Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis pengembangan hidrokinetik turbin gorlov akibat penambahan luas bidang tangkap Try Antomo; I Made Kamiana; Dwi Anung Nindito
Jurnal Teknika Vol 16, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i2.9186

Abstract

Turbin gorlov merupakan salah satu teknologi turbin hidrokinetik yang berbeda dengan turbin air konvensional. Turbin gorlov dapat dipasang secara vertikal maupun horizontal dan mampu digunakan pada kondisi low-head, namun memiliki luas bidang tangkap yang bergantung dari dimensi lengkung bilah heliks. Hidrokinetik turbin gorlov digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga hidro dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran air sungai maupun pasang surut. Turbin DNA merupakan jenis turbin baru hasil pengembangan desain turbin gorlov dengan cara menambahkan komponen pair yang bertujuan menambah luas bidang tangkap ()A. Studi ini dilakukan dengan membandingkan performa yang dihasilkan turbin gorlov dan turbin DNA. Pengujian dilakukan pada saluran prismatik dengan variasi kecepatan aliran 0,188 – 0,222 m/s. Pengaruh penambahan luas bidang tangkap ()A. f dengan melakukan penambahan komponen pair menyebabkan penurunan performa CPf dan  pada desain turbin DNA. Turbin gorlov menghasilkan tip-speed ratio () 2,11 – 2,24, dan coefficient of power ()C 0,26 – 0,30. Turbin DNA menghasilkan tip-speed ratio () dengan range 0,91 – 1,07 dan coefficient of power ()C 0,19 – 0,24. Rotasi per menit (RPM) yang dihasilkan dari turbin gorlov dan turbin DNA masing-masing adalah 31,1 – 38,1 dan 13,0 – 17,6. Torsi () turbin gorlov dan turbin DNA masing-masing adalah 0,025 – 0,038 Nm dan 0,054 – 0,085 Nm. Pengaruh penambahan luas bidang tangkap dengan penambahan komponen pair menyebabkan rotasi per menit (RPM) turbin DNA mengalami penurunan, akan tetapi memiliki keunggulan dalam nilai torsi () yang dihasilkan. Hal ini terlihat dari kecenderungan grafik torsi () terhadap penambahan kecepatan aliran pada sudut rotasi 0    90, 120    210 dan 240    330. The Gorlov turbine is a hydrokinetic turbine technology different from conventional water turbine. It can be mounted vertically or horizontally and also be used in low-head conditions however, it has a frontal area which depends on the curved dimensions of helical blade. Hydrokinetic turbines are used for hydroelectric power plants by converting kinetic energy from river and tidal streams. The DNA turbine is a new type of turbine developed by Gorlov turbine design with the addition of pair components aiming toincrease the frontal area ()A. This study compared performance of Gorlov turbine and DNA turbine. The testing was carried out on a prismatic channel with a flow velocity variation of 0.188 - 0.222 m/s. The effect of increasing frontal area  performance on DNA turbine design. Gorlov turbine produced a tip-speed ratio f ()A with the addition of pair components caused a decrease in f() 2.11 - 2.24 and coefficient of power  ()C of 0.26 - 0.30. DNA turbine produced tip-speed ratio P() of 0.91 - 1.07 and coefficient of power ()C value of 0.19 - 0.24. The rotation per minute (RPM) values resulting from Gorlov turbine and DNA turbine were 31.1 - 38.1 and 13.0 - 17.6, respectively. Torque P () of Gorlov turbine and DNA turbine were 0.025 - 0.038 Nm and 0.054 - 0.085 Nm, respectively. The effect of increasing frontal area ()A with the addition of pair components caused the rotation per minute (RPM) of the DNA turbine to decrease. However, it had an advantage in the resulting torque value. This could bes een from the graphical trend of torque value 0 90   , f 120 210    and () to the increase in the flow velocity at rotation angles of 240 330   .  The Gorlov turbine is a hydrokinetic turbine technology different from conventional water turbine. It can be mounted vertically or horizontally and also be used in low-head conditions however, it has a frontal area which depends on the curved dimensions of helical blade. Hydrokinetic turbines are used for hydroelectric power plants by converting kinetic energy from river and tidal streams. The DNA turbine is a new type of turbine developed by Gorlov turbine design with the addition of pair components aiming to increase the frontal area ()A. This study compared performance of Gorlov turbine and DNA turbine. The testing was carried out on a prismatic channel with a flow velocity variation of 0.188 - 0.222 m/s. The effect of increasing frontal area  performance on DNA turbine design. Gorlov turbine produced a tip-speed ratio f ()A with the addition of pair components caused a decrease in f() 2.11 - 2.24 and coefficient of power ()C of 0.26 - 0.30. DNA turbine produced tip-speed ratio P () of 0.91 - 1.07 and coefficient of power ()C value of 0.19 - 0.24. The rotation per minute (RPM) values resulting from Gorlov turbine and DNA turbine were 31.1 - 38.1 and 13.0 - 17.6, respectively. Torque P() of Gorlov turbine and DNA turbine were 0.025 - 0.038 Nm and 0.054 - 0.085 Nm, respectively. The effect of increasing frontal area ()A with the addition of pair components caused the rotation per minute (RPM) of the DNA turbine to decrease. However, it had an advantage in the resulting torque value. This could be seen from the graphical trend of torque value 0 90   , f 120 210    and () to the increase in the flow velocity at rotation angles of 240 330   .
Perubahan Parameter Hidrolis Pada Drainase Primer Dengan Dinding Alami Akibat Sampah Padat Endry Yoshua Todar Todar; Nomeritae Nomeritae; I Made Kamiana
PUBLIKASI RISET ORIENTASI TEKNIK SIPIL (PROTEKSI) Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/proteksi.v3n2.p71-76

