Claim Missing Document
Check
Articles

EFFECT OF PROBIOTIC SUPPLEMENTATION ON LOW PROTEIN DIET ON BROILER PERFORMANCE Suartika, I GB; Sumadi, IK; Bidura, IGNG
E-Journal Of Animal Science Udayana University Vol 3, No 2, Tahun 2014
Publisher : E-Journal of Animal Science Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.369 KB)

Abstract

This study was carried out to determine the effect of probiotics supplemented in low protein diets on performances of broiler aged 2-6 weeks. The design used was a completely randomized design (CRD) with three treatments and six replications. Each replication consisted of three broiler chickens aged two weeks with homogeneous body weight. The treatments were a standard ration containing 20% crude protein as a control diets (A), the ration with 18% crude protein content (B), and a diet with 18% crude protein content with a probiotic 0.20% Saccharomyces spp supplemented (C). Feed containing 2900kcal/kg metabolic energy and water were provided ad libitum. The results showed that the decrease of crude protein content rations of 2% units lower than the recommended standard rations (treatment B) were significantly reduced (P<0.05) on final body weight, body weight gains, and feed efficiency compared both with the control and treatmens C groups. In contrast, there were increased significantly different (P<0.05) on the amount of abdominal-fat. Supplementation of probiotic 0.20% Saccharomyces spp in the ration C were increased on body weight gains and feed efficiencies significantly different (P<0.05) compared with treatment B.  In contrast, there were decreased significantly (P<0.05) different on abdominal-fat and blood serum cholesterol contents of chicken.  It was concluded that supplementation of probiotic 0.20% Saccharomyces spp culture in ration with protein content 18 % resulting the same of broiler performance aged 2-6 weeks compared to the control. Supplementation of probiotic 0.20% Saccharomyces spp cultures in the ration can decrease abdominal fat and blood serum cholesterol contents of broiler aged 2-6 weeks.
Inovasi Teknologi Pembuatan Pakan Ayam Broiler Berbasis Bahan Baku Lokal Bulkaini; Mastur; Ashari; I K Sumadi; I GNG Bidura
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.385 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1071

Abstract

The innovation of feed manufacturing technology is an innovation that can process pineapple peel waste into poultry feed by applying facultative anaerobic fermentation technology. The purpose of implementing this technological innovation is to optimize the use of several local raw materials (bran, milled corn and fermented pineapple peel) into poultry feed through the Partner Village Empowerment Program (PPDM) in 2021. This activity has been carried out in Sigar Penjalin Village in partnership with the group. youth mosque "Qomarul Huda Al-Hasanah" Cupek Hamlet. The method used in implementing the program is the Participatory Research Appraisal (PRA) method, which is a form of method that involves all members of the target partner in carrying out the work program. From the program that has been implemented, it is found that around 95% of the members of the mosque's youth group are ready to do business in the field of broiler chicken cultivation using feed sourced from local raw materials. The results of monitoring and evaluation show that the use of fermented pineapple peel can increase the slaughter weight of broiler chickens with a carcass percentage of 68.12%. The innovation of feed manufacturing technology is an innovation that can process pineapple peel waste into poultry feed by applying facultative anaerobic fermentation technology. The purpose of implementing this technological innovation is to optimize the use of several local raw materials (bran, milled corn and fermented pineapple peel) into poultry feed through the Partner Village Empowerment Program (PPDM) in 2021. This activity has been carried out in Sigar Penjalin Village in partnership with the group. youth mosque "Qomarul Huda Al-Hasanah" Cupek Hamlet. The method used in implementing the program is the Participatory Research Appraisal (PRA) method, which is a form of method that involves all members of the target partner in carrying out the work program. From the program that has been implemented, it is found that about 95% of the members of the mosque youth group are ready to do business in the field of broiler chicken cultivation using feed sourced from local raw materials. The results of monitoring and evaluation showed that the use of fermented pineapple peel can increase the weight of broiler chickens with a carcass percentage of 68.12%.
PEMANFAATAN BAHAN PAKAN ALTERNATIF DENGAN BIOTEKNOLOGI PROBIOTIK PADA KELOMPOK TERNAK UNGGAS DI DESA PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI I.G.N.G. Bidura; T. G. O. Susila; I. A Okarini; I.G.N. Kayana; I. N. Wirayasa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.896 KB)

