Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Model pembelajaran berbasis balanced literacy approach bermuatan nilai-nilai karakter untuk pembelajaran literasi dasar di kelas awal Supartinah Supartinah; Banu Setyo Adi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 11, No 1 (2018): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.458 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v11i1.23793

Abstract

Artikel ini memaparkan hasil penelitian dan pengembangan model pembelajaran berbasis balanced literacy approach untuk pembelajaran literasi dasar siswa kelas awal sekolah dasar. Penelitian Research and Development (RD) yang telah diterapkan mengadopsi dari model pengembangan versi Borg and Gall (1989). Penelitian telah dilaksanakan melalui tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif; mengembangkan prototype model pembelajaran, dilanjutkan validasi ahli materi dan pembelajaran; evaluasi yang dilakukan dengan ujicoba implementasi model di kelas I, II, dan III. Teknik pengumpulan data adalah angket, observasi, wawancara. Analisis data dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Model pembelajaran yang dikembangkan terdiri atas 4 tahap kegiatan pembelajaran, yaitu tahap I eksplorasi sumber informasi, tahap II penerapan strategi berimbang, tahap III penyajian informasi, dan tahap IV refleksi. Hasil validasi model yang dikembangkan dari ahli materi menunjukkan rerata skor 3,6 (kategori sangat baik) dan rerata skor validasi ahli pembelajaran sebesar 3,6 (kategori sangat baik). Hasil ujicoba implementasi model menunjukkan capaian rerata hasil belajar di kelas I sebesar 91 dari rerata kemampuan awal sebesar 84. Rerata hasil belajar di kelas II sebesar 82 dari rerata kemampuan awal 75, dan di kelas III menunjukkan rerata hasil belajar 74 dari rerata kemampuan awal sebesar 64. Hasil angket respon siswa terhadap implementasi model pembelajaran di kelas I menunjukkan rerata skor 3,3 (kategori sangat baik), kelas II menunjukkan rerata skor 3,7 (kategori sangat baik), dan kelas III menunjukkan rerata skor 3,5 (kategori sangat baik). Secara umum, siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat aktif karena dalam pembelajaran ini memberikan berbagai kegiatan literasi yang kreatif dan bervariasi. Model based learning balanced literacy approach with character values for learning basic literacy in the early gradeThis article presents the results of the research and development of model-based learning balanced literacy approach to learning basic literacy students grades early elementary school. Research Research and Development (RD) had applied to adopt the model of the development version of the Borg and Gall (1989). Research has been carried out through the stage of preliminary studies done by implementing a descriptive qualitative approach; develop a prototype model of learning, validation of learning material and experts; the evaluation is done by trial model implementation in class I, II, and III. The technique of data collection is the question form, observation, interviews. Data analysis with quantitative and qualitative descriptive. The learning model developed consists of 4 stages learning activities, namely phase I exploration of information resources, phase II implementation strategy balanced, presenting information, phase III and phase IV of the reflection. The results of the validation of the model developed from expert material showed a mean score of 3.6 (very good) and the mean score of 3.6 learning expert validation (category very well). The results of the trial implementation of the model shows the average results of close study in class I of 91 of the initial capabilities of average 84. Average results of learning in class II of 82 of average ability early, and 75 in the class III indicates learning outcomes 74 average of average ability early registration 64. The results of the now student response towards the implementation of the model of learning in class I showed a mean score of 3.3 (the category very well), class II indicates the average score of 3.7 (very good), and a class III indicates the average score 3.5 (very good). In General, students follow a very active learning, because in this study provide a variety of literacy activities are creative and varied.
PERAN OLAHRAGA SEBAGAI SUMBER KEKUATAN MENGHADAPI PENYAKIT KANKER Banu Setyo Adi
MEDIKORA Vol. VI No. 1 April 2010
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1888.98 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4667

