Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Fauna Burung Di Taman Kota Dan Jalur Hijau Kota Padang Jarulis, Jarulis; Salsabila, Anas; Bakar, Amsir
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 1, No 2 (2005): (Juli 2005)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.093 KB)

Abstract

Penelitian tentang fauna burung di taman kota dan jalur hijau kota Padang dari bulan Oktober 2000sampai Januari 2001 dengan menggunakan metode daftar MacKinnon. Studi ini bertujuan untuk mengetahuikeragaman jenis, tempat bertengger (tidur) di malam hari (roosting site), dan tempat bersarang di taman kpotakota dan jalur hijau kota Padang. Ditemukan 34 jenis burung dalam penelitian ini, yang terdiri dari 27 genera, 18famili dan 9 ordo. Jenis yang sering ditemukan adalah Lonchura punctulata, L. striata, Passer montanus, Priniafamiliaris and Columba livia. Tiga jenis burung (Apus affinis, L. punctulata dan P. montanus) ditemukan roostingditemukan di taman kota dan jalur hijau. Kemudian, tiga jenis burung (L. striata, L. punctulata dan P. montanus)diketahui memanfaatkan taman kota dan jalur hijau untuk tempat bersarang. Tujuh jenis diantaranya termasukburung-burung yang dilindungi, yaitu Egretta intermedia, Haliastur indus, Ictinaetus malayensi, Falco peregrinus,Halcyon pileata, Anthreptes malacensis, and Nectarinia jugularis. Dan enam jenis merupakan burung migran,yaitu Apus pacificus, Hirundo rustica, Halcyon pileata, Lanius cristatus, Falco peregrinus, dan Sturnus sp.   
Pemanfaatan Ruang Secara Vertikal Oleh Burung- Burung Di Hutan Kampus Kandang Limun Universitas Bengkulu Jarulis, Jarulis
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 3, No 1 (2007): (Januari 2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.577 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian Pemanfaatan Ruang Secara Vertikal Oleh Burung-burung di Hutan KampusKandang Limun Universitas Bengkulu untuk mengetahui pola pemanfaatan habitat secara vertikal oleh burung-burungkampus Kandang Limun. Penelitian yang dilakukan dengan metoda time interval sampling selama 6 bulan (Juli-Desember 2006) dengan 10 titik pengamatan (TP). Tercatat sebanyak 40 spesies burung yang berkunjung kedalamsemua semua titik pengamatan. Burung pemakan serangga seperti Pycnonotus goiavier cenderung memilih ketinggian3-10 meter (52 %), dan 11-25 meter (60 %), Nectarinia jugularis 100 % memilih ketinggian 3-10 meter. Burungpemakan biji (Passer montanus) lebih memilih ketinggian 0-2 meter (76,5 %). Prosentase aktivitas yang tertinggi jenis Pycnonotus goiavier pada ketinggian 0-2 m adalah makan (89 %), 3-10 m makan (77 %) dan bergerak (64 %), 11-25 m gerak (64 %) dan istirahat (48 %). Jenis Passer montanus pada ketinggian 0-2 m adalah makan (92 %), suara (69 %), dan gerak (77 %), 3-10 m makan (100 %) dan bergerak (67 %), 11-25 m tidak ditemukan.   
STRUKTUR KOMUNITAS BURUNG LAPISAN BAWAH PADA DAERAH PINGGIRAN HUTAN SEKUNDER DATARAN RENDAH SUMATERA BARAT Novarino, Wilson; Salsabila, Anas; Jarulis, Jarulis
ZOO INDONESIA No 29 (2002): Zoo Indonesia No. 29 Desember 2002
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4826.914 KB)

Abstract

Penelitian mengenai
VARIASI INTERSPESIFIK JULANG (AVES: BUCEROTIDAE) INDONESIA BERDASARKAN GEN CYTOCHROME-B DNA MITOKONDRIA Jarulis, Jarulis; Solihin, Dedy Duryadi; Mardiastuti, Ani; Prasetyo, Lilik Budi
BERITA BIOLOGI Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v18i1.3714

Abstract

Genetic information of Indonesian hornbills (Julang) is still limited. We sequenced the cytochrome b gene of three hornbill species (Rhyticeros undulatus, R. plicatus, and Aceros cassidix) to explore their genetic variation, distance, and phylogenetic. Nine blood samples for Cyt b from three hornbill species were isolated with Dneasy® Blood and Tissue Kit base on Spin-Column Protocol, Qiagen. SNP, genetic distance, and phylogeny were calculated by MEGA 6.0 software. This study was found variations in the Cyt b gene sequence (849 bp) between three species Indonesian Julang. Rhyticeros undulatus had the most SNP compared to R. plicatus and Aceros cassidix. Substitution of synonyms is more common than substitution of synonyms and transition substitution frequency tends to be much higher than transversion substitution. The three species of Indonesian Julang were markedly separate with an average genetic distance of 5.25%. and separated with the outgroup species at a genetic distance of 9.43%. Cytochrome b sequence genes from these three hornbill species are novel for identifying and classifying hornbills, and could be applied to prevent illegal poaching and conservation management in Indonesia.    
Komposisi Guild dan Lebar Relung Burung Strata Bawah di Sipisang, Sumatera Barat Novarino, Wilson; Mardiastuti, Ani; Prasetyo, Lilik B.; Widjakusuma, Reviany; Mulyani, Yeni A.; Kobayashi, Hiroshi; Salsabila, Anas; Jarulis, Jarulis; Janra, M. Nazri
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 13, No 3 (2008): October 2008
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.756 KB) | DOI: 10.24002/biota.v13i3.2569

