Sugeng Prayitno Budio
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Studi Parameter Tentang Kekakuan Sambungan Balok-Kolom Terhadap Kekakuan Struktur Budio, Sugeng Prayitno
Rekayasa Sipil Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.122 KB)

Abstract

Dengan perkembangan adanya baja lunak dan perbaikan alat penyambung seperti paku keliling, baut dan las,maka diperkenalkanlah sambungan yang memperhitungkan kombinasi gaya yang timbul bersifat lebih komplekpada bangunan baja. Dalam penelitian ini digunakan analisis sambungan baut untuk sambungan yang semulamenganggap tidak terjadi rotasi pada sambungan. Pada penelitian ini dibahas pengaruh deformasi pelatdisambungan juga deformasi yang terjadi pada baut penyambung yang mungkin akan mempengaruhi perilakudari strukturnya terutama terhadap kekakuan. Pada sambungan yang mengalami rotasi, maka kekakuan strukturakan berubah jika dibandingkan dengan keadaan semula. Untuk itu pada penelitian ini kami ingin membahasperubahan kekakuan akibat terjadinya rotasi pada sambungan baut. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahuibahwa jika sambungan direncanakan dengan menggunakan sambungan kaku sesuai dengan standart AISC, makapengaruh kekakuan sambungan relatif kecil. Sedangkan variasi pembebanan tidak mempengaruhi hasilperbandingan gaya-gaya dalam yang terjadi selama kekakuan sambungan didasarkan pada sambungan kaku.Selanjutnya, untuk jenis sambungan fleksibel, jika sambungannya direncanakan sesuai dengan standart AISCmaka pengaruh kekakuan sambungan juga relatif kecil, hal ini disebabkan pengaruh deformasi sambungan relatifkecil. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pekerja Wanita pada Proyek Konstruksi di Kota Denpasar Melati, Rita Dyana; Zaika, Yulvi; Budio, Sugeng Prayitno
Rekayasa Sipil Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.259 KB)

Abstract

Pekerjaan proyek di lapangan, identik dengan pekerjaan sektor keras, yang mayoritas adalah pekerja lakilaki. Dewasa ini tidak jarang dijumpai juga wanita pekerja konstruksi. Fenomena pekerja bangunan wanita terjadi di kalangan masyarakat kelas bawah, di mana faktor ekonomi yang menja di latar belakang utama ditambah adanya faktor adat kebiasaan yang menuntut wanita untuk bekerja. Pekerjaan konstruksi memiliki faktor-faktor kompleks yang mempengaruhi pekerja wanita baik pendukung maupun penghambatnya, dan secara langsung berpengaruh terhadap kinerja pekerja. Sehingga perlu dilakukan kajian terhadap permasalahan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pekerja wanita pada proyek-proyek konstruksi di Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara terhadap 106 pekerja wanita sebagai tenaga tukang dan buruh bangunan. Selain itu juga survey dengan angket terhadap 17 kontraktor sebagai data pendukungnya. Statistik yang dipilih dalam penelitian ini adalah analisis jalur atau path analysys yang digunakan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pekerja wanita. Penelitian ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia, perusahaan, lapangan dan lingkungan berpengaruh terhadap kinerja pekerja wanita. Dari hasil penelitian diketahui variabel lapangan dan lingkungan secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja pekerja wanita.
Prosentase Penurunan Lendutan Model Jembatan Rangka Baja Akibat Penggunaan Kabel Prategang Internal Tipe Segitiga Budio, Sugeng Prayitno; Wibowo, Ari; Antara, I Komang
Rekayasa Sipil Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.239 KB)

