Rahim Rahim
Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian, Perikanan Dan Peternakan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka (USN) Jl. Pemuda, Tahoa, Kolaka, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93561

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Performance of zero water discharge (ZWD) system with nitrifying bacteria Bacillus megaterium and microalgae Chaetoceros calcitrans components in super intensive pacific white shrimp Litopenaeus vannamei culture at low salinity Rahim Rahim; Gede Suantika; Harish Muhammad
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3542.02 KB) | DOI: 10.19027/jai.17.2.137-146

Abstract

ABSTRACTThis research aimed to obtain the performance of super intensive white shrimp rearing using zero water discharge (ZWD) system. This study consisted of four steps, (1) activation and cultivation of nitrifying bacteria, microalgae C. calcitrans and B. megaterium; (2) acclimatization of Pacific white shrimp PL10 with 30 g/L of salinity and decreasing salinity at 2–3 g/L/day; (3) conditioning of ZWD system; (4) white shrimp rearing in 400 L of tank for ten weeks. The experiment used three treatments, (a) shrimp reared without any addition of microbial agent with water exchange conducted every week as much as10–20% of total rearing volume as control (K); (b) ZWD systems with the applications of nitrifying bacteria, (C. calcitrans and B. megaterium) without water discharge  (P1); and (c) ZWD system with the application of microalgae C. calcitrans and B. megaterum without water discharge (P2). According to the results, application of nitrifying bacteria, microalgae C. calcitrans and B. megaterium were able to improve the performance of ZWD system performance of white shrimp rearing at low salinity. In addition, the ZWD system was also able to increase the growth rate and survival rate of shrimp when it compared to control. The best rearing performance was found in ZWD system with application of microalgae C. calcitrans and B. megaterium. Keywords: Litopenaeus vannamei, ZWD, low salinity, microalgae, nitrification bacteria.   ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja budidaya udang putih super intensif bersalinitas rendah menggunakan sistem zero water discharge (ZWD).  Penelitian ini terbagi dalam tiga, yaitu (1) aktivasi dan kultur bakteri nitrifikasi, mikroalga C. calcitrans dan B. megaterium; (2) aklimatisasi udang putih PL10 salinitas 30 g/L dan penurunan salinitas 2–3 g/L/hari; (3) pengondisian dari sistem ZWD; (4) pemeliharaan udang putih selama 10 minggu di bak bervolume 400 L. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan ; (a) perlakuan kontrol tanpa penambahan  mikroba dan pergantian air setiap minggu sebanyak 10–20% (K) ; (b) sistem ZWD dengan bakteri nitrifikasi, mikroalga C. calcitrans dan B. megaterium tanpa pergantian air (P1); (c) sistem ZWD dengan  mikroalga C. calcitrans dan B. megaterum tanpa pergantian air (P2). Berdasarkan hasil yang didapat, aplikasi bakteri nitrifikasi, mikroalga C. calcitrans dan B. megaterum mampu meningkatkan kineja sistem ZWD pada budidaya udang putih L. vannamei bersalinitas rendah. Selain itu, aplikasi bakteri nitrifikasi, mikroalga C. calcitrans dan B. megaterum pada sistem ZWD juga mampu meningkatkan laju pertumbuhan dan sintasan udang putih dibanding dengan kontrol. Kinerja pemeliharaan terbaik dijumpai pada sistem ZWD dengan aplikasi mikroalga C. calcitrans dan B. megaterum. Kata kunci: bakteri nitrifikasi, Litopenaeus vannamei, mikroalga, salinitas rendah, ZWD 
BUDIDAYA UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI) SUPER INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA MENGGUNAKAN SISTEM ZERO WATER DISCHARGE Mr. Rahim; Muhammad Reza Almi Rukmana; Anti Landu; Asni .
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 3 (2021): JFMR VOL 5 NO.3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan,kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan pada budidaya udang vaname super intensif dengan padat tebar berbeda menggunakan sistem Zero Water Discharge. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2018, di Hatchery Windu Lestari Kel. Wolulu Kec. Watubangga Kab. Kolaka. Hewan uji yang digunakan adalah Benur udang vaname PL 10 yang diperoleh dari hatchery komersil. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan A : padat tebar 40 ekor/0.1m3, perlakuan B : padat tebar 50 ekor/0.1m3, perlakuan C : padat tebar 60 ekor/0.1m3. Parameter yang diukur adalah kelangsungan hidup, pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan kualitas air. Hasil analisis statistik dengan uji ANOVA menunjukkan bahwa padat tebar berbeda signifikan terhadap pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan,namum tidak signifikan terhadap kelangsungan hidup dan parameter fisika-kimia air pada budidaya udang vaname super intensif menggunakan sistem ZWD.
Sistem Akuaponik Dapat Meningkatkan Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio) (AQUAPONIC SYSTEMS COULD INCREASE THE GROWTH AND SURVIVAL OF COMMON CARP (CYPRINUS CARPIO)) Asni Asni; Rahim Rahim; Marwayanti Marwayanti
Jurnal Veteriner Vol 21 No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.105 KB)

