Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KETERAMPILAN DAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) : SEBUAH PERSOALAN MARTLABAT MANUSIA Sarbiran Sarbiran
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 2 (2002): Cakrawala Pendidikan edisi Juni 2002, Th. XXI, No. 2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v2i2.8753

Abstract

There are relations between life skills and human dignityand existence because in human beings there are multiple intelligences,i.e., linguistic, spatial, artistic, psychomotoric, mathematical,interpersonai, intraperspnal, spiritual (religious), and emotionalintelligences. Therefore, there are also relations betweenlife skills and occupations that students have interest in and planto take up. It follows then that any development or improvementof iife skills in students necessitates an i~nderstmdingo f vocationalskills and vocational education since it is the mission ofvocational education to prepare students with the ability to workat ssmethng. So the educational process and traicing need toemphasize and pay attention to the multiple intelligencespossessed by students and simultaneously pay attention to thehidden curriculum that should be delivered. An improvementof students' life skills necessitates a new policy promoting inteachers an understanding of students' multiple intelligences,enough care in teaching, educating, and training, and adequatesense of responsibility.
MENERAWANG PERGURUAN TINGGI DI ERA GLOBALISASI Sarbiran Sarbiran
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1997,TH.XVI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3871.202 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9215

Abstract

Era globalisasi telah dapat kita identifikasi, bercirikan ekonomi behas.berakibal persaingan mulu pada barang, jasa, dan lenaga kerja. Maka perlu dipikirkanakan kebutuhan-kebuluhannya. selanjulnya mengadakan penyesuaian terulama olehperguruan tinggi. Hal ini disebabkan mulu perguruan tinggi menyangkut persoalanmartabal bangsa.Era globalisasi sangal dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK, bersifalkomprehensif dan terpadu saling lerganlung, jarak ilmu pengelahuan dan teknologiakan semakin dekal, begilu juga penemuan-penemuan sesualu yang baru akan semakindekat dan cepat diujudkan ke dalam sesualu untuk dikomersialisasikan. Sebagaiakibatnya perguruan tinggi menghadapi tantangan paradigma baru, tantangankondisional siluasional. operasional. mUlu, moral agama. iman dan laqwa. serta falsafahPancasila. Perguruan linggi tidak lagi memimpin di bidang keilmuan. dipengaruhi olchbanyak pihak. birokrasi. bahkan lelah terjebak dalam kegiatan-kegialan komersial.Tiba saalnya perguruan linggi menyusun slrategi baru menuju perguruan tinggiyang bennutu dengan memperhalikan lima faktor yaitu dengan peningkalanakunlabililas. akredilas. olonomi. evaluasi, proses manajemen, dan huhungan kepadamasyarakal. apahila perguruan linggi menghendaki dapal dilerima dan bcrhasil di eraglobalisasi
A COMPARATIVE STUDY OF GURUKULA AND PONDOK PESANTREN EDUCATIONAL SYSTEM Sarbiran Sarbiran
Jurnal Kependidikan Vol. 34, No.1 (2004)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v34i1.5073

Abstract

Abstract This study aims at getting a description of similarities anddifferences between the traditional educational systems of gurukula and pondok pesantren, and to gain an understanding of how changing ideologies and concepts in society are molding and affecting the traditional educational systems of gurukula in India and pondok pesantren in Indonesia. This is a case study involving three gurukulasand three pondok pesantrens. The data indicate that there are some similarities and differences. The basic similarities are on: (1) the founder, leader, teacher (2) seeker of knowledge(3) place for students to stay, and (4) place for teaching nad learning. The differences are on: (1) founder’s status (2)students’ gender (3)lineage (4)ownership (5)tutoring (6)succession system. From the survey findings, one can conclude that the conservative school of thought which is found in both the very traditional gurukula and the very traditional pondok pesantren differs substantially in its curriculum, objectives, and methods from the more modern gurukulas and pondok pesantrens. These more conventional institutions are firmly fixed in their ideology and are not about to accept changes, at least not major changes, as adopted by both the semi-modern and modern gurukula and pondok pesantrens are more flexible and thus able to blend something of the old traditions and something of the new more modern ways. Keywords: traditional educational systems, gurukula, pondok pesantren
KAJIAN ARTIKEL: IMPLEMENTASI METODE TECHNOMETRIC SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK KELOMPOK PARIWISATA Sarbiran Sarbiran
Jurnal Kependidikan Vol. 37, No.1 (2007)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7748.442 KB) | DOI: 10.21831/jk.v37i1.4982

Abstract

KAJIAN ARTIKEL: IMPLEMENTASI METODE TECHNOMETRIC SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK KELOMPOK PARIWISATA
KESIAPAN MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF KONSTRUKTIF Sarbiran Sarbiran
Jurnal Kependidikan Vol. 35, No.1 (2005)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6801.492 KB) | DOI: 10.21831/jk.v35i1.5084

Abstract

KESIAPAN MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF KONSTRUKTIF
KAJIAN ARTIKEL: KESIAPAN MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF KONSTRUKTIF Sarbiran Sarbiran
Jurnal Kependidikan Vol. 35, No.1 (2005)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6218.1 KB) | DOI: 10.21831/jk.v35i1.5086

Abstract

KAJIAN ARTIKEL: KESIAPAN MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF KONSTRUKTIF
Pengaruh Kemandirian dan Kemampuan Menyesuaikan Diri terhadap Prestasi Belajar Siswa Full Day School Rina Febriana; Sarbiran Sarbiran
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 3, No 4 (2001)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v3i4.2077

