Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : INOVTEK POLBENG

Analisa Tahanan Kapal Personal Boat di Selat Bengkalis Dengan Metode Numerik dan Pendekatan Empirik Benedicta Dian Alfanda; Budhi Santoso
INOVTEK POLBENG Vol 10, No 1 (2020): INOVTEK VOL. 10 N0 1
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1723.101 KB) | DOI: 10.35314/ip.v10i1.1423

Abstract

Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah yang terletak di Provinsi Riau dengan luas wilayah mencapai 8.403,28 km2, yang terdiri dari 24 pulau disekitarnya. Dua pulau besar yakni Pulau Rupat dan Pulau Bengkalis. Dengan karakteristik wilayah berupa pulau-pulau yang dikelilingi oleh sungai-sungai kecil, membuat warga memanfaatkan sampan sebagai salah satu moda transportasi umum dari suatu pulau ke pulau lainnya.  Untuk mengakomodir kebutuhan warga akan moda transportasi air yang aman untuk penyeberangan antar pulau, maka dibuatlah personal boat dengan kapasitas penumpang 4 orang yang memiliki ukuran LPP = 4,800 meter, B = 1,900 meter, H = 0,800 meter, T = 0,200 meter dan Vs=20 knot. Kapal cepat jenis katamaran ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan warga di sekitar Bengkalis, terutama di selat Bengkalis dan sei Pakning. Dalam penelitian ini, perhitungan tahanan kapal dilakukan dengan menggunakan metode numerik (software maxsurf) yang dibandingkan dengan pendekatan empirik, yaitu metode savitsky. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tahanan kapal yang didesain memiliki performa yang baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai tahanan total yang didapat yaitu sebesar 0,9 kN pada perhitungan dengan metode numerik dan 1,033 kN melalui perhitungan pendekatan empirik, dengan selisih 0,133 % sehingga hasil perhitungan dapat diterima.
Studi Penambahan fly ash pada Komposit Natural Fiber Reinforced Boat Widya Emilia Primaningtyas; Benedicta Dian Alfanda; Kiki Dwi Wulandari; Budhi Santoso
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2886

Abstract

Kapal berpenguat serat kaca masih menjadi mayoritas produksi industri transportasi laut, akibat harga yang relatif murah dan proses produksi yang mudah. Resiko kesehatan kerja yang tinggi saat produksi, dihasilkan dari penggunaan serat kaca yang ringan, tipis, dan tajam mudah terhirup. Maka kebutuhan kapal yang kuat, murah, dengan resiko kesehatan kerja rendah serta ramah lingkungan menjadi tantangan bagi sektor material di industri transportasi laut. Daun nanas, merupakan salah satu limbah komoditas perkebunan Indonesia, yang jumlahnya melimpah dan pemanfaatannya yang belum optimal, berpotensi menggantikan serat kaca pada konstruksi Natural Fiber Reinforce Boat. fly ash, merupakan residu hasil pembakaran batubara,tercatat pemanfaatannya hanya berada maksimum pada 12% dari total pasokan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sintesis pembentukan komposit polyester berpenguat serat daun nanas yang ditambahkan fly ash sebagai filler. Kekuatan tarik dari spesimen komposit diuji mengacu pada ASTM D638-14. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode hand lay-up dengan komposisi reinforce dan matriks dalam persen volume sebesar  30:70% dengan variasi penambahan fly ash sebesar 0, 5, 10, 15 % dari tiap-tiap porsi komposisi matriks. Serat daun nanas pendek berukuran 1 mm digunakan dan disusun dengan orientasi random sebagai reinforce. Nilai kekuatan tarik terbaik dihasilkan dari komposit tanpa penambahan filler fly ash senilai 45,060,87 MPa, yang melampaui kekuatan minimum sebagai papan serat densitas tinggi mengacu pada SNI 01-4449-2006 yang dapat digunakan sebagai bahan dinding ruang sekat akomodasi interior kapal. Penambahan sejumlah sedikit fly ash (5%) sebagai filler dalam komposit menurunkan 6,41% kekuatan tarik, namun seiring dengan meningkatnya jumlah filler fly ash yang ditambahkan cenderung meningkatkan kekuatan tarik walaupun belum melampaui kekuatan tarik komposit tanpa tambahan filler fly ash.
DESAIN SAFETY PLAN DAN JALUR EVAKUASI KAPAL PENUMPANG KM JELATIK RUTE PEKANBARU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Romadhoni romadhoni; Budhi Santoso; Bobi Satria; Aprizawati Aprizawati
INOVTEK POLBENG Vol 13, No 2 (2023): VOL 13 NO 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i2.3621

