Bambang Sabariman
Universitas Negeri Surabaya

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH VARIASI PANJANG SAMBUNGAN BIBIR LURUS DAN BAUT PADA KUAT LENTUR BALOK BAMBU PETUNG LAMINASI IMAM SYAFII, MUHAMMAD; SABARIMAN, BAMBANG
Rekayasa Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu laminasi merupakan salah satu alternatif konstruksi berbahan dasar kayu karena memiliki sifat unisotropis dimana kayu dan bambu sama-sama memiliki serat. Produksi bambu laminasi memiliki panjang maksimal 1,5meter, sedangkan balok struktur pada umumnya memiliki panjang 3-6meter, sehingga perlu adanya sambungan pada balok bambu laminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi panjang sambungan bibir lurus pada kuat lentur balok bambu petung laminasi dan kekakuan balok pada setiap variasi panjang sambungan balok bambu petung laminasi dengan dimensi bilah berukuran sama yaitu 5mmx20mm.Metode eksperimen penelitian ini menggunakan metode uji lentur two points loading. Balok uji berdimensi (tinggi) 100mm x (lebar) 60mm x (panjang) 1000mm. Panjang sambungan balok bambu petung bervariasi yaitu 200mm, 210mm, dan 220mm. Hasil penelitian menunjukan saat benda uji ditinjau dari lendutan ijin dapat menerima beban pada variasi BBL1 sebesar 110,4 kg; BBL2 sebesar 87,5 kg; dan BBL3 sebesar 70,8 kg. BBL1 memiliki kekakuan yang lebih besar dari BBL2; dan BBL2 memiliki kekakuan yang lebih besar dari BBL3. Jika ditinjau dari kuat lentur balok, benda uji memiliki kuat lentur ijin yang lebih kecil dari kuat lentur layan dengan variasi panjang sambungan 200mm adalah yang paling efektif karena memiliki kuat lentur paling besar yaitu 3,68 MPa.
PENGARUH VARIASI TEBAL (B) BALOK PADA KUAT LENTUR BALOK BAMBU PETUNG LAMINASI HUDIPRASETIA GHOZALI, ALIF; SABARIMAN, BAMBANG
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bambu laminasi merupakan produk yang terbuat dari bilah-bilah bambu dengan ketebaln antara 4mm-6mm yang direkatkan dengan menggunakan lem/polimer tertentu kemudian di press dengan sistem kempa dingin. Bilah bambu tersebut dapat di susun dengan panjang dan ketebalan tertentu , dan juga dapat di bentuk dengan model tertentu , baik benjadi lembaran , balok atau kolom. Bambu yang berumur 2 sampai dengan 3 tahun adalah bambu yang siap untu di panen, hal ini sangat membantu mengatasi masalah kebutuhan kayu dengan kualitas tinggi namun dengan waktu yang relatif lebih singkat dari kayu struktural konvensional lainnya yg memiliki waktu panen yang relative lebih lama, Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi tebal (b) balok pada kuat lentur bambu petung laminasi serta kekakuan batang pada setiap variasi tebal (b) balok bambu petung laminasi dengan dimensi bilah berukuran sama yaitu 5mmx20mm. Metode penelitian ini menggunakan Metode uji lentur two point loading. Variasi tebal (b) balok bambu petung yang digunakan yaitu 70mmx120mm, 80mmx120mm. Hasil penelitian menunjukan dengan adanya penambahan variasi tinggi berpengaruh baik dalam hal beban maksimum semakin adanya penambahan variasi tebal (b) semakin tinggi pula beban maksimum, apabila diteliti pada kuat lentur menunjukkan variasi dimensi 80mmx120mm merupakan rasio tinggi paling efektif yaitu sebesar 34,07 MPa dan untuk kekakuan batang pada variasi tinggi 80mmx120mm paling rendah angka kekakuannya sehingga semakin rendah angka kekakuan semakin lentur batang tersebut, serta memenuhi syarat pada kondisi layan dan lendutan ijin berdasarkan SNI-PKKI-2002. Kata kunci: Bambu, kuat lentur, laminasi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE EKSPOSITORI PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS GAYA DALAM PADA STRUKTUR BANGUNAN DI SMKN INGGIL SUPRIYANTO, NISA; SABARIMAN, BAMBANG