Abstract

Kesehatan adalah sesuatu yang penting dalam diri setiap individu. Olahraga adalah cara alami menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Di negara maju seperti Belanda, biaya perawatan kesehatan meningkat hingga 2,5 persen, di Kanada 6  persen, dan di Amerika Serikat (AS) mencapai 8 persen,  sebagai akibat warga masyarakat kurang melakukan aktivitas jasmani.  Penelitian membuktikan, aktif bergerak  setiap hari dapat menjauhkan dari risiko penyakit seperti kanker.Olahraga adalah aktivitas jasmani apapun yang memiliki ciri permainan dan  unsur satu perjuangan dengan diri sendiri, atau dengan orang lain atau satu  tantangan alam. Manfaat olahraga terhadap otak adalah meningkatkan  kemampuan  otak, membantu menunda proses penuaan, mengurangi stress, menaikkan daya tahan tubuh, mengobari gangguan emosional. Kanker  adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak  terkendali dan kemampuan  sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis  lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Olahraga  dapat dikatakan sebagai obat, karena orang  yang melakukan olahraga secara rutin dapat menghasilkan endorphin (sebagai penghilang sakit) yang lebih  banyak.Orang yang menderita penyakit kanker tidak hanya sakit secara fisik, tetapi  bisa mempengaruhi psikologisnya yaitu terjadi penolakan dalam diri,  muncul rasa cemas, dan depresi. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa  depresi adalah  dengan berolahraga. Apabila seseorang berolahraga maka akan muncul manfaat  yang sangat banyak, antara lain membuat mental menjadi  lebih sehat, pikiran  jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan  bahagia.Kata Kunci: kanker, olahraga
PERMAINAN KECIL “SUNDA MANDA” SEBAGAI ALTERNATIF BERMAIN ANAK USIA DINI Banu Setyo Adi
Dinamika Pendidikan Vol 21, No 01 (2014): Dinamika Pendidikan No 1, Th XXI Mei 2014
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.225 KB)

Abstract

Penelitian   bertujuan   untuk   mengembangan   permainanan   sebagai alternatif bermain dan mengenalkan permainan tradisional kepada anak usia dini.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  pengembangan  dari  permainan kecil sunda manda. Permainan   sunda   manda   merupakan   permainan   tradisional   yang mempunyai  manfaat  untuk  mengembangkan  kemampuan  fisik  motorik. Melalui  pendidikan  jasmani  di  TK  maka  permainan  ini  sangat memungkinkan diterapkan, karena pendidikan jasmani merupakan bagian dari  unsur  pendidikan  nasional.  Lokasi  penelitian  di  wilayah  Pandak Yogyakarta.  Penelitian  ini  akan  dilaksanakan  pada  bulan  Mei  sampai Oktober 2013. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan ujicoba skala terbatas. FGD melibatkan pengawas TK/RA, kepala sekolah TK/RA, dan guru-guru TK/RA. Hasil penelitian berupa permainan sunda manda yang dapat digunakan sebagai  alternativ  permainan  untuk  mengembangkan  kemampuan  fisik motorik melompat atau meloncat. Bidang pengembangan permainan adalah peraturan dengan menyederhanakan peraturan dan mengubah tingkat kesulitan. Sedangkan untuk media dengan menyediakan media yang aman, menarik bagi anak usia dini.   Kata Kunci: permainan sunda manda, pendidikan jasmani.
Hubungan Pola Asuh dengan Kemampuan Motorik Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Banu Setyo Adi
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1977.671 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3031

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan anak usia dini serta hubungan langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Sumber data penelitian adalah siswa dan orang tua. Data dikumpulkan melalui tes dan kuesioner. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategorisasi variabel pengasuhan orangtua menunjukkan tinggi (0%), sedang (98,6%) dan rendah (1,4%). Keterampilan motorik anak usia dini menunjukkan variabel yang tinggi (97,7%),. sedang (1,8%), dan rendah (0,5%). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini yaitu sebesar 0,003 dan hubungan tidak langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini yaitu sebesar 0,571. Berdasarkan pembahasan hubungan antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini akan lebih tinggi jika antar variabel saling mendukung. Orang tua harus memberikan panduan pengasuhan yang mendukung kebutuhan motorik/gerak anak, sehingga dapat memberikan pengalaman dan keberanian anak-anak untuk mengembangkan keterampilan motorik berdasarkan usia dan pertumbuhannya. Kata Kunci: pola asuh orang tua, anak usia dini, keterampilan motorik
Literasi Kesehatan: Kebijakan Kepala Sekolah, dan Pendidikan Jasmani banu setyo adi
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v8i3.3752

