Nainggolan, Christin Remayanti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KONFIGURASI TULANGAN LONGITUDINAL TERHADAP KUAT TEKAN, DAKTILITAS, DAN KEKAKUAN KOLOM DENGAN TULANGAN BAMBU Bagaskoro, Yogi Tio; Wijatmiko, Indradi; Nainggolan, Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kolom adalah suatu struktur penting dalam sebuah bangunan baik itu gedung ataupun bangunan sederhana. Kolom adalah suatu struktur vertikal yang menopang struktur – struktur horizontal seperti balok, pelat, kuda – kuda dan struktur horizontal lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan material tulangan baja semakin meningkat seiring pesatnya pembangunan di Indonesia. Hal ini membuat banyak masyarakat mencari alternatif pengganti tulangan baja, dikarenakan harga tulangan baja semakin tinggi. Salah satu alternatif pengganti tulangan baja adalah tulangan bambu.Jenis bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu petung untuk tulangan longitudinal dan bambu apus untuk sengkang. Pada penelitian ini parameter yang dijadikan menjadi acuan adalah kuat tekan maksimum, kekakuan, dan daktilitas. Variabel yang dibandingkan adalah konfigurasi tulangan longitudinal dari kolom. Dipakai 2 variasi konfigurasi tulangan longitudinal yaitu dengan 4 tulangan longitudinal bambu petung 10 x 10 mm dan 8 tulangan longitudinal bambu petung 10 x 5 mm. Pengujian kolom dilakukan dengan menggunakan mesin uji tekan untuk memperoleh nilai gaya tekan dan LVDT untuk memperoleh nilai deformasi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kolom dengan konfigurasi tulangan longitudinal yang lebih banyak memiliki efektivitas yang lebih baik. Kata Kunci : Kolom pendek, tulangan bambu, gaya tekan, kekakuan, daktilitas.
PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT LENTUR, LENDUTAN, DAN POLA RETAK BALOK BETON BERTULANG Hardiansyah, Galuh Adeputra; Nainggolan, Christin Remayanti; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dunia konstruksi, material yang sering digunakan salah satunya adalah beton. Kuat tekan beton cukup tinggi, tetapi kuat tariknya cukup rendah. Karena kuat tarik beton yang rendah, maka dipasang tulangan baja. Apabila beton menahan gaya tarik melebihi kapasitas tulangan, maka akan terjadi retak. Salah satu inovasi untuk mengatasi masalah tersebut dengan menambahkan serat pada beton. Serat plastik yang digunakan pada penelitan diharapkan mengurangi lebar retak, dan juga mengurangi sampah yang ada. Dimensi balok beton bertulang yaitu 15 x 20 x120 cm. 2-D10 dipasang sebagai tulangan utama, dan Ø8 – 200 dipasang sebagai tulangan geser. Lebar serat sebesar 2 mm. 4 cm, 6 cm, 8 cm adalah variasi panjang yang digunakan. Fraksi serat sebesar 10 % dari volume balok. 20,75 MPa adalah mutu rencana beton. Balok ditempatkan pada dua tumpuan sederhana dengan beban terpusat di tengah bentang saat pengujian. Beton normal memiliki nilai Pmaks terbesar. Penambahan serat pada beton kurang berpengaruh untuk menaikkan kuat lenturnya, tetapi dapat mengurangi nilai lendutan. Nilai lendutan terkecil terjadi pada beton serat panjang 6 cm, menurun sebesar 27,826 % (Pcr), dan 21,739 % (P=800kg) dari balok normal. Pola retak untuk seluruh benda uji menunjukkan retak geser-lentur. Lebar retak terkecil terjadi pada beton serat panjang 8 cm, menurun sebesar 11,832 % dari beton normal. Kata kunci : balok beton bertulang, serat plastik, kuat lentur, lendutan, pola retak, lebar retak
PENGARUH VARIASI FRAKSI SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT LENTUR, LENDUTAN, DAN POLA RETAK BALOK BETON BERTULANG Marami S. A., Fat-Hanna; Nainggolan, Christin Remayanti; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah salah satu bahan kontruksi yang banyak digunakan untuk bangunan. Beton yang memiliki kelebihan yaitu kuat tekan yang tinggi, namun memiliki kekurangan yaitu lemah terhadap kuat tarik. Dengan begitu, beton dikombinasikan dengan tulangan baja untuk menahan gaya tarik. Walaupun begitu, beton masih terjadi lendutan dan retakan. Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian tentang penambahan serat plastik pada campuran beton. Lendutan dan retakan pada beton diharapkan dapat berkurang dengan penambahan serat. Benda uji menggunakan ukuran 15 x 20 x 120 cm. 20,75 Mpa adalah mutu beton yang direncanakan. Tulangan utama ukuran D-10mm dan tulangan sengkang Ø8 mm adalah tulangan yang digunakan. Serat yang digunakan adalah botol minuman plastik bekas yang berukuran 40 mm x 2 mm. Variasi fraksi yang diteliti adalah fraksi 5%, 10%, dan 15% dari volume balok beton bertulang. Hasil pengujian menunjukan bahwa penambahan serat plastik dapat mengurangi lendutan pada balok beton bertulang. Nilai lendutan pada balok untuk fraksi 5%, fraksi 10%, dan fraksi 15% terjadi penurunan berturut-turut sebesar 12,17%, 26,09%, dan 1,74% terhadap balok normal. Selanjutnya untuk nilai lebar retak terjadi penurunan lebar retak sebesar 46,12% dan 2,48%. Namun untuk balok serat plastik fraksi 15% terjadi kenaikan nilai lebar retak sebesar 94,47%. Kemudian hasil Pola retak menunjukan jenis pola retak lentur geser. Kata Kunci: balok beton bertulang, serat kaleng, kuat lentur, lendutan, pola retak