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/18 (2018): Wisuda ke-92 Periode 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam mempelajari dan mengembangkan program keahlian Desain pemodelan dan informasi bangunan (DPIB) proses pembelajaran di SMK harus mencakup ketiga aspek pendidikan, yaitu: afekif, kognitif dan psikomotorik. Untuk mencapai ketiga hal tersebut, proses pembelajaran harus bersifat informatif dan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Dalam mata pelajaran mekanika teknik, siswa mengalami kesulitan untuk menentukan Ra, Rb, arah gaya lintang dan momen gaya. Siswa seringkali luput dalam menentukan nilai arah gaya sehingga akan mempengaruhi pada perhitungan setelahnya. Oleh karena itu, model dan metode pembelajaran yang baru diperlukan guna meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan jenis Pre-Experimental design menggunakan bentuk One-Shot Case Study. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran langsung dengan metode Ekspositori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan perangkat pembelajaran yang dibuat dan hasil belajar siswa dengan model dan metode yang diterapkan. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Surabaya dikelas X DPIB 1 dan X DPIB 2 dimana masing-masing kelas terdiri atas 35 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dengan beberapa instrumen penelitian yang terdiri atas lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dan lembar tes hasil belajar. Terdapat dua hasil yang diperoleh dari peelitian yang dilaksanakan, yakni (1) keterlaksanaan model dan metode pembelajaran menunjukkan persentase sebesar 76.39% yang berarti pembelajaran berjalan dengan baik; (2) nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X DPIB 1 adalah 70.08 dan pada kelas X DPIB 2 sebesar 83. Analisis uji hipotesis pada taraf kesalahan (?) = 5% pada kelas X DPIB 1 menghasilkan > = 3.99 > 1,67 sedangkan pada kelas X-DPIB 2 menghasilkan > = 4.09 > 1,67. Artinya hasil belajar siswa setelah model pembelajaran langsung dengan metode ekspositori lebih baik daripada menggunakan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: model pembelajaran langsung, metode ekspositori, Mekanika Teknik Abstract In observing and developing learning process of Desain pemodelan dan informasi bangunan (DPIB) vocational program in SMK, there must be three educational aspects. These aspects are affection, cognition, and psychomotor development. To achieve these, the learning process has to be informative and also can facilitate the students understanding the knowledge given. In mechanical structure subject, the students experience difficulties in determining Ra, Rb,diametral force line. Students often make mistakes when calculating the value of force line. This will affect the calculation afterwards. Thus, a new learning model and method are needed to enhance the learning outcomes.This study is a descriptive study with quantitative approach and Pre-Experimental design, One-Shot Case Study. The method used in this study is direct instructional model with expository method. This study is aimed to find out the learning outcomes that can be achieved while using this model and method. Tis study was conducted in X DPIB 1 and X DPIB 2 class of SMKN 3 Surabaya, where each class consist of 35 students. The data was collected by using test method with some instruments, they are learning validation sheets, observation sheets, and learning outcomes sheets.There are two results gotten from this study, they are (1) the implementation of the learning model and method lay on 76,39% which means the learning process was good; (2) the mean test score of students in X PDIB 1 class was 70.08 while students of X PDIB 2 class was 83. The hypothesis test analysis with an error rate (?) of 5% on students of X PDIB 1 class delivers > = 3.99 > 1,67 whereas on X PDIB 2 delivers > = 4.09 > 1,67. This means civil-engineering subject using direct instruction model with expository method is better than using conventional learning model. Keyword: Direct teaching, Expoitory method, Engineering Mechanics
