentrasi yang berbeda dan diamati efek kematian pada nyamuk Culex sp dewasa dibandingkan dengan kelompok kontrol. Data hasil penelitian dianalis menggunakan uji beda means ANOVA dengan alfa 5. Berdasarkan analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan rerata kematian nyamuk semakin tinggi sesuai dengan meningkatnya konsentrasi obat yang diberikan; dengan rerata kematian nyamuk tertinggi (15.00) terdapat pada konsentrasi 1.0 ml. Terdapat perbedaan rerata kematian nyamuk yang signifikan pada masing-masing konsentrasi perasan daun jeruk purut. Ada perbedaan tingkatan konsentrasi yang diujikan memberikan efek perbedaan rerata yang signifikan terhadap kematian nyamuk.
EFEKTIVITAS PERANGKAP NYAMUK KASA APUNG SEBAGAI PERANGKAP NYAMUK AEDES AEGYPTI DI WILAYAH ENDEMIS DBD KOTA TANGERANG Cecep Dani Sucipto; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.187 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.104

Abstract

Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit DBD di awal tahun 2015 terjadi hampir merata di seluruh Indonesia, salah satu faktornya adalah lemahnya upaya pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti yang masih mengandalkan insektisida baik larvasida maupun imagosida sebagai pembunuh nyamuk Ae. aegypti. Pemakaian insektisida yang berlebihan dengan dosis yang kurang tepat berdampak pada resistensi pada nyamuk vektor. Metode pengendalian yang baik harus memenuhi kriteria efektiv, efesien dan ramah lingkungan, sehingga perlu ada inovasi teknologi pengendalian vektor DBD yang aplikatif dan teruji. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas perangkap nyamuk kasa apung sebagai perangkap nyamuk Ae. aegypti di wilayah endemis DBD Kota Tangerang. Perangkap ini didesain sedemikian rupa sehingga nyamuk dewasa yang mau bertelur tetarik untuk meletakan telurnya di alat ini sehingga berfungsi sebagai tempat perindukan (breeding pleaces), perangkap di adopsi dari perangkap (ovitrap) terbuat dari kaleng susu yang di beri cat hitam serta di lengkapi kasa dan pelampung yang berfungsi sebagai perangkap nyamuk dewasa yang sudah menetas. Penelitian ini bersipat eksperimen yaitu mennguji perangkap kasa apung langsung di lokasi endemis DBD sebanyak seratus perangkap setiap lokasi endemis yang berjumlah tiga lokasi endemis yaitu Kecamatan Periuk, Cipondoh dan dan Jati Uwung. Hasil penelitian ini dianalisa dengan uji –T. Berdasarkan hasil penelitian jumlah nyamuk Aedes aegypti betina dewasa yang mati di perangkap kasa apung sebanyak 225 ekor dengan rata – rata setiap mosquito traf 15 ekor setiap perangkap, Jumlah nyamuk Aedes aegypti betina dewasa yang mati pada oiltraf sebanyak 198 ekor dengan rata –rata 13 ekor setiap perangkap dan Perangkap nyamuk kasa apung effektif sebagai perangkap di banding oiltraf. Adapun yang menjadi saran dari penelitian ini adalah kepada instansi terkait disarankan mencoba alternative pengendaliaan populasi nyamuk dengan perangkap kasa apung dan Perlu penelitian lanjut terutama penerapannya di lapangan dengan cakupan wilayah yang luas.
PENGARUH PENERIMAAN LAYANAN KESEHATAN DARI PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS CIBADAK – LEBAK Kadar Kuswandi; Omo Sutomo
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 1 (2014): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.088 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i1.123

