Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

EFEK KOMPOSISI DAN PERLAKUAN SINTERING PADA KOMPOSIT Al/(SiCw+Al2O3) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KEAUSAN Suprapto, I Wayan Lega; Suarsana, Ketut; Santhiarsa, Nitya
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.423

Abstract

Pengembangan material komposit berbasis logam pada dunia industri cukup potensial untuk memenuhi akan komponen-komponen permesinan. Dengan adanya perkembangan bahan yang sangat pesat, maka dituntut untuk menghasilkan bahan ringan dan murah yang merupakan persyaratan utama dalam dunia industri pembuatan komponen-komponen mesin. Hal ini memunculkan inovasi baru dalam pembuatan Aluminium Matrix Composite (AMC) yang berbasis matrik Alumunium dengan penguat Silicon Carbon dan Al2O3 partikel. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan proses powder metalurgi dan variasi komposisi penguat komposit. Awal proses komposit dibuat dengan variasi komposisi matrik Aluminium dengan penguat SiC+Al2O3 dalam komposit. Komposisi Aliminium : 80% wt dengan variasi penguat 20% wt. Pembuatan material uji dilakukan dengan proses metalurgi serbuk dimana gaya tekan 25 N. Variasi perlakuan waktu sintering adalah  1 jam dan 3 jam pada temperatur 500oC, 550oC dan 600oC. Pengujian karakteristik dilakukan untuk menggetahui sifat fisik dan mekanik komposit. Hasil penelitian adalah dengan penambahan komposisi persen berat SiC dan Alumina (Al2O3) memberikan pengaruh pada sifat fisik dan mekanik komposit. Dimana densitas dan keausan  meningkat terjadi pada setiap penambahan Alumina (Al2O3) itu sendiri. Sebaliknya porositas menurun dengan meningkatnya komposisi penguat. Hubungan antara sifat fisik dan mekanik dari masing-masing komposisi penguat SiCw dan Al2O3 pembentuk komposit yang dibuat, memberikan densitas 2.589 gr/cm3 dan keausan yang terjadi 0,005 gr  pada perlakuan sintering 600oC dengan waktu tahan 3 jam. 
PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN SOLAR DEX Sarmento, Francisco; Suarsana, I Ketut
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.424

Abstract

Penggunaan pemanasan awal bahan bakar dapat meningkatkan kinerja mesin diesel. Pemanasan awal pada penelitian dilakukan dengan menggunakan panas heater. Parameter unjuk kerja mesin diesel meliputi: Torsi, daya, konsumsi bahan bakar, dan konsumsi bahan bakar spesifik masing-masing sebagai fungsi putaran poros. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah mesin diesel empat langkah satu silinder merk Kubota kapasitas 82x82 type GA 90. Pengukuran dilakukan terhadap konsumsi bahan bakar dengan menggunakan fuel gauge, putaran poros menggunakan tachometer, waktu yang dibutuhkan untuk mengkonsumsi bahan bakar dengan stopwatch, mengukur beban yang dihasilkan dengan neraca beban dan mengukur suhu dengan thermometer. Hasil penelitian menghasilkan bahwa torsi, daya sebagai fungsi puturan poros lebih besar masing-masing 16,7% dan 14,3% dengan menggunakan pemanasan awal. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pemanasan awal pada bahan bakar dapat meningkatkan unjuk kerja mesin diesel.
KARAKTERISASI KONDUKTIVITAS TERMAL DAN KEKERASAN KOMPOSIT ALUMINIUM MATRIK PENGUAT HIBRID SiCw/AL2O3 Suarsana, Ketut; Astika, I Made; Suprapto, Lega
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i2.1456

