Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF KESETARAAN GENDER DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL ismanto, Ismanto
PALASTREN Vol 8, No 2 (2015): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sehubungan dengan evaluasi pembelajaran, sampai sekarang masih banyak instrumen hasil belajar, baik digunakan oleh guru untuk ulangan harian atau oleh sekolah-sekolah untuk ulangan umum yang belum memenuhi persyaratan ideal yaitu, non bias dan standar dapat diukur. instrumen hasil pembelajaran yang berisi item bias akan merugikan siswa yang memiliki kemampuan yang sama dengan siswa yang menjawab dengan benar hanya karena kelompok yang berbeda. Dengan kata lain, instrumen yang berisi item bias, tidak memberikan kesempatan yang sama untuk menjawab dengan benar pada orang mengambil tes dengan kemampuan yang sama, hanya karena mereka berasal dari kelompok yang berbeda. Dalam hal ini, itu bisa berarti perbedaan dalam budaya, jenis kelamin, agama, dan banyak lagi. menurut Saifuddin Azwar, empat faktor yang diduga sebagai penyebab kesenjangan kinerja antara laki-laki dan perempuan dalam kaitannya dengan tanggapan untuk menguji pertanyaan, yaitu 1). pertanyaan tes bias, 2). format pilihan ganda, 3). kesempatan untuk menebak, dan 4) kendala waktu. Regarding to the evaluation of learning, until now there are still a lot of learning outcomes instruments, whether used by teachers for daily test or by schools for general test , have not met the requirements of an ideal yet i.e.,non biased and scalable standard. Learning outcomes instrumentcontaining bias items would be detrimental to the students who has the same abilities with studentswho answered correctly simply becauseof different groups. In other words, the instrumentscontaining bias items, do not give the same opportunity to answer correctly on the person taking the test with the same abilities, just because they come from different groups. In this case, it could mean the difference in cultures, gender, religion, and more. According to Saifuddin Azwar, four factors suspected as the causes of the performance gapbetween men and women in relation to responses to test questions, namely 1). Bias test questions , 2). multiple-choice format, 3). opportunity toguess, and 4) time constraints. 
EVALUASI HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Ismanto, Ismanto
EDUKASIA Vol 9, No 2 (2014): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  evaluasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Melalui  library research, evaluasi diketahui dengan  menggunakan pengukuran informasi dan informasi hasil penilaian. Hasilnya diukur dengan memberikan skor (angka). Kemudian, skor tersebut dinilai dan ditafsirkan oleh aturan tertentu untuk menentukan tingkat kemampuan pribadi. Selain itu, hasil dari proses penilaian ini selanjutnya dievaluasi untuk menentukan tingkat pencapaian pribadi atau terprogram. Secara umum, ada dua teknik penilaian pendidikan,  yaitu tes dan  non-tes.  Berdasarkan hasil  penelitian   kualitatif  dengan memanfaatkan sumber berupa data atau dokumen, penelitian ini menggambarkan  bagaimana persiapan instrumen berdasarkan kognitif, afektif, dan psikomotor  evaluasi domain. Suatu set tes dan non-tes yang baik sebagai pengukur prestasi harus memiliki kriteria;  validitas, kepraktisan, kehandalan,  dan   ekonomi. Selanjutnya, analisis tes yang sesuai pada evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) terdiri dari tingkat kesukaran soal atau indeks kesulitan, daya pembeda, analisis pengecoh, analisis homogenitas item soal, dan efektivitas fungsi opsi.Kata kunci: Pendidikan  Agama Islam (PAI), belajar,evaluasiEVALUATION OF LEARNING RESULT ON ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION:  IDEALS AND  REALITY:  This study was conducted to know the studying result evaluation of Islamic Religious  Education.  