Abstract

Perkembangan ekonomi menyebabkan meningkatnya arus tranportasi yang menuntut peningkatan sarana dan prasarana tranportasi. Salah satu sarana transportasi yang secara langsung harus ditingkatkan dengan adanya peningkatan arus transportasi adalah jembatan. Pada jaman yang semakin modern ini jembatan dibangun tidak hanya ditingkatkan secara kuantitas tetapi juga secara kualitas. Peningkatan kualitas jembatan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan meningkatkan mutu bahan yang dipergunakan dan dengan memberikan gaya prategang pada jembatan sebagai upaya peningkatan mutu jembatan yang sudah ada. Untuk mengetahui besarnya peningkatan kekuatan jembatan akibat penambahan kabel prategang tersebut maka dilakukan penelitian terhadap jembatan prategang.Untuk melihat seberapa besar pengaruh penambahan kabel prategang maka jembatan ditambahkan dengan kabel prategang internal tipe segitiga. Pengujian pun dilakukan dengan dua kondisi yaitu kondisi pertama ketika jembatan belum ditambahkan prategang dan kondisi kedua ketika jembatan ditambahkan prategang internal tipe segitiga. Dengan harapan hasil yang diperoleh dapat dibandingkan. Secara spesifik hasil pengujian yang dibandingkan adalah besarnya lendutan yang terjadi. Selain dibandingkan dengan dua kondisi diatas hasil pengujian di laboratorium juga dibandingkan dengan hasil pengujian secara teoritis dengan menggunakan software StaadPro 2004 tiga dimensi.Besarnya gaya prategang yang diberikan pada kabel prategang akan mempengaruhi besarnya lendutan yang terjadi pada jembatan rangka. Gaya prategang yang terlalu besar dapat mengakibatkan lendutan ke atas yang besar ketika beban minimum pada jembatan bekerja. Akan tetapi gaya prategang yang terlalu kecil juga dapat mengakibatkan lendutan ke bawah yang sangat besar pula ketika beban maksimum pada jembatan bekerja. Pada percobaan ini besarnya gaya prategang yang menghasilkan lendutan terkecil baik berupa lendutan ke atas maupun lendutan ke bawah ketika beban minimum dan maksimum bekerja adalah sebesar 484,714 kg. Sedangkan prosentase penurunan lendutan yang terjadi dari penelitian ini berkisar antara 1,786 % sampai 10,345 % dari gaya prategang acuan pertama 242,357 kg. 
PENGARUH VARIASI AGREGAT KASAR PENYUSUN BETON TERHADAP KERAPATAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN PULSE VELOCITY PADA ALAT UPV (ULTRASONIC PULSE VELOCITY) Putri, Enggie Herma; Wijatmiko, Indradi; Budio, Sugeng Prayitno
Rekayasa Sipil Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2019.013.01.8

Abstract

Concrete has already get through many developments, one of them is technological ones with mixture combination of various materials. Due to various materials, it is necessary to test the concrete. One of the test is a non-destructive test or test without damaging the test object with a device called Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). This study aims to determine the relation between compressive strength and the concrete velocity produced by UPV test. This study analyze the velocity, which is obtained from UPV testing on cylindrical specimens with different variations of aggregate. There are 4 types of variation in this study,  fiber concrete, pumice concrete, porous concrete, and recycle concrete. In this study the relation between compressive strength and velocity produces coefficient of determination which is different on each variation of concrete.
PENGARUH VARIASI JENIS SEMEN TERHADAP PANAS HIDRASI PADA BETON MASSA Adiwicaksono, Keanu; Budio, Sugeng Prayitno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada konstruksi beton, sering dijumpai pelaksanaan struktur beton dengan volume pekerjaan yang besar atau dikenal dengan betoniimassap(mass.concrete)...Selama proses reaksi beton akan mengeras, saat semen bereaksi dengan air akan melepaskan energi dalam bentuk panas, karakteristik pada betonomassa saat proses ini adalah akibat volume nya yang besar panas akan sulit untuk keluar terutama pada bagian yang sudah mengeras.  Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan panas hidrasi dengan benda uji yang dipakai yaitu beton massa yang berjumlah 2 buah untuk tiap jenis semen dengan dimensi 60x60x60 cm. Titik pengamatan terdapat pada ketinggian 15 cm, 30 cm dan 45 cm dari permukaan beton. Tipe semen yang digunakan adalah OPC, PPC/SBC, PCC, Easymax, Maxstrength dan Tipe-V. Benda uji menggunakan rasio campuran semen : agregat halus : agregat kasar : air dengan 448 kg : 667 kg : 1000 kg : 215 lt. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beton massa akan menghasilkan panas hidrasi yang tinggi akibat reaksi kimia semen dengan air. Setiap jenis semen memiliki perbedaan pada panas yang dihasilkan dan lama waktu untuk bereaksi. Hal ini terjadi karena perbedaan komponen yang ada di dalam setiap jenis semen. Titik terdalam beton massa akan menghasilkan panas tertinggi karena panas akan sulit keluar saat beton mulai mengeras. Urutan panas hidrasi tiap jenis semen OPC > Tipe-V > PCC > PPC/SBC > Easymax > Maxstrength dengan OPC  mengahasilkan panas hidrasi tertinggi  yaitu 71,3 ˚C dan Maxstrength menghasilkan panas hidrasi terendah yaitu 59,9 ˚C. Kata kunci : Jenis Semen, Panas Hidrasi, Beton Massa
PENGARUH INTRUSI AIR PADA BETON NORMAL TERHADAP CEPAT RAMBAT GELOMBANG DENGAN METODE ULTRASONIC PULSE VELOCITY (UPV) Madani, Yustisya; Nainggolan, Christin Remayanti; Budio, Sugeng Prayitno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlunya mengidentifikasi kualitas suatu struktur bangunan pada masa konstruksi maupunpasca konstruksi dapat mengurangi peluang adanya kegagalan struktur. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya intrusi air pada beton terhadap hasil cepatrambat gelombang dengan menggunakan non-destructive test. Alat yang digunakan adalahUltrasonic Pulse Velocity (UPV) dan PUNDIT PL-200. Metode pengujian yang digunakanadalah metode langsung dan metode tidak langsung. Variasi benda uji dibedakan menjaditiga jenis, yaitu balok normal, balok lubang arah transversal, dan balok lubang arahlongitudinal. Dengan kondisi pengujian intrusi air, didapatkan persentase kenaikan nilaicepat rambat gelombang terhadap pengujian lubang tanpa air. Persentase pada balokdengan lubang arah transversal sebesar 2,56% pada metode langsung dan sekitar 10%-17%pada metode tidak langsung. Sedangkan pada balok lubang arah longitudinal persentasekenaikannya sebesar 4,29% pada metode langsung dan 8%-17% pada metode tidaklangsung. Adanya intrusi air pada beton normal berpengaruh pada nilai cepat rambatgelombang yang dihasilkan oleh alat UPV, yang mana cepat rambatnya semakin tinggi.Kata kunci : Beton Berlubang, Intrusi Air, Cepat Rambat, Ultrasonic Pulse Velocity.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja pada Pengerjaan Atap Baja Ringan di Perumahan Green Hills Malang Dwi Tanto; Sri Murni Dewi; Sugeng Prayitno Budio
Rekayasa Sipil Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.157 KB)

