Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan

Korelasi Ibu Hamil Resiko Tinggi Dengan Kesiapan Program Premarital Skrining di Puskesmas Kota Semarang Dewi Puspitaningrum; Nuke Devi Indrawati; Indri Astuti Purwanti
Jurnal Kebidanan Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.088 KB) | DOI: 10.26714/jk.7.2.2018.155-160

Abstract

Pengantar: Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, menurut SDKI 2012 mengalami peningkatan AKI menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup namun menurut hasil SUPAS 2015 AKI mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Semarang. Data tahun 2017 masih banyak resiko yang ditimbulkan pada masa kehamilan yang nanti bisa berdampak pada kelanjutan persalinan, nifas dan bayi yang dilahirkan. Program premarital di Puskesmas sudah ada namun AKI masih tinggi, sehingga kajian tentang pelayanan untuk premarital skrining sangat perlu dikaji pengaruh program premarital skrining dengan kejadian hamil resiko tinggi di Puskesmas Kota SemarangMetodologi penelitian: Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang dengan melalui Puskesmas Kota Semarang sebanyak 37. Dan menggunakan metode kuantitatif dan observasi dengan menggunakan korelasi untuk mengetahui pengaruh program premarital skrining dengan kejadian ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Kota Semarang.Hasil: Bahwa kejadian infertilitas sekunder anak ke-2 > 5 tahun mempunyai korelasi dengan kesiapan program premarital dengan nilai p value < 0,05 (korelasi spearmen) yaitu p value= 0,044. Kesimpulan: Perlunya upaya promotif dan preventif dalam pemberian layanan kesehatan yang komprehensif dan efektif bagi wanita sebelum menikah, sehingga bisa mencegah kesulitan saat kehamilan, persalinan dan nifas serta membentuk perencanaan keluarga yang sehat.
PENGETAHUAN TENTANG KUNJUNGAN NIFAS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Indri Astuti Purwanti
Jurnal Kebidanan Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.564 KB) | DOI: 10.26714/jk.8.2.2019.132-136

Abstract

Pendahuluan. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang menyumbang angka kematian ibu terbesar di Indonesia. Proporsi kasus kematian ibu terbanyak terjadi pada masa nifas dan berlokasi di rumah sakit. Diantara kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki cakupan kunjungan nifas terendah dan mempuyai jumlah rumah sakit terbanyak tetapi angka kematiannya termasuk tertinggi. Salah satu dugaan penyebab kematian ibu adalah kurangnya informasi sedangkan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang setiap ibu nifas diberi buku tuntunan tentang masa nifas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan tentang kunjungan nifas di Rumah Sakit Islam Sutan Agung Semarang. Metode. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Responden penelitian ini adalah ibu nifas yang dirawat inap sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner tentang kunjungan nifas berjumlah 20 pertanyaan yang diuji validitas dengan judgement expert. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey. Pengolahan data dilakukan dengan nilai minimum, nilai maksimum, rerata dan distribusi frekuensi. Hasil. Skor pengetahuan responden terendah adalah 2, tertinggi adalah 14, rerata adalah 5,33. Berdasarkan hal tersebut, pengetahuan responden dikategorikan baik jika skor 6 atau lebih dan dikategorikan kurag jika skor di bawah 6. Distribusi frekuensi responden menunjukkan bahwa pengetahuan responden kategori baik sebesar 33,3% sedangkan kategori kurang sebesar 66,7%. Kesimpulan. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tentang kunjungan nifas dalam kategori kurang.
Efektivitas sempoa organisator hamil, anak dan ibu balita dalam perubahan perilaku pencegahan stunting Lia Mulyanti; Indri Astuti Purwanti; Novita Nining Anggraini
Jurnal Kebidanan Vol 9, No 2 (2020): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.9.2.2020.85-94

Abstract

In Indonesia, approximately 37% (nearly 9 million) of toddlers are stunted. There are 11 regencies in Central Java, including 100 priority areas for stunting reduction by the government. The 3 districts that had the highest prevalence of stunting were Blora (55.06%), Grobogan (54.97%), and Demak (50.28%). This research uses quasy experiment with a sample of 16 pregnant women in the control group and the experimental group. The results of the study, 92,4% of most pregnant women have good stunting prevention behavior except the behavior of eating animal protein foods. Based on the results of a comparative test of stunting prevention behavior based on tool intervention that shows a significant difference in the behavior of respondents who intervened with an abacus tool (0.003). Conclusion there are differences in community behavior based on intervention with the SEMOHAI tool (p value = 0.003) but there is no significant difference in community behavior based on intervention with conventional tools (p value = 0.083), and there is a significant difference (p value = 0.025) change in behavior based on intervention tools with conventional tools.