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) tingkat kemandirian siswa Full Day School; (2) tingkat kemampuan menyesuaikan diri siswa Full Day School; (3) prestasi belajar siswa Full Day School; (4) pengamh kemandirian terhadap prestasi belajar siswa Full Day School; (5) pengamh kemampuan menyesuaikan diri terhadap prestasi belajar siswa Full Day School; dan (6) hubungan antara kemandirian dengan kemampuan menyesuaikan diri pada siswa Full Day School. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di wilayah Jakarta dan Depok. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI sebanyak 65 siswa. Karena subjek penelitian ini termasuk subjek yang langka, seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Untuk kepentingan penyusunan instrumen yaitu instrumen kemandirian dan kemampuan menyesuaikan diri dari siswa Full Day School digali informasi dari pihak penyelenggara dan para tenaga pengajar di SDIT yang menerapkan sistem Full Day School di wilayah Jakarta dan Depok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengungkap ubahan kemandirian dan kemampuan menyesuaikan diri siswa Full Day School sedangkan untuk mengungkap prestasi belajar siswa Full Day School dengan menggunakan metode dokumentasi yang diambil dari buku nilai siswa. Hasil analisis pengujian hipotesis berdasarkan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengamh kemandirian terhadap prestasi belajar siswa Full Day School sebesar 8,9%, serta pengamh kemampuan menyesuaikan diri terhadap prestasi belajar siswa Full Day School sebesar 7,7% pada taraf signifikansi 5%. Kedua ubahan bebas hanya mampu menjelaskan variansi prestasi belajar secara bersama-sama sebesar 13,3% pada taraf signifikansi 5%, dan sisanya 86,7% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Kata kunci: kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, prestasi belajar, siswa Full Day School.
Kaderisasi Kepemimpinan Agama melalui Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta Abdul Qodir; Sarbiran Sarbiran
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 2, No 3 (2000)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v2i3.2091

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami sifat kepemimpinan Rasulullah pada proses interaksi yang memunculkan kader pemimpin agama melalui uswah dari Kiai. Subjek penelitian adalah santri penguins pondok, santri anggota, santri junior (santri muda), dan Kiai. Pendekatan kualitatif fenomenologik naturalistik digunakan dalam penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode pengamatan, wawancara mendalam, dan artifak. Metode tersebut untuk memperoleh data tentang tampilan tuturkata, tampilan perilaku santri dan perilaku Kiai, selanjutnya dikategorikan ke dalam sifat-sifat kepemimpinan Rasulullah yang empat, yaitu sifat shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Data dikumpulkan dan dianaiisis menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian dapat dikemukakan: Kiai meneladankan traits kepemimpinan Rasulullah kepada para santri. Uswah itu terlihat dari tuturkatanya dan adil tindakannya serta mengajak para santri untuk berlaku jujur. Kiai memberi uswah kerja keras dan menjadi leader yang cerdas-bijaksana dalam mencarikan solusi masalah keagamaan. Santri serius belajar agama, menjalani riyadhoh atau membiasakan ibadah, aktif belajar ber-haiaqoh, aktif organisasi, dan ibda 'bin-nqfsih. Munculnya kader pemimpin dari santri diindikasikan dengan memiliki traits kepemimpinan Rasulullah, yaitu sifat shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah bagi santri, seperti: (a) sifat shidiq muncul dalam kebiasaan berterus terang, bicara seperlunya, berlaku jujur, dapat dipercaya dan jelas bicaranya; (b) sifat amanah tampak pada perilaku serius mengurus titipan, pesan, menyampaikan amanah, bertanggungjawab, menyempurnakan janji, mengawasi pekerjaan, rajin ibadah, giat belajar dan tekun membaca Al-Qur'an, (c) sifat tabligh dicirikan mampu mengajak berbicara lisan, tauladan mulia, bersimpatik kepada kiai, tabah ketika kesulitan; (d) sifat fathonah cerdak-bijak seperti cepat dan tanggap dengan perubahan situasi serta mencarikan solusi yang menentramkan.
Iklim Belajar dan Iklim Praktik serta Produktivitas Belajar ditinjau dari Aspek Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Konteks Pendidikan Sistem Ganda Hakim Hakim; Sarbiran Sarbiran
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 3, No 4 (2001)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v3i4.2080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peibedaan: (1) kepemimpinan kepala sekolah, (2) iklim belajar, (3) iklim praktik, dan (4) produktivitas belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah causal-comparative research. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Yogyakarta dan SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta pada Junisan Bangunan Gedung. Sumber datanya meliputi kepala sekolah, staf, guru, dan siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Kesahihan instrumen penelitian diuji dengan menggunakan analisis faktor, dan keandalan instrumen diuji dengan menggunakan koefisien alpha dari Cronbach. Dari hasil uji coba instrumen telah memenuhi persyaratan vatiditas dan reliabilitas. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) kepemimpinan kepala sekolah SMK Negeri 2 Yogyakarta lebih cendenmg bersifat kepemimpinan administrator, sedangkan kepemimpinan kepala sekolah SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta lebih cendenmg bersifat kepemimpinan manajer; (2) terdapat peibedaan iklim belajar antara SMK Negeri 2 Yogyakarta dengan SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta; (3) terdapat peibedaan iklim praktek antara SMK Negeri 2 Yogayakarta dengan SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta; (4) terdapat peibedaan produktivitas belajar siswa antara SMK Negeri 2 Yogyakarta dengan SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta; (5) hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan administrator lebih baik dari pada gaya kepemimpinan manager. Kata kunci: iklim, produktifitas, aspek, kepemimpinan konteks.
Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam di Indonesia Sarbiran Sarbiran
EL-TARBAWI JPI Volume III Th II Mei 1997 Tantangan Pendidikan Islam
Publisher : Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-