PENGARUH HASIL BELAJAR MATA KULIAH MEKANIKA REKAYASA, STRUKTUR BETON, TEKNIK GEMPA,DAN REKAYASA PONDASI TERHADAP MATA KULIAH MERENCANA KONSTRUKSI BETON (STUDI KASUS MAHASISWA S-1 PTB 2014 JURUSAN TEKNIK SIPIL) SETIYABUDI, HENDRA; SABARIMAN, BAMBANG
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/18 (2018): Wisuda ke-92 Periode 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh mata kuliah Merencana Konstruksi Beton sebagai salah satu mata kuliah wajib, yang harus diprogram pada kurikulum S-1 pendidikan konstruksi bangunan. Pada mata kuliah ini mahasiswa harus dapat merencanakan bangunan konstruksi beton 3 lantai. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada mata kuliah Merencana Konstruksi Beton adalah (1) hasil belajar mata kuliah Struktur beton, (2) Mekanika Rekayasa, (3) Teknik Gempa dan (4) Rekayasa Pondasi yang sangat berperan dalam penyelesaian tugas Merencana Konstruksi Beton, oleh karena itu peneliti ini akan mencari seberapa pengaruh dari mata kuliah Struktur Beton, Mekanika Rekayasa, Teknik Gempa dan Rekayasa Pondasi terhadap Mata Kuliah Merencana Konstruksi Beton. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat assosiatif, yaitu penelitian dengan pendekatan data berbentuk angka. Analisis yang sesuai dengan penelitian ini adalah analisis regersi linier berganda, untuk mencari besarnya pengaruh hasil belajar mata kuliah Mekanika Rekayasa I, Mekanika Rekayasa II, Mekanika Rekayasa III, Struktur Beton I, Struktur Beton II, Teknik Gempa dan Rekayasa Pondasi terhadap Mata Kuliah Merencana Konstruksi Beton S1 PTB 2014 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unesa. Penelitian ini didapatkan berdasarkan tes Uji Normalitas Variabel dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov- Z diperoleh nilai 1.202 dan Asymp Sig (2- tailed) sebesar 0.111 lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Berdasarkan dari hasil uji linieritas dapat disimpulkan mata kuliah yang diteliti tergolong linear dikarenakan semua hasil variabel independen signifikansinya lebih besar dari 0.05. Dari hasil uji regresi korelasi sederhana menunjukkan adanya hubungan yang sangat rendah antara mata kuliah yang diteliti terhadap Merencana Konstruksi Beton. Persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 37.2% sedangkan 62.8% ditentukan oleh variabel lainnya. Mata kuliah penunjang yang mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar Merencana Konstruksi Beton berturut-turut mulai yang paling besar adalah Struktur Beton I sebesar -0.672, Mekanika Rekayasa III sebesar 0.562, Mekanika Rekayasa II sebesar 0.210, Rekayasa Pondasi Sebesar -0.210, Struktur Beton II sebesar -0.116, Teknik Gempa Sebesar -0.009 dan Mekanika Rekayasa I sebesar 0,004. Dari uji F yang dilakukan diperoleh F hitung = 2.626 > F tabel = 2.32, artinya ada pengaruh hasil belajar mata kuliah Mekanika Rekayasa I, Mekanika Rekayasa II, Mekanika Rekayasa III, Struktur Beton I, Struktur Beton II, Teknik Gempa dan Rekayasa Pondasi terhadap Merencana Beton mahasiswa S1 PTB 2014 Jurusan Teknik Sipil Unesa. Kata Kunci: Pengaruh Hasil Belajar, Merencana Konstruksi Beton. Abstract The research is in background by the Concrete Construction Planning course as one of the compulsory subjects, which must be programmed into the S-1 curriculum of building construction education. In this course students should be able to plan a complete 3-storey concrete construction building. Factors affecting the learning outcomes in the course Concrete Construction Planning is (1) the learning result of the concrete