Abstract

Abstrak Kota Palangka Raya adalah daerah yang sedang berkembang dimana adanya peningkatan jumlah penduduk. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak lingkungan, salah satunya meningkatnya jumlah tumpukan sampah. Sampah ini harus dikelola dan dibuang pada tempat yang seharusnya, agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Misalnya sampah tersebut dibuang pada saluran drainase yang dapat menyebabkan kecepatan drainase dapat berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kecepatan analitis dan kecepatan terukur, kemudian mengetahui hubungan besar parameter hidrolis (RAnalitis dan RTerukur) akibat sampah padat yang mengalir, dan mengetahui hubungan antara volume sampah padat terhadap kecepatan terukur. Mengenai perbandingan antara kecepatan terukur dan analitis secara umum terjadi overpredict. Untuk hubungan parameter hidrolis (RTerukur dan RAnalitis) didapat nilai R2 sebesar 0,9987, dengan hubungan persamaan regresi polynominal derajat 2 yaitu y = 0,0005x2 - 0,0137x + 0,0705. Dan hubungan volume sampah padat dan kecepatan teukur didapat nilai R2 sebesar 0,9968, dengan hubungan persamaan regresi polynomial derajat 2 yaitu y = -0,0044x2 – 0,0257x + 0,3953.
PENGARUH PEMASANGAN MODEL TIANG BERBAHAN BAMBU KUNING DI HILIR PINTU AIR TERHADAP ENERGI SPESIFIK Agnes Rafelia; I Made Kamiana; Dwi Anung Nindito
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2021): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v4i1.5282

Abstract

Energi spesifik loncatan hidraulik yang terjadi di hilir pintu air menjadi salah satu faktor penyebab gerusan di saluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formasi model tiang di hilir pintu air yang paling signifikan berpengaruh terhadap energi spesifik. Penelitian ini dilakukan pada flume kaca dengan panjang 6 m; lebar 0,2 m; dan tinggi 0,40 m. Dasar flume dilapisi kayu. Model tiang dibuat dari bambu kuning yang diraut. Diameter model tiang 0,2 cm. Tinggi model tiang 7 cm dan 12 cm. Pola model tiang adalah paralel. Pemasangan model tiang di hilir pintu air dilakukan dalam delapan formasi. Debit yang dialirkan ke flume yaitu0,00774 m3/dt dan 0,00191 m3/dt. Pengukuran kedalaman aliran dilakukan pada16 titik, yaitu di titik pintu air, dan di titik-titik lainnya yang tersebar di hulu formasi model tiang, di tengah formasi model tiang, dan di hilir formasi model tiang. Hasil penelitian menunjukkan, formasi model tiang di hilir pintu air dapat memperbesar energi spesifik. Formasi model tiang yang paling signifikan berpengaruh terhadap energi spesifik adalah formasi dengan pola paralel penuh, tinggi model tiang 12 cm atau 3/10 dari tinggi flume, dan jarak antar model tiang1/8 dari lebar flume.Kata kunci: energi spesifik, formasi tiang, hilir pintu air
Pemodelan Fisik Konstruksi Kelompok Tiang dalam Mereduksi Aliran Super Kritis di Hilir Pintu Air Tipe Flap I Made Kamiana; Dwi Anung Nindito; Ayuni Wulandari
PUBLIKASI RISET ORIENTASI TEKNIK SIPIL (PROTEKSI) Vol 4 No 2 (2022): Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/proteksi.v4n2.p67-73

