Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Energy analysis study of coal tar distillation process by feed splitting method Wahyudi Eko Pratomo; Sri Agustina; Teguh Kurniawan
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.13023

Abstract

Coal tar is a high viscosity liquid and has a black color which formed as a by-product of the production process of coke and gas from coal. Coal tar compounds have high economic value because they can be resold and valuable. One valuable compound is naphthalene. The coal tar evaluation process of its constituent components is carried out by distillation, with a high level of naphthalene purity achieved up to 96%. The coal tar distillation process normally requires high energy, which leads to expensive operational costs.  In order to achieve low energy consumption during the distillation process,  a study of energy analysis in the coal tar distillation process needs to be done. This study aims to analyze the energy consumption of the distillation process by using simulator software. Process simulations will be performed using the Aspen HYSYS simulator, where the variable in the form of the ratio of the feed flow rate into the distillation tower is divided into two streams, namely cold stream and hot stream. The location of the changed input feed is also a changing variable in this study. The fixed variables in this study were the operating conditions of the distillation process and the incoming feed flow rate, which was 2 m3/hour. The simulations suggest that the amount of energy saved in the condenser unit is 4.40 percent and 5.28 percent in the reboiler unit. Tar batubara adalah cairan dengan viskositas tinggi dan berwarna hitam, hasil samping dari proses produksi kokas dan gas dari batubara. Senyawa tar ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena komponen-komponen penyusunannya dapat dijual kembali dan bernilai, salah satunya adalah naftalena. Proses pemisahan tar batubara dari komponen-komponen penyusunnya dilakukan dengan cara destilasi, dengan tingkat kemurnian naftalena yang tinggi yaitu 96%. Proses destilasi tar batubara ini seringkali membutuhkan energi yang besar, sehingga kajian mengenai analisa konsumsi energi pada proses destilasi tar batubara perlu dilakukan. Studi analisa energi pada proses destilasi tar batubara dilakukan dengan menggunakan metode simulasi proses. Simulasi proses destilasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berupa Aspen HYSYS, dimana variabel yang berupa ratio laju alir umpan masuk ke dalam menara destilasi dibagi menjadi 2 aliran, yaitu aliran dingin dan aliran panas. Letak umpan masuk yag dirubah juga merupakan variabel berubah pada penelitian ini. Variable tetap pada penelitian ini adalah kondisi operasi proses destilasi dan laju alir umpan masuk, yaitu 2 m3/jam. Hasil dari simulasi yang telah dilakukan didapatkan besarnya energi yang dapat dihemat sebesar 4.40% pada unit condenser dan 5.28% pada unit reboiler.
SINTESIS NANOPRTIKEL KITOSAN MELALUI TEKNIK EMULSIFIKASI SIMULTAN DAN SELF-ASSEMBLY NANOPARTICLES SEBAGAI MATERIAL KEMASAN AKTIF Sri Agustina; Endarto Yudo Wardhono; Namiroh Namiroh; Ahmad Aldrian Alfiansyah
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 2 DESEMBER 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i2.6822

