Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Cakrawala Pendidikan

TEKNIK DELPHI SUATU PENDEKATAN DAtAM PERENCANAAN PENDIDIKAN Soenarto Soenarto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1994,TH.XIV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.673 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.9124

Abstract

Perencanaan pendidikan merupakan tahap awal dadaktivitas institusi pendidikan dan latihan yang harus dilakukanpada saat yang tepat dan didukung oleh data yang akuratsehingga program yang direncanakan dapat diimplementasikandengan baik dan dapat dicapai hasil yang optimal. Data yangakurat hanya diperoleh dari orang yang mengetahui permasalahanyang terkait dengan aktivitas organisasi, denganmenggunakan instrumen yang benar, dan ditempuh melaluipendekatan yang sesuai.Dalam perencanaan pendidikan dapat dilaksanakandengan menggunakan pendekatan kualitatif. pendekatan kuantitatif,dan pendekatah gabungan antara kualitatif dengankuantitatif•.Pendekatan kualitatif dicapai dengan menentukanprakiraan keberhasilan dan proyeksi di masa yang akandatang lewat musyawarah dan mufakat di antara para pakar.Cara ini disebut Teknik Delphi. Penerapan Teknik Delphitampaknya sangat sesuai dengan pola berpikir bangsa Indonesiayang mengan~t falsafah Pancasila, di mana makna padasila ke-4 adalah musyawarah uotuk mencapai mufakat dalammenyelesaikan masalah.Penerapan Teknik Delphi didasarkan pada 3 asumsi: (1)pendapat beberapa orang secara konsensus lebih baik danlebih komprehensif daripada hanya pendapat seseorang; (2)untuk memperoleh data yang akurat, para panel~s hendaknyaorang yang berpandangan luas tentang masa depan danmengetahui permasalahan yang terkait dengan tujuan organisasi;(3) untuk memperoleh data yang bebas dari rancu, parapakar diusahakan tidak saling berkomunikasi. PenggunaanTeknik De1phi dapat dicapai 3 sasaran: (1) penentuan tujuanlembaga; (2) penentuan jenis pertanyaan dalam instrumenanalisis ~ebutuhan; dan (3) penentuan persyaratan yang harusdipenuhi dan formulasi strategi untuk mencapai tujuan.
PENANGGULANGANPENGANGGURAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN WlRA USAHA DAN EKONOMI PRODUKTIF DIDAERAHISTIMEWA YOGYAKARTA Soenarto Soenarto
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 1 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2002,TH XXI. NO.1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.483 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.7464

Abstract

This article is based on a research conducted to know the implementation and result of the New Entrepreneurs' Training (NET) and the Productive Economic Institution Training (PElT) held as some of the efforts to solve the problem of unemployment handled by the part of the Social Security Network Program taken care of by the Province of the Yogyakarta Special Territory's Regional Office ofthe Employment Department. The focus of the research was on determining how far the training programs could help overcome the unemployment in particularly that province as a result of Indonesia's recent economic crisis. All the 1140 trainees became the research populatioILand 450 of them were taken as a proportional sample. The data were obtained by means ofa questionnaire composed on the basis of adifferential semantic scale. From the research it is found that (1) the NET has produced good results, with 88% of the trainees having produced proposals for the establishment of new business companies complete with planned programs and costs and 66% of the trainees having already started running their business; (2) the business companies started have good prospects in the current situation of crisis and the degree ofhow well they run is categorized moderate; (3) the knowledge. and skills acquired in the training suit the trainees' needs and are beneficial to them in runningtheir business; (4) further intensive guidance and advisory assistance fortrainees as the follow-up of the training are also made available bythe institution conducting the training; (5) the PEIT has produced moderately good results, with 60% of the trainees having been absorbed, channeled, and positioned as employees at companies they are apprenticed to or at companies pioneered by the NET; (6) 40% ofthe trainees have not received employment because they have refused the positions found for them for the reason that the salary offered has been lower than the required Regional Minimum Fee, because of the economic slump, and because of no fault of the institution conducting the training; (7) the knowledge and skills acquired in the training suit the trainees' needs and beneficially arm them in looking for work; and (8) the apprenticeship and guidance programs run by the institution conducting the training are running moderately well and extremely helpful in job seeking.
PERANAN INDUSTRI DAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENEMUAN, INOVASIDAN ALm TEKNOWGI MENUJU HAK CIPTA DAN HAK PATEN Soenarto Soenarto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.038 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9212

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan olehmanusia untuk mengatasi kesuIitan-kesuIitan dan memenuhi kebutuhanhidup. Bangsa atau manusia di negara maju dapat memanfaatkan teknologimutakhir, sementara sebagian besar manusia yang lain menanggungdampak negatif sebagai akibat penerapan teknologi. Manusia mencarialternatif teknologi yang akan dikembangkan dan diterapkan, denganmelakukan pengkajian terhadap teknologi, agar dapat memanfaatkanteknologi seoptimal mungkin dengan mengantisipasi dampak negatifyang mungkin teIjadi.JImu pengetahuan manusia terdiri dari 4 ranah: Descriptive,Prescriptive, Ponnal Knowledge dan Praxiology, mempunyai hubungantimbal balik dengan kehidupan manusia yang memiliki empat sistemideology, sociology, technology, dan environment. Pengembangan danpenerapan IPTEK bersumber dari penemuan dan inovasi, atau lewat alihteknologi dari negara maju dengan mempertimbangkan keuntungan danresiko yang mungkin teIjadi. Penemuan dan inovasi yang dilakukan olehpara perguruan tinggi, perIu ditunjang dan didukung oleh peraturan danpengakuan legalitas hak cipta dan paten sebagai intelectual right.Beberapa keiJdala yang dialaroi perguruan tinggi dalam mewujudkanhak cipta dan hak paten terhadap hasil temuan: (1) kurang tersedianyadana, (2) rendahnya motivasi untukpenelitian dasar, (3) belummemadainya penghargaan fmansiil terhadap penemuan,(4) terbatasnyatenaga profesional dalam penelitian dasar, (5)penelitian di perguruantinggi kurang terkait dengan teknologi yimg diterapkan industri, (6)pemahaman tentang hak paten dan hak cipta masih kurang, dan (7)belum ada upaya nyata untuk memasyarakatkan peraturan hak cipta danhak paten di lingkungan kampus. , .Ada tiga hal yang perIu diperhatiklin dalam pengusulan hak ciptadan hak paten: persyaratan, organisasl, dan prosedur pelaksanaan.Prosedur pengajuan usulan melalui 4 tahapan: (a) usulan pengajuanpenemuan; (b) kelengkapan lampiran bukti hasil temuan, gambar disaindari hasil penemuan, dan pernyataan tentang hasil temuan; (c) menyampaikanusulan kepada Ketua Jurusan dan Dekan, dan diteruskan ke panitiadaerah; (d) pengesahan oleh Rektor dan diajukan ke Panitia Nasionallewat Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.