The  evaluation  used  by using  information measurement  and asessment  result  information.   Through  library research, the result was measured by giving scores (number) then the score was assessed and interpreted by the rules to determine personal ability  level.  Moreover, the result of the  assessment  process is next evaluated to determine the personal or programmed achievement level. Generally, there are two educational  assessment techniques, namely test and non-test. This qualitative study used some data or document. Afterward, this study described how the preparation of the instrument, based on cognitive, affective, and psychomotor evaluation domains. A set  of good  tests  and non-tes  as achievement  measurer  should have these criteria; validity,  practicability, reliability, and economy. Furthermore, the analysis of test items which is appropriate for Islamic Religious Education  learning evaluation  consists of difficulty index, discriminating power, spieler analysis, item homogeneous analysis, and optional functioning effectiveness.Keywords: Islamic Religious Education, learning outcome evaluation
OBSERVASI SISTEMATIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ Ismanto, Ismanto; Irawan, Eka Fery
EDUKASIA Vol 10, No 2 (2015): EDUKASIA
Publisher : EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan observasi sistematik pada pembelajaran  Akidah Akhlaq kelas  VII MTs Kedungombo Buaran Mayong Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  deskriptif.  Data  yang telah  terkumpul melalui observasi lapangan dan wawancara dengan sumber data, baik primer maupun sekunder dianalisis dengan tahapan model Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa observasi sistematik yang diterapkan di MTs Kedungombo Buaran Mayong Jepara, yakni dengan cara guru mengamati perilaku peserta didik yang telah dipersiapkan kriterianya baik di dalam kelas maupun di luar kelas mulai dari kedisiplinan, tanggungjawab, tenggang rasa, perhatian dan kerajinan sehingga mendapat hasil pembelajaran yang baik. Dengan dilaksanakannya observasi sistematik, guru menjadi lebih aktif dan mengenal karakter serta sikap peserta didik. Di samping itu, peserta didik akan merasa lebih diperhatikan oleh gurunya.kata kunci: observasi sistematik, aqidah akhlaq, perilaku peserta didikTHE APPLICATION OF SYSTEMATIC OBSERVATION ON LEARNING AQIDAH AKHLAQ. This research aims to know the application of systematic observation on Aqidah  Akhlaq  Lesson in Class VII of MTs Kedungombo Buaran Mayong , Jepara. This research uses qualitative descriptive approach. The data that has been collected through field observation and interview with both of the primary and secondary sources were analyzed  with the model of Miles Huberman. The  results  showed  that systematic observation  applied  in MTs Kedungombo  Buaran Mayong Jepara, it was with the way the teacher observes the behavior of learners who have prepared the criteria both in class and outside class ranging from discipline, responsibility, tolerance, thoughtfulness and diligence so that it gets a good learning results. By applying the systematic observations, teacher became more active and get to know the characters and attitudes of learners. Besides, learners will feel more noticed by her teacher.Keywords:  systematic observation, aqidah akhlaq, the behaviour of learners
ASPECT OF LANGUAGE ON A QUALITATIVE ANALYSIS OF STUDENT’S EVALUATION INSTRUMENT Ismanto, Ismanto
QIJIS Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/qijis.v4i2.1788