Abstract

Salah satu masalah ketahanan pangan di Indonesia adalah daya tahan produk pangan buah dan sayuran pertanian yang terbatas akibat proses distribusi dibatasi oleh jarak dan waktu. Teknologi smart packaging atau kemasan pintar dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan produk pangan buah dan sayuran pertanian. Teknologi ini akan mempertahankan integritas struktur bahan, menahan komponen bawaan yang mudah menguap, dan pembawa komponen tambahan (agen antimikroba dan antioksidan). Namun hingga saat ini, pengembangan penggunaan kemasan pintar sebagai bahan pengemas komersial masih sangat terbatas penggunaanya. Salah satu masalah yang menghambat adalah sulitnya mengintegrasikan kandungan senyawa aktif ke dalam senyawa polimer nanopartikel, sehingga kandungan senyawa aktif yang dapat terbawa oleh nanopartikel masih rendah secara kuantitas. Selain itu, kemungkinan terjadinya migrasi kandungan aktif dari material polimer ke produk pangan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya toksisitas yang dapat membahayakan fungsi organ tubuh manusia. Mengacu pada beberapa hal tersebut di atas, maka perlu diciptakan inovasi baru dalam proses preparasi material kemasan pintar yang lebih efektif dalam membawa senyawa komponen aktif dan efisien dalam alur proses pembuatannya. Melalui usulan penelitian ini, preparasi material kemasan aktif dilakukan dengan menerapkan teknologi nanopartikel berbahan dasar kitosan melalui teknik double emulsi dan self-assembly nanopaticles. Melalui modifikasi dua proses emulsifikasi yang berlangsung secara simultan, kandungan bioaktif yang terbawa oleh nanopartikel dapat ditingkatkan sehingga memiliki daya guna yang lebih baik.
STUDI ANALISIS RESIKO PADA FASILITAS PENCAMPURAN DAN PENGISIAN DI INDUSTRI MINYAK PELUMAS MENGGUNAKAN INTEGRASI HAZOP (HAZARD AND OPERABILITY) DENGAN LOPA (LAYER OF PROTECTION ANALYSIS) Jajang Nurjaman; Sri Agustina; Widya Ernayati Kosimaningrum
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 2 DESEMBER 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i2.11782

Abstract

Proses utama di pabrik pelumas meliputi proses pencampuran dan pengisian, yang aktifitas produksinya terdapat banyak resiko yang bisa membahayakan terhadap aspek quality maupun safety. Proses Safety Manajemen merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi potensi resiko yang akan terjadi sehingga bisa diketahui lebih dini langkah pencegahannya. Hazard Operability (HAZOP) adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk melakukan proses analisa resiko dari setiap tahapan produksi di unit Blending and Filling. Selanjutnya hasil dari HAZOP diintegrasikan dengan LOPA (Layer of Protection Analysis) untuk menilai kecukupan Independent Protection Layer (IPL) dan menetapkan nilai Safety Integrity Level (SIL) yang merupakan hasil semi kuantitatif untuk mengukur performance yang dibutuhkan oleh Safety Instrumented Function (SIF). Hasil akhirnya akan berupa rekomendasi preventive action untuk mencegah terjadinya kejadian yang sama untuk menentukan penurunan nilai resiko setelah dilakukan perbaikan terhadap proses dan impak secara ekonomi sebagai hasil dari penurunan nilai resiko tersebut.
Pengaruh Waktu Pengadukan pada Proses Poliblend Poly Lactic Acid dengan Poly Ethylene Glycol-400 Terhadap Viskositas dan Densitas Bioplastik Puji Rahayu; Sri Agustina; Meta Pramesty; Rosalina Rosalina; Dwi Kemala Putri
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/cheesa.v4i2.8945.100-108

Abstract

Plastik sintetik diketahui sulit terurai tetapi penggunaanya semakin meningkat. Beberapa upaya telah dilakukan seperti pembakaran, daur ulang hingga penimbunan di storage khusus. Saat ini banyak peneliti mencari alternatif bahan dasar pembuatan plastik, salah satunya adalah Poly Lactic Acid (PLA). PLA merupakan material bioplastik yang tersusun dari monomer-monomer asam laktat dari hasil reaksi kondensasi langsung. Sifat PLA yang hidrofilik membuat bioplastik membutuhkan plasticizer sebagai komponen penyusun agar lebih kuat. Platicizer yang aman dan ramah lingkungan salah satunya Poli Etilen Glikol 400 (PEG 400). PEG 400 mampu memperbaiki kekuatan mekanik yang lebih stabil sehingga banyak digunakan dalam industri farmasi, kosmetik bahkan pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama waktu pengadukan terhadap proses poliblend dengan indikator pengukuran densitas, viskositas dan kadar air larutan campuran. PLA/PEG-400 memiliki nilai densitas tertinggi sebesar 1,272 g/mL yaitu pada pengadukan menit ke-30. Sedangkab, nilai viskositas dan kadar air tertinggi diperoleh pada PLA/PEG-400 pada pengadukan menit ke-50 sebesar 212 cm2/det dan 53,821%.
The effect of mild steel immersion time on synergistic corrosion inhibitor ability of terminalia catappa leaves extract Arief Rafik; Sri Agustina; Marta Pramudita
Jurnal Teknika Vol 18, No 1 (2022): Available Online in June 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v18i1.13296

