Prioritas kesehatan Indonesia adalah ibu dan anak. Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, dimana menurut hasil SUPAS 2015 AKI mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup namun belum signifikan. Upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan seperti program EMAS tahun 2012 yang dimana melakukan peningkatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang lebih baik. Pada program EMAS pemerintah ada 6 yang diprogramkan yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi TT, pelayanan kesehatan ibu bersalin, nifas, penanganan komplikasi kebidanan dan pelayanan KB. Program pemerintah belum ada program pelayanan pranikah bisa menjadi pencegahan adanya angka kematian ibu.Puskesmas merupakan tempat pelayanan yang primer pada masyarakat, sehingga bila pelayanan pranikah dioptimalkan di Puskesmas bisa menjadi acuan awal dalam pencegahan kematian ibu. Sehingga sebelum adanya program untuk pelayanan pranikah perlu adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan kebutuhan saat pelayanan pranikah. Sehingga dengan penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan adanya pengembangan SOP tentang premarital skrining.Metode dalam penelitian ini dengan observasi SOP premarital skrining yang sudah ada di 37Puskesmas Kota Semarang, kemudian melakukan pengembangan SOP dengan mengobservasi sarana dan prasarana di Puskesmas. Hasil penelitian ini bahwa pengembangan SOP premarital skrining terdapat SOP yang memuat secara partial sebesar 20 Puskesmas (54,05%). Adanya SOP yang masih partial sehingga perlu dikembangan item pada bagian SOP memuat tentang pemeriksaan khusus pasangan pranikah dan pemeriksaan laboratorium yang menyeluruh pada kedua pasangan. Sehingga bisa disimpulkan dengan adanya pengembangan SOP premarital skrining ini dapat merupakan langkah yang efisien dalam melakukan pencegahan kematian ibu nantinya dalam menghadapi proses reproduksi.