Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EKSTRAKSI SELULOSA DARI SERBUK GERGAJI KAYU SENGON MELALUI PROSES DELIGNIFIKASI ALKALI ULTRASONIK Prida Novarita Trisanti; Sena Setiawan H.P.,; Elysa Nura’ini; Sumarno Sumarno
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 19, No 3: APRIL 2018
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.152 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2018.19.3.4496

Abstract

Kayu sengon (Albizia chinensis) merupakan salah satu jenis kayu yangmelimpah di Indonesia. Kandungan selulosa pada kayu sengon cukup tinggi sebesar 41,17%. Proses ekstraksi selulosa dari kayu sengon dapat dilakukan melalui proses delignifikasi atau penghilangan kandungan lignin. Umumnya, proses delignifikasi dilakukan dengan larutan alkali pada konsentrasi tinggi, suhu tinggi dan waktu yang lama.Agar konsentrasi alkali yang digunakan rendah dan waktu lebih pendek, proses delignifikasi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kondisi operasi (suhu dan waktu) proses delignifikasi dengan ultrasonik terhadap kadar selulosa yang diperoleh. Proses delignifikasi dilakukan denganmencampur serbuk kayu sengon (40 mesh) dengan larutan NaOH (0,3M) dengan perbandingan 1:30 (w/v). Kondisi operasi yang digunakan adalah suhu 30 °C dan 40 °C pada berbagai waktu (10menit hingga 70menit). Setelah proses delignifikasi, produk di bleaching dengan NaOCl hingga warnanya menjadi putih. Analisis yang dilakukan antara lain adalah metode Chesson, X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil dari analisa menunjukkan bahwa kristalinitas tertinggi diperoleh sebesar 77,05 % pada 40 °C selama 30 menit dan kadar lignin turun hingga mencapai 0,41%.
Synthesis and Characterization of Superabsorbent Polymer (SAP) based on Starch and Acrylic Acid Trias Ayu Laksanawati; Adhitiyan Basuki; Maulana Ma'ruf; Prida Novarita Trisanti; Sumarno Sumarno
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effect of Ultrasound for Reducing Sugar Production from Cassava Starch Bramantyo Airlangga; Febriyanto Puspasari; Prida Novarita Trisanti; Sumarno Sumarno
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Total Reducing Sugar Production from Cassava Starch Degradation by Hydrothermal Process and Sonication Treatment Febriyati Puspasari; Bramantyo Airlangga; Desi Puspita Sari; Gilang Perdana Adyaksa; Prida Novarita Trisanti; Sumarno Sumarno
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Perubahan Suhu pada Properti Adsorpsi dan Desorpsi Thermosensitive NIPAM-co¬-DMAAPS Gel Jovanio Bosco Chu Gomes Amaral; Desi Ratnasari; Prida Novarita Trisanti; Sumarno Sumarno; Eva Oktavia Ningrum
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2016: Prosiding SNTKK 2016
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adsorbent gels with ability to absorb and desorb ion simultaneously with temperature swing are synthesized by free radical copolymerization reaction of N-isopropylacrylamide (NIPAM) and N,N-dimethyl(acrylamidopropyl)ammonium propane sulfonate (DMAAPS). In this study, NIPAM acts as a thermosensitive agent and DMAAPS as an adsorbent agent. The purposes of this research are to investigate the effects of temperature on the swelling, adsorption and desorption behaviors of ion onto thermosensitive NIPAM-co-DMAAPS gel, and to study the relationship between these behaviors. NaNO3 solution was selected as the target solution and used in swelling, adsorption and desorption test. Swelling test was done by measuring diameter of the cylindrical gel after and before immersion in the NaNO3 solution for 12 hours. The result revealed that at high temperature, the amount of ion adsorbed onto the gels was low. On the contrary, the gel exhibited a high degree of swelling and high amount of ion desorbed from the gel. Moreover, higher concentration of NaNO3 solution resulting in the higher value of the swelling degree, adsorption and desorption ability. Based on the relationship between the swelling properties and adsorption properties, it can be concluded that at a lower degree of swelling, the amount of ion adsorbed onto the gels showed a constant value. However, the amount of ion adsorbed decrease with further increasing the swelling degree.
Pra Desain Pabrik Bioavtur dari Crude Palm Oil (CPO) dengan Metode Hydroproccesed Ester and Fatty Acid Khefina Athifiyah Safiaputri; RR Widya Arista Widjojo Saputro; Achmad Roesyadi; Prida Novarita Trisanti
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023): IN PRESS
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.121023

Abstract

Avtur merupakan salah satu bahan bakar terpenting untuk industri penerbangan di dunia. Dalam berkembangnya teknologi, avtur menjadi salah satu pencipta emisi CO2. Oleh karenanya ada sebuah inovasi untuk menciptakan bioavtur sebagai subtitusi bahan bakar penerbangan di dunia. Penggunaan biofuel sebagai bahan bakar penerbangan (bioavtur) masa depan berpotensi memiliki keberlanjutan yang baik (sustainable). Keberlanjutan produksi biofuel akan berakibat pada keberlanjutan usaha reduksi emisi CO2 sepanjang siklusnya (carbon neutral cycle). Biofuel diharapkan memberikan pengurangan dan antisipasi siklus emisi CO2 hingga 80% jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Pertimbangan utama produksi biofuel khususnya bioavtur adalah ketersediaan bahan baku, biaya, dan keberlangsungannya (sustainability).Indonesia berpotensi memproduksi bioavtur endiri dari bahan baku produk pertanian khas Indonesia yaitu CPO. Maka, disusunlah Pra- Desain Pabrik Bioavtur dari CPO dalam upaya menjadikan bioavtur sebagai bahan bakar yang dapat mensubtitusikan bahan bakar konvensional di dunia penerbangan dengan kapasitas 250.000 Kiloliter/tahun yang beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari pertahun. Pabrik direncanakan akan berlokasi di Dumai, Riau. Proses pembuatan bioavtur terbagi menjadi tiga bagian proses utama, yaitu Pre-treatment, Proses utama (HEFA) dan pemurnian Untuk memproduksi bioavtur sebanyak 250.000 Kiloliter/tahun, diperlukan operating expenditures (OPEX) sebesar Rp 147.806.316.597 dengan capital expenditures (CAPEX) sebesar Rp 642.835.986.860. Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri sebesar 20% dan modal pinjaman 80%. Berdasarkan Analisa ekonomi, IRR pabrik ini sebesar 40% dengan bunga sebesar 8% per tahun dan laju inflasi 5,2%. Sedangkan POT selama 8 tahun,dan NPV bernilai Rp 14.076.849.222. Dengan melihat aspek penilaian Analisa ekonomi tersebut maka dapat dikatakan bahwa pabrik bioavtur dari CPO ini layak didirikan.