A. T. Umiarti
PS Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penggantian Sebagian Ransum Komersial dengan Polar dan Aditif Duck mix terhadap Komposisi Fisik Karkas Itik Ni Wayan Siti; I.G.L.O. Cakra; K. A. Wiyana; A.T. Umiarti
Jurnal Agripet Vol 9, No 2 (2009): Volume 9, No. 2, Oktober 2009
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.575 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v9i2.626

Abstract

The substitution a part of commercial feed with pollard and duck mix additive on duck carcass physic compositionABSTRACT. The aim of this experiment was to study pollard optimum levels with additive complex mineral vitamin on the carcass physic composition Balinese male duck age 10 weeks, was carried out at Jl. Binginambe, Kediri village, Tabanan Regency. The design which used in this experiment a completely randomized design Those four treatments were ration contain 100% commercial feed (A); ration with 85% commercial feed + 15% pollard + 0,3% duck mix (B); ration with 70% commercial feed + 30% pollard + 0,3% duck mix (C); ration with 55% commercial feed + 45% pollard + 0,3% duck mix (D), respectively. The variables which measured were carcass weight, carcass percent, and carcass physic composition. The result of this experiment showed that the substitution commercial feed with pollard from 15-45% and duck mix were not significant (P 0.05) decrease carcass percent, carcass bone percent than treatment A. Meat percent on treatment B 1.81% non significant (P0.05) increase than treatment A, but C and D treatments 2.63% and 4.87% significantly increase than treatment A. Subcutan fat on C and D treatments 6.72% and 6.67% significant lower (P 0.05) than treatment A, and D treatment 4.91% significant lower than treatment B. From the result of this experiment can be concluded that substitution pollard from 15%-45% with additive 0.3% duck mix were decrease carcass percent and bone carcass percent, but substitution pollard 30% and 45% can increase meat carcass percent and decrease fat Balinese male duck age 10 weeks.
PENINGKATAN KINERJA LAYANAN PARIWISATA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI DESA TULAMBEN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM M Sukana; A.T Umiarti; N Ariana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.235 KB)

Abstract

Desa Tulamben merupakan salah satu desa yang berlokasi di timur laut Pulau Bali. Desa ini terkenal denganlokasi penyelaman berupa bangkai kapal USAT Glo Liberty. Masyarakat lokal sudah berpartisipasi dalammemberikan layanan pariwisata sejak tahun 1970-an. Mereka perlu untuk meningkatkan kemampuanpengelolaan wisata bahari dan keterampilan hospitaliti. Lebih lanjut, pertumbuhan pariwisata Tulambenmemberikan peluang yang sangat baik bagi pengembangan ekonomi perempuan lokal. Untuk mengatasipermasalahan yang ada, program pengabdian masayarakat ini menggunakan pendekatan total qualitymanagement dan social entrepreneurship.Hasil yang dicapai dari kegiatan KKN-PPM di Desa Tulamben meliputi:1) membentuk Badan PromosiWisata Bahari; 2) meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam mempromosikan potensi wisata bahari;3) Membuat laman (website) objek dan daya tarik wisata ; 4) Meningkatkan keterampilan komunikasiberbahasa Inggris bagi pengusung peralatan menyelam; 5) untuk memenuhi standar layanan dan efisiensibiaya untuk meningkatkan kepuasan wisatawan; 6) membangun papan informasi bangkai kapal (shipwreck) ,papan penunjuk objek dan daya tarik wisata, dan kode etik wisatawan; 7) membentuk organisasi SimpanPinjam bagi Perempuan (SPP); 8) mengembangkan jiwa kewirausahaan dan keberanian untuk membukausaha baru; 9) meningkatkan keterampilan usaha kuliner; 10) mengembangkan keterampilan usaha kerajinanuntuk cinderamata; 11) meningkatnya produktifitas hasil ternak dan pertanian masyarakat lokal; dan 12)mewujudkan jaringan dan sinergi usaha lokal dengan lembaga pemerintah, swasta, dan perbankan.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI DESA ABIANSEMAL, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG, DALAM RANGKA MENCIPTAKAN WANITA TANI YANG KREATIF DAN INOVATIF B.R.T. Putri; I.K.W. Parimartha; I.W. Budiartha; A.T. Umiarti; Nuraini Nuraini; I.N. Suparta
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.382 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat ini telah dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Oktober 2014bertempat di Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Tujuan kegiatan ini adalahuntuk meningkatkan jiwa wirausaha wanita tani sehingga muncul wirausaha-wirausaha baru yang kreatif daninovatif dengan memanfaatkan potensi desa yang ada. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga metode yaitu:metode ceramah, diskusi, dan praktek. Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah kewirausahaan (dasarkewirausahaan, penumbuhan jiwa wirausaha, membangun usaha baru, dan pemasaran). Pada kegiatan inipeserta juga diberikan handout yang berisikan materi lengkap pelatihan kewirausahaan. Praktek yangdiberikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah simulasi membangun usaha baru sertaperencanaan pemasarannya. Kegiatan ini disambut dengan sangat baik, terlihat dari antusiasme peserta dalammengikuti kegiatan dan diskusi.
PEMANFAATAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI DALAM RANSUM UNTUK TURUNKAN AKUMULASI LEMAK DAN KOLESTEROL TUBUH ITIK A. A. A. S. Trisnadewi; I. G. N. G. Bidura; A. T. Umiarti; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.252 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p05

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum terhadap akumulasi lemak dan kadar kolesterol dalam tubuh itik bali umur 6-12 minggu. Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat macam perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan (unit percobaan) menggunakan tiga ekor itik bali jantan umur 6 minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan pada itik selama periode penelitian disusun isoprotein (CP:16%) dan isoenergi (2900 kkal ME/kg). Keempat perlakuan yang dicobakan, yaitu itik yang diberi ransum basal tanpa penggunaan ampas tahu sebagai kontrol (A); ransum dengan penggunaan 10% ampas tahu terfermentasi (B); ransum dengan penggunaan 20% ampas tahu terfermentasi (C), dan ransum dengan penggunaan 30% ampas tahu terfermentasi (D) dengan Saccharomyces cereviseae. Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, feed conversion ratio (FCR), berat karkas, persentase karkas, lemak abdominal, dan kadar kolesterol darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 10-30% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum tetapi secara nyata (P<0,05) meningkatkan pertambahan berat badan, karkas, dan efisiensi penggunaan ransum, serta secara nyata (P<0,05) menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah itik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10-30% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum dapat meningkatkan penampilan itik bali jantan umur 6-12 minggu, serta menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah itik.
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN KULTUR ISOLAT Saccharomyces spp DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN DAN KADAR GAS AMONIA EKSKRETA AYAM Umiarti A. T.; Puspani E; Bidura I. G. N. G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 3 (2014): Vol 17, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.452 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i03.p01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suplementasi kultur Saccharomyces spp. dalam ransum terhadap penampilan dan kadar gas ammonia ekskreta ayam broiler umur 2-6 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak engkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan menggunakan tiga ekor ayam broiler umur dua minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan selama penelitian disusun dengan kandungan protein kasar 20% dan energi termetabolis 2900 kkal/kg tanpa suplementasi kultur Saccharomyces spp. sebagai kontrol (A). Suplementasi masing-masing: 0,10%, 0,20%, dan 0,30% kultur Saccharomyces spp. dalam ransum kontrol, masing-masing sebagai perlakuan B, C, dan D. Ransum dan air minum selama penelitian diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, feed conversion ratio (FCR), dan kadar gas amonia ekskreta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kultur Saccharomyces spp. dalam ransum basal pada level 0,10% (B); 0,20% (C), dan 0,30% (D) secara nyata (P<0,05) dapat meningkatkan konsumsi ransum, berat badan akhir, dan pertambahan berat badan ayam jika dibandingkan dengan tanpa suplementasi (A). Akan tetapi, kadar gas amonia ekskreta ayam nyata (P<0,05) lebih rendah daripada kontrol. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi kultur Saccharomyces spp. dalam ransum basal pada level 0,10-0,30% dapat meningkatkan penampilan dan menurunkan kadar gas amonia dalam ekskreta ayam broiler umur 2-6 minggu.