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada kelompok ternak unggas di Desa Pengotan. Semuaanggota kelompok ternak unggas berasal dari Desa Pengotan, Kabupaten Bangli. Tujuan sosialisasidan demontrasi ini adalah pemanfaatan bioteknologi probiotik untuk meningkatkan nilai gunabahan pakan alternative sebagai pakan unggas di Desa Pengotan, Bangli. Melalui pengabdian ini,diharapkan anggota kelompok ternak unggas mempunyai pengetahuan dan ketrampilan tentangteknologi biofermentasi untuk meningkatkan nilai nutrisi tanaman dedak padi dan ampas tahusebagai pakan unggas alternative dengan menggunakan inokulan ragi tape. Hasil kegiatanmenunjukkan bahwa pengetahuan dan ketrampilan partisipan tentang teknik biofermentasi untukmeningkatkan kandungan nutrisi dedak padi dan ampas tahu sebagai pakan unggas alternativeinokulan ragi tape meningkat sebesar 27,62%. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan danketrampilan petani ternak unggas meningkat 27,62% setelah diberi pelatihan mengolah dedak padisebagai pakan unggas alternative dengan teknik fermentasi menggunakan inokulan ragi tape.
PENERAPAN BIOTEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI DAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK BERMUTU RENDAH PADA KELOMPOK TERNAK SAPI “WALUNG SARI” DI DESA PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI I W. Wirawan; I.G.N.G. Bidura; T.I. Putri; T.G.O. Susila; D.A. WarmadewI
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.25 KB)

Abstract

Pemanfaatan bioteknologi fermentasi jerami padi sebagai pakan ternak alternatif di lakukan pada kelompokternak sapi potong “Walung Sari” di Desa Pengotan, Bangli. Akhir-akhir ini, dalam pemeliharaanternaknya, peternak memanfaatkan hijauan dan rumput lapangan yang ada disekitar kandangnya. Umumnya,mereka memanfaatkan jerami padi untuk ternaknya, di mana ketersediaannya cukup banyak dan tersediasepanjang tahun. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilaksanakan sosialisasi dan demo bagaimana caranyameningkatkan kecernaan jerami padi dan meningkatkan ketrampilan cara pengolahan jerami padi denganteknik biofermentasi untuk meningkatkan kecernaan jerami padi pada ternak sapi mereka. Hasil sosialisasidan demo pengolahan jerami menunjukkanbahwa pemahaman dan ketrampilan anggota kelompok ternaksapi “Walung Sari” terhadap metode dan manfaat pengolahan jerami padi berkualitas rendah dengan teknikfermentasi meningkat sebesar 35,50% dibandingkan dengan sebelum adanya demo dan sosialisasi. Terjadipeningkatan yang signifikan (meningkat 25,80%) setelah adanya sosialisasi dan pembagian brosur tentangjenis dan macam hijauan makanan ternak unggul. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan ketrampilananggota kelompok ternak sapi potong “Walung Sari” di Desa Pengotan, Bangli meningkat signifikankhususnya dalam bidang bioteknologi fermentasi jerami dan pengenalan hijauan makanan ternak unggul.
PENGARUH PENGGUNAAN DAUN KATUK (SAURUPUS ANDROGYNUS) DAN DAUN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER1) I G. N. G. BIDURA; D.P.M.A. CANDRAWATI; N.L.G. SUMARDANI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 10 No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.932 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Tabanan, Bali untuk mempelajari pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Saurupus androgynus) dan daun bawang putih (Allium sativum), serta kombinasinya dalam ransum terhadap penampilan ayam broiler umur 2 ? 7 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lenglap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah ransum tanpa penggunaan daun katuk atau bawang putih sebagai kontrol (A), ransum dengan 3 % tepung daun katuk (B), 3 % daun bawang putih (C), dan 1,5 % tepung daun katuk + 1,5 % tepung daun bawang putih (D). Semua ransum dalam bentuk tepung, isokalori (ME : 2900 kkal/kg), and isoprotein (CP : 20 %). Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum dan air minum, berat badan akhir, dan pertambahan berat badan ayam pada perlakuan B, C, dan D secara nyata (P<0,05) meningkat jika dibandingkan dengan kontrol (A). Penggunaan 3 % tepung jerami bawang putih (C) lebih efektif untuk meningkatkan penampilan ayam jika dibandingkan dengan tepung daun katuk (B) atau kombinasi keduanya (D). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun katuk, bawang putih, dan kombinasinya dalam ransum ternyata dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum ayam broiler umur 2 ? 7 minggu. Penggunaan tepung daun bawang putih lebih efektif dalam meningkatkan pertambahan berat badan ayam broiler umur 2 ? 7 minggu jika dibandingkan dengan daun katuk atau kombinasi keduanya.
PENGARUH SUPLEMENTASI ENZIM PHYLAZIM DALAM RANSUM YANG MENGGUNAKAN 30 % DEDAK PADI TERHADAP PENAMPILAN BROILER D. P. M. A. CANDRAWATI; N. M. WITARIADI; I. G. N. G. BIDURA; M. DEWANTARI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 9 No 3 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.977 KB)