Abstract

Kendala utama bagi perusahaan konstruksi baja ringan Inersia Construktion dewasa ini dalam usaha pengembangan produktivitas pekerjaan konstruksi, adalah belum adanya standar produktivitas untuk pengerjaan rangka atap baja ringan. Karena setiap perusahaan mempunyai karakter masing-masing/ ke kususan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengestiminasi biaya dan jadwal pelaksanaan kegiatan konstruksi. Perusahaan konstruksi baja ringan juga jarang melakukan pengukuran produktivitas aktual dilapangan hal ini disebabkan belum ada suatu cara pengukuran produktivitas yang murah, mudah fleksibel, dan cukup akurat. Penelitian ini menganalisis pengaruh upah yang diterima pekerja, pendidikan, kemampuan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas pekerja struktur rangka atap baja ringan di Perumahan Green Hills Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja rangka atap baja ringan pada proyek pembangunan yang sedang berlangsung, Pembangunan Perumahan di Green Hills dengan pekerja yang berjumlah 37 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, artinya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi. Analisis data menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa upah yang diterima pekerja, pendidikan, kemampuan kerja serta disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pekerjaan struktur rangka atap baja ringan di Perumahan Green Hills Malang sebesar 42,4%, dan sisanya 57,6% dijelaskan oleh variable yang tidak dimasukkan dalam model. Guna meningkatkan produktivitas kerja, maka manajemen pelaksanaan proyek konstruksi perlu memperhatikan upah yang harus dibayarkan kepada pekerja, hal ini karena dengan upah mampu membangkitkan semangat kerja, selain itu perlu adanya peraturan yang tegas guna meningkatkan kedisiplinan para pekerja. 
Studi Evaluasi Usia Fatik Sisa dan Lendutan pada Jembatan Soekarno-Hatta di Kota Malang Sugeng Prayitno Budio; Agoes Suharjono M. D.; Adi Wijaya
Rekayasa Sipil Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.126 KB)

Abstract

Bridge is a kind of structure that accept cyclic load because of the traffic load. The cyclic load that continuous day by day could be the cause of collapse. It could happen even all of the strength parameter on the bridge material and structure not over the safety yield stress. This phenomenon called fatigue. The purpose of this study is evaluating of the remaining fatigue life conducted to anticipate damage. While, the deflection of the bridge could be use to measure the serviceability of the bridge. The remaining fatigue life analysis conducted by observe stress range of the bridge that happen while traffic pass the bridge. This stress data then combined with traffic’s volume to get the remaining fatigue life. While, deflection could be found by experiment in the bridge. From the calculation and experiment, known that the reaming fatigue life is different for each span. It could happen because the difference of material, dimension, and truss system in each bridge produce different stress for the same loading case. After calculation we got the result that fatigue life for 40 meter span will end after 36,739 years, and for the 60 meters span the fatigue life already end 12,596 years since it built. And the deflection for 40 meter span is 4 mm and 14 mm for 60 meter span. Both still far from the initiate deflection which is 40 mm and 60 mm. Therefore we can make a conclusion that the bridge still good condition of serviceability.