Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Making duck bone meal as a source of calcium using the sidrap protein hydrolysis technology from poultry-based conventional food processing waste Nurul Qisti; Rukmelia Rukmelia; Zulfatun Najah; Elsa Windiastuti; Monalisa Ibrahim; Putri Nurul Hikmah
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.12821

Abstract

This research is a study to improve duck bone meal characteristics with higher calcium and protein content. This study aims to determine the best conditions of modification processing of duck bone meal based on the chemical characteristics and the highest calcium content. The research method was modified by Putranto et al., including washing, bone boiling, damage, presto process, boiling process, extraction of NaOH base, washing, drying, and flouring. The research was used a completely randomized experimental design (CRD), consisting of 3 treatments and three replications, namely P1 (NaOH immersion for 2 hours), P2 (NaOH immersion for 3 hours), and P3 (NaOH immersion for 4 hours). The data analysis technique was quantitative and analytic using ANOVA with a significance level of 5% using the SPSS application to determine the effect of immersing NaOH various treatments on the chemical characteristics of duck bone meal. The analysis includes yield, proximate composition, and calcium. In addition, physical, organoleptic, and microbiological analyses were carried out. The best of manufacture of duck bone meal which produces the best characteristics was found in the 3 hours immersion treatment (P2) with an average ash content of 56.88%, the water content of 4.08%, fat content of 14.45%, protein content of 23.08%, crude fiber content of 0.29%, phosphorus content of 12.03% and calcium content of 9.86%. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan untuk memperbaiki karakteristik tepung tulang itik dengan kandungan kalsium dan protein yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi terbaik pada modifikasi proses pembuatan tepung tulang itik berdasarkan karakteristik kimia dan kandungan kalsium tertinggi. Metode penelitian merupakan modifikasi dari metode yang dilakukan oleh Putranto, dkk, diantaranya pencucian, perebusan tulang, pembersihan, proses presto, proses perebusan, ekstraksi basa NaOH, pencucian, pengeringan dan penepungan. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan yakni P1 (Perendaman NaOH selama 2 jam), P2 (Perendaman NaOH selama 3 jam) dan P3 (Perendaman NaOH 4 jam). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analitik menggunakan ANOVA dengan taraf nyata 5% menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui pengaruh perendaman NaOH berbagai perlakuan terhadap karakteristik kimia tepung tulang itik. Analisis yang dilakukan meliputi rendemen, komposisi proksimat dan kalsium. Selain itu dilakukan analisa fisik, organoleptik dan mikrobiologi. Proses produksi tepung tulang itik yang menghasilkan karakteristik terbaik terdapat pada perlakuan perendaman selama 3 jam (P2) dengan rata-rata kadar abu 56.88%, kadar air 4.08%, kadar lemak 14.45%, kadar protein 23.08%, kadar serat kasar 0.29%, kadar fosfor sebesar 12.03% dan kadar kalsium 9.86%.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI DASAR BERBASIS MOBILE LEARNING MENGGUNAKAN ADOBE FLASH Cs6 Fenny Hasanuddin; Rukmelia Rukmelia
Jurnal Biotek Vol 8 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jb.v8i2.16456

Abstract

The aim of this research is to develop a valid teaching material of basic biology subjects based on mobile learning using Adobe Flash Cs6 at the Muhammadiyah University of SidenrengRappang. The type of study is research and development (R&D), and the research implementation procedures were based on the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) model. Nevertheless, this research is limited only until the third step (Development). The Instruments in this study were the validation sheet; validation sheets for material experts, and media experts. The data analysis technique applied was validation data analysis. Data collected by using the instrument then developed and analyzed quantitatively. The result showed a valid category from both material experts with a value rate of 5, and media expert validator with a value rate of 5 4.95. It means that teaching material based on mobile learning (Adobe Flash Cs6) available in basic biology subjects at the Muhammadiyah University of SidenrengRappang.  
Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Maju melalui Pelatihan Pembuatan Abon Cabai Rawit (Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan) Astrini Padapi; Iranita Haryono; Rukmelia Rukmelia; Nurul Qisti
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 2 No 2 (2022): Juni-Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v2i2.637

