Anak Agung Istri Sri Wiadnyani
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali 80361

Published : 56 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

IbM JAMUR TIRAM DI DESA PENINJOAN, KECAMATAN TEMBUKU, KABUPATEN BANGLI A. A. Istri Sri Wiadnyani; I Made Sugitha; I D.P. Kartika Pratiwi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.949 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p10

Abstract

Banjar Tampuagan merupakan salah satu Banjar yang terletak di desa Peninjoan yang berada dalam wilayah Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, sekitar 75 km dari Denpasar. produk pertanian yang dihasilkan di Desa Peninjoan selain padi dan palawija ada juga jamur tiram. masalah yang dihadapi adalah pada saat panen raya, dimana harga jamur tiram menjadi rendah. oleh karena itu, diperlukan suatu teknik pengolahan jmur tiram menjadi produk yang lebih variatif, tahan lama serta mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi seperti: jamur crispy dan nugget jamur. Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produk olahan jamur tiram, pengemasan dan manajemen pemasaran melalui kegiatan ceramah, penyuluhan pelatihan pembuatan produk olahan jamur tiram serta pendampingan selama proses produksi sampai pemasaran. Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan yang pembuatan produk produk olahan jamur tiram meliputi : pengolahan menjadi jamur crispy dan nugget jamur berjalan dengan baik. KT(Kelompok Tani) "Lancar Abadi A" dan "Lancar Abadi B" sudah mampu memproduksi produk olahan tersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produk pun sudah dapat dikerjakan dengan baik serta dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik. Selain itu, jiwa kewirausahaan meningkat dikalangan kelompok petani yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Peninjoan
PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN RUMPUT LAUT MENJADI SELAI DI DESA LEMBONGAN KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGUNG A.A.I.S Wiadnyani; I.W.R. Widarta; N.N. Puspawati; N.M. Indri H; I.D.P. Kartika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.981 KB)

Abstract

Nusa Lembongan merupakan pulau kecil yang terletak berdekatan dari pulau Nusa Ceningan dengan jarak sekitar 2 km di sebelah Barat laut Nusa Penida. Pulau Nusa Lembongan memiliki panjang 4 km dan lebar 1 – 1,5 km, berada sekitar 11 km di sebelah Tenggara dari Pulau Bali. Daerah Nusa Lembongan merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Klungkung yang masih dianggap daerah miskin dan banyak warganya yang bekerja di luar daerah. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Nusa Lembongan adalah sebagai petani rumput laut dan sebagian bekerja di sektor pariwisata. Rumput laut merupakan komoditi pertanian utama yang dihasilkan Nusa Lembongan. Masyarakat di Desa Lembongan hanya menjual rumput laut dalam bentuk segar ataupun setelah dikeringkan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pemanfaatan rumput laut menjadi selai dengan memanfaatkan hasil penelitian belum diketahui oleh warga desa. Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produk olahan rumput laut menjadi selai dan pengemasan sampai pada pelabelannya. Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pembuatan produk produk olahan rumput laut menjadi selai berjalan dengan baik dan sesuai rencana dimana KWT Segara Caksu sudah mampu memproduksi produk olahan tersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan dengan baik dan dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik.
Modifikasi Pati Keladi Dengan Metode Autoclaving-Cooling Sebagai Sumber Pangan Fungsional A.A. Istri Sri Wiadnyani; I.D.G. Mayun Permana; I.W. Rai Widarta
Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology) Vol 4 No 2 (2017): Scientific Journal of Food Technology
Publisher : Master Program of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limited functional characteristic of taro starch cause limited application on food product. It is a reason for physical modification of starch with autoclaving-cooling method intended to improve physical, chemical and functional characteristics of taro starch to broaden its usage on food industry and to increase its added value as functional food. In this research, taro starch modification was done with autoclaving-cooling method through modification cycles consisting of without cycle, one cycle, and two cycles. The results indicated that the best treatment is two-cycle autoclaving-cooling modification with swelling power of 8.28 g/g, solubility of 3.77%, amylose of 29.96%, resistant starch of 4.38% and no viscosity peak, but increase in viscosity continuously occur during heating till cooling of 3133.33 cp.
Pengaruh Metode Pengeringan terhadap Aktivitas Antioksidan Daun Alpukat I Wayan Rai Widarta; Anak Agung Istri Sri Wiadnyani
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 8, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.09 KB) | DOI: 10.17728/jatp.3361