Abstract

Sifat komponen mesin kuat, ringan dan murah merupakan persyaratan utama dalam dunia industri mesin. Persyaratan ini memunculkan inovasi dalam pembuatan komposit menggunakan matrik berbasis Aluminium diperkuat Silicon Carbon wisker dan alumina partikel (Al2O3p). Karakteristik komposit dipengaruhi oleh komposisi bahan matrik dengan penguatnya, serta pengaruh temperatur dan  perlakuan sintering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik komposit baru aluminium matrik composite (AMC) dari bahan Al fine powder sebagai matrik diperkuat dengan gabungan hibrid silicon carbon whiskers (SiCw) dan alumina partikel (Al2O3p), melalui metode powder metalurgi pada perlakuan  setelah sintering. Metode pembuatan komposit dengan cara metalurgi serbuk (powder metallurgy) yaitu ketiga variasi bahan dimasukan  dalam cetakan kemudian diberi gaya tekan 2,5 ton dengan waktu penahanan 15 menit. Variasi komposisi bahan adalah Al : (SiCw/Al2O3)  pada komposisi I, komposisi II dan komposisi III.  Setelah terbentuk spesimen material komposit dikenakan perlakuan sintering dengan  variasi suhu adalah: 500oC, 550oC dan 600oC dan holding time :  1 jam, 3 jam dan 6 jam. Specimen uji dibuat sebanyak 81 buah dengan masing-masing 3 buah  spesimen untuk setiap kombinasi perlakuan temperatur dan holding time. Dari penelitian koduktivitas termal yang dilakukan  didapat hasil tertinggi adalah  455.111 k(W/m.oC) pada temperatur 600oC dengan waktu 6 jam dan terendah didapat 34.874 k(W/m.oC) pada perlakuan sintering 500oC dengan holding time 1 jam. Begitu juga kekerasan tertinggi terjadi pada 141.046 VHN dan yang terendah dari penelitian didapat 128.750 VHN, jadi komposisi mempengaruhi konduktivitas termal dan kekerasan komposit.
Characterization of Aluminum Matrix Metal Composite Hybrid Reinforced With SiCw/(Al2O3-Mg) on Thermal Conductivity and Hardness Suarsana, Ketut; Soenoko, Rudy; Negara, DNK Putra; Sunu, P.W.
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jrm.2021.012.01.18

Abstract

Characteristics of composite materials that are light, strong, heat resistant, and high hardness are needed in their application. This study aims to obtain a hard material and good heat conductivity, with the innovation of making aluminum matrix composites (AMC) from aluminum powder as a matrix, combined with silicon-carbon whisker (SiCw) and alumina particles (Al2O3p), and adding Magnesium through the powder process metallurgy. The method of making composites was carried out by means of powder metallurgy. The research variables composition I, II, and II with Al/(SiCw+Al2O3/Mg), were given temperature treatment: 500, 550, and 600oC. The test results show that there is an increase in the mechanical properties of the composites both from variations in composition and also from variations in treatment temperature because the bond resulting from the addition of Al2O3 reinforcement has hard and fine grain properties. The physical and mechanical properties of the test results are in the form of the highest density at composition I, 600oC (2,699 gr/cm3) while the hardness at composition III is 600oC (42,438 HV) and heat conductivity at composition III, 600oC (185,183 Watt/m.oC). Scanning with SEM showed that the pore size decreased from the treatment temperature of 500oC to 600oC due to phase changes and a stronger bond between the matrix and the reinforcement. So that the influence of composition and temperature will affect the thermal conductivity, hardness, and density of the composites.
Efek gaya tekan pembuatan hibrid komposit berpenguat SiCw/Al2O3 dengan wetting agent Mg terhadap sifat fisik dan mekanik K. Suarsana; N.P.G. Suardana; D.N.K.P. Negara; P.W. Sunu; A.A.A. Triadi
Dinamika Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2021): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.243 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v11i1.368

Abstract

The growing demand for metal-based materials in the manufacturing industry has prompted the development of composite materials that have better mechanical and physical properties than single materials. The development be done in order to obtain new materials that have better properties. The research was conducted using a powder metallurgy process, by varying the compressive force and holding time in order to determine the effect of the combination of compression and holding time on the mechanical and physical properties of composites. The variations in the compressive force are 20, 25, and 30 kN, with a holding time of 15, 30 and 45 minutes for each force. Research includes tests of density, porosity, hardness, wear and Scanning Electronic Microscope. The results of the density test showed that the highest density value was 2.982 gr/cm3 and the lowest porosity value was 13.074% at a compressive force of 25 kN, holding time of 45 minutes. The results of the highest hardness value 53.455  kg/mm2 at 30 kN, 45 minutes and the lowest wear value 2.15455E-05 gr at a pressure of 20 kN, 15 minutes. Based on the test results, the characteristics of the density are inversely proportional to the porosity, while the hardness and wear are influenced by the length of holding time in the moldof a composite using aluminum as a matrix needs too.
Efek Tegangan Listrik dan Waktu Proses Elektroplating Krom Keras terhadap Tebal Lapisan Ketut Suarsana; I M. Astika; D.N.K Putra Negara
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 2 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.316 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i02.p05

