Claim Missing Document
Check
Articles

POLA RETAK DAN LEBAR RETAK DINDING PANEL JARING KAWAT BAJA TIGA DIMENSI DENGAN VARIASI RASIO TINGGI DAN LEBAR (Hw/Lw) TERHADAP BEBAN LATERAL STATIK Chasanah, Uswatun; ., Wisnumurti; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.204 KB)

Abstract

Salah satu inovasi yang dikembangkan dalam bidang konstruksi saat ini adalah dinding panel jaring kawat baja tiga dimensi yang tersusun atas EPS (Expanded Polystrene System), wiremesh, serta plesteran beton. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui perilaku yang terjadi pada dinding panel tersebut. Rasio tinggi dan lebar dinding (Hw/Lw) akan menentukan pola keretakan serta lebar retak yang terjadi akibat adanya beban statik lateral. Pengujian dinding panel dilakukan terhadap beban lateral statik dengan variasi rasio tinggi dan lebar dinding yaitu hw/lw = 1 dengan ukuran 60 x 60 cm, hw/lw = 1,5 dengan ukuran 60 x 90 cm, dan hw/lw = 2 dengan ukuran 60 x 120 cm. Masing-masing variasi terdiri atas 3 benda uji, sehingga total benda uji terdiri dari 9 buah. Spesifikasi dinding panel adalah mempunyai tebal yang sama yaitu 15 cm EPS+wiremesh setebal 8 cm dan beton 7 cm, serta kuat tekan rencana sebesar 15 MPa. Dinding yang telah dipasang pada loading frame telah diberikan tumpuan berupa sloof dengan asumsi terjepit penuh pada bagian bawah sehingga dinding merupakan struktur kantilever.Berdasarkan hasil pengujian, dapat diketahui beban maksimum yang dapat ditahan oleh dinding dengan rasio hw/lw = 1 adalah yang terbesar dari kedua dinding lainnya. Selain itu pola retak yang terjadi pada dinding dengan rasio hw/lw = 1 adalah dominan retak geser, hw/lw = 1,5 adalah retak lentur geser, serta hw/lw = 2 adalah dominan retak lentur. Dari pengamatan lebar retak pada kondisi karakteristik 0,4 mm, dapat disimpulkan bahwa dinding A2, B3 dan C3 mampu menahan beban lateral yang tertinggi sehingga mempunyai kapasitas maksimum. Kata Kunci : Pola Retak, Lebar Retak, dinding panel jaring kawat baja tiga dimensi, rasio tinggi dan lebar (Hw/Lw), beban lateral statik.
PERILAKU LENTUR DINDING PANEL JARING KAWAT BAJA TIGA DIMENSI DENGAN VARIASI RASIO TINGGI DAN LEBAR (Hw/Lw) TERHADAP BEBAN LATERAL STATIK Molidan, Gingga; Wijatmiko, Indradi; Nurlina, Siti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.974 KB)

Abstract

Perkembangan jumlah penduduk yang meningkat secara signifikan tiap tahun tidak diimbangi dengan banyaknya penyedia hunian yang layak secara teknis maupun ekonomis menyebabkan terjadinya masalah backlog dalam dunia konstruksi hunian di Indonesia. Rasio tinggi dan lebar (Hw/Lw) pada dinding akan memperngaruhi bagaimana perilaku dinding tersebut dalam menerima beban lateral. Pada perbedaan rasio tersebut nantinya akan dapat dilihat pada dinding mana yang akan terjadi mekanisme kegagalan lentur  yang dominan (flexural dominant) dan perilaku lentur yang dominan (flexural behaviour). Pada penelitian ini digunakan tiga variasi rasio tinggi dan lebar (Hw/lw) dinding panel jaring kawat baja tiga dimensi yaitu dengan ukuran 60 cm x 60 cm (Hw/lw=1), ukuran 90 cm x 60 cm (Hw/Lw=1,5), dan ukuran 120 cm x 60 cm (Hw/Lw=2). Tebal dinding sama yaitu 15 cm dengan EPS dan wiremesh dengan tebal total 8 cm dan plesteran beton 7 cm. Pengujian beban lateral statik (static load test) dilakukan dengan memberikan beban tiap 100 kg (load control) hingga mencapai beban maksimum dinding dan dilanjutkan dengan tahap displacement control. Hasil dari penelitian dan pembahasan data menjelaskan bahwa dinding dengan rasio tinggi dan lebar (Hw/Lw) ≤ 1 mampu menahan beban yang paling besar yaitu berkisar 3 sampai 4 ton lebih. Berdasarkan hasil perhitungan pendekatan dari deformasi lentur yang terjadi didapatkan bahwa dinding dengan rasio tinggi dan lebar (Hw/Lw) > 2 memiliki nilai deformasi lentur yang paling besar. Selain itu timbulnya sendi plastis dan pola keretakan yang terjadi pada dinding dengan rasio ini termasuk mekanisme kegagalan akibat lentur sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku lentur (flexural behaviour) yang paling dominan terjadi pada dinding dengan rasio tinggi dan lebar (Hw/Lw) > 2. Kata-kata kunci: Perilaku lentur, dinding panel jaring kawat baja tiga dimensi, rasio tinggi dan lebar (Hw/lw), beban lateral statik.
EVALUASI DAN PERENCANAAN DRAINASE DI JALAN SOEKARNO HATTA MALANG Faisal, Muhammad; Pujiraharjo, Alwafi; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.544 KB)