Abstract

Masih banyak ditemukannya masyarakat yang memanfaatkan jasa bukan tenaga kesehatan dalam menanggulangi masalah kesehatan yang dialaminya, sehingga dapat berdampak terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian yang terjadi di masyarakat, yang kesemuanya itu dapat berakibat pada rendahnya derajat kesehatan masyarakat yang bersangkutan. Keadaan tersebut dapat diakibatkan karena pengalaman yang kurang menyenangkan/kurang baik yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna jasa layanan kesehatan dari petugas kesehatan yang ada. Disain penelitian yang digunakan berupa penelitian analitik untuk melihat hubungan antar variable dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cibadak yang pernah menerima pelayanan kesehatan dari petugas kesehatan puskesmas. Sampel berjumlah 100 orang yang ditentukan dengan menggunakan tehnik non random sampling (pusposif). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar (65,0%) memiliki pengalaman yang kurang baik terhadap pemberi layanan kesehatan, dan lebih dari sebagian (51,0%) merencanakan untuk tidak memanfaatkan kembali tenaga/fasilitas kesehatan yang sama pada saat mereka membutuhkan bantuan tenaga kesehatan. Responden yang berpendidikan rendah lebih banyak berencana untuk tidak memanfaatkan kembali tenaga kesehatan yang sama (p=0,044), dan yang memiliki pengalaman kurang baik lebih banyak yang berencana untuk tidak memanfaatkan kembali tenaga kesehatan yang sama (p=0,000). Sedang jenis kelamin tidak memiliki hubungan bermakna dengan pemanfaatan kembali tenaga/fasilitas kesehatan yang sama (p=0,319). Dengan masih banyaknya ditemukan pengguna jasa layanan kesehatan yang merasa tidak puas (memiliki pengalaman kurang baik) terhadap petugas/fasilitas kesehatan yang ada, maka sebaiknya perlu dilakukan pelatihan cara pemberian layanan kesehatan yang baik; dan untuk terus dihimbau bagi tenaga kesehatan untuk dapat memberikan layanan yang baik.
PENGARUH INTERVENSI PEMBERIAN PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN LEBAK TAHUN 2012 Omo Sutomo; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 2 (2014): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.058 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i2.129

Abstract

Bayi merupakan mahluk Tuhan yang memerlukan perlindungan, perawatan dan nutrisi yang memadai selama kurun waktu yang ditentukan. Diperlukan pemahaman berupa pengetahuan dan keinginan yang kuat dari ibu dan anggota keluarga lain untuk memungkinkan memberikan air susu ibu (ASI) pada tahun-tahun awal kelahiran bayi yakni sedidaknya sampai bayi berumur enam bulan. Kenyataan dilapangan menujukkan bahwa masih ditemukan bayi yang tidak cukup mendapatkan asupan berupa pemberian ASI sampai bayi berusia enam bulan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh intervensi pemberian penyuluhan tentang ASI ekslusif pada ibu hamil trimester III terhadap pemberian ASI eklusif pada bayi di daerah perkotaan kabupaten Lebak tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain kuasi eksperimen. Yang menjadi populasi ialah seluruh ibu trimester III akhir, dengan jumlah sampel 165 orang. Penelitian akan dilakukan di daerah perkotaan kabupaten Lebak. Analisis data dilakukan secara bertahap yakni analisis univariat, analisis bivarait. Hipotesa peneltian ini ialah pemberian penyuluhan tentang ASI eksklusif pada ibu hamil trimester III berpengaruh terhadap pemberian ASI ekslusif pada bayi di daerah perkotaan kabupaten Lebak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata lamanya pemberian ASI Eksklusif lebih lama (69,19hari) pada ibu menyusui yang diberi penyuluhan lebih atau sama dengan tiga kali, bila dibandingkan yang diberi penyuluhan kurang atau sama dengan dua kali, hanya memiliki rata-rata pemberian ASI Eksklusif selama 42,45 hari. Dengan nilai p = 0,000, dan nilai OR sebesar 3,386. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan untuk perencanaan bidang kesehatan khususnya untuk penguatan promosi kesehatan dan perilaku ibu dalam pemberian ASI eklusif di daerah perkotaan khususnya di kabupaten Lebak.
UJI RESISTEN INSEKTISIDA MALATHION TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KOTA TANGERANG Cecep Dani Sucipto; Kadar Kuswandi; Budi Siswanto
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.069 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v2i1.136

