Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisa Kelayakan Usaha Pembuatan Selai Apel di UMS Rappang Storea Nurul Qisti; Andi Nurwidah; Astrini Padapi; Iranita Hariyono
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 1 No 1 (2020): Desember-Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v1i1.282

Abstract

Buah apel mengandung banyak komponene gizi, baik mineral maupun vitamin. Salah satu produk yang dijual di UMS Rappang Store yakni buah apel. Buah apel merupakan buah yang mudah rusak sehingga untuk menambah nilainya dengan melakukan pengolahan produk. Pengolahan yang dilakukan yakni pembuatan selai. Selain itu, dilakukan analisa kelayakan usaha untuk mengetahui layak atau tidaknya dilakukan pembuatan selai apel untuk alernatif usaha. Hasil yang didapatkan dalam analisis ini adalah usaha pembuatan selai apel layak untuk dilakukan.
Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Maju melalui Pelatihan Pembuatan Abon Cabai Rawit (Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan) Astrini Padapi; Iranita Haryono; Rukmelia Rukmelia; Nurul Qisti
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 2 No 2 (2022): Juni-Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v2i2.637

Abstract

Permasalahan daerah penghasil cabai umumnya sama yakni rendahnya harga cabai pada waktu-waktu tertentu dan hal tesebut terjadi berulang disetiap tahunnya. Urgensi dari kegiatan ini adalah membantu memecahkan masalah dari Kelompok Tani Usaha Maju mengenai penjualan cabai rawit yang rendah harganya dan mudah rusak. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok Tani Suka Maju berupa Kegiatan Sosialisasi, Pembuatan Abon Cabai, dan Penyuluhan. Kelompok tani cabai sangat membutuhkan solusi dari permasalahan yang ada, bagaimana mengatasi harga yang turun drastis. Salah satu prospek bisnis yang bagus adalah mengolah cabai ke bentuk abon cabe dan bubuk cabe, produk ini bisa meningkatkan nilai tambah dari cabai dan memiliki umur simpan yang panjang. tentu saja memiliki nilai jual yang lebih mahal daripada menjual dalam bentuk cabai segar. Dengan harga modal cabai rawit segar, bumbu dan kemasan berkisar antara Rp.30.000 hingga Rp 60.000 tentunya akan meraup keuntungan lebih dengan harga pasaran abon cabai Rp 8.000/ botol 30 gr atau setara dengan Rp 266.667/ kg abon cabai. Kegiatan Pengabdian masyarakat pada Kelompok Suka Maju ini berjalan dengan baik seusai rencana dengan meghasilkan satu produk abon cabai dengan rasa original. Dengan harapan akan terlaksana kembali pelatihan seperti ini dengan menghasilkan varian lain atau dengan produk hasil pertanian lainnya.
Identifikasi dan Solusi Alternatif Pemanfaatan Limbah Produksi Pelekko' Itik di Warung Itik Sumber Abadi sebagai Makanan Khas Kota Sidrap Nurul Qisti
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 1 No 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.07 KB) | DOI: 10.55678/jasathp.v1i1.178