Abstract

Aliran super kritis di hilir pintu air dapat menjadi salah satu penyebab gerusan pada saluran. Oleh karena itu, sebelum masuk ke saluran, aliran super kritis di hilir pintu air perlu direduksi menjadi aliran sub kritis. Untuk mereduksi aliran kritis di hilir pintu air biasanya digunakan konstruksi kolam olak yang dikombinasikan dengan baffle block dan sill. Dalam penelitian ini, konstruksi kelompok tiang diuji sebagai pereduksi aliran super kritis di hilir pintu air tipe flap. Penelitian dilakukan dengan cara pemodelan fisik di laboratorium. Model konstruksi kelompok tiang yang diuji terdiri dari enam variasi. Hasil menunjukkan bahwa dalam enam variasi model konstruksi kelompok tiang yang diuji, aliran super kritis di hilir model pintu air tipe flap dapat diubah menjadi aliran sub kritis. Variasi yang paling efektif adalah Variasi IV. Pada variasi IV, model tiang dipasang paralel, tinggi model tiang 24 kali diameter model tiang, jarak antar model tiang 1/8 lebar flume, panjang model konstruksi kelompok tiang 1,95 kali jarak antara model konstruksi kelompok tiang dan model pintu air tipe flap.
ANALISIS NERACA AIR PADA DAERAH IRIGASI RAWA GAMBUT DI DESA TALIO HULU Ferensia Dina Vania; Nomeritae Nomeritae; I Made Kamiana
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2022.v21i2.7087

Abstract

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan akan pangan juga meningkat. Terlebih lagi dengan munculnya pandemi Covid-19 yang berdampak di berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk potensi munculnya krisis pangan. Pemerintah Indonesia merespon potensi krisis pangan ini dengan berbagai kebijakan termasuk diantaranya menggali potensi lahan untuk pertanian di Indonesia, diantaranya potensi pengembangan lahan gambut untuk pertanian yang ada di Kalimantan Tengah melalui Program Food Estate (FE). Air pada lahan gambut perlu dikelola dengan baik diantaranya dengan melakukan analisis neraca air, sebelum melakukan pencetakan sawah. Salah satu lokasi FE adalah Daerah Irigasi Rawa Talio di Desa Talio Hulu yang berada pada areal gambut dan dipengaruhi oleh pasang surut. Dalam tahapan analisis penelitian ini menggunakan metode yang ada di Kriteria Perencanaan 01 (KP-01) dan aplikasi Cropwat. Data primer diperoleh dari pengukuran debit saluran sekunder. Data sekunder diperoleh dari data meteorologi berupa suhu udara, kelembaban udara, lama penyinaran matahari, kecepatan angin, data curah hujan harian 10 tahun terakhir (2012-2021), data luas potensial tanam dan data pasang surut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi maksimum pada KP-01 sebesar 1,81 lt/dt/ha sedangkan kebutuhan air irigasi maksimum pada Cropwat sebesar 2,18 lt/dt/ha. Perhitungan dengan metode KP-01 menghasilkan kebutuhan air yang lebih kecil dibandingkan metode Cropwat. Perbedaan hasil perhitungan dikarenakan faktor parameter yang mempengaruhi yaitu hujan efektif, evapotranspirasi tanaman, adanya pemberian air irigasi setiap setengah bulanan yang mencakup kebutuhan konsumtif tanaman serta perkolasi. Perhitungan ketersediaan air menggunakan metode Nreca dan metode pengukuran lapangan debit pasang surut pada saluran sekunder menunjukkan bahwa terjadi surplus atau berlimpah air.
Evaluasi Data Curah Hujan Satelit TRMM Dan GPM Terhadap Data Curah Hujan Observasi Di Kalimantan Tengah: Evaluation Rainfall Data Of TRMM And GPM Sattelites Based On Observation Rainfall Data Over Central Kalimantan Dewi Kartika; Nomeritae Nomeritae; I Made Kamiana
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11 No. 1 (2023): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mits.v11i1.4033

