Potensi hasil pertanian buah naga merah Kaltim umumnya dimanfaatkan untuk penjualan buah segar dan mulai dikembangkan pengolahannya oleh berbagai UKM yang tersebar di Samarinda, Balikpapan dan Samboja, namun pemasarannya masih terbatas pada masyarakat yang melintas di sepanjang jalan antar kota Samarinda dan Balikpapan. Kendala seperti ini mencetuskan pemikiran mengembangkan produk olahan buah naga merah Kaltim yang dapat dipasarkan dengan sistem usaha gerobak waralaba (stall franchise) sehingga menjangkau area pemasaran yang lebih luas. Penentuan atribut mutu produk olahan buah naga merah Kaltim yang cocok dipasarkan dengan sistem usaha gerobak waralaba dilakukan dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Hasil dari metode QFD dijadikan dasar pertimbangan dalam diskusi pakar melalui metode Delphi untuk menentukan alternatif produk olahan yang sesuai dengan sistem usaha gerobak waralaba. Matrik QFD menunjukkan prioritas terhadap formulasi dan komposisi produk, jenis bahan baku pendukung, bahan kemasan dan proses penyiapan produk sebagai karakteristik teknis yang perlu ada pada produk olahan buah naga merah Kaltim. Melalui metode Delphi alternative produk olahan terpilih adalah mie dan es krim dengan i beberapa alternatif formulasi dan komposisi, bahan baku pendukung yang mudah dicari, banyaknya alternatif kemasan produk dan proses penyiapan yang tidak rumit sehingga memberikan kemudahan bagi penjual mempersiapkan produk secara cepat ke konsumen