Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Humaniora

Moral Teaching Orientation in Kridhasastra Fiber by Mas Ngabei Mangunwijaya Hesti Mulyani
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 23, No 2: Oktober 2018
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.866 KB) | DOI: 10.21831/hum.v23i2.24467

Abstract

This study was aimed at describing and analyzing the moral teaching values in Kridhasastra Fiber by Mas Ngabei Mangunwijaya. The method used was descriptive-analytical and modern philology approaches. Modern philology approach was used to analyze manuscripts and text on Kridhasastra Fiber based on the steps of philological research work. Descriptions are carried out to raise the values contained in the text which become research data and research data analysis. The results of the study and discussion show that the moral teaching values contained in the Kridhasastra Fiber text contained four things. They are related to the element of human occurrence, namely, the conception of God and Manunggaling Kawula-Gusti, divinity (Allah) and His creation, the personality of the wise and noble/main person. In the text of the Kridhasastra Fiber, it is explained that as God’s creation, human beings have an obligation, which is always to remember their identity as creatures who must always carry out their obligations as best they can. Humans also must always do good. Humans should always strive throughout their lives to achieve and maintain the safety of their soul and body and live their lives by always prioritizing good character, utilizing their intelligence in a calculated and positive manner.Orientasi Nilai Ajaran Moral dalam Serat Kridhasastra Karya Mas Ngabei MangunwijayaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai ajaran moral dalam Serat Kridhasastra Karya Mas Ngabei Mangunwijaya. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dan pendekatan filologi modern. pendekatan filologi modern digunakan untuk menganalisis naskah dan teks Serat Kridhasastra berdasarkan langkah kerja penelitian filologi. Deskripsi dilakukan untuk mengangkat nilai-nilai yang dimuat dalam teks yang menjadi data penelitian dan analisis data penelitian. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa nilai ajaran moral yang dimuat di dalam naskah Serat Kridhasastra terdapat empat hal yang terkait dengan unsur terjadinya manusia yakni, konsepsi tentang Tuhan dan Manunggaling Kawula-Gusti, ketuhanan (Allah) dan ciptaan-Nya, kepribadian orang yang bijaksana dan orang yang luhur/utama. Dalam teks Serat Kridhasastra diuraikan bahwa sebagai ciptaan Tuhan, manusia mempunyai kewajiban, yaitu senantiasa ingat akan jati dirinya sebagai makhluk yang harus senantiasa melaksanakan kewajibannya sebaik mungkin. Manusia juga harus senantiasa berbuat kebajikan. Manusia hendaknya manusia selalu mengusahakan terus sepanjang hidupnya untuk mencapai dan menjaga keselamatan jiwa dan raga dan menjalani kehidupannya dengan senantiasa mengu-tamakan watak baik, memanfaatkan kepandaiannya dengan penuh perhitungan dan positif. 
TUMBUHAN HERBAL SEBAGAI JAMU PENGOBATAN TRADISIONAL TERHADAP PENYAKIT DALAM SERAT PRIMBON JAMPI JAWI JILID I Hesti Mulyani; Sri Harti Widyastuti; Venny Indria Ekowati
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 21, No 2: Oktober 2016
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.198 KB) | DOI: 10.21831/hum.v21i2.13109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tumbuhan herbal yang dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional terhadap penyakit dalam manuskrip Jawa, yakni Serat Primbon Jampi Jawi Jilid I (SPJJ I) koleksi Reksapustaka Mangkunegaran Surakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dengan pendekatan ilologi modern. Pendekatan ilologi modern digunakan untuk membedah manuskrip SPJJ I. Deskripsi dilakukan untuk tumbuhan herbal yang bermanfaat sebagai pengobatan tradisional terhadap penyakit dan analisis kandungan beserta khasiatnya. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa tumbuhan herbal yang ditemukan terdiri atas akar, rimpang, umbi, kulit kayu, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Di samping itu, juga ditemukan bahan-bahan jamu sebagai pelengkapnya, yaitu, garam, inggu, tembakau (sata awon), air jeruk nipis, air jeruk purut, air perasan daun iler, air susu ibu, air tawar: dingin, panas, dan cuka. Cara pengolahan bahan racikan jamu, yaitu dibakar, digigit-gigit, digoreng, dihaluskan (dipipis, didheplok, digerus), dijemur, dikukus, direbus, dan direndam. Adapun cara pemberian jamu, yaitu di-borèh-kan, di-cekok-kan, diminumkan, di-param-kan, di-pupuk-kan, dan di-tapel-kan
Ajaran mistik kejawen dalam teks menak Amir Hamza pupuh IX-XI Ari Suryanto; Hesti Mulyani
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v27i1.49740

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa ajaran mistik kejawen yang terkandung dalam teks Menak Amir Hamza pupuh IX-XI. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dan penelitian filologi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu naskah yang memuat teks Menak Amir Hamza pupuh IX-XI. Data primer penelitian ini yaitu naskah Menak Amir Hamza yang disimpan di Museum British dengan kode Add. 12309. Data sekunder penelitian ini yaitu buku dengan judul Alih Aksara Teks Ménak Amir Hamza Jilid 1. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan langkah-langkah penelitian filologi. Instrumen penelitian berwujud kartu data yang disajikan dalam tabel. Teknik keabsahan data menggunakan validitas semantis dan reliabilitas intrarater serta reliabilitas interrarer. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ajaran yang terkandung didalamnya masih bisa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena piwulang mistik kejawen memuat lampah-lampah spiritual dalam keterkaitanya untuk mencapai kesempurnaan batin dan ajaran untuk menjaga keselarasan antara hubungan horizontal dengan sesama dan hubungan vertikal dengan Tuhannya. Lampah-lampah spiritual yang dimaksud yakni: lampah syariat, lampah tarekat, lampah hakikat dan makrifat.The mystical teachings of kejawen contained in the text of Menak Amir Hamza Pupuh IX-XIThis study was conducted to analyze the mystical teachings of kejawen contained in the text of Menak Amir Hamza Pupuh IX-XI. This research is descriptive research and philological research. The source of the data in this study is a manuscript containing the text of Menak Amir Hamza Pupuh IX-XI. The primary data of this research is the Menak Amir Hamza manuscript which is stored in the British Museum with the code Add. 12309. The secondary data of this research is a book with the title of Text Literacy Translation of Menak Amir Hamza Volume 1. The data collection technique in this research is philological research steps. The research instrument is in the form of data cards which are presented in the table. The data validity technique used semantic validity, intrarater reliability and interrarer reliability. Furthermore, the data were analyzed using a descriptive method. Based on the results, the teachings contained could be applied in everyday life because piwulang mystical kejawen contains spiritual lampahs in relation to achieving inner perfection and teachings to maintain harmony between horizontal relationships with others and vertical relationships with God. The spiritual lampahs are: lampah syariat, lampah tarekat, lampah essence and makrifat.