Abstract

Kapal Motor Jelatik merupakan kapal penumpang milik perusahaan PT. Putri Riau Sejati dengan kapsitas 205 Gross Tonage memiliki panjang 34,5 meter, lebar 6,9 m, dan tinggi 2,2 meter, dengan total crew 14 orang dan 194 orang penumpang kapal ini beroperasi daerah pelayaran terbatas yang melayani rute Selatpanjang ke Pekanbaru. Sesuai Peraturan Mentri Perbubungan No 61 tahun 2019 kapal penumpang wajib memiliki Fire Control and Safety Plan. Adapun cakupan pembahasan dalam Fire Control and Safety Plan, yaitu perencanaan  jumlah  dan  peletakan  Life-Saving  Appliances  (LSA),  membuat  perencanaan  sistem  proteksi  dan pemadaman kebakaran, serta perencanaan rute evakuasi yang efektif dan cepat ketika keadaan darurat. Langkah-langkah yang dilakukan  dalam penelitian ini adalah merancang  Fire  Control  and  Safety  Plan,  yaitu  merancang  kebutuhan  LSA,  merancang sistem proteksi kebakaran, serta menentukan rute evakuasi dan menghitung kebutuhan waktu evakuasi mengacu pada regulasi SOLAS,  LSA  Code, FSS  Code, IMO, NCVS Indonesia, dan BKI. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Kapal Jelatik wajib menyediakan 26 rigid life craft, 234 unit lifejacket dan 24 lifejacket anak-anak, 6 unit lifebuoy, 6 unit hand flares, 2 unit line towing appliance, 4 unit smoke signal, 8 unit parachute flares, 8 unit APAR, 9 unit Detektor, 1 unit co2 Bottle 2 unit sprinkler di kamar mesin, 2 unit pilar, hydrant dan 7 unit space monitored by smoke. Waktu evakuasi yang dibutuhkan dalam keadaan darutat untuk mengevakuasi seluruh penumpang dan crew kapal case 1 adalah selama 47,95 detik dan case 2 adalah 41,7 detik.
Studi Penambahan fly ash pada Komposit Natural Fiber Reinforced Boat Widya Emilia Primaningtyas; Benedicta Dian Alfanda; Kiki Dwi Wulandari; Budhi Santoso
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2886

Abstract

Kapal berpenguat serat kaca masih menjadi mayoritas produksi industri transportasi laut, akibat harga yang relatif murah dan proses produksi yang mudah. Resiko kesehatan kerja yang tinggi saat produksi, dihasilkan dari penggunaan serat kaca yang ringan, tipis, dan tajam mudah terhirup. Maka kebutuhan kapal yang kuat, murah, dengan resiko kesehatan kerja rendah serta ramah lingkungan menjadi tantangan bagi sektor material di industri transportasi laut. Daun nanas, merupakan salah satu limbah komoditas perkebunan Indonesia, yang jumlahnya melimpah dan pemanfaatannya yang belum optimal, berpotensi menggantikan serat kaca pada konstruksi Natural Fiber Reinforce Boat. fly ash, merupakan residu hasil pembakaran batubara,tercatat pemanfaatannya hanya berada maksimum pada 12% dari total pasokan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sintesis pembentukan komposit polyester berpenguat serat daun nanas yang ditambahkan fly ash sebagai filler. Kekuatan tarik dari spesimen komposit diuji mengacu pada ASTM D638-14. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode hand lay-up dengan komposisi reinforce dan matriks dalam persen volume sebesar  30:70% dengan variasi penambahan fly ash sebesar 0, 5, 10, 15 % dari tiap-tiap porsi komposisi matriks. Serat daun nanas pendek berukuran 1 mm digunakan dan disusun dengan orientasi random sebagai reinforce. Nilai kekuatan tarik terbaik dihasilkan dari komposit tanpa penambahan filler fly ash senilai 45,060,87 MPa, yang melampaui kekuatan minimum sebagai papan serat densitas tinggi mengacu pada SNI 01-4449-2006 yang dapat digunakan sebagai bahan dinding ruang sekat akomodasi interior kapal. Penambahan sejumlah sedikit fly ash (5%) sebagai filler dalam komposit menurunkan 6,41% kekuatan tarik, namun seiring dengan meningkatnya jumlah filler fly ash yang ditambahkan cenderung meningkatkan kekuatan tarik walaupun belum melampaui kekuatan tarik komposit tanpa tambahan filler fly ash.
DESAIN SAFETY PLAN DAN JALUR EVAKUASI KAPAL PENUMPANG KM JELATIK RUTE PEKANBARU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Romadhoni romadhoni; Budhi Santoso; Bobi Satria; Aprizawati Aprizawati
INOVTEK POLBENG Vol 13, No 2 (2023): VOL 13 NO 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i2.3621

Abstract

Kapal Motor Jelatik merupakan kapal penumpang milik perusahaan PT. Putri Riau Sejati dengan kapsitas 205 Gross Tonage memiliki panjang 34,5 meter, lebar 6,9 m, dan tinggi 2,2 meter, dengan total crew 14 orang dan 194 orang penumpang kapal ini beroperasi daerah pelayaran terbatas yang melayani rute Selatpanjang ke Pekanbaru. Sesuai Peraturan Mentri Perbubungan No 61 tahun 2019 kapal penumpang wajib memiliki Fire Control and Safety Plan. Adapun cakupan pembahasan dalam Fire Control and Safety Plan, yaitu perencanaan  jumlah  dan  peletakan  Life-Saving  Appliances  (LSA),  membuat  perencanaan  sistem  proteksi  dan pemadaman kebakaran, serta perencanaan rute evakuasi yang efektif dan cepat ketika keadaan darurat. Langkah-langkah yang dilakukan  dalam penelitian ini adalah merancang  Fire  Control  and  Safety  Plan,  yaitu  merancang  kebutuhan  LSA,  merancang sistem proteksi kebakaran, serta menentukan rute evakuasi dan menghitung kebutuhan waktu evakuasi mengacu pada regulasi SOLAS,  LSA  Code, FSS  Code, IMO, NCVS Indonesia, dan BKI. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Kapal Jelatik wajib menyediakan 26 rigid life craft, 234 unit lifejacket dan 24 lifejacket anak-anak, 6 unit lifebuoy, 6 unit hand flares, 2 unit line towing appliance, 4 unit smoke signal, 8 unit parachute flares, 8 unit APAR, 9 unit Detektor, 1 unit co2 Bottle 2 unit sprinkler di kamar mesin, 2 unit pilar, hydrant dan 7 unit space monitored by smoke. Waktu evakuasi yang dibutuhkan dalam keadaan darutat untuk mengevakuasi seluruh penumpang dan crew kapal case 1 adalah selama 47,95 detik dan case 2 adalah 41,7 detik.