Abstract

Guild composition and niche breadth are important point on avian studies. This paper describes the guild composition and niche breadth of understorey bird in Sipisang, West Sumatra. The study was conducted since May 2002 until October 2004 for approximately 10 days each month (totally 284 days or 51.120 net.hours). Fifteen mist nets were operated on ground level separately on three locations, which made 60 m line each. Mist nets were operated from 6.00 AM until 18.00 PM, and checked every two hours. The captured birds were identified, ringed, measured, weighted, photographed and released. In total 1061 individuals were captured during the study; those birds belong to 103 Species and 28 families. Based on guild, study area was dominated by insectivore-frugivore birds (IF) both in species and individual level. Meanwhile terrestrial frugivorous (TF) became the lowest one. Insectivore-frugivore also recorded has the broadest niche breadth. The bird communities dominated by small birds, which have weight lower than 30 g.
Komposisi Guild dan Lebar Relung Burung Strata Bawah di Sipisang, Sumatera Barat Wilson Novarino; Ani Mardiastuti; Lilik B. Prasetyo; Reviany Widjakusuma; Yeni A. Mulyani; Hiroshi Kobayashi; Anas Salsabila; Jarulis Jarulis; M. Nazri Janra
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 13, No 3 (2008): October 2008
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v13i3.2569

Abstract

Guild composition and niche breadth are important point on avian studies. This paper describes the guild composition and niche breadth of understorey bird in Sipisang, West Sumatra. The study was conducted since May 2002 until October 2004 for approximately 10 days each month (totally 284 days or 51.120 net.hours). Fifteen mist nets were operated on ground level separately on three locations, which made 60 m line each. Mist nets were operated from 6.00 AM until 18.00 PM, and checked every two hours. The captured birds were identified, ringed, measured, weighted, photographed and released. In total 1061 individuals were captured during the study; those birds belong to 103 Species and 28 families. Based on guild, study area was dominated by insectivore-frugivore birds (IF) both in species and individual level. Meanwhile terrestrial frugivorous (TF) became the lowest one. Insectivore-frugivore also recorded has the broadest niche breadth. The bird communities dominated by small birds, which have weight lower than 30 g.
Formulasi dan Uji Aktivivitas Antibakteri Deodoran Spray Ethanol-Propilenglikol Mengandung Minyak Atsiri Kulit Jeruk Kalamansi (Citrofortunella microcarpa Cortex) Terhadap Staphylococcus epidermidis Camelia Dwi Putri Masrijal; Jarulis Jarulis; Sarah Sarah
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v9i2.420

Abstract

Jeruk Kalamansi (Citrofortunella microcarpa) merupakan komoditi khas Provinsi Bengkulu yang sekarang banyak dimanfaatkan untuk berbagai pengobatan, makanan dan kosmetika. Minyak atsiri dari limbah Kulit Jeruk Kalamanansi memiliki kandungan senyawa kimia diantaranya yaitu phenyl ethyl alcohol, geraniol, eugenol, dan beberapa senyawa lainnya yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri. Aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit Jeruk Kalamansi dapat berpotensi sebagai antibakteri alami pada berbagai macam sediaan kosmetika salah satunya adalah deodorant spray. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formula deodorant spray mengandung minyak atsiri kulit Jeruk Kalamansi yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab bau badan yaitu Staphylococcus epidermidis. Dalam penelitian ini dilakukan formulasi deodorant spray dengan 3 formula F1, F2, F3 mengandung minyak atsiri 15%, 20% dan 25% serta F0 basis yang tidak mengandung minyak atsiri dan dibandingkan dengan F4 yaitu deodorant spray merek X yang beredar di pasaran. Pada setiap formula dilakukan uji aktivitas aktibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada cawan petri menggunakan metode difusi cakram. Daerah diameter hambat pada masing-masing formula dihitung dan dibandingkan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil uji aktivitas antibakteri memperlihatkan bahwa F1 memiliki aktivitas antibakteri paling kuat.
SOSIALISASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ISPRING DI PONDOK PESANTREN MODERN DARUSSALAM KEPAHIANG Dian Fita Lestari; Helmiyetti Helmiyetti; Jarulis Jarulis; Fatimatuzzahra Fatimatuzzahra
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7747

Abstract

Media pembelajaran interaktif sangat diperlukan untuk membantu proses belajar mengajar, khususnya pada saat era pandemi COVID-19 yang lebih banyak menggunakan daring. Salah satu jenis media pembelajaran interaktif yang dapat digunakan secara efektif, efisien dan mudah yaitu aplikasi iSpring Suite 9 yang dapat digunakan terintegrasi dengan power point. Masih banyaknya guru yang belum mengetahui dan memahami penggunaan media pembelajaran interaktif dengan baik, sehingga tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi kepada guru mengenai media pembelajaran iSpring Suite 9 di Pondok Pesantren Modern Darussalam Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan cara demo, yaitu pemberian penjelasan penggunaan iSpring serta dilanjutkan dengan praktek penggunaan media iSpring. Kegiatan sosialisai ini diikuti oleh guru dari berbagai bidang studi di Pondok Pesantren, sehingga ada banyak model atau beragam bentuk media yang dapat dihasilkan oleh guru. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar serta sesuai dengan tahapan yang direncanakan. Adanya sosialisasi ini mampu membantu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan guru mengenai penggunaan salah satu aplikasi dalam penyusunan bahan ajar maupun dalam membuat media pembelajaran