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan kepala sekolah dalam mendukung literasi kesehatan dan program literasi kesehatan dalam pendidikan jasmani sekolah dasar. Aspek yang digali adalah kebijakan dukungan peraturan, kebijakan dukungan fasilitas, dan kebijakan dukungan dana. Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah sampel adalah 107 sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan berupa surat keputusan, surat edaran, dan instruksi. Sekolah melibatkan berbagai unsur masyarakat sekolah yaitu Kepala Sekolah,  guru, karyawan, peserta didik, Komite Sekolah, dan Wali Murid. Penggunakan dana anggaran dari biaya operasional sekolah  dan memasukkan ke dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah. Pengadaan fasilitas dilakukan dengan memberikan sarana yang memadahi bagi masyarakat sekolah. Peran komite dalam menyiapkan sumber daya berupa penunjang penerapan kegiatan koordinasi dengan pihak sekolah. Temuan selanjutnya adalah literasi kesehatan belum masuk ke dalam kurikulum pembelajaran terutama pada materi pembelajaran pendidikan jasmani.This study aims to describe the principal's policies in supporting health literacy and health literacy program in physical education. Aspects explored are policy in regulations, policy for facility support, and policy for financial support. The population in this study were elementary schools in the Special Region of Yogyakarta. The number of samples was 107 elementary schools. The results of the study show that policies were in the form of decrees, circulars, and instructions. The school involves various elements of the school community, namely the principal, teachers, employees, students, school committees, and guardians of students. Use budget funds from school operational costs and include them in the School Budget Activity Plan. Procurement of facilities is carried out by providing adequate facilities for the school community. The role of the committee in preparing resources in the form of supporting the implementation of coordination activities with the school. The next finding is that health literacy has not been included in the learning curriculum, especially in physical education learning materials.
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Melalui Refleksi Diri Pada Mata Kuliah Pendidikan IPA Sekolah Dasar Yulinda Dwi Saputri*; Banu Setyo Adi; Woro Sri Hastuti; Rahayu Condro Murti
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 11, No 1 (2023): JANUARY 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.393 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v11i1.26571

Abstract

The ability of elementary school teacher education students at Yogyakarta State University in compiling learning tools is still low. It is proven from the results of the learning tools that are not in accordance with the writing procedures and characteristics of elementary school students, the content is not appropriate, and the components are not complete. The solution that can be done is to do self-reflection on the learning tools they have arranged. This study aims to improve the ability of teacher students in compiling learning through self-reflection in the Elementary School Science Education course. This research uses the classroom action research method. The subjects of this study were 4th-semester Elementary School Teacher Education students in class C. The data were processed and analyzed descriptively, quantitatively, and qualitatively. The results showed that the student's ability in preparing science learning tools had an average initial score of 75.43 and increased to 95 after the first cycle was carried out by self-reflection through the instrument. The student's ability increased again after the second cycle was carried out by adding treatment in the form of giving instruments and conducting peer discussions and expert experts. This increase obtained an average score of 98. It was concluded that self-reflection can help students analyze shortcomings and find solutions and make improvements so that they can develop good science learning tools as a provision to become professional teachers
Hubungan Pola Asuh dengan Kemampuan Motorik Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Banu Setyo Adi
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3031

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan anak usia dini serta hubungan langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Sumber data penelitian adalah siswa dan orang tua. Data dikumpulkan melalui tes dan kuesioner. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategorisasi variabel pengasuhan orangtua menunjukkan tinggi (0%), sedang (98,6%) dan rendah (1,4%). Keterampilan motorik anak usia dini menunjukkan variabel yang tinggi (97,7%),. sedang (1,8%), dan rendah (0,5%). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini yaitu sebesar 0,003 dan hubungan tidak langsung antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini yaitu sebesar 0,571. Berdasarkan pembahasan hubungan antara pola asuh orang tua dan keterampilan motorik anak usia dini akan lebih tinggi jika antar variabel saling mendukung. Orang tua harus memberikan panduan pengasuhan yang mendukung kebutuhan motorik/gerak anak, sehingga dapat memberikan pengalaman dan keberanian anak-anak untuk mengembangkan keterampilan motorik berdasarkan usia dan pertumbuhannya. Kata Kunci: pola asuh orang tua, anak usia dini, keterampilan motorik
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Melalui Refleksi Diri Pada Mata Kuliah Pendidikan IPA Sekolah Dasar Yulinda Dwi Saputri*; Banu Setyo Adi; Woro Sri Hastuti; Rahayu Condro Murti
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 11, No 1 (2023): JANUARY 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpsi.v11i1.26571

Abstract

The ability of elementary school teacher education students at Yogyakarta State University in compiling learning tools is still low. It is proven from the results of the learning tools that are not in accordance with the writing procedures and characteristics of elementary school students, the content is not appropriate, and the components are not complete. The solution that can be done is to do self-reflection on the learning tools they have arranged. This study aims to improve the ability of teacher students in compiling learning through self-reflection in the Elementary School Science Education course. This research uses the classroom action research method. The subjects of this study were 4th-semester Elementary School Teacher Education students in class C. The data were processed and analyzed descriptively, quantitatively, and qualitatively. The results showed that the student's ability in preparing science learning tools had an average initial score of 75.43 and increased to 95 after the first cycle was carried out by self-reflection through the instrument. The student's ability increased again after the second cycle was carried out by adding treatment in the form of giving instruments and conducting peer discussions and expert experts. This increase obtained an average score of 98. It was concluded that self-reflection can help students analyze shortcomings and find solutions and make improvements so that they can develop good science learning tools as a provision to become professional teachers