Abstract

RINGKASAN Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi enzim Phylazim dalam ransum berbasis dedak padi (ransum dengan 30 % dedak padi) terhadap penampilan broiler umur 2 ?V 6 minggu, telah dilaksanakan di Denpasar, Bali. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, yaitu ransum basal dengan 15 % dedak padi sebagai kontrol (A), ransum dengan 30 % dedak padi (B), dan ransum dengan 30 % dedak padi dengan suplementasi 0,20 % enzim Phylazim (C). Setiap perlakuan terdiri atas enam ulangan dan tiap ulangan menggunakan empat ekor ayam broiler umur dua minggu dengan bobot badan rata-rata (473,94 ?b 13,70 g), sehingga terdapat 18 unit percobaan. Jadi, jumlah keseluruhan ayam yang digunakan sebanyak 72 ekor. Ransum disusun isokalori (ME : 2900 kkal/kg) dan isoprotein (CP : 20 %). Ransum dan air minum selama periode penelitian diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : konsumsi ransum dan air minum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan feed conversion ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 30 % dedak padi dalam ransum ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum dan air minum, tetapi secara nyata (P<0,05) menurunkan berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan efisiensi penggunaan ransum jika dibandingkan dengan kontrol. Penambahan 0,20 % enzim kompleks dalam ransum yang mengandung 30 % dedak padi ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan efisiensi penggunaan ransum broiler jika dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan 30 % dedak padi dalam ransum broiler ternyata menurunkan penampilan broiler jika dibandingkan dengan kontrol (ransum dengan 15 % dedak padi) dan dengan suplementasi 0,20 % enzim Phylazim dalam ransum yang menggunakan 30 % dedak padi memberikan hasil yang sama dengan kontrol (ransum dengan 15 % dedak padi).
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN POD KAKAO DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI UMUR 2 – 8 MINGGU D. A. WARMADEWI; A. A. P. PUTRA WIBAWA; I. G. N. G. BIDURA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 10 No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.767 KB)

