Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MODEL BASED ON THINK PAIR SHARE TO IMPROVE STUDENT'S MATHEMATIC COMMUNICATION ABILITY SITI Asfiranna Sari Dalimunthe; MULYONO -; EDI SYAHPUTRA
Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jdm.v10i1.26746

Abstract

This study aims to: 1) determine the development of an interactive learning model based on think pair share on material (square and rectangle) that is valid, practical, and effective so that it can improve students' mathematical communication skills; and 2) describe the improvement of mathematical communication skills using an interactive learning model based on think pair share. This research is a development research. The development model used in this research is the ADDIE model. The results showed that: 1) the development of an interactive learning model based on think-paur share that was developed met the criteria of validity, practicality and effectiveness; and 2) the increase in mathematical communication skills using an interactive learning model based on think pair share increased in terms of the Ngain trial I of 0,30 with low criteria and in the second trial with moderate criteria.
PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Edi Syahputra
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 3 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN NOVEMBER 2013, TH. XXXII, NO. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.269 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.1624

Abstract

Abstrak: Fokus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peningkatan kemampuan spasial siswa sebagai dampak penerapan pembelajaran Matematika realistik. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, melibatkan seluruh siswa kelas delapan sekolah pada peringkat baik dan sedang. Sampel penelitian ini terdiri atas 152 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan spasial. Data dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney U, analisis korelasi, 1way dan 2-way ANOVA dengan menggunakan uji post hoc. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan spasial siswa yang diajar menggunakan pendekatan Matematik realistik lebih baik daripada kemampuan spasial siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional. Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan peringkat sekolah terhadap peningkatan kemampuan spasial siswa. Kata Kunci: kemampuan spasial, pembelajaran matematika, matematika realistik IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ SPATIAL ABILITY THROUGH THE IMPLEMENTATION OF REALISTIC MATHEMATICS TEACHING Abstract: The focus of this study was to identify the improvement of students’ spatial ability as an impact of realistic mathematics education approach. This study was an experimental research, involving the eighth grade students of the good level and middle level schools. The sample of this study consisted of 152 students. The instruments used in this study were the spatial ability test. The data were analyzed by using Mann-Whitney U test, t-test, r correlative analysis, 1-way and 2-way ANOVA with the post hoc test. Based on the result of the data analysis it can be concluded that the students’ spatial ability under Realistic Mathematics Education approach was better than that of the students taught using the conventional approach. There was an interaction between the instructional approach and the school level toward the enhancement of students’ spatial ability. Keywords: spatial ability, mathematics education, realistic mathematics
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 1 LHOKSUKON MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Rohanti zani; Pargaulan Siagian; Edi syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2013): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v7i3.2969

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa di SMP Negeri 1 Lhoksukon pada materi kubus dan balok melalui pembelajaran berbasis masalah.Tes diikuti oleh 40 orang siswa untuk masing-masing kelas eksperimen dan kontrol. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan diperoleh, siswa diberikan tes kemampuan awal, pretes kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis,dan postes. Kemampuan pemecahan masalah dari koneksi matematis. Tes kemampuan pemecahan masalah mempunyai nilai reabilitas 0,7875 (tinggi) yang valid untuk semua butir soal. Peningkatan kemampuan pertama kali dianalisis menggunakan rumus gain ternormalisasi untuk kemudian diolah menggunakan rumus ANAVA dua jalur juga digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang diajarkan melalui pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada kemampuan pemecahan masalah karena nilai F pada faktor pembelajaran (PMB) dan PMB)  sebesar nilai 3,33 dengan nilai signifikansi 0,00 sehingga H ditolak.  Dengan kata lain, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah (PBM) dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran biasa (PMB), (2) nilai F pada faktor pembelajaran (PBM dan PMB) sebesar 35,199 dengan nilai signifikan 0,00<0,05. Sedangkan nilai F berdasarkan KAM 78,62 dengan taraf signifikan 0,00, sehingga H ditolak, dengan demikian terdapat peningkatan kemampuan koneksi antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah (PBM) dibandingkan dengan siswa yang di beri pembelajaran biasa (PMB), (3) diperoleh nilai F sebesar 0,171 dengan nilai signifikansi sebesar 0, 10>0,05, sehingga H diterima artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhaadap peningkatan kemampuan pemecahan masaalah matematis siswa, dan (4) nilai F sebesar 2,163 dengan nilai signifikansi sebesar 0,12>0,05, sehingga H yang artinya diterima yang artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis siswa matekatika siswa terhadap peningkatan kemampuan koneksi matemaatis siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SMP KELAS VIII Fitriani Fitriani; Hasratuddin Hasratuddin; Edi Syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 6, No 1 (2013): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v7i2.2956