Abstract

Inhibitors from natural materials are safe for the environment to replace chemical inhibitors in inhibiting corrosion. The tannin compounds contained in the Terminalia Catappa leaves extract have the ability to inhibit the corrosion rate. This study aims to determine the ability of Terminalia Catappa leaves extract and its synergism with KI in inhibiting the corrosion rate of mild steel metal. Mild steel that has been sanded and cleaned is then immersed in demineralized water. The immersion time was carried out in 3 variations which were 1, 3, and 5 hours. The weight-loss method is used to calculate the corrosion rate. The lowest corrosion rate was obtained at 0.0018 mmpy at immersion for an hour, and the concentration of inhibitor was 1250 ppm. The highest inhibition efficiency was obtained at 90% in immersion for an hour with a 1250 ppm inhibitor concentration. Inhibitor dari bahan alam digunakan karena aman bagi lingkungan untuk menggantikan inhibitor bahan kimia dalam menghambat laju korosi. Senyawa tanin yang terkandung pada ekstrak daun ketapang memiliki kemampuan untuk menghambat laju korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun ketapang dan sinergisitas dengan KI dalam menghambat laju korosi pada logam mild steel. Mild steel yang telah diamplas dan dibersihkan kemudian direndam ke dalam media korosif yaitu air demineralisasi. Waktu perendaman dilakukan pada 3 variasi waktu yaitu, 1, 3, dan 5 jam. Metode weight loss digunakan untuk menghitung laju korosi. Laju korosi terendah didapatkan sebesar 0.0018 mmpy pada perendaman selama 1 jam dan konsentrasi inhibitor 1250 ppm. Efisensi inhibisi tertinggi didapatkan sebesar 90% pada perendaman selama 1 jam dengan konsentrasi inhibitor 1250 ppm.
Starch Nanoparticles for Food Packaging Applications: A Review Sri Agustina
Jurnal Teknika Vol 19, No 1 (2023): Available Online in June 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v19i1.21864

Abstract

Starch is one of the most used biodegradable polymers for food packaging applications. It has suitable properties and characteristic in the development of sustainable materials, including the biodegradability, non-toxicity, affordability, natural abundance, and renewability. The development of starch materials in form of nanoparticles has become more attractive due to its capability to functionalize with bioactive compound in forming of functional packaging materials. It also can be used as nanofillers to enhance the mechanical and barrier properties of biocomposite materials for food packaging materials. This article provides a short review of the development starch-based nanoparticles for food packaging applications. 
REVIU ARTIKEL: POTENSI TALAS BENENG (Xantoshoma Undipes K. Koch) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BERAS ANALOG UNTUK DIVERSIFIKASI PANGAN DI INDONESIA Ati Sulastri; Yeyen Maryani; Sri Agustina
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i2.22216

Abstract

Talas Beneng merupakan produk pangan lokal dari daerah Banten yang memiliki potensi besar dalam melaksanakan diversifikasi pangan, khususnya sebagai sumber bahan baku pembuatan pangan substitusi beras yaitu beras analog. Komposisi dan kandungan gizi yang cukup baik dari talas beneng merupakan faktor penting dalam pemanfaatannya untuk dapat digunakan sebagai pangan alternatif pengganti beras/nasi. Pada reviu ini dipaparkan mengenai sifat dan karakteristik tanaman talas beneng, beserta komposisi senyawa yang terkandung di dalamnya.