Made Rini Damayanti Saputra
Program Studi Sarjana Keperawatan Dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP KESIAPAN PERTOLONGAN TENGGELAM PADA PEKERJA DI WISATA AIR KERAMAS PARK Ni Wayan Windari; I Kadek Saputra; Made Rini Damayanti S
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.071 KB) | DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i05.p06

Abstract

Tourism activities in swimming pools are at risk of drowning accidents that require assistance in the form of basic life support (BLS) by water tourism workers. However, not all of water tourism workers know the technique of giving BLS. So, the education that focuses on BLS assistance is very important for water tourism workers to increase readiness for BLS assistance. This study aims to find out the effect of providing basic life support education on drowning aid readiness of workers in the Keramas Park water tourism area. The type of research is a pre-experimental design with a one group pre-test and post-test design involving 23 respondents who were taken by total sampling technique. The intervention provided was in the form of blended BLS education, namely the online method by providing material (power point materials, learning modules, and practical operational standards) through WhatsApp groups, then offline education by conducting lectures and BLS simulations using mannequins. Respondents were given the opportunity to practice BLS. Readiness data was measured using a questionnaire given before and after BHD education. The results of descriptive data analysis showed that the average age of the respondents was 32 years with a length of work 2.91 years with a median pre-test value of 37.00 and a post-test value of 60.00. Bivariate analysis using the Wilcoxon test with a confidence level of 95% (? = 0.05) obtained a significance value of 0.000. It can be concluded that BLS education can increase the readiness of drowning rescue workers in Keramas Park water tourism. Researchers recommend to conduct regular BLS education for workers at Keramas Park water tourism. Keywords: Basic Life Support Education (BLS), Drowning Accidents, Readiness
Hubungan Intensitas Pengasuhan Cucu dengan Kualitas Hidup Lansia Ni Putu Riskia Narayani; Made Rini Damayanti S; Komang Menik Sri Krisnawati
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.814 KB)

Abstract

Pengasuhan cucu berdampak pada kehidupan lansia tergantung pada intensitas atau banyaknya waktu yang dihabiskan dalam menjalankan peran ini. Pengasuhan cucu yang dilakukan oleh lansia dapat memberikan dampak secara fisik, psikologi dan sosial bagi lansia yang selanjutnya dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan intensitas pengasuhan cucu dengan kualitas hidup lansia. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan teknik purposive sampling pada 36 lansia. Intensitas pengasuhan cucu diukur dari banyaknya waktu yang digunakan saat mengasuh cucu dalam satu minggu dengan kategori non-intensive (1-39 jam/minggu) dan intensive (?40 jam/minggu). Kualitas hidup terdiri dari empat domain yaitu kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan yang diukur menggunakan instrumen World Health Organization Quality Of Life-Bref. Hasil analisis data menggunakan Spearmen Rank mendapatkan hasil bahwa intensitas pengasuhan cucu mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan kualitas hidup domain kesehatan fisik (nilai p 0,011), domain kesehatan psikologis (nilai p 0,000), dan domain hubungan sosial (nilai p 0,004). Kualitas hidup domain lingkungan pada penelitian ini mendapatkan nilai p 0,478>0,05. Hal ini berarti semakin intens pengasuhan cucu yang dilakukan, maka kualitas hidup lansia akan semakin baik. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi lansia untuk ikut lebih terlibat dalam pengasuhan cucu mereka. Kata kunci: intensitas pengasuhan cucu, kualitas hidup, lansia ABSTRACT Grandparenting could give an impact to physical, psychological, and social aspect of elderly life, which then could affect their quality of life. The aim of this study was to know the correlation between grandparenting and quality of life of elderly. This study used cross-sectional design and purposive sampling technique that involved 36 elders as participants. Grandparenting intensity was calculated by hours spent caring for a grandchild per week that divided into two categories: non-intensive (1–39 hour) and intensive (?40 hour), while quality of life of elderly that divided into four domains (physical, psychological, social, and environment) was measured by World Health Organization Quality of Life-Bref instrument. Spearman Rank Test show that there is a positive and significant correlation between grandparenting intensity and physical domain (p=0.011), psychological domain (p=0.000), and social domain (p=0.004), but show no correlation with environmental domain (p=0.478, p>0.05). These results also show that the higher intensity of grandparenting associates with better quality of life of elderly. Based on these results, elderly suggested to actively involve on grandparenting. Keywords: elderly, grandparenting intensity, quality of life
PENGARUH HOME CARE SERVICE TERHADAP KEPATUHAN DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN Kadek Ariwisana; Made Rini Damayanti Saputra; Made Ayu Witriasih
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.831 KB)