of Structure, (2) Mechanics Engineering, (3) Earthquake Engineering and (4) The foundation engineering that is very instrumental in the completion of the task of Concrete Construction Planning, by therefore this researcher will find out how the influence of the subject of Concrete of Structure, Mechanics Engineering, Earthquake Engineering and Foundation Engineering Against Planning Concrete Construction Course. The research used is quantitative research which is associative, that is research with approach of data in the form of number. The analysis according to this research is multiple linear regression analysis, to find out the effect of the learning result of the subjects of Mechanical Engineering I, Mechanical Engineering II, Mechanics Engineering III, Concrete of Structure I, Concrete of Structure II, Earthquake Engineering and Foundation Engineering on Construction Planning Course Beton S1 PTB 2014 Department of Civil Engineering Faculty of Engineering Unesa. This research was obtained based on the test of Variable Normality Test with One Sample Test Kolmogorov-Smirnov-Z obtained the value of 1.202 and Asymp Sig (2- tailed) of 0.111 greater than 0.05, it can be concluded that the data is normally distributed. Based on the results of the linearity test it can be concluded that the subjects studied were classified as linear because all the results of the significance of the independent variables were greater than 0.05. From the results of the simple correlation regression test shows a very low relationship between the subjects studied on Concrete Construction Planning. The percentage of the contribution of the influence of the independent variable to the dependent variable is 37.2% while 62.8% is determined by other variables. Supporting courses that have an influence on learning outcomes Planning consecutive Concrete Construction starts the largest is Concrete of Structure I of -0.672, Engineering Mechanics III of 0.562, Engineering Mechanics II of 0.210, Engineering Foundation of -0.210, Concrete of Structure II of - 0.116, Earthquake Technique of -0.009 and Engineering Mechanics I of 0.004. From the F test conducted, it was obtained that Fcount = 2.626 > Ftable = 2.32, meaning that there was an effect of the learning outcomes of the, Engineering Mechanics I, Engineering Mechanics II, Engineering Mechanics III, Concrete of Structure I, Concrete of Structure II, Earthquake Engineering and Foundation Engineering for Concrete Planning for S1 PTB 2014 students in the Department of Civil Engineering Unesa. Keywords: Effect of Learning Outcomes, Concrete Construction Planning.
HUBUNGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS STRUKTUR STATIS TERTENTU, KALKULUS DIFFERENSIAL, DAN MATA KULIAH STRUKTUR BETON HAMZAH, MOHAMMAT; SABARIMAN, BAMBANG
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2/JKPTB/18 (2018): Wisuda ke-92 Periode 2 Tahun 2018
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBuku Pedoman Unesa Fakultas Teknik tahun akademik 2016-2017 Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, dijelaskan bahwa mahasiswa angkatan 2016 dapat memprogram mata kuliah Struktur Beton dengan persyaratan, telah menempuh mata kuliah Analisis Struktur Statis Tertentu pada semester 2 (3SKS) dan mata kuliah Kalkulus Differensial pada semester 1 (3SKS). Pemahaman mata kuliah Analisis Struktur Statis Tertentu dan Kalkulus Differensial dapat menunjang mahasiswa dalam menguasai mata kuliah Konstruksi Beton, karena materi Struktur Beton mempunyai hubungan dengan materi yang ada pada mata kuliah Analisis Struktur Statis Tertentu.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala yang mana terdapat hubungan kausal yang bersifat sebab akibat, jadi penelitian ini menggunakan tiga variabel. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian.Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar mata kuliah Analisis Struktur Statis Tertentu memiliki nilai rata-rata (Mean) adalah 67.80, dengan nilai minimum 60.20, nilai maksimumnya 74.90, dan standar deviasinya (SD) sebesar 3.67. Mata kuliah Kalkulus Differensial memiliki nilai rata-rata (Mean) adalah 72.50, dengan nilai minimum 57.50, nilai maksimumnya 88.00, dan standar deviasinya sebesar 7.00. Sedangkan mata kuliah Struktur Beton memiliki nilai rata-rata (Mean) adalah 73.50, dengan nilai minimum 62.00, nilai maksimumnya 83.60, dan standar deviasinya sebesar 5.39. Hubungan yang rendah antara hasil belajar Mata Kuliah Analisis Struktur Statis Tertentu dan hasil belajar Mata Kuliah Struktur Beton yaitu sebesar 0.276. Hubungan yang rendah antara hasil belajar Mata Kuliah Kalkulus Differensial dan hasil belajar Mata Kuliah Struktur Beton yaitu sebesar 0.282. Hubungan yang rendah antara hasil belajar Mata Kuliah Analisis Struktur Statis Tertentu dan hasil belajar Mata Kuliah Kalkulus Differensial yaitu sebesar 0.207. Hubungan yang rendah ini disebabkan adanya variabel-variabel hasil belajar lainnya yang hubungannya lebih baik yang belum diteliti. Kata Kunci : Hubungan, Hasil Belajar, Mata Kuliah, Analisis Struktur Statis Tertentu, Kalkulus Differensial, Struktur Beton. AbstractUnesa Faculty of Engineering Guidebook 2016-2017 academic year Building Engineering Education S1 Program, explained that the 2016 students can program Concrete Structure courses with requirements, have taken the course of Certain Static Structure Analysis in semester 2 (3SKS) and Differential Calculus courses in semester 1 (3SKS). Understanding of courses on Analysis of Certain Static Structures and Differential Calculus can support students in mastering Concrete Construction courses, because the material of Concrete Structures has a relationship with the material in the course of Analysis of Certain Static Structures.The research approach used is associative research is research that aims to determine the relationship of two or more variables. In this research, a theory can be built that can function to explain, predict and control a phenomenon where there is a causal relationship that is causal, so this study uses three variables. The pattern of relations between the variables to be studied is then referred to as the research paradigm.Based on the data obtained from the results of the analysis and discussion, the conclusions that can be expressed in this study is that the learning outcomes of the Analysis of Certain Static Structure subjects have an average value of 67.80, with a minimum value of 60.20, the maximum value 74.90, and standard deviation (SD) of 3.67. The Differential Calculus subject has an average value (Mean) of 72.50, with a minimum value of 57.50, a maximum value of 88.00, and a standard deviation of 7.00. While the Concrete Structure subject has an average value (Mean) is 73.50, with a minimum value of 62.00, the maximum value is 83.60, and the standard deviation is 5.39. A low relationship between Course Learning Outcomes Analysis of Specific Static Structures and Learning Outcomes of Concrete Structure Courses is equal to 0.276. Low relationship between Learning Outcomes of Differential Calculus and Learning Outcomes of Concrete Structure Courses is 0.282. Low relationship between Course Learning Outcomes Analysis of Certain Static Structures and Learning Outcomes of Differential Calculus Courses is equal to 0.207. This low relationship is due to the existence of other learning outcomes variables that have better relationships that have not been studied. Keywords: Relationships, Learning Outcomes, Courses, Analysis of Specific Static Structures, Differential Calculus, Concrete Structures.