Abstract

Permasalahan daerah penghasil cabai umumnya sama yakni rendahnya harga cabai pada waktu-waktu tertentu dan hal tesebut terjadi berulang disetiap tahunnya. Urgensi dari kegiatan ini adalah membantu memecahkan masalah dari Kelompok Tani Usaha Maju mengenai penjualan cabai rawit yang rendah harganya dan mudah rusak. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok Tani Suka Maju berupa Kegiatan Sosialisasi, Pembuatan Abon Cabai, dan Penyuluhan. Kelompok tani cabai sangat membutuhkan solusi dari permasalahan yang ada, bagaimana mengatasi harga yang turun drastis. Salah satu prospek bisnis yang bagus adalah mengolah cabai ke bentuk abon cabe dan bubuk cabe, produk ini bisa meningkatkan nilai tambah dari cabai dan memiliki umur simpan yang panjang. tentu saja memiliki nilai jual yang lebih mahal daripada menjual dalam bentuk cabai segar. Dengan harga modal cabai rawit segar, bumbu dan kemasan berkisar antara Rp.30.000 hingga Rp 60.000 tentunya akan meraup keuntungan lebih dengan harga pasaran abon cabai Rp 8.000/ botol 30 gr atau setara dengan Rp 266.667/ kg abon cabai. Kegiatan Pengabdian masyarakat pada Kelompok Suka Maju ini berjalan dengan baik seusai rencana dengan meghasilkan satu produk abon cabai dengan rasa original. Dengan harapan akan terlaksana kembali pelatihan seperti ini dengan menghasilkan varian lain atau dengan produk hasil pertanian lainnya.
Pengaruh Pembekuan Pada Proses Pengolahan Ikan Tuna Kering Rukmelia Rukmelia
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 1 No 1 (2021): Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.608 KB) | DOI: 10.55678/jasathp.v1i1.394

Abstract

ABSTRAK Ikan merupakan bahan makanan yang cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Oleh karena itu dilakukan pengawetan agar tidak memberikan kesempatan bagi bakteri berkembang biak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan proses terbaik dalam pembuatan ikan tuna kering. Perlakuan penelitian dengan pembekuan dan tanpa pembekuan. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Penelitian pendahuluan menghasilkan konsentrasi penambahan garam yang digunakan pada pembuatan ikan tuna kering yaitu 20% dari berat total bahan selama 12 jam. Rendemen ikan tuna kering dengan pembekuan yaitu 30,45%, sedangkan rendemen ikan tuna kering tanpa pembekuan yaitu 20,44. kadar air tertinggi terdapat pada ikan tuna kering dengan pembekuan yaitu 8,085%, sedangkan kadar air terendah pada ikan tuna tanpa pembekuan yaitu 4,39%. Hasil uji organoleptik terhadap warna ikan tuna kering berkisar antara 2,8 – 3,035. Hasil uji organoleptik terhadap aroma ikan tuna kering berkisar antara 2,95 – 2,965. Hasil uji organoleptik terhadap tekstur ikan tuna kering berkisar antara 2,77 – 2,865. Hasil uji organoleptik terhadap kenampakan ikan tuna kering berkisar antara 2,75 – 3,485. Pada umumnya panelis suka terhadap produk ikan tuna kering. Kata Kunci : Ikan, Tuna, Pembekuan, Pengeringan, Penggaraman,
Tepung Tulang Itik Nurul Frasiska; Fauziah Anas; Mudasirah Mudasirah; Nurul Qisti; Rukmelia Rukmelia
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 2 No 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v2i1.669

Abstract

Komsumsi daging itik di restoran-restoran umum serta dalam industri catering dan warung yang cukup besar ternyata menimbulkan masalah pada limbah tulang yang sampai saat ini pemanfaatannya masih minim. Khususnya di kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, di mana limbah tulang itik berasal dari warung palekko’sebagai makanan khas di kabupaten sidrap yang sangat di minati masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap mutu organoleptik tepung tulang itik yang dihasilkan dari beberapa perlakuan. Pengolahan data yang dilakukan yakni Analisa deskriptif dan analisa regresi linier menggunakan aplikasi Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan selang kepercayaan 5% untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap mutu tepung tulang itik. Suhu dan waktu pengeringan hanya berpengaruh nyata terhadap parameter warna tepung tulang itik yang dihasilkan dengan selang kepercayaan 5%, sedangkan untuk parameter tekstur dan aroma tidak berpengaruh nyata. Dilihat pula dari persentase rendemen yang dihasilkan cukup baik hingga tepung tulang itik ini dapat dikembangkan atau dilakukan metode lainnya untuk menambah kualitas yang akan dihasilkan.
Pemanfaatan Buah Pepaya California Dalam Modifikasi Pembuatan Kue Bolu Di Desa Carawali Kabupaten Sidrap Rukmelia Rukmelia; Iranita Haryono; Astrini Padapi; Astrina Nur Inayah; Rifni Nikmat Syarifuddin; Damayanti Trisnasari
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v3i1.1235