Abstract

Proses pelapisan krom keras merupakan proses akhir atau tahap penyelesaian pada kebanyakan pembuatan komponen agar tidak cepat aus, seperti pada poros, pasak, ring piston, silinder, bearing dan crank shaf. Dalam bidang industri sifat mekanik yang banyak diperlukan pada logam yang dipergunakan adalah kemampuannya untuk tahan aus dan tahan korosi yang mana kita ketahui logam mempunyai reaksi yang sangat aktif terhadap perubahaan temperatur dan cuaca, maka perlu dilakukan pelapisan sehingga kemungkinan suatu bahan logam terkena korosi bisa dihambat. Bahan spesimen yang di gunakan adalah Baja St 60 (C 0.40%; Mn 7%; Si 0.28%; P+S 0.09%; Fe 98,53%) dengan variasi tegangan listrik: 4, 6, dan 8 volt, untuk variasi waktu elektroplating krom keras 30, 45, dan 60 menit. Pengujian yang dilakukan dengan pengukuran ketebalan lapisan menggunakan skala foto mikro dan menghitung ketebalan lapisan permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tegangan listrik yang digunakan dan semakin lama waktu proses pelapisan krom keras maka meningkat ketebalan lapisannya. Ketebalan lapisan permukaan yang paling tebal didapatkan pada tegangan 8 volt dengan waktu pelapisan 60 menit dengan ketebalan lapisannya sebesar 89,37 ?m, sedangkan ketebalan lapisan permukaan tipis didapat pada tegangan 4 volt dengan waktu pelapisan 30 menit ketebalan lapisannya sebesar 20,18 ?m. Jadi tegangan listrik dan waktu electroplating dapat mempengaruhi dan memberikan efek terhadap ketebalan lapisan yang terjadi pada Baja St.60. The hard chrome coating process is the final process or completion stage in most parts making so as not to wear out quickly, such as on the shaft, pegs, piston rings, cylinders, bearings and crank shafts. In the industrial field of mechanical properties that are much needed in the metal used is its ability to withstand wear and corrosion resistance which we know metals have a very active reaction to changes in temperature and weather, coating is necessary so that the possibility of a metal being corroded can be inhibited. The specimens used were Baja St 60 (C 0.40%; Mn 7%; Si 0.28%; P + S 0.09%; Fe 98.53%) with variations in electrical voltage: 4, 6 and 8 volts, for time variations hard chrome electroplating 30, 60 and 90 minutes. Tests carried out by measuring the thickness of the layer use a micro photo scale and calculate the thickness of the surface layer. The results showed that the higher the voltage used and the longer the coating process was hard chrome, the thickness of the layer increased. The thickest surface layer thickness was obtained at 8 volts with a coating time of 60 minutes with a layer thickness of 89.37 ?m, while the thickness of the thin surface layer was obtained at a voltage of 4 volts with a coating time of 30 minutes layer thickness of 20.18 ?m. So the electrical voltage and time of electroplating can affect and give effect to the thickness of the coating that occurs in Steel St.60
Efek perlakuan pack carburizing dan media korosif pada baja AISI 1045 terhadap laju korosi I Ketut Suarsana; I Made Astika; I Gede Putu Agus Suryawan
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 14 No 2 (2021)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEM.2021.v14.i02.p01