PENGEMBANGAN MEDIA MAKET PELAT LANTAI TIPE KNOCK DOWN PADA MATERI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KELAS XI TGB DI SMKN 3 SURABAYA NOVITA SARI, IKA; SABARIMAN, BAMBANG
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kelayakan media maket pelat lantai tipe knock down (2) respon siswa setelah menerapkan media pembelajaran maket pelat lantai tipe knock down (3) hasil uji coba siswa setelah menerapkan media maket pelat lantai tipe knock down. Hasil penelitian ini adalah (1) persentase kelayakan media oleh ahli media adalah 86% termasuk pada penilaian sangat layak (2) persentase kelayakan perangkat pembelajaran pada silabus, RPP dan soal masing-masing 82,50% ; 93% ; 92,50% termasuk pada penilaian sangat baik (3) persetase kelayakan respon siswa untuk pra-eksperimen 92,50% dan setelah eksperimen 95% termasuk pada penilaian sangat baik (4) hasil persentase repon siswa Kelas XI TGB 2 untuk pra-eksperimen 77,80% dan setelah eksperimen 79,80% dengan adanya peningkatan sebesar 2% dapat diketahui bahwa siswa Kelas XI TGB 2 lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran menggunakan media maket pelat lantai tipe knock down (5) hasil uji coba persentase ketuntasan tes pengetahuan XI TGB 1 75,50% dan XI TGB 2 75,25% ; tes keterampilan XI TGB 1 70% dan XI TGB 2 85%. Nilai rata-rata tes pengetahuan XI TGB 1 75,50 dan XI TGB 2 75,25 ; tes keterampilan XI TGB 1 76,7% dan 80,80% XI TGB 2. Demikian dapat diketahui bahwa media maket pelat lantai tipe knock down berpengaruh dalam pembelajaran gambar konstruksi bangunan materi rencana anggaran biaya (RAB). Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan respon siswa dan perbedaan nilai tes keterampilan oleh kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kata kunci : Hasil uji coba , media maket, tipe knock down Abstract The purpose of this study was to determine (1) the feasibility miniature media slab knock down type (2) student response after applying media instructional miniature types knock down the slab (3) students test results after applying miniature media mockup slab knock down type. The results of this study were (1) the percentage of the feasibility of the media by media experts is 86% included at a very decent ratings (2) the percentage of the feasibility of learning tools on the syllabus, lesson plans and about 82.50% respectively; 93%; 92.50% including the very good ratings (3) persetase students eligibility for pre-response experiment after experiment 92.50% and 95% including the very good ratings (4) the percentage of students of class XI repon TGB 2 for pre-experiment 77 , 80% and 79.80% after the experiment with an increase of 2% can be seen that the students of class XI TGB 2 more interested and active in learning using miniature media types knock down the slab (5) the percentage of completeness pilot knowledge test TGB first XI and XI TGB 75.50% 2 75.25%; TGB skills test XI 1 and XI TGB 70% 2 85%. The average value of the knowledge test XI and XI TGB TGB 1 75.50 2 75.25; TGB XI skill test 1 76.7% and 80.80% XI TGB 2.Thus it can be seen that the miniature media type slab knock down effect in the learning material building construction drawing budget plan (RAB). This is evidenced by an increase in student responses and differences in skills test scores by experimental class is higher than the control class. Keywords : The test results, media miniature , the type of knock down
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG XI DPIB SMK NEGERI 3 SURABAYA JANNAH, DURRATUL; SABARIMAN, BAMBANG
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakModel pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan model pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk dapat aktif dalam mencari/mencocokkan kartu jawaban dan disiplin terhadap waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, respon siswa dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran konstruksi dan utilitas gedung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian One Shot Case Study dengan bentuk Pre-Experimental Design. Subyek penelitian adalah kelas XI DPIB 2 SMK Negeri 3 Surabaya dengan jumlah 31 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2018-2019. Hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh rata-rata persentase 86,6% artinya, perangkat pembelajaran memenuhi kriteria kelayakan. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan persentase rata-rata 83,17%, artinya kegiatan belajar siswa termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil angket respon siswa didapat dari 2 pihak yaitu, persentase rata-rata angket siswa 82,14% dengan nilai rata-rata dari observer 3,47, artinya nilai persentase rata-rata angket siswa dan observer termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil perhitungan Uji-t pada nilai post-test pada taraf signifikan ?