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di SMP kelas VIII. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah (1)mengetahui proses pengembangan perangkat pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, (2) mengetahui efrektipitas perangkat pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, (3)mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa melalui perangkat pemblajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Penelitian ini adalah penelitian pengembanagan model 4-D Thiagarajan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah buku petunjuk Guru (BPG), buku siswa (BS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Aktivitas Siswa (LAS), dan Tes Kemampuan Komunikasi Matematik (TKKM). Uji coba dilakukan sebanyak dua kali pada siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Percut Sei Tuan  dan SMP IT Al Hijrah Deli Serdang. Pada uji coba ke-1 diperoleh efektivitas perangkat pembelajaran belum dikatakan efektif  karena masih terdapat komponen aktivitas siswa dan kemampuan guru mengelaola pembelajaran belum mencapai efektif. Hasil uji coba ke-1 dijadikan bahan untuk merevisi perangkat pembelajaran. Hasil uji coba ke-2 perangkat pembelajaran sudah mencapai katagori efektif. Hal ini ditunjukkan oleh (a) aktivitas siswa adalah efektif, (b) kemampuan guru mengelaola pembelajran adalah efektif, (c)respon siswa terhadap pembelajaran adalah positif dan, (d) ketuntasan kemampuan komunikasi matematik lebih dari 80% siswa mencapai KKM. Hasil uji coba perangkat pembelajaran menunjukkan bahwa : (1) pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah valid dan praktis. (2) penerapan pengembangan perangkat pembelajaran efektif ditinjau dari hasil observasi guru dan siswa. (3) kemapuan komunikasi matematik siswa yang diajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran biasa.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP SWASTA TARBIYAH ISLAMIYAH Sri Yunita Ningsih; Asmin Asmin; Edi Syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 7, No 2 (2014): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v7i3.2971

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematik siswa di SMP Swasta Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak pada materi kubus dan balok melalui pendekatan matematik realistik. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang diperoleh, siswa diberikan tes kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematik. Peningkatan kemampuan pertama kali dianalisis menggunakan rumus gain ternormalisasi untuk kemudian di olah menggunakan rumus ANAVA dua jalur. Rumus ANAVA dua jalur juga digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematik. Hasil penelitian menunjukkaan bahwa (1) peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematik siswa yang diajarkan melalui pendekatan matematik realistik lebih tinggi dari pada kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematik siswa yang hanya di ajarkan melalui pembelajaran biasa, (2) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa, dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematika siswa.
DETERMINAN PENINGKATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI KOTA LANGSA Edi Syahputra; Kintoro Rochadi; Jek Amidos Pardede; Donal Nababan; Frida Lina Tarigan
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1712

Abstract

ABSTRAKGangguan jiwa merupakan masalah kesehatan jiwa berat yang menyebabkan terganggunya kognitif, afektif dan hambatan fungsi sosialnya sehingga individu tidak mampu melakukan  akitivitas sehari-harinya. Gangguan jiwa dapat dialami oleh seluruh kalangan mulai dari anak-anak. remaja, dewasa, hingga lansia. Saat ini, prevalensi gangguan jiwa terus meningkat setiap tahunnya termasuk di Kota Langsa. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang empengaruhi terhadap peningkatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Langsa. Jenis penelitian menggunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional dan mengambil sampel 82 orang dari seluruh populasi. Cara mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Hasil uji regresi logistik mendapatkan bahwa ada pengaruh faktor genetik (p = 0,000; OR = 13,81), Pengalaman traumatik (p = 0,001; OR = 12,37) dan Pola Asuh (p = 0,022;         OR = 5,14) terhadap gangguan jiwa. Sedangkan faktor pekerjaan dan sosial ekonomi tidak memiliki pengaruh terhadap gangguan jiwa. Kesimpulan bahwa ada pengaruh faktor genetik, pengalaman traumatik dan pola asuh terhadap peningkatan ODGJ di Kota Langsa. Disarankan,  Bagi Dinas Kesehatan Kota Langsa khususnya bidang kesehatan jiwa melakukan trauma healing bagi masyarakat yang memiliki pengalaman traumatik, melakukan seminar dan penyuluhan pola asuh anak dan remaja dalam keluarga. Kata kunci : Genetik, pengalaman traumatik, pola asuh, gangguan jiwa
Perbedaan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal dengan Think Pair Share di SMP Swasta Imelda Medan Sri Wahyuni Tampubolon; Edi Syahputra
INSPIRATIF : JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 3, No 1 (2017): Inspiratif : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpmi.v3i1.8797