Abstract

Daun alpukat mengandung komponen bioaktif yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode pengeringan yang tepat sehingga menghasilkan ekstrak daun alpukat dengan aktivitas antioksidan yang tinggi. Daun alpukat baik yang muda maupun yang tua dikeringkan dengan tiga metode pengeringan yaitu dijemur dibawah sinar matahari, dikeringanginkan dalam ruangan, dan dikeringkan dengan oven. Kualitas daun kering kemudian dianalisis aktivitas antioksidan, kadar air, total fenol, total flavonoid, dan total tanin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun tua yang dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40˚C selama 24 jam menghasilkan aktivitas penghambatan radikal bebas tertinggi yaitu 19,83% dengan kadar air 7,54%, total fenol 6,42 mg/100 g ekstrak, total flavonoid 12,07 mg/100 g ekstrak, dan total tanin 2,48 mg/100 g ekstrak. Kesimpulannya, metode pengeringan dapat memberikan dampak terhadap kadar senyawa bioaktif ekstrak daun alpukat dan aktivitas antioksidannya.Effect of Drying Methods on the Antioxidant Activity of Avocado LeavesAbstractAvocado leaves contain high bioactive components that may be used as a source of natural antioxidants. The purpose of this study was to obtain proper drying method to produce avocado leaf extract with high antioxidant activity. Avocado leaves, both young and old, were dried with three drying methods, which were dried in the sun, room, and oven. Quality of leaves was then measured for antioxidant activity, moisture, total phenol, total flavonoid, total tannins. The results showed that old leaves dried using an oven at 40˚C for 24 hours resulted in the highest radical scavenging activity of 19.83% with 7.54% moisture content, 6.42 mg/100 g extract of total phenol, 12.07 mg/100 g extract of total flavonoid, and 2.48 mg/100 g extract of total tannins. In conclusion, the drying methods might produced specific antioxidant activities.
PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN TEPUNG SAGU MENJADI STIK SAGU KEJU DI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DESA MANUKAYA KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR A. A. Istri Sri Wiadnyani; I D.G Mayun Permana; I W.R. Widarta; I D.P. Kartika Pratiwi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.831 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p06

Abstract

Desa Manukaya termasuk salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Jarak desa tersebut dari kota Denpasar adalah ± 40 km dengan waktu tempuh ± 1 jam. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa Manukaya adalah petani.. Salah satu hasil pertanian yang sedang berkembang di Desa Manukaya adalah pertanian sagu dan sudah terdapat kelompok Tani (KT) ’Abian sari’ yang terdiri dari 18 orang petani sagu. Permasalahannya pada saat panen raya, produksi sagu berlimpah sehingga harga jual menjadi rendah karena tidak semua dapat diserap oleh pasar diharapkan kelompok PKK dan KT dapat bersinergi dalam mensuplai dan mengolah sagu menjadi produk olahan yang bermanfaat dan bernilai gizi tinggi. Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produk olahan tepung sagu menjadi stik sagu keju dan pengemasan sampai pada pelabelannya. Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan pembuatan produk produk olahan tepung sagu menjadi stik sagu keju berjalan dengan baik dan sesuai rencana dimana KT Abian Sari sudah mampu memproduksi produk olahan tersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produkpun sudah dapat dikerjakan dengan baik dan dihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik Kata kunci : Kelompok Tani Abian Sari, Desa Manukaya, Tampaksiring, Tepung Sagu, Stik Sagu Keju
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI UBI JALAR UNGU DI DESA BUKIAN, KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR MELALUI IPTEKS TEPAT GUNA I.W.R Widarta; A.A.I.S Wiadnyani; N.N Puspawati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.035 KB)

Abstract

Bukian merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,sekitar 35 km dari Denpasar. produk pertanian yang dihasilkan di Desa Bukian adalah padi dan palawijaseperti singkong, talas, ubi jalar ungu. masalah yang dihadapi adalah pada saat panen raya, dimana harga ubijalar ungu menjadi rendah. oleh karena itu, diperlukan suatu teknik pengolahan ubi jalar ungu menjadiproduk yang lebih variatif, tahan lama serta mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi seperti: dodol, piedan bakpia. Metode pemecahan masalah yang digunakan berupa pengenalan dan pelatihan pembuatan produkolahan ubi jalar ungu, pengemasan dan manajemen pemasaran melalui kegiatan ceramah, penyuluhanpelatihan pembuatan produk olahan ubi jalar ungu serta pendampingan selama proses produksi sampaipemasaran. Hasil yang didapatkan bahwa kegiatan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan yangpembuatan produk produk olahan ubi ungu meliputi : pengolahan menjadi pia, dodol, dan pie ubi jalar unguberjalan dengan baik. KWT "Merta sari" dan "Mekar Sari" sudah mampu memproduksi produk olahantersebut dengan baik. Pengemasan dan pelabelan pada produk pun sudah dapat dikerjakan dengan baik sertadihasilkan produk dengan identitas dan penampilan yang menarik. Selain itu, jiwa kewirausahaan meningkatdikalangan ibu-ibu KWT yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanmasyarakat Desa Bukian.
PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN JAMUR TIRAM MENJADI BAKSO DI DESA PENINJOAN, KECAMATAN TEMBUKU, KABUPATEN BANGLI A. A. Istri Sri Wiadnyani; I. M. Sugitha; I W. R. Widarta; I.D.P. Kartika, P
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1322.833 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p18