Abstract

Carp (Cyprinus carpio) is one of the superior freshwater aquaculture products in the fisheries subsector. However, until now the production of carp cultivation is still carried out in a conventional manner which allows a high mortality rate of the fish. One way to overcome the high death rate of the fish are by maintaining an aquaponics system. This study aims to determine the effect of aquaponic and conventional system on the growth and survival rates of carp. This study used a completely randomized design consisting of two treatments and three replications. Treatment A (aquaponic system) and Treatment B (conventional system). Analysis of the data used is the t-test. The test fish used in this study were 168 carp seeds measuring 10 cm long in size. Parameters observed were biological parameters, including; absolute growth, specific growth rate, survival, and feed conversion ratio, while water quality parameters include ammonium, nitrite, nitrate, pH, dissolved oxygen. The results of the study on both treatments showed that the average absolute growth of treatment was (6.20 g) and treatment B (5.73 g), specific growth in treatment A (3.31 g) and treatment B (2.24 g). ), feed conversion ratio of treatment A (4.24) and treatment B (5.58), the survival of treatment A (64.28%) and treatment B (52.38%). Statistical analysis of t-test on both treatments showed that the performance of aquaponic systems and conventional systems had a significant effect on absolute growth, specific growth rates, the survival of carp, and water quality. So it can be concluded that carp cultivation with the aquaponic system shows a better rate of growth and survival and water quality compared to the conventional system.
Penggunaan Shelter yang Berbeda terhadap Performa Udang Windu (Penaeus monodon) dengan Sistem Zero Water Discharge Nuralim Nuralim; Rahim Rahim; Asni Asni
Jurnal Sains Dasar Vol 10, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v10i1.39740

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan shelter terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup post Larva udang windu (Penaeus monodon) dengan sistem zero water discharge. Waktu pelaksanaan pada bulan Agustus-Oktober 2020. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Adapun perlakuan tersebut yaitu A= shelter ranting bakau, B= shelter pelepah pepaya, C= shelter ijuk.  parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan shelter tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan dan kelangsungan hidup post larva udang windu yang dipelihara dengan sistem zero water discharge
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI ZERO WATER DISCHARGE PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI ) KELURAHAN WOLULU KECAMATAN WATUBANGGAKABUPATEN KOLAKA Rahim Rahim; Asni; Nursalam; Muh. Reza Almi Rukmana
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 9: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Zero Water Discharge merupakan salah satu teknologi yang dapat diterapkan pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) menggunakan kolam terpal skala kecil.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya udang vaname teknologi zero water dischargepada kelompok tani Ombo Mandiri Kelurahan Wolulu Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka.  Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2020 dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, demonstrasi percontohan, monitoring dan pendampingan.  Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan  pengetahuan dan keterampilan peserta dalam penerapan teknologi ZWD pada budidaya udang vaname dengan rata-rata 77,75 %.  Adapun hasil produksi dari proses budidaya udang vaname belum memenuhi target, sehingga masih perlu adanya tindak lanjut untuk perbaikan agar sistem ZWD dapat bekerja dengan baik untuk mendukung pertumbuhan dan kelansungan hidup udang vaname
KARAKTERISTIK KUALITAS AIR DAN KEBERADAAN BAKTERI Vibrio sp. PADA WILAYAH TAMBAK UDANG TRADISIONAL DI PESISIR WUNDULAKO DAN POMALAA KOLAKA Arman Pariakan; Mr. Rahim
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 3 (2021): JFMR VOL 5 NO.3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.5