PENGARUH PERENDAMAN PADA EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) DAN LAMA SIMPAN TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS DAN TELUR ITIK Sakila S. A.; I. A. Okarini; A. T. Umiarti; N. P. Sarini; I M. Wirapartha
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 1 (2022): Vol. 10 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eggs are one of the post harvest products that are easily damaged and have a relatively short shelf life. Preservation is one way to extend the shelf life and maintain the functional properties of foodstuffs that are easily damaged. This study aims to determine the effect of immersion on the quality of chicken eggs and duck eggs in ciplukan leaves extract with different containment periods and the interaction between containment periods and the type of eggs soaked with ciplukan leaves extract. The total eggs used in this study were 48 eggs. This study used a completely randomized design with a factorial pattern, with two factors, namely containment periods (15 days and 30 days) and the type of egg (chicken eggs and duck eggs). The variables observed were changes in egg weight, egg white index (IPT), egg pH and colour yolk. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan's multiple distance test at a 95% confidence level. The results of this study showed that the weight of eggs in the treatment of containment periods was significantly different (P<0.05), while in the treatment of egg types it was significantly different (P<0.05) on the egg white index (IPT) and egg pH. Colour variable yolk indicates the results are not significantly different (P>0.05). Soaking chicken eggs and duck eggs in 6% ciplukan leaves extract for 12 hours had an effect on egg weight, egg white index (IPT) and egg pH during storage. There was no interaction between containment periods treatment and egg type in all variables. Key words: chicken eggs, duck eggs, ciplukan leaves, containment periods, eggs quality
PENGARUH PEMBERIAN RANSUM KOMERSIAL DITAMBAH TEPUNG KULIT KERANG SEBAGAI SUMBER KALSIUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 95 MINGGU Rusnadi I. N. S.; G. A. M. K. Dewi; A. T. Umiarti
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPT.2020.v08.i02.p08

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi telur ayam Isa Brown umur 95 minggu yang diberi ransum komersial ditambah tepung kulit kerang sebagai sumber kalsium. Penelitian dilaksanakan di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem selama 4 minggu. Materi penelitian yang digunakan ayam petelur Isa Brown umur 95 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu ransum komersial tanpa tambahan tepung kulit kerang kalsium sebagai kontrol (A), ransum komersial ditambah1% tepung kulit kerang (B), ransum komersial ditambah 2% tepung kulit kerang (C), dan ransum komersial ditambah 3% tepung kulit kerang (D), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 ulangan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur harian (hend day production), bobot telur, dan FCR. Hasil penelitian yang diperoleh setelah pemberian perlakuan ransum komersial ditambahkan 1%, 2%, dan 3% tepung kulit kerang dapat meningkatkan bobot telur yang memperoleh rataan masing-masing sebesar 0,44%, 0,49%, 0,78% nyata lebih tinggi secara statistik berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan A, sedangkan semua perlakuan secara statistik tidak berpengaruh terhadap variabel konsumsi ransum, produksi telur harian (hand day production), dan FCR. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum komersial dengan penambahan 2%, dan 3% tepung kulit kerang dapat meningkatkan bobot telur tetapi tidak memberikan hasil yang diharapkan terhadap produksi telur harian (hen day production), konsumsi ransum dan FCR dari ayam Isa Brown umur 95 minggu. Kata kunci : tepung kulit kerang, Isa Brown, produksi telur, ransum komersial
KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING BROILER HASIL MARINASI DENGAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) Barus D. M.; A. T. Umiarti; I. A. Okarini
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 1 (2022): Vol. 10 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rosella flower (Hibiscus sabdariffa Linn) is one of the plants that is used as a preservative because it contains antioxidants and antibacterial. This research was conducted to determine the physical and organoleptic qualities of broiler meat marinated with rosella flower extract (Hibiscus sabdariffa Linn). This research was carried out in March 2021 at the Animal Products Technology Laboratory (ENT) of the Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with four treatments and four replications in order to obtain 16 experimental units. The four treatments were: (P0) 100 grams of broiler meat without marinating or control, (P1) 100 grams of broiler meat marinated with 3% rosella flower extract, (P2) 100 grams of broiler