Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LATIHAN INTERVAL INTENSITAS TINGGI MENURUNKAN TEKANAN DARAH SISTOL ISTIRAHAT TETAPI TIDAK MENURUNKAN TEKANAN DARAH DIASTOL DAN DENYUT NADI ISTIRAHAT PADA DEWASA MUDA SEHAT NORMOTENSIF Naesilla -; Raden Argarini; Indri Safitri Mukono
Sport and Fitness Journal Volume 4, No. 1, 2016
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.92 KB)

Abstract

Kebugaran kardiorespiratori adalah sebuah penentu kuat morbiditas dan mortalitas. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengamati pengaruh dari latihan interval intensitas tinggi (HIIT) pada tekanan darah dan denyut jantung pada kondisi istirahat pada dewasa muda normotensif. Desain studi adalah pretestposttest experimental design. Subyek penelitian adalah 10 orang dewasa muda. Subyek melakukan HIIT sebanyak 6 siklus (tiap siklus terdiri dari 2 menit latihan intensitas tinggi 80-90% reserve heart ratedan 1 menit latihan intensitas sedang 50-60% reserve heart rate). Tiap latihan, subyek melakukan pemanasan selama 3 menit, diikuti sesi HIIT, dan diakhiri dengan latihan pendinginan selama 3 menit. Subyek melakukan sesi latihan selama 3x seminggu selama 4 minggu dengan ergocycle. Data pretest diambil 3 hari sebelum sesi latihan dimulai dan data posttest 3 hari sesudah sesi latihan berakhir. Data dianalisis dengan SPSS menggunakan paired t-test. Hasil signifikan didapatkan pada tekanan darah sistol istirahat (p= 0,020). Tekanan darah diastol dan denyut nadi istirahat didapatkan tidak signifikan (p=0,470 and p=0,185). Kesimpulan, HIIT selama 4 minggu mampu menurunkan tekanan darah sistol istirahat tetapi tidak memiliki efek pada tekanan darah diastol dan denyut nadi istirahat pada dewasa muda sehat normotensif.
Combination Effect of The Extract of Avocado Leaf and Seed (Persea americana) on Level of Total Cholesterol, LDL, and HDL in Mice (Mus musculus) with Hypercholesterolemia Muhammad Rafif Alfian Dita; Indri Safitri Mukono; Maftuchah Rochmanti
Biomolecular and Health Science Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Biomolecular and Health Science Journal
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.642 KB) | DOI: 10.20473/bhsj.v2i1.13907

Abstract

Introduction: Traditional and herbal medicine are two of the primary treatments in a developing country. Both avocado leaf extract and avocado seed extract (Persea americana) have been proven to have an antihyperlipidemic effect in experimental animals. This study was conducted to analyze the effect of avocado leaf and seed extract in a combination form on total cholesterol, LDL, and HDL of hypercholesterolemia mice induced by high fat diet and duck egg yolk.Methods: The sample unit of this study consisted of 25 mice (Mus musculus) and divided into 5 groups: KO1 (control), KO2 (hypercholesterolemia group), KO3 (1st treatment group), KO4 (2nd treatment group), and KO5 (3rd treatment group). The induction phase was done for 35 days, whilst the treatment phase was done for 28 days. All data were analyzed using t test and one-way ANOVA.Results: Administration of the combination including avocado leaf and seed extract (CALSE) in all treatment group proved to decrease total cholesterol and LDL level in mice although it was not statistically significant (p=0,420; p=0,882). Meanwhile, CALSE had a different effect on HDL KO3 level with HDL KO4 and KO5 level, in which HDL KO3 level tended to decrease and HDL KO4 and KO5 level tended to increase.Conclusion: In conclusion, CALSE has the potential to act as an antihyperlipidemic agent which derive from flavonoid and saponin. The potential efficacy might be achieved in a combination rather than in an individual form.
Analgesic Effect of Dayak Onion (Eleutherine americana (Aubl.) Merr.) on Mice (Mus musculus) by Hot Plate Test Method Muhammad Hafizh; Danti Nur Indiastuti; Indri Safitri Mukono
Biomolecular and Health Science Journal Vol. 4 No. 1 (2021): Biomolecular and Health Science Journal
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bhsj.v4i1.26915