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Salah satu upaya mengontrol penyakit diabetes melitus dapat dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan klien dalam penatalaksanaan diabetes melitus. Untuk meningkatkan kepatuhan tersebut diperlukannya metode home care service. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh home care service terhadap kepatuhan dalam penatalaksanaan diabetes melitus tipe 2 pada lansia di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pre-test and post-test control design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sampel terdiri dari 30 responden yang dipilih dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 untuk mengetahui kepatuhan responden dalam penatalaksanaan diabetes melitus. Hasil penelitian ini menunjukan pada kelompok perlakuan mengalami perubahan nilai rata-rata dari 2,13 menjadi 1,13 menunjukan bahwa tingkat kepatuhan pada kelompok perlakuan lebih tinggi setelah diberikan intervensi. Pada kelompok kontrol mengalami perubahan nilai rata-rata kepatuhan sebesar 2,80 menjadi 2,60 yang menunjukan terdapat perubahan kepatuhan setelah dilakukan post-test. Berdasarkan uji Mann-Whitney U-Test untuk mengetahui selisih kepatuhan pada kedua kelompok didapatkan hasil p value sebesar 0,002, sehingga terdapat perbedaan signifikan tingkat kepatuhan pada kedua kelompok dengan p value < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh home care service terhadap kepatuhan dalam penatalaksanaan penyakit diabetes melitus tipe 2. Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan kepada petugas kesehatan dapat mempertimbangkan penerapan metode home care service kepada masayarakat terutama lansia untuk meningkatkan kepatuhan penatalaksanaan diabetes melitus.
Pengaruh mckenzie extension exercise terhadap tingkat penurunan skala nyeri punggung bawah Putu Pande Eka Suputri; Made Rini Damayanti S.; Ni Mas Ayu Gandasari
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 6 No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.896 KB)

Abstract

Low back pain is the high risk of office workers which characterized of pain in the lower spine. The treatment of low back pain can be solved with non-pharmacological therapies named back exercise specifically mckenzie extension exercise training. The purpose of this study was to determine the effect of mckenzie extension exercise to the decreased level of low back pain scale on employees at Sistim Manunggal Satu Atap (Samsat) Office of Karangasem regency. This research method was pre-experimental approach to one group pre-post test design with purposive sampling technique. Data analysis used non-parametric statistical methods Wilcoxon Signed Rank Test. This study was conducted on May 12th to 22th 2015 at Sistim Manunggal Satu Atap (Samsat) Office of Karangasem regency with the sample of 40 people. The results of this study found that the value of p = 0.000 (p <0.05) and interpreted there was a significant impact between mckenzie extension exercise to the decrease level of low back pain scale on employees at Sistim Manunggal Satu Atap (Samsat) Office of Karangasem regency. The result of this study can be a recommendation for employees at Sistim Manunggal Satu Atap (Samsat) Office of Karangasem regency in order to increase the level of health, specially to decrease the pain scale of low back pain.
HUBUNGAN PENGGUNAAN SELF PRESCRIBE COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE DENGAN INTENSITAS NYERI PUNGGUNG PADA PENGERAJIN DI DESA BATUAN Komang Taranita Shanti Shanti; Made Pasek Kardiwinata; Made Rini Damayanti Saputra
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 5 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.637 KB)

