Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)

PENGARUH POSISI SILKWORM FIBER TERHADAP KEKUATAN DIAMETRAL SILKWORM FIBER REINFORCED COMPOSITE Diandita, Prima; Faizah, Ariyani
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bahan pembuat gigi tiruan cekat (GTC) telah berkembang yaitu dengan FRC. FRC merupakan campuran dari dua komponen yaitu komposit dan fiber. Fiber pada komposit mampu meningkatkan sifat mekanis pada FRC. Fiber yang digunakan adalah natural fiber. Salah satu contoh natural fiber adalah silkworm fiber. Kandungan serisin pada silkworm bersifat hidrofobik yang menjadikan fiber tidak mudah menyerap air sehingga dapat memperkuat. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh posisi silkworm fiber terhadap kekuatan diametral silkworm fiber reinforced composite dan untuk mengetahui posisi silkworm fiber yang menunjukkan hasil kekuatan diametral paling tinggi. Metode Penelitian: Menggunakan cetakan yang berbentuk disk dengan diameter 6mm dan tinggi 3mm berjumlah 27 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu compression side, neutral side dan tension side. Sampel berupa komposit dan fiber yang diletakkan pada cetakan sesuai dengan kelompok, disinar selama 20 detik kemudian direndam dalam akuades dan diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam. Orientasi silkworm fiber  unidirectional dan sampel dilakukan pengujian menggunakan universal testing machine. Hasil: Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan nilai rerata ketiga kelompok. Perbedaan pengaruh diuji menggunakan ANAVA satu jalur dan uji LSD. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh antar kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh posisi silkworm fiber terhadap kekuatan diametral silkworm fiber reinforced composite. Posisi tension side menunjukkan hasil rerata kekuatan diametral paling tinggi.
PERAWATAN KURETASE GINGIVA PADA GIGI INCISIVUS LATERAL RAHANG BAWAH (Laporan Kasus) Asykarie, Ichda Nabiela Amiria; Faizah, Ariyani
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.207 KB)

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan salah satu yang perlu diperhatikan, hal ini ditandai dengan tingkat prevalensi kerusakan gigi dan mulut seperti karies dan penyakit periodontal yang tinggi. Penyakit periodontal di awali ketika plak atau kalkulus terakumulasi pada permukaan gigi. Kalkulus sendiri merupakan faktor yang mempunyai kontribusi sebagai faktor etiologi penyakit periodontal. Perawatan awal pada penyakit periodontal adalah dengan menghilangkan faktor etiologi yaitu dengan scalling dan root planning serta kuretase. Studi ini bertujuan untuk membahas tentang penatalaksanaan perawatan kuretase gingiva pada seorang laki-laki berusia 22 tahun yang mengalami gingivitis dengan poket periodontal sedalam 4 mm dengan skor BOP 4 pada gigi incisivus lateral kanan rahang bawahnya. Dilakukan perawatan scalling dan root planning. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan kuretase gingiva menggunakan teknik kuretase ultrasonic menggunakan scaler ultrasonic. Dua minggu kemudian kedalaman poket sudah berkurang sekitar 2 mm dan skor BOP 0. Dari hasil pemeriksaan klinis perawatan kuretase gingiva gigi incisivus lateral rahang bawah pada kasus ini dapat dikatakan berhasil.
PERAWATAN KURETASE GINGIVA PADA GIGI INCISIVUS LATERAL RAHANG BAWAH (Laporan Kasus) Ichda Nabiela Amiria Asykarie; Ariyani Faizah
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan salah satu yang perlu diperhatikan, hal ini ditandai dengan tingkat prevalensi kerusakan gigi dan mulut seperti karies dan penyakit periodontal yang tinggi. Penyakit periodontal di awali ketika plak atau kalkulus terakumulasi pada permukaan gigi. Kalkulus sendiri merupakan faktor yang mempunyai kontribusi sebagai faktor etiologi penyakit periodontal. Perawatan awal pada penyakit periodontal adalah dengan menghilangkan faktor etiologi yaitu dengan scalling dan root planning serta kuretase. Studi ini bertujuan untuk membahas tentang penatalaksanaan perawatan kuretase gingiva pada seorang laki-laki berusia 22 tahun yang mengalami gingivitis dengan poket periodontal sedalam 4 mm dengan skor BOP 4 pada gigi incisivus lateral kanan rahang bawahnya. Dilakukan perawatan scalling dan root planning. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan kuretase gingiva menggunakan teknik kuretase ultrasonic menggunakan scaler ultrasonic. Dua minggu kemudian kedalaman poket sudah berkurang sekitar 2 mm dan skor BOP 0. Dari hasil pemeriksaan klinis perawatan kuretase gingiva gigi incisivus lateral rahang bawah pada kasus ini dapat dikatakan berhasil.