Abstract

RINGKASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat penggunaan pod kakao dalam ransum terhadap penampilan itik Bali jantan umur 2 – 8 minggu, dan dilakukan di Denpasar, Bali. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan menggunakan empat ekor itik Bali jantan umur 2 minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan selama periode penelitian (umur 2 – 8 minggu) disusun dengan kandungan protein kasar 16 % dan energi termetabolis 2900 kkal/kg, sebagai ransum kontrol (A), ransum dengan 10 % pod kakao (B), 20 % pod kakao (C), dan ransum dengan 30 % pod kakao (D). Ransum dan air minum selama penelitian diberikan secara ad libitum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan 10 % pod kakao dalam ransum ternyata tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan efisiensi penggunaan ransum jika dibandingkan dengan kontrol. Berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan efisiensi pengunaan ransum pada itik perlakuan C dan D menurun secara nyata (P<0,05) jika dibandingkan dengan kontrol (A). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan 20 % dan 30 % pod kakao dalam ransum nyata menurunkan berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan efisiensi penggunaan ransum pada itik Bali jantan umur 2 – 8 minggu. Kata kunci : Pod kakao, pertambahan berat badan, serat kasar, itik Bali THE EFFECT OF COCOA-POD LEVELS IN DIET ON PERFORMANCE OF BALI DUCKS AGED 2 – 8 WEEKS SUMMARY. The research was carried out to study the effect of cocoa-pod levels on performance of male Bali ducks aged 2 – 8 weeks, and at Denpasar, Bali. The research used a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments in six replicates. There were four ducks in each replicates with homogenuous body weight. The experimental diets for the finishing period (aged 2-8 weeks) were formulated to 16 % crude protein and 2900 kkal ME/kg as a control diet (A), diets with 10 % cocoa-pod (B), 30 % cocoa-pod (C), and 30 % cocoa-pod (D), respectively. These diets and drinking water were provided ad libitum during the entire experimental period. Results of this experiment showed that diets with 10 % cocoa-pod did not significantly effect (P>0,05) on final body weight, body weight gains, and feed efficiencies than control. The final body weight, body weight gains, and feed efficiencies of ducks both in treatment C and D decreased significantly different (P<0,05) than control. It was concluded that diets with 20 % and 20 % of cocoa-pod decreased performance of male Bali duck aged 2 - 8 weeks.
THE EFFECT OF SACCHAROMYCES SPP PROBIOTICS IN FEED LAYING HENS TO INCREASE FEED DIGESTIBILITY AND REDUCE AMMONIA GAS CONTENT IN EXCRETA Bidura I G. N. G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 2 (2020): Vol. 23 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i02.p07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian probiotik Saccharomyces spp.N-2 (isolat dari ragi tape) dalam ransum ayam petelur untuk meningkatkan kecernaan dan menurunkan jumlah amonia dalam ekskreta. Sebanyak seratus dua puluh ayam petelur dewasa umur 40 minggu digunakan dalam percobaan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat dan enam kali ulangan. Keempat macam perlakuan, yaitu: ransum tanpa pemberian probiotik sebagai kontrol (A); ransum dengan penambahan 0,10% Saccharomyces spp.N-2 (B); ransum dengan 0,20% Saccharomyces spp.N-2 (C); dan ransum dengan 0,30% Saccharomyces spp.N-2 (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar ransum meningkat nyata (P<0,05) pada ayam perlakuan B, C, dan D. Sedangkan diantara perlakuan B, C, dan D, berbeda tidak nyata (P>0,05). Jumlah bakteri Choliform, E. coli dalam saluran pencernaan ayam Grup B, C, dan D, secara signifikan (P<0,05) menurun dibandingkan dengan kontrol (Grup A). Demikiann juga halnya dengan kadar gas amonia (N-NH3) dalam ekskreta ayam, menurun secara nyata (P<0,05) dengan adanya suplementasi probiotik dalam ransum. Disimpulkan bahwa penambahan 0,10-0,30% probiotik Saccharomyces spp.N-2 dalam ransum dapat meningkatkan kecernaan ransum, serta menurunkan kandungan bakteri E. coli dan gas amonia dalam ekskreta ayam petelur Lohmann Brown.
OPTIMALIZATION OF THE UTILIZATION OF RICE STRAW AS THE BASIC FEED OF BALI FATTENING CATTLE THROUGH AMMONIATION AND BIOFERMENTATION TREATMENT WITH MICROBA Partama I. B. G.; I G. N. G. Bidura; D. P. M. A. Candrawati
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.016 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p07

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Gianyar-Bali, untuk mengoptimalkan pemanfaatan jerami padi sebagai pakandasar sapi bali penggemukan melalui perlakuan amoniasi dan biofermentasi dengan Starbio dan Trichodermavirideae. Rancangan acak kelompok digunakan dalam percobaan ini yang terdiri atas empat perlakuan dan tigablok sebagai ulangan dengan 1 unit percobaan adalah 1 ekor sapi bali jantan. Perlakuan pertama adalah ransumkontrol yang terdiri atas jerami padi tanpa perlakuan diberikan secara ad libitum + complete feed sebanyak 1.5%dari bobot hidup sapi. Perlakuan kedua, ketiga, dan keempat adalah sama dengan ransum kontrol tetapi jerami padidiberi perlakuan berturut-turut amoniasi urea, biofermentasi dengan starbio, dan Trichoderma virideae. Peubahyang diamati meliputi konsumsi ransum, deposisi nutrien, retensi energi, pertambahan bobot hidup sapi danfeed conversion ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering ransum kontrol nyatalebih tinggi daripada ransum dengan jerami padi yang diberi perlakuan biofermentasi mikroba. Namun demikian,deposisi nutrien (lemak dan protein), retensi energi dan pertambahan bobot hidup sapi lebih tinggi pada ransumberbasis jerami padi yang diberi perlakuan amoniasi urea dan biofermentasi dengan starbio maupun denganTrichoderma virideae. Dari keempat perlakuan tersebut, ternyata jerami padi yang diberi perlakuan amoniasiurea memberikan hasil paling baik dengan pertambahan bobot hidup sapi paling tinggi (0,53 vs 0,47, 0,46, dan0,41 kg/ekor/hari). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jerami padi dengan amoniasi ureamemberikan pemanfaatan secara optimal sebagai pakan dasar sapi bali penggemukan.
PEMANFAATAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI DALAM RANSUM UNTUK TURUNKAN AKUMULASI LEMAK DAN KOLESTEROL TUBUH ITIK A. A. A. S. Trisnadewi; I. G. N. G. Bidura; A. T. Umiarti; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.252 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p05