Abstract

Kota Malang adalah salah satu kota yang berkembang dan sering terkena banjir, salah satu titiknya adalah Jl.Soekarno Hatta. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi saluran eksisting untuk mengetahui kondisi dan debit kapasitas saluran yang ada. Setelah itu menghitung debit rancangan dengan kala ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Hasil penelitian ini adalah saluran existing sudah tidak mampu menampung debit rancangan. Oleh karena itu direncanakan saluran baru di bawah permukaan tanah dengan 80% debit rancangan kala ulang 25 tahun sebesar 13,7795 m3/dt.. Kata kunci : evaluasi , drainase, banjir
Pemodelan Peningkatan Akurasi Estimasi Biaya Dengan Metode Structural Equation Modeling-Partial Least Square Pada Proyek Jalan Provinsi Kalimantan Tengah Christian, Yanda; Harimurti, Harimurti; Wijatmiko, Indradi
Rekayasa Sipil Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.895 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil/2017.011.02.2

Abstract

Acceleration of national development increases the number of construction projects in Indonesia, including road projects. The contractor as the service provider in the implementation of the construction work shall have a detailed implementation schedule and project cost budget plan so that the construction work shall not be subject to delays and cost overrun. The main thing that can cause cost overrun is the error in cost estimation. In this study discusses the modeling of increasing the accuracy of cost estimation as well as the development of factors that can improve the accuracy of cost estimation. Validation of research variables was done to experts using Analytical Hierarchy Process (AHP) method and modeling using Structural Equation ModelingPartial Least Square (SEM-PLS) method to project contractor of Public Works Department of Central Kalimantan Province and National Road Implementation Center XI Unit Work of Central Kalimantan with contract value of project worth 20 Billion to 50 Billion Rupiah Year 2016. The result of variable validation shows the competence variable of estimator, survey, availability of information, calculation of cost estimation and internal company is variable which influence estimation The obtained modeling equation is AEB = 0,129 KE + 0.466 S + 0,191 KI + 0,153 PEB + 0,069 IP + 0,181 ζ. The development of cost estimation is done by improving each influential indicator in each variable and applying development strategies to increase the estimated cost estimation based on SWOT analysis. 
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air Baku Di Kabupaten Mojokerto Pujiraharjo, Alwafi; Rachmansyah, Arief; Wijatmiko, Indradi; Suharyanto, Agus; Zaika, Yulvi; Pudyono, Pudyono; Hasyim, M. Hamzah
Rekayasa Sipil Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.72 KB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia dimana merupakan sumber daya alam yang harus dijaga ketersediaannya. Perubahan dan penggunaan lahan serta perubahan cuaca dapat menimbulkan perubahan pada kondisi sumber air. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi ketersediaan air. Kondisi saat ini di Kabupaten Mojokerto, terdapat beberapa mata air dan sumur yang mengalami penurunan kuantitas. Apabila tidak dilakukan usaha perlindungan dan perbaikan mata air, maka dapat menimbulkan kondisi dimana tidak ada sumber air yang dapat diambil lagi. Untuk lebih memahami masalah kesediaan air di Kabupaten Mojokerto, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi kesediaan air di Kabupaten Mojokerto. Penelitian akan dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan informasi yang dapat digunakan dalam analisis keterssediaan air. Data yang diperoleh dapat berupa data primer dan sekunder. Data-data tersebut kemudian juga akan dianalisis dengan adanya pengaruh perubahan iklim. Akibat perubahan iklim debit banjir andalan dari aliran permukaan (run off) diperkirakan menurun drastis, begitu pula air hujan yang akan meresap menjadi air tanah. 
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Perhitungan Debit Limpasan Di Das Kamoning Kabupaten Sampang Wijatmiko, Indradi; A., M. Ruslin; Pudyono, Pudyono; Amrullah, Usri
Rekayasa Sipil Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.812 KB)

