Berdasarkan pengamatan dosen pengampu mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Metro Tahun Ajaran 2016/2017, peserta didik mengalami kebingungan saat menentukan tumbuhan makroalga yang digunakan sebagai sampel identifikasi pada saat praktikum lapangan, sehingga hasil belajar peserta didik rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan menghasilkan modul praktikum mata kuliah Botani Tumbuhan Rendah yang valid, praktis, dan efektif. Model R&D yang digunakan merujuk pada Sugiyono yang dibatasi sampai 7 tahapan, yaitu: analisis potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk/uji efektivitas, dan revisi produk. Tahapan potensi masalah menggunakan lembar wawancara, tahapan validasi melalui instrumen penilaian menggunakan angket skala penilaian, dan uji efektivitas modul praktikum menggunakan Quasi Eksperimen. Hasil penelitian menyatakan bahwa produk yang dikembangkan valid dengan nilai rata-rata dari ahli desain dan materi 84% dengan kriteria sangat kuat, rata-rata uji kepraktisan 92% dengan kriteria sangat kuat, dan teruji efektif bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Based on the observation of lecturer’s Low Plants Botany at Biology Education Study Program in University of Muhammadiyah Metro,the students were confused when determining macroalgae plant that used as sample in doing the field practicum, so that the students’ outcome was low. The purpose of this study was to develop and produce a valid, practical and effective practicum module for Low Plants Botany Subject. The R&D model used refers to Sugiyono which was limited to 7 stages: potential and problems analysis, data collection, product design, design validation, design revision, product test/effectiveness test, and product revision. The stage of potential and problem analysis used the interview sheet, the stages of validation used the assessment scale questionnaire, the effectiveness test of the practicum module carried out through Quasi Experiment. The results of the study showed that the developed product was valid with the average value of design and material experts was 84% (very strong), the average of practicality test was 92% (very strong), and the practicum module was tested effectively which showed that the learning outcome in the experimental class was higher than in the control class.