Abstract

Carawali village is an agro-tourism village with wide stretches of rice fields. Seeing this potential, businesses need to optimize their land resources and produce high productivity. California papaya fruit (Carica papaya L) is one type of fruit that has a high selling value. The potential for California papaya is large enough to be developed to increase the amount of public consumption so that it will have an impact on economic growth in the area. Besides having a high selling value, California papaya also has many benefits. Processed papaya products need to be developed so that papaya farmers can also become processors of papaya products, so that their level of economic welfare increases. One of the processed papaya products that can be developed is unyil cake and jam. The research method includes counseling on California papaya business opportunities and training on making unyil cakes and papaya jam. This counseling and training provides a new understanding for the Carawali village community in developing businesses that can provide additional income
Fermentasi Kombucha dengan Penambahan Kayu Manis dan Cengkeh sebagai Alternatif Minuman Fungsional Rukmelia Rukmelia; Astrina Nur Inayah; Jumarni Jumarni
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI Vol 11 No 3 (2023): September
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JRMA.2023.v11.i03.p15

Abstract

Kombucha is a fermented drink that has a distinctive taste and flavor, which is a blend of sour, sweet and slightly carbonated. Has very good benefits for health. Contains polyphenols, making this drink a functional drink that acts as an antioxidant. One of the factors that influence the fermentation process in kombucha tea is sugar. In kombucha fermentation, sugar is used as a carbon source. The addition of spices to making kombucha is an innovation in order to produce drinks with excellent nutritional value, and can be an alternative to functional drinks. Spices that can be used to add to kombucha tea are cinnamon and cloves. This study used a completely randomized design with 2 factors. Each factor used 3 treatments with 3 replications. The variables observed were the degree of acidity (pH), the hedonic test (color, flavor and taste). Different sugar concentrations in kombucha tea with the addition of cinnamon and cloves have a significant effect on the degree of acidity (pH), the hedonic test in terms of flavor, color and taste. The results showed that the panelists preferred kombucha tea with the addition of cloves compared to the addition of cinnamon. Key words : Fermentation, Kombucha, Cinnamon, Clove, Sugar Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi yang memiliki rasa dan aroma yang khas yaitu paduan asam, manis dan sedikit berkarbonasi. Mempunyai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan. Mengandung polyphenol, membuat minuman ini sebagai minuman fungsional yang bersifat sebagai antioksidan. Salah faktor yang mempengaruhi proses fermentasi pada minuman teh kombucha adalah gula. Dalam fermentasi kombucha, gula digunakan sebagai sumber karbon. Penambahan rempah pada pembuatan kombucha merupakan sebuah inovasi dalam rangka mewujudkan produksi minuman dengan nilai gizi yang sangat baik, dan bisa menjadi alternatif minuman fungsional. Rempah yang bisa digunakan dalam penambahan the kombucha adalah kayu manis dan cengkeh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor. Masing-masing faktor menggunakan 3 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Variabel yang diamati adalah derajat keasaman (pH), uji hedonik (warna, aroma dan rasa). Konsentrasi gula yang berbeda-beda pada teh kombucha dengan penamabahan kayu manis dan cengkeh berpengaruh nyata terhadap derajat keasaman (pH), uji hedonik dari segi aroma, warna dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan panelis lebih menyukai teh kombucha dengan penambahan cengkeh dibandingkan dengan penambahan kayu manis. Kata kunci : Fermentasi, Kombucha, Kayu Manis, Cengkeh, Gula
Pengaruh Substitusi Tepung Kulit Pisang Kepok terhadap Pembuatan Cupcake: The Effect of Kepok Banana Skin Flour Substitution on Cupcake Making Mulyansyah Isiming; Nurul Qisti; Rukmelia Rukmelia; Astrina Nur Inayah
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 2 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i2.2724

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kulit pisang kepok pada pembuatan cupcake yang terbaik ditinjau dari uji kimia meliputi kadar rendemen, kadar air, dan kadar serat. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah substitusi tepung terigu: tepung kulit pisang yaitu A0 (kontrol) (100%:0%), A1 (95%:5%), A2 (90%:10%), A3 (85%:15%). Parameter yang diamati meliputi kadar rendemen, kadar air, dan kadar serat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa substitusi tepung kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap kadar air dan kadar serat. Kadar rendemen tertinggi pada A3 93,33%, kadar air tertinggi pada A0 14,54%, kadar serat tertinggi pada A2 0,91%. This study aims to determine the effect of substitution of kepok banana peel flour on the best cupcake making in terms of chemical tests including yield, water content, and fiber content. This research was conducted with 4 treatments 3 repetitions. The treatment in question is the substitution of wheat flour: banana peel flour namely A0 (control) (100%:0%), A1 (95%:5%), A2 (90%:10%), A3 (85%:15%) . Parameters observed included yield, water content, and fiber content. This study used a Completely Randomized Design (CRD). If there was a significant difference, Duncan's follow-up test was used. The results of this study indicate that the substitution of kepok banana peel flour has a significant effect on water content and fiber content. The highest yield content was in A3 93.33%, the highest water content was in A0 14.54%, the highest fiber content was in A2 0.91%.