Abstract

Corrosion is a destructive symptom that affects the properties of a metal, which means that the physical properties and quality of the metal decrease due to the electrochemical reaction between the metal and its environment so that the strength of the metal decreases. Corrosion control can be used to avoid the negative impact of corrosion, through the pack carburizing treatment method. The material used in this research is AISI 1045 steel. To determine the effect of pack carburizing on the corrosion rate of steel, the research was carried out by varying the suhue of the carburizing pack and corrosive media. In this study, the pack carburizing process with suhue variations used was 750°C, 850°C, 950°C and the corroding media used were air, fresh water and sea water. This was observed in accordance with the application of AISI 1045 material. The corrosive process through corrosive media was carried out for 720 hours. The results showed that pack carburized steel at a temperature of 950°C had a lower corrosion rate than pack carburized steel at 750°C. Also, air corrosive media provides a lower corrosion rate compared to seawater corrosion rate.
Kekuatan Tarik dan Lentur pada Material Komposit Berpenguat Serat Jelatang I Gede Putu Agus Suryawan; NPG Suardana; I Ketut Suarsana; I Putu Lokantara; I Ketut Jaya Lagawa
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.669 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p02

Abstract

Material komposit telah dikembangkan sebagai material alternatif pengganti logam dan kayu. Komposit dari matrik epoksi dengan penguat serat alam sedang dikembangkan, karena serat sintetis sulit terurai secara alami. Komposit dengan penguat serat alam lebih ramah lingkungan. Tanaman jelatang (stinging nettle) merupakan tanaman yang memiliki serat pada kulit batang. Tanaman jelatang tumbuh di seluruh wilayah Indonesia yang beriklim sedang. Di Bali banyak tumbuh di daerah Pupuan-Tabanan. Sifat yang khusus dari serat jelatang adalah kuat dan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan lentur komposit epoksi dengan penguat serat jelatang dengan fraksi volume 10%, 15%, dan 20% serat, perlakukan serat dengan NaOH 6% direndam selama 2 jam, panjang serat 5 mm dengan orientasi acak. Komposit dicetak dengan metode hand lay up. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kekuatan tarik komposit mengalami kenaikan dengan bertambahnya fraksi serat. Nilai kekuatan lentur tertinggi didapatkan pada fraksi volume serat 20% sebesar 46,693 MPa. Composite material has been developed as an alternative material, it is substitute for metal and wood. Composites from epoxy with natural fiber reinforcement are being developed, because synthetic fibers are difficult to decompose naturally. Composite with natural fiber reinforcement is more environmentally friendly. Stinging nettles are plants that have fiber on the bark. Nettle plants grow in sub-district of Indonesia with temperate climates. In Bali many grow in the Pupuan-Tabanan area. The special properties of nettle fibers is strong and light. This study aims to determine the tensile and flexural strength of epoxy composites reinforcement nettle fibers with a volume fraction of fibers 10%, 15%, and 20%, treatment fibers with 6% NaOH, soaked for 2 hours, 5 mm fiber length with random orientation. Composites are product using the hand lay up method. The results obtained from this study are that the composite tensile strength increases with rise fiber fraction. The highest flexural strength value was obtained at 20% fiber fraction of 46.693 MPa.
Pemanfaatan serat silicon carbon dan partikel alumina pada matrik aluminium untuk meningkatkan sifat mekanis material komposit Ketut Suarsana
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.74 KB)