Abstract

Nyeri punggung merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh pengerajin akibat posisi duduk saat bekerja. Posisi kerja yang statis dan masa kerja yang lama dapat menimbulkan nyeri punggung pada pengerajin. Nyeri punggung yang dialami seseorang akan menimbulkan kerugian berupa aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, produktivitas menurun, kualitas hidup menurun serta menimbulkan ketidaknyamanan. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri punggung yaitu melalui terapi non farmakologis, salah satunya yaitu penggunaan Self-prescribe Complementary And Alternative Medicine (CAM). Self-prescribe CAM merupakan terapi komplementer dan alternatif yang aman digunakan sendiri tanpa melibatkan praktisi CAM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan Self-prescribe CAM dengan intensitas nyeri punggung pada pengerajin di Desa Batuan. Self-prescribe CAM yang diteliti dalam penelitian ini meliputi obat herbal, vitamin, mineral dan suplemen, meditasi, yoga, dan aromaterapi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian observational analitik dengan pendekatan crosssectional. Dengan teknik purposive sampling peneliti mendapatkan sampel 78 responden yang benar diteliti. Dalam penelitian ini responden mengisi kuisoner tentang penggunaan Self-prescribe CAM dan dilakukan pengkajian intensitas nyeri. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisa data didapatkan nilai p value lebih kecil daripada ? (0,05), artinya ada hubungan penggunaan Self-prescribe Complementary And Alternative Medicine dengan intensitas nyeri punggung pada pengerajin di Desa Batuan. Berdasarkan hasil penelitian diatas disarankan kepada perawat dan tenaga kesehatan lain untuk mempertimbangkan penggunaan obat herbal, vitamin, mineral dan suplemen, meditasi, yoga sebagai terapi alternatif dalam mengatasi nyeri punggung.
HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS UDAYANA Made Ayu Tara Sania Tari; Made Oka Ari Kamayani; Made Rini Damayanti S
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 2 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.444 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i02.p08

Abstract

Stres akademik merupakan stres yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Penyebab dari stres akademik yaitu ketidakmampuan individu dalam melakukan penyesuaian dengan tuntutan akademik. Stres akademik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres akademik dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan Universitas Udayana. Penelitian menggunakan metode kuantitatif korelatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 163 responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Variabel independent penelitian ini adalah stres akademik, sedangkan variabel dependent adalah kualitas tidur. Data dikumpulkan dengan kuesioner Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan 55 mahasiswa (33,7%) memiliki stres akademik sangat tinggi dan 118 mahasiswa (72,4%) memiliki kualitas tidur buruk. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur dengan kekuatan korelasi lemah dan arah hubungan positif (r = 0,236; p = 0,002), yang berarti semakin tinggi stres akademik maka kualitas tidur akan semakin buruk.
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Badung 3 Bangkalan Rini Susdamayanti
Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol 3 No 2 (2014): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pedagogia.v3i2.61

Abstract

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah mengembangkan aktivitas dan kreatifitas siswa, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Salah satu alternatif untuk memperoleh hasil belajar yang baik dalam pembelajaran IPA adalah dengan menerapkan metode eksperimen, dimana siswa melakukan suatu percobaan sendiri tentang sesuatu hal yang dipelajarinya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dengan siswa diberi kesempatan untuk mengalami dan membuktikan sendiri suatu konsep yang dipelajarinya, siswa akan menjadi lebih termotivasi dalam belajarnya. Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Bandung 3 Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak dua putaran.Setiap putaran terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi.Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, hasil observasi pengelolaan pembelajaran, hasil observasi aktivitas guru dan siswa, serta hasil respon siswa terhadap penerapan metode eksperimen. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari prasiklus sebesar 24%, siklus I menjadi 68% dan siklus II mencapai 92%, atau dari 25 siswa terdapat 23 siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 79. Dalam PTK ini, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA dengan penerapan metode eksperimen pada siswa kelas V SDN Bandung 3 Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2013/2014 meningkat.
Effect Of Cellular Phone SMS As Health Education Media About HIV And AIDS On Health Service Search Behavior Of Women Sex Workers Gusti Ayu Kade Dewi Mahayani; Made Rini Damayanti S; Putu Ayu Sani Utami
Journal of A Sustainable Global South Vol 6 No 1 (2022): February 2022
Publisher : Institute for Research and Community Services Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jsgs.2022.v06.i01.p02

