Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemberdayaan Penerapan Basic Life Support Guideline 2020 dalam Evakuasi Korban Bencana Alam pada Forum Relawan Sidoarjo Tangguh (FOREST) Priyo Mukti Pribadi Winoto; Iis Noventi; Sulistyorini Sulistyorini; Ika Mardiyanti; Ainul Rofik
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6426

Abstract

Penanganan yang terlambat ataupun tidak tepat pada henti jantung akan berakibat fatal yaitu kematian dalam hitungan menit, Salah satu penanganan yang harus segera diberikan adalah bantuan hidup dasar dengan resusitasi jantung paru (RJP), kasus kegawatdaruratan yang harus mendapatkan penanganan yang segera dari petugas medis ataupun masyarakat umum atau bystander yang sudah terlatih (Irfani, 2019). Basic Life Support (BLS) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa (Craig-Brangan and Day, 2019). Di luar negeri BLS/BHD ini sebenarnya sudah banyak diajarkan pada orang-orang awam atau orangorang awam khusus, namun sepertinya hal ini masih sangat jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia. Masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya pengetahuan dan keterampilan relawan terhadap penerapan basic life support guideline 2020 dalam evakuasi korban bencana alam. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang “Pemberdayaan penerapan basic life support guideline 2020 dalam evakuasi korban bencana alam pada Forum Relawan Sidoarjo Tangguh” . Dengan dikumpulkan kemudian diberikan penyuluhan tentang informasi terkait basic life support, resusitasi jantung paru atau pijat jantung, usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dan pertolongan yang harus dilakukan pada penderita yang mengalami henti napas dan henti jantung. Target luaran berupa Laporan yang dipublikasikan di jurnal, video kegiatan, publikasi di media masa online atau cetak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan di kantor FOREST (Forum Relawan Sidoarjo Tangguh). Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang informasi terkait basic life support. Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Pemberdayaan Keluarga (Family Empowerment) Melalui Optimalisasi Buku KIA dan Aplikasi D’Risk Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Sendang Laok Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan Ika Mardiyanti; Tri Deviasari Wulan; Endah Budi Permana Putri; Aisa Aliffiany; Cindy Ayu Putri Pambayun; Hesti Lestari Mauluddiana; Hestitus Sholikha; Mielysa Maulidya
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6669

Abstract

Desa Sendang Laok Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan termasuk salah satu daerah lokus stunting. Sosialisasi terkait stunting di lingkungan Desa Sendang Laok telah dilakukan oleh pihak puskesmas, namun pelaksanaannya belum dilakukan secara rutin dan intensif pada tingkat keluarga termasuk bagaimana cara deteksi dini serta pencegahan terkait stunting melalui penggunaan buku KIA. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menguatkan upaya pencegahan peningkatan prevalensi stunting melalui pemberdayaan keluarga (Family empowerment) dengan optimalisasi buku KIA dan aplikasi D’Risk, guna meningkatkan ketrampilan ibu hamil maupun keluarga dalam peningkatan status kesehatan dimulai dari masa kehamilan untuk mencegah terjadinya stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 5 bulan dengan 50 peserta yang terdiri keluarga ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Desa Sendang Laok Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan pada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita serta pendampingan tata kelola stunting (deteksi status gizi ibu hamil melalui optimalisasi buku KIA dan aplikasi D’Risk, pengelolaan MPASI dengan bahan lokal, serta model pendampingan keluarga stunting). Pengukuran tingkat keterampilan dengan cara melakukan pre test sebelum pelatihan dan setelah pemberian pelatihan dilakukan post test. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat saat pre test didapatkan 86% tingkat pengetahuan dan 90% keterampilan yang kurang sedangkan saat post test tingkat pengetahuan meningkat menjadi 84% dan keterampilannya meningkat menjadi 80%. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga ibu hamil dan ibu yang memiliki balita dalam peningkatan status kesehatan dimulai dari masa kehamilan untuk mencegah terjadinya stunting.
UPAYA PENINGKATAN SELF EFFICACY IBU HAMIL DALAM DETEKSI DINI RESIKO TINGGI KEHAMILAN MELALUI PRENATAL CLASS Nanik Handayani; Yasi Anggraini; Ika Mardiyanti; Ratna Ariesta Dwi A.; Hotimah Masdan Salim; Jessica Puspa Kencana; Erfina Miftakhul Zannah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19475