PENGARUH POSISI SILKWORM FIBER TERHADAP KEKUATAN DIAMETRAL SILKWORM FIBER REINFORCED COMPOSITE Prima Diandita; Ariyani Faizah
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bahan pembuat gigi tiruan cekat (GTC) telah berkembang yaitu dengan FRC. FRC merupakan campuran dari dua komponen yaitu komposit dan fiber. Fiber pada komposit mampu meningkatkan sifat mekanis pada FRC. Fiber yang digunakan adalah natural fiber. Salah satu contoh natural fiber adalah silkworm fiber. Kandungan serisin pada silkworm bersifat hidrofobik yang menjadikan fiber tidak mudah menyerap air sehingga dapat memperkuat. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh posisi silkworm fiber terhadap kekuatan diametral silkworm fiber reinforced composite dan untuk mengetahui posisi silkworm fiber yang menunjukkan hasil kekuatan diametral paling tinggi. Metode Penelitian: Menggunakan cetakan yang berbentuk disk dengan diameter 6mm dan tinggi 3mm berjumlah 27 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu compression side, neutral side dan tension side. Sampel berupa komposit dan fiber yang diletakkan pada cetakan sesuai dengan kelompok, disinar selama 20 detik kemudian direndam dalam akuades dan diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam. Orientasi silkworm fiber  unidirectional dan sampel dilakukan pengujian menggunakan universal testing machine. Hasil: Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan nilai rerata ketiga kelompok. Perbedaan pengaruh diuji menggunakan ANAVA satu jalur dan uji LSD. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh antar kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh posisi silkworm fiber terhadap kekuatan diametral silkworm fiber reinforced composite. Posisi tension side menunjukkan hasil rerata kekuatan diametral paling tinggi.
PENGARUH CARA PENGERINGAN SILANE TERHADAP KEKUATAN FLEKSURAL FIBER REINFORCED COMPOSITE ariyani Faizah
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 4, No 1 (2021): Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fiber reinforced composite (FRC) merupakan suatu komposit yang diperkuat oleh fiber yang dilapisi silane coupling agents. Silane merupakan zat kimia berbahan dasar silikon yang berfungsi untuk mengikat dua material  yaitu fiber dan komposit. Ikatan tersebut  terbentuk apabila silane diaktifkan  melalui prosedur silanization   terdiri dari proses hidrolisis dan kondensasi. Hidrolisis adalah  menguraikan bahan anorganik melalui proses pengeringan dan ikatan kimia yang kuat akan terbentuk melalui proses kondensasi. Ikatan antara fiber dan komposit yang baik dapat meningkatkan sifat mekanik dari FRC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh cara pengeringan silane terhadap kekuatan fleksural FRC dan mengetahui pengaruh cara pengeringan silane terhadap kekuatan fleksural FRC. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni. Sampel berjumlah 32  dengan dua kelompok perlakuan yaitu kelompok I dengan cara pengeringan silane tanpa alat dan kelompok II dengan cara pengeringan silane menggunakan kipas elektrik. Ukuran sampel 25 mm x 2 mm x 2 mm. Pengujian kekuatan fleksural menggunakan Universal Testing Machine. Penelitian menunjukkan kelompok II  memiliki kekuatan fleksural lebih tinggi yaitu 124,2231 MPa. Perbedaan rata-rata kekuatan fleksural diuji menggunakan Independent Sample T-test  menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p0,05). Cara pengeringan silane berpengaruh terhadap kekuatan fleksural FRC dan pengeringan silane menggunakan kipas elektrik lebih optimal dibandingkan dengan pengeringan silane tanpa alat. Kata Kunci: cara pengeringan silane , fiber reinforced composite (FRC), kekuatan fleksural
PENGARUH JUMLAH APLIKASI SILANE TERHADAP KEKERASAN FIBER REINFORCED COMPOSITE Ariyani Faizah
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 5. No 2. 2022
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fiber reinforced composite (FRC) merupakan kombinasi antara resin komposit dan fiber yang  dilapisi silane. Silane coupling agent merupakan bahan dengan dasar silicon-based yang berfungsi membentuk ikatan antara resin komposit dan fiber. Pengaplikasian silane melalui dua proses yaitu hidrolisis dan kondensasi. Mekanisme kerja silane dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu volume yang tepat dapat mengurangi penyerapan air yang akan berdampak pada peningkatan adhesi dan kekuatan mekanik salah satunya kekerasan dari material tersebut.    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah aplikasi silane terhadap kekerasan FRC. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental  murni. Sampel berjumlah 32, kelompok I adalah  satu kali aplikasi silane, volume 0,58 µl dan satu kali pengeringan selama 60 detik, kelompok II dua kali aplikasi silane volume 0,29 µl dan dua kali pengeringan selama 30 detik. Sampel berbentuk disk diameter 5 mm x tinggi 2 mm. Pengujian tingkat kekerasan menggunakan Vickers Indenter Microhardness Tester. Uji  Independent t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p0,05). Jumlah aplikasi silane berpengaruh terhadap kekerasan FRC dan jumlah aplikasi silane yang paling efektif digunakan adalah dua kali pengaplikasian silane dengan volume 0,29 µl dan dua kali pengeringan selama 30 detik.