Abstract

Desa Peninjoan terletak di Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Jamur tiram merupakan salah satu komoditas pertanian di desa ini. Masyarakat pedesaan di desa Peninjoan belum berpengalaman bagaimana membuat bakso jamur tiram. Tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan bakso dari jamur tiram dan untuk meningkatkan nilai tambahnya. Pengabdian dilakukan dengan 2 metode, yaitu: pertama, informasi dan diskusi dengan masyarakat pedesaan tentang produk sampingan jamur tiram. Kedua, produksi dan pelatihan olahan jamur tiram, kemasan dan pelabelan. Ada 25 peserta dalam pengabdian ini, termasuk anggota kelompok tani Lancar Abadi. Mereka memberi respon positif atas pengabdian ini.
Chemical Composition Of Modified Cocoyam Flour With Spontaneous Fermentation And Autoclaving-Cooling Cycles To Improved Resistant Starch Content A.A. Istri Sri Wiadnyani; I Ketut Suter; I W. Rai Widarta
Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology) Vol 5 No 1 (2018): Scientific Journal of Food Technology
Publisher : Master Program of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was intended to identify chemical composition of cocoyam flour modified with spontaneous fermentation and autoclaving-cooling cycle in order to increase resistant starch content as functional food source. Increase of usage of modified cocoyam flour as product raw material and food ingredient is expected to improve physical characteristic and chemical characteristic of product resulted as well as to improve its potential as functional food source useful for health. The research did modification of caladium powder consisting of two factors. The first factor spontaneous fermentation method (without spontaneous fermentation F0; and with spontaneous fermentation, F1). The second factor is autoclaving-cooling cycle method consisting of three levels without autoclaving-cooling cycle (T0), one autoclaving-cooling cycle (T1) and two autoclaving-cooling cycles (T2). All treatments were repeated three times so there were 18 experiment units. Parameter observed in this research include water content, yield, amylase content, starch content and resistant starch. The best result of the research was spontaneous fermentation with following characteristic: yield 20.33%, water content 9.3%, starch content 75.16%, amylose content 25.95% and resistant starch content 13.89% and then was two autoclaving-cooling cycles with following characteristic: yield 18.48%, water content 8.87%, starch content 73.54%, amylose content 26.20% and resistant starch content 13.81%.
Pengaruh Konsentrasi Tween 80 Terhadap Karakteristik Serbuk Pewarna Daun Singkong (Manihot utilissima Pohl.) Pada Metode Foam Mat Drying Debora Prisceilla Isabella; Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati; Anak agung Istri Sri Wiadnyani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA) Vol 11 No 1 (2022): Jurnal ITEPA
Publisher : Department of Food Science and Technology Study Program, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/itepa.2022.v11.i01.p12

Abstract

Cassava leave is one type of leaf that has high chlorophyll so it can be used as a natural green dye, but using of it was still limited and needs to develop. This study aimed to determine the effect of the concentration of tween 80 on the characteristic of the pigment powder of cassava leave on foam mat drying method and to proper concentration of tween 80 to get the pigment powder of cassava leave with the best characteristic on foam mat drying method. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) with tween 80 concentration treatment consisting of 5 levels (0%; 0.5%; 1%; 1.5%; 2%). The experiment was repeated three times to obtain 15 experimental units. The data obtained were analyzed by the analysis of variance and if the treatment had a significant effect to variable observed, it was continued with Duncan’s Multiple Range Test. The parameters observed in this study included: yield, moisture content, total chlorophyll, solubility and L*, a*, b* values. The results showed that the concentration of tween 80 had a significant effect (P<0,05) on yield, moisture content, total chlorohyll, solubility and L*, a*, b* values. The best treatment was obtained at a concentration level of tween 80 at 1.5% with characteristic: yield of 11.51%, moisture content of 2.08%, total chlorophyll of 6.87 mg/g, solubility of 85.47%, the L* value of 11.53, the a* value of -38.30, and the b* value of 15.83.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea Linn) Terhadap Karakteristik Marshmallow I Gusti Ayu Padmawati; I Desak Putu Kartika Pratiwi; Anak agung Istri Sri Wiadnyani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA) Vol 11 No 1 (2022): Jurnal ITEPA
Publisher : Department of Food Science and Technology Study Program, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/itepa.2022.v11.i01.p05

Abstract

This research was aimed to determine the effect of addition of blue butterfly pea extract on the characteristics of marshmallow and to determine the concentration of blue butterfly pea extract that produced the best characteristics of marshmallow. This research used completely randomized design with concentration of blue butterfly pea extract as treatments, which consisted of five levels: 0%, 0.3%, 0.6%, 0.9%, and 1.2%. The observed parameters include the physical, chemical, and sensory properties. The result showed that the five concentrations of blue butterfly pea extract had a significant effect on texture, color intensity, water content, anthocyanins, antioxidant activity, color (scoring and hedonic), flavor, texture, aroma, overall acceptance (hedonic) of the product. Selected product was marshmallow with the addition of 1.2% blue butterfly pea extract. The product has texture parameters of 1.28 N, color intensity L 16.71, a* 11.68, b* 7.62, 1.36% water, 1.48 mg/100 g anthocyanin, 43.50% antioxidant activity, blue color and liked, aroma, taste and overall acceptance were liked.