Pengaruh Jumlah dan Letak Tulangan Pada Arah Transversal Transducer Terhadap Pengukuran Cepat Rambat Gelombang Menggunakan UPV (Ultrasonic Pulse Velocity) Salsabila, Saniyyah Mislu; Nainggolan, Christin Remayanti; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan mutu balok pada bangunan yang sudah terbangun dapat dilakukan dengan metode non destructive test menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Pada balok beton bertulang di lapangan  memiliki jumlah dan perletakan tulangan yang bervariasi. Dimana akan menghasilkan kecepatan rambat gelombng yang berbeda. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi jumlah dan jarak tulangan terhadap cepat rambat gelombang pada alat UPV. Penelitian ini dilakukan menggunakan UPV (Ultrasonic Pulse Velocity) pada arah transversal. Penelitian ini menggunakan benda uji balok beton bertulang sebagai benda uji utama. Benda uji balok memiliki dimensi 40 x 30 x 60 cm. Masing masing benda uji diberikan variasi pada perletakan baja tulangannya . Benda uji ini digunakan untuk pengujian UPV.  Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 8 buah balok dengan mutu 20 MPa yang dibagi menjadi Beton Tanpa Tulangan, 4, Beton tulangan 8, Beton tulangan 12. Yang masing masing variasinya memiliki 2 sampel. Kata kunci: UPV (Ultrasonic Pulse Velocity), Jarak antar transducer dengan tulangan, British STandart
PENGARUH INTRUSI AIR PADA BETON NORMAL TERHADAP CEPAT RAMBAT GELOMBANG DENGAN METODE ULTRASONIC PULSE VELOCITY (UPV) Madani, Yustisya; Nainggolan, Christin Remayanti; Budio, Sugeng Prayitno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlunya mengidentifikasi kualitas suatu struktur bangunan pada masa konstruksi maupunpasca konstruksi dapat mengurangi peluang adanya kegagalan struktur. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya intrusi air pada beton terhadap hasil cepatrambat gelombang dengan menggunakan non-destructive test. Alat yang digunakan adalahUltrasonic Pulse Velocity (UPV) dan PUNDIT PL-200. Metode pengujian yang digunakanadalah metode langsung dan metode tidak langsung. Variasi benda uji dibedakan menjaditiga jenis, yaitu balok normal, balok lubang arah transversal, dan balok lubang arahlongitudinal. Dengan kondisi pengujian intrusi air, didapatkan persentase kenaikan nilaicepat rambat gelombang terhadap pengujian lubang tanpa air. Persentase pada balokdengan lubang arah transversal sebesar 2,56% pada metode langsung dan sekitar 10%-17%pada metode tidak langsung. Sedangkan pada balok lubang arah longitudinal persentasekenaikannya sebesar 4,29% pada metode langsung dan 8%-17% pada metode tidaklangsung. Adanya intrusi air pada beton normal berpengaruh pada nilai cepat rambatgelombang yang dihasilkan oleh alat UPV, yang mana cepat rambatnya semakin tinggi.Kata kunci : Beton Berlubang, Intrusi Air, Cepat Rambat, Ultrasonic Pulse Velocity.
PENGARUH KERETAKAN DAN INTRUSI AIR PADA BETON TERHADAP MODULUS ELASTISITAS MENGGUNAKAN METODE UPV (ULTRASONIC PULSE VELOCITY) Alfiansyah, Muhamad Aldi; Nainggolan, Christin Remayanti; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material yang sangat umum digunakan di dunia konstruksi bangunangedung, transportasi maupun bangunan air. Beton dipilih karena memiliki kekuatan tekanlebih tinggi dibanding dengan material konstruksi lainnya, namun kuat tariknya rendahsehingga mudah retak. Selain mudah retak, sifat alamiah beton yaitu menyerap air melaluipori-porinya (intrusi air) sehingga dapat memicu kerusakan beton. Pada penelitian inidilakukan pengujian modulus elastisitas yang bersifat tidak merusak (Non-Destructive Test)yaitu metode UPV (Ultrasonic Pulse Velocity) yang menghasilkan nilai modulus elastisitasdinamis. Alat yang digunakan yaitu PUNDIT PL-200 dari Proceq. Benda uji yang digunakanberupa balok beton tak bertulang dengan dimensi 20 cm x 20 cm x 70 cm. Dari pengujianUPV diperoleh modulus elastisitas dinamis tertinggi dari benda uji beton normal sebesar24910,02 MPa. Pada benda uji beton dengan keretakan dan benda uji intrusi airmenunjukkan nilai modulus elastisitas semakin rendah seiring dengan bertambahnyapanjang retak dan diameter lubang. Modulus elastisitas pada benda uji intrusi air (kondisitanpa air) mengalami kenaikan sebesar 1,5% sampai 1,94% setelah diuji pada kondisi lubangberisi air.Kata Kunci : Intrusi Air, Retak, Modulus Elastisitas Dinamis, UPV.