Abstract

Penurunan produksi tambak udang vaname telah merugikan para pembudidaya di Kecamatan Wundulako dan Pomalaa, serangan bakteri Vibrio sp. menjadi penyebab utama kejadian tersebut. Keberadaan bakteri Vibrio sp. sangat dipengaruhi oleh karakteristik salinitas, amoniak dan suhu air. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara kualitas air (salinitas, suhu, dan amonia) dengan Vibrio sp.  Penelitian ini menggunakan 40 data bakteri Vibrio sp. dan data  air yang diambil di wilayah tambak udang vaname pada bulan Juni dan Juli, untuk melihat hubungan antar parameter tersebut digunakan analisis statistik non-parametrik Model aditif yang digeneralisasi, sedangkan untuk melihat sebaran Vibrio sp. menggunakan analisis interpolasi Inverse Distance Weighted. Hasil Dari analisis diperoleh nilai hubungan antara kualitas air dengan keberadaan bakteri yang berbeda, yaitu salinitas 0,0302; suhu air 0,2602; dan 0,4759 amonia. Salinitas antara 20 - >30 ppt mempengaruhi keberadaan bakteri, dan semakin kuat pada salinitas >28 ppt. sedangkan suhu air berpengaruh terhadap keberadaan bakteri pada semua tingkatan. Konsentrasi amonia antara 1 – 1,5 mempengaruhi keberadaan bakteri. Ditemukan bahwa konsentrasi amonia lebih rendah pada salinitas tinggi dan sebaliknya. Sedangkan suhu air tidak menunjukkan pola pengaruh terhadap salinitas dan amonia air. Sebaran kondisi lingkungan perairan terhadap keberadaan Vibrio sp., menunjukkan variasi di setiap lokasi pada bulan Juni dan Juli dengan keberadaan Vibrio sp. Untuk menjaga salinitas tambak, penting untuk memperhatikan input air tawar dalam budidaya udang. Tingginya kandungan amonia di area tambak tradisional dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname yang dipelihara, oleh karena itu penting untuk menggunakan sistem resirkulasi pada budidaya udang vaname ditambah penggunaan bakteri nitrifikasi.
BUDIDAYA UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI) SUPER INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA MENGGUNAKAN SISTEM ZERO WATER DISCHARGE Mr. Rahim; Muhammad Reza Almi Rukmana; Anti Landu; Asni .
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 5 No. 3 (2021): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan,kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan pada budidaya udang vaname super intensif dengan padat tebar berbeda menggunakan sistem Zero Water Discharge. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2018, di Hatchery Windu Lestari Kel. Wolulu Kec. Watubangga Kab. Kolaka. Hewan uji yang digunakan adalah Benur udang vaname PL 10 yang diperoleh dari hatchery komersil. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan A : padat tebar 40 ekor/0.1m3, perlakuan B : padat tebar 50 ekor/0.1m3, perlakuan C : padat tebar 60 ekor/0.1m3. Parameter yang diukur adalah kelangsungan hidup, pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan kualitas air. Hasil analisis statistik dengan uji ANOVA menunjukkan bahwa padat tebar berbeda signifikan terhadap pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan,namum tidak signifikan terhadap kelangsungan hidup dan parameter fisika-kimia air pada budidaya udang vaname super intensif menggunakan sistem ZWD.
PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus var) AKIBAT PEMBERIAN PAKAN BERBASIS TEPUNG DAUN LAMTORO Asni; Rahim; Anti Landu; Ramlah; Maharani; Mustafa R; Irfan
Techno-Fish Vol 6 No 2 (2022): TECHNO-FISH
Publisher : TECHNO-FISH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v6i2.5310