Abstract

Abstrak:Pemanfaatan penguat material komposit berbasis serat dan juga partikel pada pembuatan bahan komposit sekarang ini sangatpotensial untuk dikembangkan dan diteliti. Beragam sumber serat dan juga penguat dalam bentuk partikel bisa didapat dari seratalami dari tumbuh-tubuhan dan juga serat yang sudah dikenakan perlakuan sebelumnya. Indonesia memiliki potensi sumberalam yang sangat potensial terutama sebgai sumber serat dari tumbuhan juga berupa logam aluminium (bauxite) dari fosil.Bahan ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat industri sebagai bahan dasar pembuatan komposit bermatrikAluminium dan sebagai penguat berupa serat maupun partikel alumina. Metode pembuatan Aluminum Matrix Composite (AMC)dengan proses metalurgi serbuk pada gaya tekan/kompaksi 2,5 ton mengunakan alat press hydrolik, waktu penahanan 15menit, serta proses perlakuan pada variasi komposisi berat (%wt). Variasi komposisi penguat serat Silicon Carbon (SiC) danAl2O3 (alumina) pada matrik Aluminium adalah : 30% SiC + 0% Al203, 27% SiC + 3% Al203, 24% SiC + 6% Al203 dan 21% SiC+ 9% Al203 dengan matrik 70% Al, pada kondisi tempertaur 500oC, 550oC dan 600oC. Setelah material komposit terbentuk, diujiuntuk mengetahui sifat mekanik akibat pengaruh variasi komposisi antara matrik dan penguatan pada komposit. Uji karakteristikdilakukan di laboratorium untuk menggetahui sifat kekuatan dan kekerasan material komposit. Selanjutnya dicari hubunganantara sifat masing-masing komposisi penguat serat SiC dan Al2O3 pembentuk komposit yang dibuat untuk mengetahui manfaatdari penguat serat dan partikel alumina.Kata Kunci: Sifat kekuatan, kekerasan, serat SiC dan Al2O3Abstract:Utilization reinforcement fiber-based composite material and particles in the manufacture of composite materials now havepotential to be developed and researched. Various sources of fiber and reinforcement in particle form can be obtained fromnatural fibers from plants and fiber that has been subjected to a previous treatment. Indonesia has the potential of naturalresources potential, especially as fiber from plant sources also include metals aluminum (bauxite) from fossils. This material canbe used for the needs of the industry as the manufacture of composite base Aluminium and as a reinforcement in the form offibers or particles of alumina. The method of making Aluminum Matrix Composites (AMC) with a powder metallurgy process atthe compression force / compaction 2.5 tons using a hydraulic press equipment, holding time 15 minutes, and the treatmentprocess in the variation of the composition by weight (%wt). Variations in the composition of the fiber reinforcement SiliconCarbon (SiC) and Al2O3 (alumina) on a matrix Aluminium is: 30% SiC + 0% Al203, 27% SiC + 3% Al203, 24% SiC + 6% Al203 and21% SiC + 9% Al203 with a matrix of 70% Al, on condition tempertaur 500oC, 550oC and 600oC. After the composite material isformed, tested for mechanical properties due to the influence of variations in composition between matrix and reinforcement incomposites. Characteristics test performed in the laboratory to knowing strength and hardness properties of composite materials.Furthermore sought the relationship between the nature of each composition fiber reinforcement and an Al2O3 forming SiCcomposites made to know the benefits of reinforcing fibers and particles of alumina.Keywords: Strength, hardness, SiC fibers and Al2O3
Pengaruh tegangan listrik dan waktu elektroplating Krom keras terhadap ketebalan lapisan Krom I Ketut Suarsana; I Made Rasta; DNK Putra Negara
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 1, No.2 Desember 2006
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.477 KB)

Abstract

Proses pelapisan Krom merupakan proses akhir atau tahap penyelesaian pada kebanyakan pembuatan komponen agar tidak cepat aus, seperti pada poros, pasak, ring piston, silinder, bearing dan crank shaft. Bahan spesimen yang digunakan adalah Baja St 60 (C 0.40%; Mn 7%; Si 0.28%; P+S 0.09%; Fe 98,53%) dengan variasi tegangan listrik 4 volt, 6 volt, 8 volt, dan variasi waktu elektroplating Krom keras 30 menit, 45 menit, 60 menit. Pengujian yang dilakukan dengan pengukuran ketebalan lapisan menggunakan skala foto mikro dan menghitung ketebalan lapisan permukaan .Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa semakin tinggi tegangan listrik (volt) yang di gunakan dan semakin lama waktu pelapisan Krom keras maka semakin meningkat ketebalan lapisannya. Ketebalan lapisan permukaan yang paling tinggi didapatkan pada tegangan 8 volt dengan waktu pelapisan 60 menit dengan ketebalan lapisannya sebesar 89,37 ?m sedangkan ketebalan lapisan permukaan paling rendah didapat pada tegangan 4 volt dengan waktu pelapisan 30 menit ketebalan lapisannya sebesar 20,18 ?m.