Abstract

This article examined the characteristics of good student’s evaluation instrument. There are at least two requirements that must be met. Those are valid and reliable. The validity of the instrument can be seen from the instrument's ability to measure what should be measured. The fact the existence of the validity of an instrument may be a grain fill, the response process, internal structure, relationship with other variables, and the consequences of the implementation of the charging instrument. Analysis of the content is then known as content validity, i.e. rational analysis of the domain to be measured to determine the representation of each item on the instrument with the ability to be measured. Content validity is submitting pieces of blue print and items of the instrument to the experts to be analyzed quantitatively and qualitatively.
SUPERVISI PEMBELAJARAN TEMATIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH Khummariyatun, Khummariyatun; Ismanto, Ismanto
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 6, No 1 (2018): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v6i1.4380

Abstract

STRATEGI PENCEGAHAN ENDEMI HIV/AIDS DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN MATEMATIKA Ismanto, Ismanto; Fathoni, M Ivan Ariful
MAJAMATH: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2019): Vol. 2 No. 1 Maret 2019
Publisher : Prodi Pendidikan matematika Universitas Islam Majapahit (UNIM), Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB)

Abstract

HIV merupakan virus yang dapat menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. WHO memperkirakan AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Indonesia masih memiliki angka penderita HIV yang relatif tinggi. Penderita HIV di Indonesia tidak lagi di kota-kota besar, namun juga penduduk di kota-kota kecil. Bojonegoro merupakan kota kecil yang ada di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk sekitar 1.408.089 jiwa manusia. Pada saat ini Bojonegoro menjadi salah satu pusat tambang minyak di Indonesia. Meningkatnya proyek migas di Blok-Cepu serta pesatnya pembangunan menimbulkan dampak sosial yang negatif di tengah masyarakat. Terutama banyaknya tempat-tempat prostitusi yang memicu penularan penyakit HIV/AIDS di Bojonegoro. Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Model matematika seringkali digunakan untuk menjelaskan fenomena dalam bidang biologi, seperti model penyebaran penyakit menular. Fenomena tersebut dimodelkan oleh persamaan diferensial dengan representasi proses waktu kontinu. Populasi penduduk Bojonegoro yang sehat, terinfeksi HIV, dan pengidap AIDS, serta populasi serupa di kota lain yang warganya melakukan perpindahan penduduk ke bojonegoro dimodelkan dalam bentuk sistem persamaan diferensial. Analisis terhadap sistem diperoleh titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik. Bilangan reproduksi dasar  menentukan kestabilan dari titik kesetimbangan dan parameter-parameter yang dapat dikendalikan dalam upaya pencegahan endemi HIV/AIDS di Kab.Bojonegoro. Hasil pembahasan menunjukkan jika Kab.Bojonegoro dalam kondisi endemi HIV/AIDS dibuktikan dengan nilai . Strategi pencegahan endemi dapat dilakukan dengan menurunkan rate penularan dan rate perpindahan penduduk sampai diperoleh . Dengan nilai , maka akan diperoleh kondisi Kab.Bojonegoro yang bebas penyakit.
SIGNIFIKANSI UJI KOMPETENSI AWAL TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KELAS MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2014 Santoso, Nika Lucky; Ismanto, Ismanto
QUALITY Vol 3, No 2 (2015): QUALITY
Publisher : Pascasarjana IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/quality.v3i2.1907

Abstract

This study aimed to describe: (1) The initial test of competence and pedagogical competence of MI teacher at Kudus district in 2014, and (2) the effect of the initial competency test against MI classroom teachers pedagogical competence in Kudus district in 2014. This research includes the study of ex post facto of correlational research. The samples using random sampling, with a standard error of 5% of the total population 130  MI classroom teachers at Kudusdistrict, obtained a sample of 98 people. The technique of collecting data through documentation and interviews with the LPTK Rayon 206 UIN Walisongo Semarang. While the analysis is done by using descriptive analysis and simple linear regression-correlation.  The results showed that: (1) The initial test of competence and pedagogical competence of MI  teacher at Kudus District 2014in the category good enough maing at 55.78 and 81.09 respectively, and (2) the initial competency test does not significantly influence the competence pedagogic of MI classroom teachers, with the model: Y = 78.047 + 0.056 X. While the initial competency test relations with pedagogical competence is positive and not significant with a correlation coefficient of 0.167 categorized as very low, so the initial competency test only contributes 2.8% of the  MI teacher pedagogical competence  in Kudus district.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) uji kompetensi awal dan kompetensi pedagogik guru kelas Mi di kabupaten kudus tahun 2014, serta (2) pengaruh uji kompetensi awal terhadap kompetensipedagogik guru kelas Mi di kabupaten kudus tahun 2014.  Penelitian ini termasuk jenis penelitian ex post facto bentuk correlational research. Penentuan sampel menggunakan random sampling, dengan taraf kesalahan 5% dari jumlah populasi 130 guru kelas Mi dari kabupaten kudus, didapatkan sampel sebanyak 98 orang. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara dengan pihak lPTk Rayon 206 UIN Walisongo Semarang. Sedangkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan regresi-korelasi linier sederhana. hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) uji kompetensi awal dan kompetensi pedagogik guru kelas Mi di kabupaten kudustahun 2014 dalam kategori cukup baik maing-masing sebesar  55,78 dan 81,09, serta (2) uji kompetensi awal tidak berpengaruh signifikan terhadap kompetensi pedagogik guru kelas Mi, dengan model:Ŷ = 78,047 + 0,056 X. Sedangkan hubungan uji kompetensi awal dengan kompetensi pedagogik adalah positif dan tidak signifikan dengan koefisienkorelasi sebesar  0,167 berkategori sangat rendah, sehingga uji kompetensi awal hanya memberikan kontribusi sebesar 2,8% terhadap kompetensi pedagogik guru kelas madrasah ibtidaiyah di kabupaten kudus.
PENGUKURAN KINERJA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Ismanto, Ismanto
LIBRARIA Vol 2, No 2 (2014): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v2i2.1212