Abstract

Kabupaten Sampang yang dilalui sungai Kamoning sepanjang + 30 Km dengan kecamatan kota sebagai daerah hilir yang seringkali meluap. Oleh karena itu Analisa pengumpulan data dan analisa hidrologi merupakan pijakan awal yang sangat menentukan efektifitas dari langkah perencanaan dan rekayasa di bidang keairan pada DAS Kamoning. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisa hidrologi dengan berbasis data spasial, khususnya dalam menghitung debit limpasan akibat banjir. Metode yang dipakai dalam menghtiung debit limpasan akibat hujan menggunakan metode Rasional, dengan data awal yang dipergunakan berupa peta tata guna lahan, topografi, peta batas administrasi, dan data hidrologi berupa data curah hujan harian. SIG digunakan untuk menghitung variabel-variabel dalam persamaan metode rasional dengan analisa overlay, dan analisa proximity yang telah tersedia dalam ArcGis 10.1. perhitungan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan SIG dan cara manual, dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana perbedaan proses dan hasil perhitungan dengan kedua cara tersebut. Pengolahan SIG memperoleh hasil perhitungan berupa luas DAS sebesar + 397,8 Km 2 , sedangkan dengan cara manual sebesar + 391 Km 2 . Besar debit rancangan akibat hujan hasil pengolahan SIG untuk periode ulang 2, 5, dan 10 tahun berurutan sebesar 372,913 m /d, 443,993 m 3 /d, dan 485,725 m 3 /d. Sedangkan besar debit rancangan akibat hujan hasil pengolahan dengan cara manual untuk periode ulang 2, 5, dan 10 tahun berurutan sebesar 348,034 M 3 2 /d, 413,263 M /d, dan 452,106 M 3 /d 
STABILITAS STRUKTUR BAWAH BANGUNAN LEPAS PANTAI UNTUK FLOATING WIND TURBINE DENGAN SISTEM TENSION LEG-SPAR PLATFORM Sabila, Ahmad Ariq Fihris; Pujiharjo, Alwafi; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.3 KB)

Abstract

Floating Wind Turbine with Tension Leg – Spar Platform adalah pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun terapung di daerah laut dengan platform gabungan Tension Leg Platform dan Spar Bouy. Diameter pangkal tiang akan relatif lebih kecil dibandingkan spar untuk mengurangi gaya akibat gelombang yang bekerja pada floater. Bagian terpenting dari floater adalah silinder spar. Untuk menambahkan stabilitas pada derajat kebebasan pitch dan roll maka ditambahkan leg yang terikat dengan pondasi tiang pada seabed menggunakan tendon atau tethers.Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis stabilitas floater pada enam derajat kebebasan pada benda terapung menggunakan metode Frekuensi Domain. Turbin angin yang dipasang memiliki kapasitas produksi sebesar 5MW dengan diameter rotor sebesar 126 meter. Material yang digunakan untuk spar adalah pelat baja yang dibentuk silinder dengan penutup ditiap ujungnya, sehingga didapatkan spar dengan rongga didalamnya untuk menggurangi berat sendiri. Diameter spar sebesar 14 meter dengan panjang spar 100 meter. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan bantuan software Matlab R2010a dan Microsoft Office Excel. Dalam analisisnya menggunakan pendekatan 2 dimensi serta memasukkan beban-beban yang bekerja pada struktur yang diantaranya adalah beban gelombang dan beban angin.Hasil analisis didapatkan beban gelombang memiliki kontribusi paling besar pada sistem struktur. Besar perpindahan rotasi pada derajat kebebasan pitch untuk sea state 4 adalah sebesar 0.0025o dan untuk sea state 8 (ekstrim) sebesar 0.0135o. Sehingga pada sea state 4 dan sea state 8 berada pada status operating karena besaran pitch yang kurang dari 0.7o. Kata kunci:floating offshore wind turbine, tension leg – spar platform, frekuensi domain
STUDI ALTERNATIF PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR UMBULAN UNTUK SISTEM IRIGASI PADA KECAMATAN WINONGAN Priambudi, Adhitya; Pujiharjo, Alwafi; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1317.266 KB)