=0,05 mendapatkan nilai 7,029 > nilai 1,697. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a match pada mata pelajaran konstruksi dan utilitas gedung dapat mengembangkan pemahaman siswa. Kata Kunci: Make a match, Penerapan, SMK. AbstractThe cooperative learning model type make a match is a learning model that teaches students to be active in finding / matching answer cards and disciplines with a predetermined time. This study aims to determine the feasibility of learning, student responses and student learning outcomes in construction subjects and building utilities using the cooperative learning model type make a match.The type of research used is the One Shot Case Study with Pre-Experimental Design. The research subjects were class XI DPIB 2 of SMK Negeri 3 Surabaya with a total of 31 students. The study was conducted in odd semester 2018-2019. The results of the learning device validation obtained an average percentage of 86.6%, meaning that learning devices meet the eligibility criteria.Based on the results of the observations obtained an average percentage of 83.17%, meaning that student learning activities are included in the criteria very well. The results of the student questionnaire responses were obtained from 2 parties, namely, the average percentage of student questionnaires was 82.14% with an average value of 3.47 observers, meaning that the average value of student and observer questionnaires was included in the criteria very well. The results of the t-test calculation on the post-test value at a significant level ? = 0.05 get the value 7,029> value 1,697. It can be concluded that the application of cooperative type learning models Make a match on construction subjects and building utilities can develop students understanding. Keywords: Make a match, Application, Vocational School
PENERAPAN INQUIRY BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS GAYA-GAYA BATANG KONSTRUKSI RANGKA SEDERHANA PUTRI ROHMANIYAH, SELVIA; SABARIMAN, BAMBANG
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran Inquiry based learning merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk menemukan sesuatu dengan berbekal pengalaman sendiri. Pembelajaran ini menggunakan pendekatan open-ended untuk memperbaiki pemahaman kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, (2) respon siswa, dan (3) perbedaan hasil belajar setelah menerapkan pembelajaran inquiry based learning dengan pendekatan open-ended. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Single One Shot Case Study menggunakan 2 kelas. Subjek penelitian ini adalah kelas X DPIB SMK Negeri 1 Kediri berjumlah 33 siswa/kelas, dengan perlakuan X DPIB 1 sebagai kelas kontrol dan X DPIB 2 sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018-2019. Hasil penelitian ini adalah (1) persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran adalah 91,23% termasuk penilaian sangat layak (2) persentase respon siswa kelas X DPIB 2 (kelas eksperimen) adalah 83,52%, dan dapat diketahui bahwa siswa kelas X DPIB 2 lebih tertarik dan setuju menggunakan alat peraga rangka batang sederhana dalam pembelajaran (3) Hasil rata-rata tes belajar siswa kelas X DPIB 1 (kontrol) sebesar 71,3; kelas X DPIB 2 (eksperimen) sebesar 79,79. Hasil uji-t dua pihak untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dengan t hitung= 3,326>t tabel=2,246 (signifikan, ?=5%). Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan perlakuan menggunakan alat peraga rangka batang sederhana, dengan siswa yang tidak mendapatkan perlakuan. Kata Kunci: Alat peraga, Hasil belajar, Inquiry based learning, Open-ended
KUAT TEKAN AKSIAL KOLOM PENDEK TERKEKANG PENAMPANG PERSEGI DIPERKUAT SERAT BAJA Bambang Sabariman
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 14, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.145 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v14i1.19499

Abstract