Abstract

Usaha kuliner saat sekarang ini tengah menjadi perhatian bersama karena perkembangannya yang begitu pesat. Apalagi ditunjang dengan teknologi yang memudahkan dalam pemesanan makanan di usaha kuliner ini. Semakin banyaknya usaha kuliner ini, semakin banyak pula limbah produksi yang dihasilkan. Dengan demikian, perlu perhatian dalam pemanfaatannya agar tidak berdampak buruk untuk masyarakat setempat. Penelitian ini berfokus ke makanan khas kota sidrap, Sulawesi Selatan yakni palekko’ itik. Diolah dengan bahan baku itik dan dicampur dengan bumbu rempah sehingga memiliki cita khas tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui limbah produksi palekko’ itik di Warung Itik Sumber Abadi dan memberikan solusi alternatif pemanfaatannya agar pembaca dapat menambah informasi dan menjadi peluang usaha dalam pemanfaatan limbah tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data dengan wawancara langsung ke pemilik Warung Itik Sumber Abadi untuk mendapatkan data penelitian. Sedangkan jenis penelitian dan pengolahan datanya menggunakan teknik penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yakni limbah yang dihasilkan yakni limbah organik (limbah padat dan limbah cair) berupa sisa tulang itik, kulit rempah dan buah, campuran sisa makanan dan minuman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kompos, dan sisa tulang itik dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gelatin. Sedangkan untuk limbah cairnya dapat diolah kembali sehingga aman untuk dibuang ke badan air atau dikonsumsi kembali. Limbah anorganiknya (limbah domestik) dapat didaur ulang dan dimanfaatkan sebagai media tanam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa belum adanya pengelolaan limbah yang dilakukan di Warung Itik Sumber Abadi. Limbah yang diidentifikasi masih dalam kategori aman untuk jangka pendek. Sehingga perlu dilakukannya pengelolaan dan pemanfaatan limbah secara optimal sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan untuk jangka panjangnya.
Tepung Tulang Itik Nurul Frasiska; Fauziah Anas; Mudasirah Mudasirah; Nurul Qisti; Rukmelia Rukmelia
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 2 No 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v2i1.669

Abstract

Komsumsi daging itik di restoran-restoran umum serta dalam industri catering dan warung yang cukup besar ternyata menimbulkan masalah pada limbah tulang yang sampai saat ini pemanfaatannya masih minim. Khususnya di kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, di mana limbah tulang itik berasal dari warung palekko’sebagai makanan khas di kabupaten sidrap yang sangat di minati masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap mutu organoleptik tepung tulang itik yang dihasilkan dari beberapa perlakuan. Pengolahan data yang dilakukan yakni Analisa deskriptif dan analisa regresi linier menggunakan aplikasi Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan selang kepercayaan 5% untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap mutu tepung tulang itik. Suhu dan waktu pengeringan hanya berpengaruh nyata terhadap parameter warna tepung tulang itik yang dihasilkan dengan selang kepercayaan 5%, sedangkan untuk parameter tekstur dan aroma tidak berpengaruh nyata. Dilihat pula dari persentase rendemen yang dihasilkan cukup baik hingga tepung tulang itik ini dapat dikembangkan atau dilakukan metode lainnya untuk menambah kualitas yang akan dihasilkan.
Pengaruh Substitusi Tepung Kulit Pisang Kepok terhadap Pembuatan Cupcake: The Effect of Kepok Banana Skin Flour Substitution on Cupcake Making Mulyansyah Isiming; Nurul Qisti; Rukmelia Rukmelia; Astrina Nur Inayah
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 2 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i2.2724

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kulit pisang kepok pada pembuatan cupcake yang terbaik ditinjau dari uji kimia meliputi kadar rendemen, kadar air, dan kadar serat. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah substitusi tepung terigu: tepung kulit pisang yaitu A0 (kontrol) (100%:0%), A1 (95%:5%), A2 (90%:10%), A3 (85%:15%). Parameter yang diamati meliputi kadar rendemen, kadar air, dan kadar serat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa substitusi tepung kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap kadar air dan kadar serat. Kadar rendemen tertinggi pada A3 93,33%, kadar air tertinggi pada A0 14,54%, kadar serat tertinggi pada A2 0,91%. This study aims to determine the effect of substitution of kepok banana peel flour on the best cupcake making in terms of chemical tests including yield, water content, and fiber content. This research was conducted with 4 treatments 3 repetitions. The treatment in question is the substitution of wheat flour: banana peel flour namely A0 (control) (100%:0%), A1 (95%:5%), A2 (90%:10%), A3 (85%:15%) . Parameters observed included yield, water content, and fiber content. This study used a Completely Randomized Design (CRD). If there was a significant difference, Duncan's follow-up test was used. The results of this study indicate that the substitution of kepok banana peel flour has a significant effect on water content and fiber content. The highest yield content was in A3 93.33%, the highest water content was in A0 14.54%, the highest fiber content was in A2 0.91%.