Abstract

Tingginya angka kematian ibu (AKI) harus menjadi perhatian khusus terutama pada ibu hamil. Pentingnya ibu hamil dalam mengikuti prenatal class selama kehamilan dalam upaya untuk meningkatkan perawatan yang optimal terutama mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan merupakan upaya menurunkan dan mecegah terjadinya komplikasi sampai kematian pada ibu hamil. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini resiko tinggi kehamilan melalui prenatal class sebagai upaya untuk meningkatkan self efficacy pada ibu hamil. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya deteksi dini resiko kehamilan pada ibu hamil sebanyak 30 orang di tempat Praktek Bidan Mandiri (BPM) Taman Sidoarjo. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan ibu hamil dalam kategori kurang sebesar 83,4%, sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan ibu hamil dalam kategori baik sebesar 93,3%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil di tempat Praktek Bidan Mandiri (BPM) Taman Sidoarjo sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Diharapkan dengan adanya pengabdian Masyarakat ini, ibu hamil bertambah pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini resiko kehamilan dan meningkatnya self efficacy ibu hamil selama kehamilan sampai persalinan. Selain itu, diharapkan keluarga dan tenaga kesehatan memberikan dukungan dalam meningkatkan self efficacy pada ibu hamil.
OPTIMALISASI BUKU KIA DAN APLIKASI D’RISK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA SENDANG LAOK KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN Ika Mardiyanti; Tri Deviasari Wulan; Endah Budi Permana Putri; Aisa Aliffiany; Cindy Ayu Putri Pambayun; Hesti Lestari Mauluddiana; Hestitus Sholikha; Mielysa Maulidya
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Sendang Laok Village, Labang District, Bangkalan Regency is one of the locus of stunting areas. Socialization related to stunting in the Sendang Laok Village environment has been carried out by the puskesmas, but the implementation has not been carried out routinely and intensively at the family level including how to do early detection and prevention related to stunting through the use of the MCH handbook. The purpose of this community service activity is to strengthen efforts to prevent an increase in the prevalence of stunting through optimizing the MCH handbook and the D'Risk application, by increasing the knowledge and skills of cadres to prevent stunting.Community service activities were carried out for 5 months with 15 health cadre participants in Sendang Laok Village, Labang District, Bangkalan Regency. This activity is carried out by means of TOT for cadres and assistance on stunting governance (stunting counselors, detection of the nutritional status of pregnant women through optimizing the MCH handbook and the D'Risk application, management of MPASI using local materials, and models of stunting family assistance). Measuring the level of knowledge and skills by doing a pre test before giving education and after giving education is done a post test.The results of community service activities during the pre test obtained 66.7% level of knowledge and 73.3% lack of skills while during the post test the level of knowledge increased to 86.7% and skills increased to 80%. The conclusion of this community service activity is that there is an increase in the knowledge and skills of cadres in improving health status starting from the time of pregnancy to prevent stunting. Abstrak Desa Sendang Laok Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan termasuk salah satu daerah lokus stunting. Sosialisasi terkait stunting di lingkungan Desa Sendang Laok telah dilakukan oleh pihak puskesmas, namun pelaksanaannya belum dilakukan secara rutin dan intensif pada tingkat keluarga termasuk bagaimana cara deteksi dini serta pencegahan terkait stunting melalui penggunaan buku KIA. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menguatkan upaya pencegahan peningkatan prevalensi stunting melalui optimalisasi buku KIA dan aplikasi D’Risk, dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader untuk mencegah terjadinya stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 5 bulan dengan peserta kader kesehatan di Desa Sendang Laok Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan sebanyak 15 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan cara TOT pada kader serta pendampingan tata kelola stunting (Konselor stunting, deteksi status gizi ibu hamil melalui optimalisasi buku KIA dan aplikasi D’Risk, pengelolaan MPASI dengan bahan lokal, serta model pendampingan keluarga stunting). Pengukuran tingkat pengetahuan dan keterampilan dengan cara melakukan pre test sebelum pemberian edukasi dan setelah pemberian edukasi dilakukan post test.Hasil kegiatan pengabdian masyarakat saat pre test didapatkan 66,7% tingkat pengetahuan dan 73,3% keterampilan yang kurang sedangkan saat post test tingkat pengetahuan meningkat menjadi 86,7% dan keterampilannya meningkat menjadi 80%. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam peningkatan status kesehatan dimulai dari masa kehamilan untuk mencegah terjadinya stunting.