Abstract

Introduction: Pain is an unpleasant experience that reduces a person's quality of life. Pain related complain can be treated by administering analgesic drugs. Several studies show that the availability of analgesics is still low, especially opioid analgesics. Dayak onion (Eleutherine americana (Aubl.) Merr.) are used by the Dayaks to relieve pain. Several empirical studies have shown that Dayak onion contain compounds including quercetin as a potential analgesic. This research aimed to investigate the potential analgesic effect of Dayak onion using hot plate method.Methods: The research was conducted experimentally on 36 BALB/c male mice which randomly divided into 6 different treatment groups of Dayak onion exctract, aspirin, codein and aquadest. Each group were thermally pain-induced for latency period measurement by the hot plate test method. Obtained data were processed using Analysis of Variance (ANOVA) followed by Dunnett test.Results: There was a difference in the latency period between the baseline response time and the response time after being treated in each group. ANOVA test results showed significant results (p<0.05) so that the resulting latency period was significant. Dunnett test results showed significant results (p<0.05) in negative control group. Based on these results, Dayak onion are proven to have an analgesic effect on heat stimulation.Conclusion: Dayak onion possess significant analgesic effect on thermally pain-induced mice. Dayak onion extract 90 mg/kg mouse produced better analgesic effects than aspirin 65 mg/kg mouse.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Dandang Gendis (Clinacanthus nutans) Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Tikus Wistar Model Diabetes Melitus Nena Ristra Dewinta; Indri Safitri Mukono; Arifa Mustika
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 1 (2020): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.424 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss1.2020.76-81

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia karena sekresi insulin yang sedikit, aksi insulin kurang poten, atau disebabkan keduanya. Daun dandang gendis (Clinacanthus nutans)diketahui mengandung antioksidan yang dilaporkan mampu menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun dandang gendis terhadap kadar glukosa darah pada tikus Wistar model diabetes. Tikus sebanyak 30 ekoryang sesuai kriteria dibagi dalam 5 kelompok yang kemudian diinduksi hiperglikemia menggunakan streptozotocin 50 mg/kgBB. Setelah 2 hari pasca induksi, tikus diberi ekstrak daun dandang gendis sesuai dosis yaitu K1 (75 mg/kgBB), K2 (150 mg/kgBB), dan K3 (300 mg/kgBB) lalu dibandingkan dengan K0 (CMC-Na sebagai kontrol) dan K4 (metformin sebagai obat standar) selama 14 hari. Penurunan kadar glukosa darah yang paling signifikan terjadi pada kelompok K1 dengan pemberian ekstrak dandang gendis 75 mg/kgBB dibandingkan dengan kelompok K0, K2, K3, dan K4.
Pengaruh Ekstrak Paederia foetida pada Kadar Kolesterol Total Tikus Model Hiperlipidemia yang Diinduksi Deksametason Dhia Farhan Taufik; Indri Safitri Mukono; Nurmawati Fatimah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i1.5681

Abstract

Hiperlipidemia merupakan istilah yang mengacu pada kelainan yang menyebabkan peningkatan profil lipid dalam tubuh manusia. Menurut WHO, secara global, sepertiga penyakit jantung iskemik dikaitkan dengan kadar kolesterol yang tinggi. Peningkatan kadar kolesterol diperkirakan menyebabkan 94,9 juta disability adjusted life year (DALYs) dan 4,32 juta kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak etanol Paederia foetida (EEPF) pada kadar kolesterol total tikus model hiperlipidemia yang diinduksi deksametason. Penelitian Penelitian eksperimen in vivo ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian post-test only complete randomized design (CRD). Proses penelitian dilaksanakan di Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia, dari bulan Juni 2021 hingga November 2021. Pembuatan EEPF dilakukan dengan metode maserasi pada pelarut etanol 96%. Hewan coba yang digunakan adalah tikus galur Wistar albino jantan berjumlah 30 ekor, sehat, dan berat badan 150-200 gram. Penelitian dilaksanakan dengan membagi rata hewan coba secara acak menjadi kelompok kontrol normal, kontrol patogen, kelompok simvastatin, kelompok EEPF 250 mg/kg, dan kelompok EEPF 500 mg/kg. Sampel darah diambil dari vena pada bagian ekor dan kadar kolesterol total diukur dengan metode point of care testing (POCT). Analisis data dilakukan dengan One-way ANOVA dilanjutkan dengan uji post hoc Dunnett. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian deksametason (10 mg/kg) selama 14 hari menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total yang signifikan, sedangkan pada kelompok perlakuan simvastatin, EEPF 250 mg/kg, dan EEPF 500 mg/kg terjadi penurunan signifikan pada kadar kolesterol total jika dibandingkan dengan kelompok kontrol patogenik (P<0,001, P<0,05, P<0,05). Pemberian ekstrak etanol Paederia foetida dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus model hiperlipidemia yang diinduksi deksametason.
The Relationship Of Vitamin A Supplementation, Giving Immunization, And History Of Infection Disease With The Stunting Of Children Aged 24-59 Months In Puskesmas Mulyorejo, Surabaya Melvanda Gisela Putri; Roedi Irawan; Indri Safitri Mukono
Media Gizi Kesmas Vol. 10 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v10i1.2021.72-79