meat marinated with rosella flower extract 6%, (P3) 100 grams of broiler meat marinated with 9% rosella flower extract, the duration of the marinade for all treatments was 30 minutes. The variables observed were the physical quality of pH, cooking loss, water holding capacity and organoleptic quality, namely color, aroma, texture and taste. The results showed that the 30 minute marinade with rosella flower extract up to 9% showed significantly different results (P<0.05) at the pH of the treatment P0 with P2, P0 with P3 and P1 with P2. Based on the results of this study, it can be concluded that 30 minutes of marinating with rosella flower extract up to 9% can reduce the pH value. The best pH was obtained in the P2 treatment (6%) while the cooking loss, water holding capacity and organoleptic got the same results in all treatments. Keywords: Rosella flower, broiler meat, physical quality, marinated, organoleptic test
EVALUASI SIFAT FISIK DAN KEEMPUKAN DAGING ITIK BALI (Anas sp) HASIL MARINASI MENGGUNAKAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) Bani Y.C.; A. T. Umiarti; I. A. Okarini
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Itik merupakan salah satu ternak penghasil daging yang menjadi sumber protein hewani yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas fisik dan keempukan daging itik Bali jantan (Anas sp) hasil marinasi menggunakan ekstrak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn). Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2021 bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak dan Mikrobiologi Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Rancangan Percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Keempat perlakuan tersebut meliputi: (P0) daging itik Bali jantan tanpa dimarinasi ekstrak bunga rosella sebagai kontrol, (P1) daging itik Bali jantan dimarinasi ekstrak bunga rosella 5%, (P2) daging itik Bali jantan dimarinasi ekstrak bunga rosella 10%, (P3) daging itik Bali jantan dimarinasi ekstrak bunga rosella 15% dan waktu marinasi selama 60 menit. Variabel yang diamati meliputi derajat keasaman (pH), persentase susut masak, warna, dan keempukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa marinasi ekstrak bunga rosella sampai 15% diperoleh nilai rataan derajat keasaman (pH) 6,02-4,27, persentase susut masak 38,74-41,34%, warna kecerahan (L*) 22,24-25,65, warna kemerahan (a*) 8,36-11,54, warna kekuningan (b*) 12,67-15,70, dan penerimaan keempukan 4,93-7,33. Kesimpulan penelitian ini bahwa marinasi ekstrak bunga rosella sampai 15% berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap derajat keasaman (pH), persentase susut masak, warna kekuningan (b*), dan penerimaan keempukan sedangkan pada warna kecerahan (L*) dan warna kemerahan (a*) menunjukkan hasil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap daging itik Bali jantan (Anas sp). Kata kunci: bunga rosella, daging itik, marinasi
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN DAYA IKAT AIR DAGING ITIK BALI (Anas sp) HASIL PERENDAMAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) Angin D. P. P.; A. T. Umiarti; I. A. Okarini
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 3 (2022): Vol. 10 No. 3 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging itik merupakan jenis ternak unggas yang mulai banyak peminatnya namun masih memiliki kekurangan yaitu daging yang alot, warna daging merah gelap dan bau amis sehingga perlu dilakukan proses perendaman atau marinasi dengan ekstrak bunga rosella. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik dan daya ikat air daging itik bali (Anas sp) umur delapan minggu hasil perendaman ekstrak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn), yang dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak dan Mikrobiologi Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Keempat perlakuan: tanpa perendaman (P0), perendaman dalam ekstrak 5% (P1), perendaman dalam ekstrak 10% (P2), perendam dalam ekstrak 15% (P3), dengan lama perendaman P1, P2 dan P3 selama 60 menit. Variabel yang diamati yaitu uji organoleptik aroma, rasa dan tekstur yang dinilai oleh 15 panelis semi-terlatih serta kualitas fisik daya ikat air (DIA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman ekstrak bunga rosella sampai level 15% selama 60 menit menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) terhadap aroma, tekstur, daya ikat air, namun tidak berbeda nyata (P>0,05) pada rasa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perendaman dengan ekstrak bunga rosella hingga level 15% terhadap nilai organoleptik daging matang cenderung mengalami peningkatan, pada aroma 2,47-7,53 (tidak berbau rosella-sangat berbau rosella), rasa 4,87-6,00 (netral-agak lezat) dan tekstur 4,73-6,73 (netral-lembut). Rataan nilai daya ikat air (DIA) daging itik juga cenderung naik 62,77-68,31%. Kata Kunci : bunga rosella, daging itik bali, daya ikat air, perendaman dan uji organoleptik