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan model pembelajaran kooperratif tipe Think Pair Share pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok di kelas VIII SMP Swata Imelda Medan T.A 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Swasta Imelda Medan yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 136 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas eksperimen 1 yang berjumlah 30 orang dan kelas eksperimen 2 yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah tes kemampuan berpikir kreatif yang telah divalidasi dalam bentuk uraian. Dari hasil penelitian yang diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran kooperatif kooperratif tipe Think Pair Share diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 1 sebesar 34,375 dan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 sebesar 25,368. Hasil uji t 2 arah dengan dk = 62 dan a = 0,05, diperoleh thitung = 2,073 dan ttabel = 1,669 sehingga - ttabel < thitung < ttabel yaitu  maka Ha diterima, dengan demikian  diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan model pembelajaran kooperratif tipe Think Pair Share pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok di kelas VIII SMP Swata Imelda Medan T.A 2016/2017. Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, Think Pair Share, berpikir kreatif     ABSTRACT This study aims to see that there are differences in the improvement of students' mathematical creative thinking ability using cooperative learning model type greeting and problem with cooperative learning model Think Pair Share type on surface and volume material of cube and beam in class VIII SMP Swata Imelda Medan TA 2016 / 2017. The research is a quasi-experiment. The population in this study is all students of class VIII Semester II of Private Junior High School Imelda Medan consisting of 4 classes with total students 136 people. Sampling is done by simple random sampling by taking 2 classes from 4 classes randomly, that is experiment class 1 which is 30 people and experiment 2 class which is 34 people. The instrument used to determine students' mathematical creative thinking ability is a test of creative thinking ability that has been validated in the form of a description. From the results of the research given different treatment, experimental class 1 with cooperative learning model type send greetings and the problem and experiment class 2 with cooperative cooperative learning model Think Pair Share type obtained average grade experiment 1 of 34.375 and the average grade Experiment 2 of 25,368. Result of t test 2 direction with dk = 62 and a = 0,05, obtained tcount = 2.073 and ttable = 1,669 so - ttable <t count <ttabel that is -1,669 <2,073 <1,669 then Ha is accepted, thus obtained the conclusion that there are differences in the improvement of students' mathematical creative thinking ability using cooperative learning model type send greetings and problems with cooperative learning model Think Pair Share type on surface material and volume of cube and beam in class VIII SMP Swata Imelda Medan FY 2016/2017. Keywords : Cooperative learning model type sends regards and matter, Think Pair Share, creative thinking
Pengembangan Pembelajaran Interaktif Berbasis Contextual Teaching Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Cindy Sitorus; Edi Syahputra
Jurnal Fibonaci: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2022): JURNAL FIBONACI: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jfi.v3i1.35074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) memperoleh pembelajaran terkhususnya perangkat pembelajaran yang valid dan efektif, (2) mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang dimodifikasi menjadi 3-D, terdiri dari tiga tahap yaitu : pendefinisian, perancangan dan pengembangan. Hasil tahap pendefinisian digunakan untuk merancang pembelajaran, selanjutnya draf hasil rancangan divalidasi dan diujicoba untuk melihat efektivitasnya. Uji coba dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Medan. Dari hasil uji coba ini diperoleh bahwa : (1) Pembelajaran yang dikembangkan valid dengan rata-rata total validitas Modul Siswa = 4.38 dan LKPD = 4.38. (2) Pembelajaran yang dikembangkan efektif, dilihat dari ketercapaian ketuntasan belajar siswa dan ketercapaian tujuan pembelajaran untuk setiap butir soal. (3) Rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dari uji coba I ke uji coba II adalah 0.3 poin dengan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 6.67%.
Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi dengan Menggunakan Media Gambar Edi Syahputra; Khairul Azmi
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini bermaksud untuk mengupgrade skill para penuntut ilmu, terutama dibidang membaca puisi. Melalui media gambar sebagai alat bantu untuk langakah-langkah transfer ilmu . Kata “transfer” menurut KKBI ialah beralih atau berpindah. Sementara ilmu diartikan nur (cahaya), mempunyai maksud ilmu tak akan masuk bagi pelaku kemaksiatan. Sedangkan kata media awal mulanya bahasa latin bentuk jamak kata medium dapat dijelaskan sebagai perantara atau pengantar (Tarigan, 2008:204). Definisi Gambar ialah karya seni yang dinikmati sebab keindahannya. Melewati penghasilan penelitian ditemukan kiranya pemakaian media gambar bisa menambah pembekalan membaca puisi. Kompetensi belajar meningkat karena adanya sesuatu yang diperhatikan dan langsung terekam diingatan. Sebagai perwujudan bahwa siswa mengetahui yang kita bekali yaitu mengajak siswa maju kedepan kelas untuk membacakan puisi. Sehingga sekeliling ruangan lebih tertarik dan agenda transfer ilmu menjadi lebih berwarna dan berkualitas.
Berlakunya Perubahan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Edi Syahputra; Alvindi Alvindi
Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar  Vol 3 No 1 (2022): Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/mgr.v3i1.3544

Abstract

Pedoman ejaan yang ada di Indonesia mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Artikel ini membahas dua masalah meliputi bagaimana proses perkembangan ejaan dari masa ke masa? apa saja perubahan pedoman ejaan yang terjadi akibat perubahan EYD menjadi PUEBI? Karya ilmiah ini dibuat guna mengetahui perkembangan yang terjadi dalam pedoman ejaan yang berlaku di Indonesia serta mengetahui perubahan apa saja yang terjadi antara EYD dan PUEBI yang berlaku saat ini. Perkembangan ejaan bahasa Indonesia dimulai pada tahun 1901 hingga tahun 2015. Perubahan yang terjadi dalam pedoman ejaan membuktikan bahwa adanya kemajuan dalam bidang pendidikan dan memantapkan fungsi Bahasa Indonesia.