Abstract

Kinerja perpustakaan yaitu efektifi tas jasa yang disediakan oleh perpustakaan dan efi siensi sumber daya yang dialokasikan serta digunakan untuk menyiapkan jasa tersebut. Sehingga untuk penyelenggaraan kinerja membutuhkan sinergi antar berbagai unit atau pihak yang mendukung kelangsungan kinerja perputakaan suatu perguruan tinggi. Adapun indicator yang dapat digunakan sebagai pengukuran kinerja suatu perguruan tinggi adalah kunjungan ke perpustakaan per kapita, pemin]aman per kapita, ketersediaan sistem otomasi, dan median waktu pengillahan dokumen.
OBSERVASI SISTEMATIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ Ismanto, Ismanto; Irawan, Eka Fery
EDUKASIA Vol 10, No 2 (2015): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v10i2.800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan observasi sistematik pada pembelajaran  Akidah Akhlaq kelas  VII MTs Kedungombo Buaran Mayong Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  deskriptif.  Data  yang telah  terkumpul melalui observasi lapangan dan wawancara dengan sumber data, baik primer maupun sekunder dianalisis dengan tahapan model Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa observasi sistematik yang diterapkan di MTs Kedungombo Buaran Mayong Jepara, yakni dengan cara guru mengamati perilaku peserta didik yang telah dipersiapkan kriterianya baik di dalam kelas maupun di luar kelas mulai dari kedisiplinan, tanggungjawab, tenggang rasa, perhatian dan kerajinan sehingga mendapat hasil pembelajaran yang baik. Dengan dilaksanakannya observasi sistematik, guru menjadi lebih aktif dan mengenal karakter serta sikap peserta didik. Di samping itu, peserta didik akan merasa lebih diperhatikan oleh gurunya.kata kunci: observasi sistematik, aqidah akhlaq, perilaku peserta didikTHE APPLICATION OF SYSTEMATIC OBSERVATION ON LEARNING AQIDAH AKHLAQ. This research aims to know the application of systematic observation on Aqidah  Akhlaq  Lesson in Class VII of MTs Kedungombo Buaran Mayong , Jepara. This research uses qualitative descriptive approach. The data that has been collected through field observation and interview with both of the primary and secondary sources were analyzed  with the model of Miles Huberman. The  results  showed  that systematic observation  applied  in MTs Kedungombo  Buaran Mayong Jepara, it was with the way the teacher observes the behavior of learners who have prepared the criteria both in class and outside class ranging from discipline, responsibility, tolerance, thoughtfulness and diligence so that it gets a good learning results. By applying the systematic observations, teacher became more active and get to know the characters and attitudes of learners. Besides, learners will feel more noticed by her teacher.Keywords:  systematic observation, aqidah akhlaq, the behaviour of learners
EVALUASI HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Ismanto, Ismanto
EDUKASIA Vol 9, No 2 (2014): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v9i2.773

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  evaluasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Melalui  library research, evaluasi diketahui dengan  menggunakan pengukuran informasi dan informasi hasil penilaian. Hasilnya diukur dengan memberikan skor (angka). Kemudian, skor tersebut dinilai dan ditafsirkan oleh aturan tertentu untuk menentukan tingkat kemampuan pribadi. Selain itu, hasil dari proses penilaian ini selanjutnya dievaluasi untuk menentukan tingkat pencapaian pribadi atau terprogram. Secara umum, ada dua teknik penilaian pendidikan,  yaitu tes dan  non-tes.  Berdasarkan hasil  penelitian   kualitatif  dengan memanfaatkan sumber berupa data atau dokumen, penelitian ini menggambarkan  bagaimana persiapan instrumen berdasarkan kognitif, afektif, dan psikomotor  evaluasi domain. Suatu set tes dan non-tes yang baik sebagai pengukur prestasi harus memiliki kriteria;  validitas, kepraktisan, kehandalan,  dan   ekonomi. Selanjutnya, analisis tes yang sesuai pada evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) terdiri dari tingkat kesukaran soal atau indeks kesulitan, daya pembeda, analisis pengecoh, analisis homogenitas item soal, dan efektivitas fungsi opsi.Kata kunci: Pendidikan  Agama Islam (PAI), belajar,evaluasiEVALUATION OF LEARNING RESULT ON ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION:  IDEALS AND  REALITY:  This study was conducted to know the studying result evaluation of Islamic Religious  Education.  The  evaluation  used  by using  information measurement  and asessment  result  information.   Through  library research, the result was measured by giving scores (number) then the score was assessed and interpreted by the rules to determine personal ability  level.  Moreover, the result of the  assessment  process is next evaluated to determine the personal or programmed achievement level. Generally, there are two educational  assessment techniques, namely test and non-test. This qualitative study used some data or document. Afterward, this study described how the preparation of the instrument, based on cognitive, affective, and psychomotor evaluation domains. A set  of good  tests  and non-tes  as achievement  measurer  should have these criteria; validity,  practicability, reliability, and economy. Furthermore, the analysis of test items which is appropriate for Islamic Religious Education  learning evaluation  consists of difficulty index, discriminating power, spieler analysis, item homogeneous analysis, and optional functioning effectiveness.Keywords: Islamic Religious Education, learning outcome evaluation