Abstract

Pertanian merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Namun masih banyak sawah di Indonesia yang belum dimaksimalkan dikarenakan berbagai hal, salah satunya ketidakmampuan masyarakat memenuhi kebutuhan air irigasi. Ketidakmampuan ini disebabkan sawah yang pemenuhan kebutuhan air dari turunnya hujan (sawah tadah hujan) dan keterbatasan teknologi (pompa).Kekeringan yang terjadi di Indonesia salah satunya terjadi padaDesa Umbulan dan Desa Kedungrejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Lokasi sawah tadah hujan berada pada elevasi +120 m di atas permukaan laut, sedangkan elevasi sumber air umbulan berada pada +30 m di atas permukaan laut. Luas sawah tadah hujan 95,48 Ha berada 1,4 km dari sumber air umbulan. Sumber air umbulan memiliki debit sekitar 3068,72 liter/detik hanya 10 % yang digunakan untuk keperluan keperluan tertentu selebihnya terbuang percuma ke laut. Dari kenyataan ini sangat ironi apabila ada daerah yang berada didekatnya mengalami kekeringan. Kebutuhan air irigasi sawah tadah hujan pada kedua desa tersebut hanya sebesar 171,38 liter/detik dengan dirancang sistem pendistribusian air menggunakan pompa yang diatur penyalaan pompa serta tandon sebesar 400 m3 Kata kunci:sawah tadah hujan, pompa, irigasi,Umbulan,Winongan,Pasuruan, kekeringan.
STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK DESAUMBULAN KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN Heryono, Cahyo Adhi; Wijatmiko, Indradi; Pujiraharjo, Alwafi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.683 KB)

Abstract

Permasalahan yang banyak ditemukan dalam lingkup keairan adalah kendala kurang maupun belum tercukupinya kebutuhan air bersih. Kondisi yang ada pada Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan sebagaian besar daerahnya mengalami kekeringan dan ketersediaan air bersih masih belum mencukupi.Faktor topografi yang berupa bukit menyebabkan masyarakat masih terkendala dalam pelayanan kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari.Pada penelitian kali ini dilakukan perencanaan penyediaan air bersih untuk Kecamatan Winongan yang meliputi tiga desa yakni Desa Karangtengah, Kedungrejo dan Umbulan. Tahap awal dalam penelitian ini adalah menetukan jumlah kebutuhan air bersih pada daerah pelayanan air bersih dan kemudian dibandingkan dengan debit ketersediaan air untuk mencukupi kebutuhan air tersebut. Untuk penyediaan air bersih pada tugas akhir ini digunakan air pada mata air Umbulan untuk mencukupi kebutuhan air daerah penyediaan air bersih. Dari hasil penelitian ini didapatkan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 451.504 liter/hari sedangkan jumlah debit sumber mata air Umbulan sebesar 168.453.181,4 liter/hari. Dengan demikian maka sumber mata air Umbulan dapat digunakan untuk melayani jumlah kebutuhan air bersih pada tugas akhir ini. Kemudian untuk sistem distribusi air bersih ditempatkan pompa dan reservoir yang sesuai dengan beberapa pertimbangan teknis.Perencanaan penyediaan air bersih dilakukan pembagian daerah pengaliran menjadi 2 wilayah, wilayah pertama merupakan Desa Karangtengah, sedangkan wilayah kedua merupakan Desa kedungrejo dan Desa Umbulan. Pada daerah pengaliran 1 digunakan pompa dengan debit 5 m3/jam dan tampungan reservoir sebesar 40 m3, sedangkan pada daerah pengaliran 2 digunakan pompa dengan debit 10 m3/jam dengan kapasitas reservoir sebesar 40 m3. Kata kunci: mata air Umbulan, sistem penyediaan air bersih, pompa air, reservoir
PENGARUH PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP DEBIT LIMPASAN DRAINASE DI DAERAH KOTA SURABAYA BARAT Faradina, Alifia; Wijatmiko, Indradi; Devia, Yatnanta Padma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.975 KB)