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Stunting merupakan suatu istilah yang menggambarkan kondisi pertumbuhan tinggi badan kurang berdasarkan umur disesuaikan dengan Z-Score (<-2SD). Stunting pada balita dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan anak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan suplementasi vitamin A, pemberian imunisasi dan riwayat penyakit infeksi yakni diare dan ISPA terhadap kejadian stunting.Tujuan: Mengetahui hubungan suplementasi vitamin A, pemberian imunisasi, dan penyakit infeksi terhadap stunting pada anak usia 24-59 bulan di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Besar sampel adalah 107 anak usia 24-59 bulan di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. terdiri dari 25 anak kelompok stunting dan 82 anak kelompok non- stunting. Cara pengambilan data melalui data sekunder posyandu dan wawancara langsung orang tua anak dengan pengisian kuisioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square, Fisher Exact, dan Mann Whitney.Hasil: Penelitian ini menunjukkan hasil terdapat hubungan suplementasi vitamin A dengan stunting (p=0,000), tidak ada hubungan antara pemberian imunisasi terhadap stunting (p=0,332). Dalam riwayat penyakit infeksi, frekuensi diare dan ISPA ditemukan tidak ada hubungan dengan  stunting (p=0,053 dan p=0,082), begitu pula pada lama diare dan lama ISPA tidak berhubungan dengan stunting (p= 0,614 dan p=0,918).Kesimpulan: Suplementasi vitamin A berhubungan signifikan dengan stunting yang diamati pada anak usia 24-59 bulan di Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. Kata kunci: Stunting, vitamin A, imunisasi, penyakit infeksi, anak usia 24-59 bulanABSTRACTBackground: Stunting is a term that describes condition of lower height-for-age Z-Score (<-2SD). Stunting among children can be caused by a lack of nutrients needed for children's growth. This study was conducted to determine the relationship between vitamin A supplementation, immunization and a history of infectious diseases, namely diarrhea and ARI to the incidence of stunting.Objectives: To determine the relationship between vitamin A supplementation, immunization, and history of infectious disease with the incidence of stunting in children aged 24-59 months at Puskesmas Mulyorejo, Surabaya.Methods: This study was an observational analytic study with cross sectional method. The sample size was 107 children aged 24-59 months at Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. This study consisted of 25 children in the stunting group and 82 children in the non-stunting group. The method of data collection was through secondary data from posyandu and direct interviews with parents by filling out questionnaires. Data were analyzed using the chi-square test, fisher exact, and Mann Whitney.Results: The results of this study indicated that there was a relationship between vitamin A supplementation and with stunting (p = 0.000). There was no relationship between immunization and stunting (p = 0.332). In the history of infectious diseases, the frequency of diarrhea and ARI was found to have no relationship with stunting (p = 0.053 and p = 0.082), as well as the duration of diarrhea and duration of ARI there was no association with the stunting (p = 0.614 and p = 0.918).Conclusion: Vitamin A supplementation has significant relationship with stunting in children aged 24-59 months at Puskesmas Mulyorejo, Surabaya.Keyword: Stunting, vitamin A, immunization, infectious disease, children aged 24-59 months