Abstract

Ikan lele sangkuriang merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena permintaan yang terus meningkat. Meningkatnya permintaan ikan lele akan berdampak pada sektor budidaya karena dalam kegiatan budidaya kendala yang dihadapi adalah mahalnya harga pakan dan ketersediaan pakan dalam jumlah yang cukup. Upaya untuk mengurangi biaya pakan, sebagian pembudidaya menggunakan bahan pakan alternatif sebagai pengganti bahan pakan. Lamtoro merupakan sumber daya hayati lokal yang potensial untuk digunakan sebagai pakan dengan dihasilkan limbah hijauan bernilai nutrisi yang cukup tinggi dan mudah dicerna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang menggunakan pakan komersial, pakan tepung daun lamtoro dan pakan tepung daun lamtoro fermentasi. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan A pakan komersial, B tepung daun lamtoro, C tepung daun lamtoro fermentasi. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda signifikan terhadap pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan, namun tidak signifikan terhadap kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var). Pemberian pakan tepung daun lamtoro fermentasi memberikan hasil tertinggi untuk pertumbuhan berat mutlak pertumbuhan spesifik.
Hubungan Paramater Kualitas Air dengan Kelimpahan Bakteri Vibrio Sp. pada Tambak Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Ilham Ilham; Rahim Rahim; Asni Asni; Arman Pariakan
Jurnal Media Akuatika Vol 8, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v8i2.35474

Abstract

Penyakit udang vaname yang disebabkan oleh vibrio sp. telah menyebar secara cepat pada kegiatan budidaya tambak di pesisir kolaka dan diduga peningkatan kelimpahannya melalui kelayakan air, oleh karena itu penting untuk diketahui hubungan parameter kualitas air terhadap kelimpahan bakteri Vibrio pada budidaya udang vaname (Lithopenaeus vannamei) di tambak intensif. Data kualitas air dan kelimpahan bakteri vibrio dikumpulkan dari 5 lokasi tambak intensif. Pengukuran dilakukan selama 45 hari dengan jarak waktu : 1, 15, 30, dan 45 hari pada waktu pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air suhu, pH, salinitas dan oksigen terlarut masih berada pada kisaran yang layak untuk kegiatan budidaya udang vaname. Kelimpahan bakteri Vibrio di lokasi budidaya udang vaname menunjukkan kondisi yang berbahaya (10-6 CFU/ml), analisis korelasi pearson menunjukkan tidak ditemukannya hubungan yang signifikan antara parameter kualitas air dengan kelimpahan bakteri Vibrio (p > 0,05). Kata kunci : kualitas air, vaname, Vibrio
CORRELATION BETWEEN WATER QUALITY PARAMETERS AND VIBRIO SP. BACTERIA CONTENT IN TRADITIONAL VANNAMEI SHRIMP (LITHOPENAEUS VANNAMEI) CULTURE Asni Asni; Rahim Rahim; Ramlah Saleh; Anti Landu; Muliadi Muliadi
Journal of Agriculture Vol. 2 No. 02 (2023): Research Articles, July 2023
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/joa.v2i02.2577

Abstract

Vannamei shrimp is a species of shrimp that is frequently cultivated using conventional methods. This is because vannamei crustaceans have favorable prospects and profits. Traditional Vannamei shrimp cultivation has great development potential, but preventing parasites and diseases that originate in the pond water when cultivating shrimp is impossible. The incidence of disease is closely correlated with parameters of water quality. Pathogenic microorganisms, specifically the Vibrio sp. bacteria, are responsible for one of the prevalent maladies affecting vannamei shrimp farms. Vibrio sp. bacteria produces vibriosis, the clinical symptoms of brownish-red gills, a crimson uropod and abdominal telson, and a sluggish swimming speed. This study aimed to determine the correlation between Vibrio sp. bacteria content and water quality parameters in conventional vannamei shrimp (Lithopenaeus vannamei) cultivation. This study employed exploratory methods and purposive sampling for its sampling. Isolation of microbes using selective media containing TCBSA. The colony abundance of Vibrio sp. bacteria was calculated using the Total Plate Count method. The results showed no significant correlation between the quality of pond water and the abundance of Vibrio sp. bacteria colonies in the traditional system of vannamei shrimp (Lithopenaeus vannamei) cultivation, with a correlation value of > 0.05.