Abstract

Rainfall is an indispensable component of hydrological analysis. However, the observational rainfall data has problems such as incomplete and shorter data. Rainfall measurements using high resolution and wide area coverage satellites provide a potential alternative for various hydrological analyses. But the measurement of rainfall using satellites is not necessarily accurate due to the difference in resolution of the observational rainfall data, especially in Central Kalimantan Province. This study aims to determine the accuracy of satellite rainfall data based on observational rain data and evaluate it. Evaluation is done by looking for the relationship between the two-rainfall data using a regression model. The results showed that the TRMM total grid rainfall data (R2 = 0.5233) had a higher correlation to the observational rainfall data compared to the GPM rainfall data (R2 = 0.3909). Furthermore, a discharge analysis was carried out in one of the watersheds in Central Kalimantan, namely the Kahayan watershed using the Nakayasu Hydrograph Synthesis Unit method with a certain return period with satellite rainfall data input which has a fairly good accuracy based on the results of the analysis. The estimated discharge with return periods of 2, 5, 10, 25, and 50 years for TRMM rainfall data before correction are 1976.74m3/s, 2165.66 m3/s, 2239.19 m3/s, 2313.63 m3/s, 2375.69 m3/s respectively, and for the estimated discharge after correction are 2549.35 m3/s, 2670.59 m3/s, 2736.42 m3/s, 2801.37 m3/s, 2854.82 m3/s.
ANALISIS PENGARUH WAKTU TERHADAP REMBESAN DAN GERUSAN PADA SEKAT KANAL BENTANG 25 METER DENGAN UJI MODEL FISIK Rezalino Arlendo; Haiki Mart Yupi; I Made Kamiana
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekat kanal merupakan bangunan air untuk membantu memulihkan kembali keadaan air tanah pada lahan gambut agar tetap basah sehingga dapat mencegah potensi terjadi kebakaran pada lahan gambut. Sekat kanal yang terbuat dari kayu biasanya mengalami kerusakan, yaitu tergerusnya bagian hilir sekat kanal yang mengakibatkan konstruksi sekat kanal menjadi tidak stabil dan tidak berfungsi dengan baik. Pada penelitian ini mengamati lamanya waktu serta kecepatan yang mempengaruhi besarnya rembesan dan gerusan di bagian hilir sekat kanal, Pada model fisik sekat kanal yang terbuat dari bahan kayu. Serta mengamati variasi ketinggian air pada bagian hilir sekat kanal yang mempengaruhi gerusan. Pengamatan pada rembesan dilakukan selama 4 jam dengan kecepatan air sama dengan 0 m/dt dan diamati setiap 30 menit untuk melihat rembesan, dengan adanya penambahan ketinggian muka air dihilir. Sedangkan pengamatan pada gerusan di bagian hilir sekat kanal dilakukan selama 4 jam yang diamati tiap 2 jam berturut turut, dengan variasi waktu dan kecepatan serta tinggi muka air di hilir. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini terhadap rembesan yang terjadi, semakin lama waktu pengujian, maka rembesan berupa penambahan ketinggian air di hilir semakin bertambah, dengan nilai rembesan 22,2 cm dalam waktu 4 jam, sedangkan untuk gerusan bahwa lamanya waktu pengujian mempengaruhi kedalaman gerusan yang terjadi, nilai gerusan yang didapat adalah 3,5 cm selama 4 jam waktu pengujian, yaitu pada variasi pertama dengan perbedaan tinggi muka air di hulu dan di hilir sekat kanal adalah 10 cm.
Analisis Pengaruh Tinggi Muka Air Terhadap Zat Pencemar Pada Bagian Tengah Saluran Drainase Primer IV Kota Palangka Raya Dengan Outlet Di Sungai Kahayan Syaiful Arifin; Haiki Mart Yupi; I Made Kamiana
Basement : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2023): BASEMENT : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/basement.v1i2.9026