Abstract

Penggunaan insektisida untuk pengendalian vektor dalam skala luas secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama dan frekuensi tinggi dapat menimbulkan terjadinya penurunan kerentanan pada nyamuk sasaran. Mulai tahun 2003 malathion digunakan sebagai pengganti insektida peritroid dengan alasan insektisida tersebut berbeda golongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kerentanan nyamuk Ae. aegypti di Kecamatan Neglasari kota Tangerang terhadap insektisida jenis malathion. Penelitian dilakukan secara eksperimen yaitu menentukan status kerentanan nyamuk Ae. aegypti dengan uji susceptibity terhadap insektisida malathion. Lokasi pengambilan sampel nyamuk Ae. aegypti dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan yang meliputi kota Tangerang dimana wilayah tersebut telah dilakukan penyemprotan insektisida organofosfat dalam pemberantasan nyamuk DBD, dan kelompok pembanding nyamuk Ae. aegypti dari Laboratorium Parasitologi FK – UGM Yogyakarta yang belum terpapar insektisida. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut nyamuk Ae. aegypti belum mengalami resistensi di kelurahan Neglasari masih rentan terhadap insektisida malathion . Disarankan Perlu dilakukan monitoring terhadap penggunaan insektisida malathion, dengan memantau efektivitasnya terhadap nyamuk Ae. aegypti di lokasi tersebut, Malathion perlu di ganti dengan jenis lain dalam aplikasi thermal fogging, karena nyamuk Ae. aegypti di lokasi tersebut sudah resiten, Sebelum dilakukan thermal fogging dengan insektisida, sebaiknya dilakukan uji hayati nyamuk Ae. aegypti di lokasi tersebut terhadap insektisida yang akan digunakan, Penelitian lebih lanjut terhadap kelurahan yang belum diteliti, untuk memperoleh gambaran tentang status kerentanan/resistensi secara menyeluruh.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK TAHUN 2013 Omo Sutomo; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.451 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v2i1.138

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control bertujuan untuk memperoleh informasi tentang Factor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak tahun 2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak periode Januari sampai dengan Desember 2013 berjumlah 4.328 orang ibu bersalin. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 1036 orang ibu bersalin yakni 518 kelompok kasus dan 518 kelompok control; dengan demikian pengambilan sampel ini dengan menggunakan perbandingan 1:1 tidak berpasangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah data skunder pada buku register ibu hamil di ruang bersalin, dengan menggunakan format pengumpulan data yang disesuaikan dengan variabel yang diperlukan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat komputer. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square Hasil analisis diperoleh bahwa kejadian ketuban pecah dini (KPD) dari seluruh ibu bersalin sebanyak 12,0%. Sebagian besar (55,2%) ibu bersalin berusia < 27 tahun, lebih dari separuh ibu bersalin (51,4%) memiliki paritas primipara, masih terdapat sebagian kecil ibu bersalin (10,4%) memiliki pekerjaan tetap, sebagian besar suami ibu bersalin (61,1%) bekerja sebagai buruh/tani/sopir/ojeg. Dari hsil analisis bivariat diperoleh bahwa variable umur dan paritas ibu memiliki hubungan bermakna dengan kejadian KPD; dengan masing-masing nilai p=0,000; sedangkan untuk variable umur kehamilan, pekerjaan ibu dan pekerjaan suami ibu tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian KPD; dengan masing-masing nilai p>0,05 (p > α). Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam membuat kebijakan terutama dalam pengelolan persalinan untuk mencegah terjadinya KPD. Disamping itu, perlu pula diamati hubungan trauma dengan kejadian KPD.