Abstract

Kawasan sistem drainase saluran sekunder Gunungsari sering terjadi genangan atau banjir pada saat hujan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tataguna lahan, yang awalnya merupakan daerah resapan air berubah menjadi area padat pemukiman yang mengakibatkan terganggunya daya resap tanah sehingga aliran permukaan (run off) menjadi semakin besar. Analisis yang digunakan pada skripsi ini meliputi analisis hidrologi, analisis tataguna lahan, analisis debit domestik, analisis debit kumulatif dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi memperhitungkan curah hujan rencana periode ulang 2, 5, dan 10 tahun dengan distribusi Log Pearson III, serta perhitungan debit banjir rencana dengan periode ulang tersebut cara metode rasional dan metode nilai koefisien tataguna lahan ( C ) rata-rata menghitung tiap luas pemakaian lahan lalu dibagi oleh luas tiap sub das. Analisis buangan domestik dihitung dari jumlah penduduk tahun ke depan dan kebutuhan air bersih penduduk. Analisis debit kumulatif dilakukan memperhitungkan debit domestik dan debit banjir rencana periode ulang 2,5, dan 10 tahun. Untuk perhitungan analisis hidrolika dilakukan untuk  mengetahui kapasitas eksisting penampang saluran.Hasil dari analisis perubahan tataguna lahan ini didapat perbandingan nilai ( C ) rata-rata dari tahun 2002 sebesar 0,732, tahun 2007 sebesar 0,725 dan pada tahun 2017 nilai (C) rata-rata sebesar 0,747. Berdasarkan hasil analisis debit banjir rencana, analisis debit kumulatif dengan periode10 tahun dan analisis hidrolika, saluran sekunder yang masih terjadi banjir antara lain Darmo Indah (ruas 5-2) dengan Qkap dan Qak sebesar 2,49 m3/det dan 4,360 m3/det, Darmo Harapan (ruas 4-5) Qkap sebesar 2,90 m3/det dan Qak sebesar 4,496 m3/det. Darmo Satelit (ruas 7-8) Qkap sebesar 4,08 m3/det dan Qak sebesar 4,586 m3/det dan Simo Gunung (ruas 18-19) dengan Qkap. dan Qak. sebesar 1,31 m3/det dan 2,648m3/det. Kapasitas eksisting saluran sekunder tidak mampu untuk menampung debit air kumulatif pada 10 tahun mendatang. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi genangan yaitu dengan mengganti material saluran dengan box culvertpada saluran yang mengalami genangan, serta melakukan pemeliharaan dan kebersihan terhadap semua saluran drainase dari sampah penduduk dan sedimentasi. Kata kunci : Analisis, Debit, Tataguna Lahan, Gunungsari  
Co-Authors ., Saniyyah Agus Suharyanto Ahmad B., Jeka Ahtisya, Syauqi Akbar, Muhammad Allena, Gabrielle Alwafi Pujiraharjo Alwafi Pujiraharjo Alwafi Pujiraharjo Amiroh, Habibatul Andrea Saputra A. P. Ari Wibowo Ari Wibowo Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah As’ad Munawir Aulia, Yusril Fatchi Avianindyas, Putri B.K., Bhondana Bayu B.K., Bhondana Bayu Bagaskoro, Yogi Tio Bhondana Bayu B.K Bhondana Bayu B.K Chasanah, Uswatun Christin Remayanti Christin Remayanti N Christin Remayanti N. Christin Remayanti Nainggolan Dabi, Fransiska R Devi Nuralinah Eko Andi Suryo Eko Andi Suryo Fadillah, Andika Faisal, Muhammad Faradina, Alifia Fauzi, Rifqi Eka Febrian, Abid Febriyannor, Rifqy Firdausy, Ananda Insan Frizky Andrian Perdana Harijanto, Griffin Septian Harimurti . Harimurti Harimurti Hendro Suseno Herlambang, Jevri Heryono, Cahyo Adhi Imansari, Aisyaning Indah Ria Riskiyah Indra Waluyohadi, Indra Karima, Dhia Kusumawati, Nafisah Octa Laksana, Bayu Indra Ludfi Djakfar M Hamzah Hasyim M. Hamzah Hasyim M. Ruslin A., M. Ruslin M. Ruslin Anwar Ming Narto Wijaya Molidan, Gingga Nainggolan, Christin Remayanti Noerman, Muhammad Fauzan NUGROHO, CANDRA ADI Permana, Arya Bagas Pramasida, Dipo Pramudito, Faishal Pratama, Dodi Rajendra Pratama, Rachmaniar Rizki Priambudi, Adhitya Pudyono . Pujiharjo, Alwafi Puspitasari, Ratri Putri, Enggie Herma Rahmasari, Novita Rama, Rizal Regina Apituley Rozaq, Rizal Fatchul Sabila, Ahmad Ariq Fihris Saifoe El Unas Sanjaya, Gilang Edo Siburian, Jonathan Hasian Sirait, Christin Natalia Siti Nurlina Siti Nurlina Sri Murni Dewi Sri Murni Dewi, Hendro Suseno, Tatang Fendy Harianto, Sugeng P. Budio Sugeng Prayitno Budio Suryo, Benediktus Rendy Diopasca Susilo, Joko Suwanda, Rizky Anas Syamnah Harahap, Muthiah Putrilan Ummah, Karimatul Usri Amrullah Vikriansyah, Andhika W, Dany Dwitama Wardhani, Arimurti Wisnu Wisnumurti . Wulandari, Fahima Yanda Christian Yatnanta Padma Devia Yudika Putra, Valentino Leonard Yulian, Albertus Eky Yulvi Zaika Yuniawati, Nungki