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum terhadap akumulasi lemak dan kadar kolesterol dalam tubuh itik bali umur 6-12 minggu. Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat macam perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan (unit percobaan) menggunakan tiga ekor itik bali jantan umur 6 minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan pada itik selama periode penelitian disusun isoprotein (CP:16%) dan isoenergi (2900 kkal ME/kg). Keempat perlakuan yang dicobakan, yaitu itik yang diberi ransum basal tanpa penggunaan ampas tahu sebagai kontrol (A); ransum dengan penggunaan 10% ampas tahu terfermentasi (B); ransum dengan penggunaan 20% ampas tahu terfermentasi (C), dan ransum dengan penggunaan 30% ampas tahu terfermentasi (D) dengan Saccharomyces cereviseae. Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, feed conversion ratio (FCR), berat karkas, persentase karkas, lemak abdominal, dan kadar kolesterol darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 10-30% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum tetapi secara nyata (P<0,05) meningkatkan pertambahan berat badan, karkas, dan efisiensi penggunaan ransum, serta secara nyata (P<0,05) menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah itik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10-30% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum dapat meningkatkan penampilan itik bali jantan umur 6-12 minggu, serta menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah itik.
Co-Authors A. A. P. P. Wibawa A. T. Umiarti A. T. UMIYATI A. W. Puger AGUSTYANINGSIH N.K.D Anak Agung Ayu Sri Trisnadewi Anak Agung Putu Putra Wibawa Andi I M. Andika I P.D. ANGGA D. P., G. B., Anggoro A.C.K Anggraeni P. A. D. Anjarawati P.Y Arki M. Ashari Astawa I G. Astiari N. M. R. Atmaja I G. A. R. Budi Rahayu Tanama Putri Bulkaini (Bulkaini) Cahyana I P. F. Carolin B. A. Citrawati G.A.O D. A. WARMADEWI Dananjaya I. B. P. O. DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dharmayanti M.R. Diatmika I P.W. Dinda Dwi O Eny Puspani Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Hasanah N. I GB Suartika I Gusti Agung Istri Aryani I Gusti Ngurah Kayana I Ketut Sumadi I M. Suasta I N. T. ARIANA I Nyoman Sumerta Miwada I W. SUDIASTRA I W. Wirawan I. A. P. Utami I. A. P. Utami I. A. P. UTAMI I. A. P. Utami I. A. P. UTAMI I. K. SUKADA I. M. SUASTA I. N. Wirayasa I.A.P Utami Ida Ayu Okarini Ida Bagus Gaga Partama IK Sumadi Januarta I P. Juliani G. A. P. Ketut Warsa Parimartha Kirana N. G. P. S Kurnia D. W. Kurniawan I K. A. Laksono Trisnantoro Made Dewantari Mahartini N. K. N. Manubawa I K. V. Mastur N. L. G. Sumardani N. L. G. Sumardani N. N. Suryani Jurusa Nanda W. Ni Gusti Ketut Roni Ni Luh Gde Sumardani Ni Made Witariadi Ni Wayan Siti Pravita N.P.W.N Putri S. H. Restiayanti L Rusmawan I K. A. Safitri E. Santi N.P.A.A Sari N.M.L.P Setiyawan D Setyawati N. W. E. Solly Aryza Somadiarsa I K. Sri Anggreni Lindawati Sri Anggreni Lindawati Stradivari G. E. Suamba A.A.A.A.S. Suarjana I P. Suciani . Sujana I K. Sumardani NL.G T. G. O. Susila T. G. O. SUSILA T.G.O. Susila T.I. Putri Tarigan Y. K. P. Tjokorda Istri Putri Trisna dewi K Utami I.A.P Utami IA.P Vicky A. R. Wedana I G. R. Wicaksana I K.A. Widoretno H. H. Widyanaya I K. Wiguna I G. A. N. C. Wijaya I Km. A. Wijaya I P.G.Y.