Abstract

Central Kalimantan has an area with a beautiful distribution of watersheds and abundant river products. Palangka Raya City is one of the watersheds included in it. Palangka Raya City has two rivers as estuaries for primary drainage channels, namely the Kahayan River and the Sebangau River. The Kahayan River is the final estuary of the primary drainage channels in the city of Palangka Raya, one of which is the IV primary drainage channel. This IV primary drainage channel is one of the primary drainage channels which contaminates the Kahayan River, which is its estuary. Contamination of contaminants from the primary drainage channel comes from domestic waste from residential communities living in the area. It is estimated that these pollutant materials will contaminate the water of the Kahayan River; thus, the need for research. In this study, the flow velocity and water level at a certain channel cross section were measured, then the water discharge was calculated, and several water samples taken from the middle of the IV primary drainage channel were tested for several parameters, namely BOD, COD, TSS, Ammonia, Oil-fat and Detergent. The results of the study showed that several test parameters had passed the predetermined class quality standard thresholds including BOD, Ammonia and Detergent so that they contributed to contaminating the Kahayan River. There are several parameters with a significant correlation between fluctuations in the water level and the value of the water discharge as indicated by the R-Square value > 0.67
Sosialisasi Air Bersih dan Air Minum pada Lahan Gambut di SMAN 10 Palangka Raya Raden Haryo Saputra; Allan Restu Jaya; I Made Kamiana; Hendro Suyanto; Haiki Mart Yupi; Dwi Anung Nindito; Nomeritae
Diteksi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknik Vol. 1 No. 1 (2023): Diteksi, Vol. 1, No. 1, Mei 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMAN 10 adalah salah satu sekolah yang terletak di Kelurahan Petuk Katimpun Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah termasuk berada di jenis lahan gambut tropis dengan ciri-ciri air berwarna coklat bening atau keruh, ber-pH rendah (asam) dan memiliki kandungan zat besi (Fe3+). Dalam pengabdian kepada masyarakat ini penulis berinovasi untuk membagikan dan mengaplikasikan ilmu sanitasi dan lingkungan yang dimiliki kepada warga SMAN 10 Palangka Raya. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa-siswi sekolah menengah atas di SMAN 10 Palangka Raya mengenai air bersih dan air minum dalam Rangka Pemenuhan kebutuhan Air Sehari-hari pada Lahan Gambut Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah Pre Test; Sosialisasi diselingi fun quiz; dan Evaluasi (Post Test)
Kapasitas Drainase dan Kualitas Air Drainase pada Perumahan Bamaraya dalam Perspektif Teknis dan Persepsi Masyarakat Sri Maisarah; I Made Kamiana; Allan Restu Jaya
PUBLIKASI RISET ORIENTASI TEKNIK SIPIL (PROTEKSI) Vol 5 No 2 (2023): Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/proteksi.v5n2.p84-91

Abstract

Di beberapa tempat di jaringan drainase Perumahan Bamaraya, Kota Palangka Raya, warna air drainasenya kehitam-hitaman dan terjadi banjir ketika hujan lebat dengan durasi lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas drainase dan kualitas air drainase di Perumahan Bamaraya dari aspek teknis dan persepsi masyarakat. Penelitan ini menggunakan data curah hujan harian maksimum, data jaringan dan dimensi saluran drainase eksisting, data sampel air drainase, dan data persepsi masyarakat. Kapasitas drainase dianalisis dengan cara membandingkannya terhadap debit rencana. Kualitas air drainase dianalisis berdasarkan parameter pH, COD, BOD, dan TSS. Persepsi masyarakat dianalisis secara statistik deskriptif, dalam hal ini berdasarkan nilai rata-rata (nilai mean) jawaban responden. Hasil penelitian menunjukkan, kapasitas drainase pada beberapa saluran mulai terlampaui pada debit rencana dengan periode ulang ≥ 2 tahun. Parameter pH dan COD air drainase di bawah baku mutu air limbah. Sedangkan parameter BOD dan TSS air drainase di atas baku mutu air limbah. Dalam skala 1 sampai 4, menurut persepsi masyarakat nilai mean kapasitas drainase 1,940 (kurang baik) dan nilai mean kualitas air drainase 1,450 (sangat tidak baik)