Abstract

Abstract Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that attacks white blood cells (lymphocytes) that cause the decline of human immune. High risk groups such as Female Sex Workers (FSWs) tend not to access health services because of the decrimination they face in society. Health promotion is still an important strategy in increasing self-awareness of FSWs to perform Voluntary Counseling and Testing (VCT) examination, one of them is through the utilization of cellular phone technology. This study aims to determine the effect of cell phone Short Message Service (SMS) as a media health education about HIV and Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) to health seeking behavior of FSWs. Pre-experimental design one group pre-test pos-ttest design was conducted at 33 FSWs at Terminal Pesiapan, Tabanan District. The results of pre-test and post-test showed an influence on behavior (knowledge, attitude and action) after SMS based health promotion intervention (p <0,05), knowledge (p = 0,039), attitude (p = 0,003), and action (p = 0,000). After the intervention there was an increase in behavior that is on knowledge 30,3%, 36,4% attitude and 63,6% action. Mobile phone SMS media proves to be effective in conveying health information so as to raise awareness of FSWs in conducting HIV and Sexually Transmitted Infections (STIs). An innovative, short, easy-to-understand message on HIV and AIDS should be provided with simple language and regular use of cellular-based information technology by healthcare workers. Keywords: Behavior, FSWs, Health Education, Mobile Phone SMS
The Effect of William Flexion Exercise on Low Back Pain in Traditional Weaving Workers in The Village of Sidemen Karangasem A A Gede Saska A; Made Rini Damayanti S; Komang Menik Sri Krisnawati
Journal of A Sustainable Global South Vol 5 No 2 (2021): August 2021
Publisher : Institute for Research and Community Services Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jsgs.2021.v05.i02.p05

Abstract

Low back pain (LBP) is a subjective sensation characterized by a major symptom of pain in the lower spine region. One of the basic causes is the stress inflicted on the inter-vertebral disk due to poor posture, so that the lumbar spine of the lumbar lordosis has too much strain on the posterior element. These complaints usually occur in workers due to incorrect posture or work position that does not meet the ergonomic principles of one of the traditional weavingworker. Exercise has been widely developed to cope with LBP such as stretching and muscle strengthening. William's flexion exercise (WFE) is an exercise aimed at stretching the posterior muscles and strengthening the abdominal muscles so that the tendon and spongy muscles are expected to relax. The purpose of this study is to determine the effect of WFE on LBP on traditional weaving workers. This study is a pre-experimental study (One-Group Pretest-Posttest Design). The sample consists of 28 respondents selected by using Purposive Sampling technique. Data collected by using questionnaires for respondent characteristics and Numeric Rating Scale for measuring pain scale before and after intervention. The result of the research before intervention was 75% of respondents had moderate pain, while after intervention 85.7% of respondents had mild pain. Based on the Wilcoxon test results obtained p = 0.000 which means there is the influence of WFE on LBP on traditional weavingworker. Based on the above research, it is suggested to health workers teach WFE in order to reduce LBP on traditional weavingworkers. Index Terms— Low back pain,Traditional weaving worker, William’s flexion exercise
HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Putu Veren Devayanti; Made Rini Damayanti S.; I Made Suindrayasa
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 3 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.964 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i03.p02

Abstract

Mahasiswa keperawatan diharapkan memiliki kemampuan kontrol diri yang baik karena berkaitan dengan pekerjaannya kelak sebagai perawat. Mahasiswa yang tidak mampu mengendalikan diri dengan baik selama proses pendidikan akan cenderung melakukan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik akan lebih banyak memberikan dampak negatif bagi mahasiswa yang dapat mempengaruhi keberhasilan akademik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan prokrastinasi akademik pada Mahasiswa Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 164 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis hasil penelitian menggunakan uji Spearman Rank. Sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki kontrol diri rendah (57,9%) dan tingkat prokrastinasi akademik sedang (48,8%). Hasil penelitian didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p ? 0,05). Nilai coefficient correlation didapat sebesar -0,623 menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi kuat. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.