ABSTRACTConfinement in concrete can increase ductility and compressive strength of the column (P0). While the use of steel fibre can also increase the ductility of concrete. In this study, the steel fibres as an additive in concrete short columns confined, and short columns were given concentric axial loads until they reach collapse. The results showed that the use of steel fibres in concrete can increase P0. The compressive strength (P0) of a confined short column without steel fibre was 52.06 ton to 63 ton, while on a short column with steel fibre was 57.68 ton to 69.28 ton. Those indicated that concrete short columns with steel fibres can increase the compressive strength, but in this study, the effect of the Ast (column longitudinal reinforcement area) has not yet. Keywords: Compressive strength, Confined, Short column, Steel fiber.ABSTRAKKekangan pada beton dapat meningkatkan daktilitas dan kuat tekan kolom (P0), sedangkan pemakaian serat baja (steel fiber) juga dapat meningkatkan daktilitas beton. Dalam penelitian ini serat baja sebagai bahan tambah pada beton kolom pendek terkekang, dan kolom pendek dibebani gaya aksial konsentris sampai mencapai runtuh. Hasilnya menunjukkan bahwa pemakaian serat baja pada beton terkekang dapat lebih meningkatkan P0. Kuat tekan P0 pada kolom pendek terkekang tanpa serat baja didapat 52.06 ton sampai dengan 63 ton, sedang pada kolom pendek terkekang memakai serat baja didapat 57.68 ton sampai dengan 69.28 ton. Hal ini menunjukkan bahwa kolom pendek beton terkekang dan diperkuat serat baja dapat meningkatkan kuat tekan kolom pendek, tetapi dalam penelitian ini kuat tekan kolom pendek belum mengamati pengaruh pemakaian Ast (luas tulangan longitudinal kolom). Kata kunci: Kuat tekan, Pengekangan, Kolom pendek, Serat baja
Daktilitas Balok Beton Mutu Tinggi tanpa Bahan Kimia Tambahan dengan Dua Bukaan di Badan Bambang Sabariman; Sutikno Sutikno; Arie Wardhono
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 12, No 2 (2016): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.138 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v12i2.12584

Abstract

ABSTRACTResearch Bambang et al. (2015) on the manufacture of high strength concrete (BMT) without additive materials and admixture showed the strength f'c = 42.69 MPa, categorize as BMT with f'c 40 MPa (Yuswanto, SP Pramudiyanto, 2015: 97). Recent research by Bambang et al. on a beam without opening showed the ductility of displacement of mD 3.5. The displacement ductility was categorized as limited ductility. Due to space limitations utility (architectural demand), it requires the use of the space efficiently. This lead to the use of opening on a beam as the electrical, water, air conditioner installations. Thus, this study will be performed on BMT with the opening. Several studies have been conducted on a beam with opening subjected by a concentrated load at midspan. This study will perform on BMT beam with two openings in the body and subjected to two concentrated loads between the two joint support-rollers. Beam are designed as a beam bending at under reinforced condition, i.e. beam bending without opening (BLU) and beam bending with opening (BLB). This study aims to obtain the ductility, crack pattern and failure of BMT beam with the opening. Based on the result, it showed that the failure of test object BLU and BLB are caused by the collapse of flexural bending, while the displacement ductility of all specimens achieved the limited ductility of mD 3.5. Keywords: chemical, structural elements, ductile, high strength concrete, two openings.  ABSTRAKPenelitian Bambang dkk. (2015) dalam pembuatan beton mutu tinggi (BMT) tanpa menggunakan bahan tambahan berupa bahan additive dan admixture (semuanya bahan kimia) mampu mencapai f’c=42,69 MPa, kuat tekan ini masuk dalam kategori BMT, karena f’c 40 MPa (Yuswanto, S.P. Pramudiyanto, 2015:97). Bambang dkk. juga menerapkannya pada balok utuh (tanpa lubang), hasil penelitiannya mencapai daktilitas displacement mD3,5. Daktilitas displacement tersebut masuk dalam katergori daktilitas terbatas. Saat ini karena keterbatasan ruang utilitas (tuntutan arsitektur) menuntut pemakaian ruang yang efisien. Hal ini menyebabkan balok dibuat berlubang dengan maksud untuk dimanfaatkan sebagai tempat pemasangan instalasi listrik, instalasi air, dan instalasi air conditioner. Untuk itu penelitian akan melakukan eksperimen balok BMT berpenampang berlubang. Beberapa penelitian telah dilakukan pada balok berlubang dengan satu beban terpusat di tengah bentang, maka penelitian ini akan melakukan penelitian pada balok BMT dengan dua bukaan di badan dan diberi dua beban terpusat diantara dua tumpuan sendi-rol. Balok direncanakan sebagai balok lentur under reinforced yaitu balok lentur utuh (BLU) dan balok lentur berlubang (BLB).  Penelitian ini bertujuan mendapatkan nilai daktilitas balok BMT berlubang, retakan dan keruntuhannya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji BLU maupun BLB, keruntuhannya disebabkan oleh runtuh lentur dan ketercapaian daktilitas displacement semua benda uji mencapai daktilitas terbatas mD3,5. Kata kunci: bahan kimia, beton mutu tinggi, daktail, dua bukaan, elemen struktur.