Herry Kapugu
Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

CONCERT HALL DI MANADO. Sinkronisasi Akustik dalam Arsitektur. Wauran, Vici G.; Sondakh, Julianus A. R.; Kapugu, Herry
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado sebagai salah satu daerah yang berada di lingkungan besar, wilayah kepulauan Indonesia sudah selayaknya kota Manado terkenal dengan potensi yang ada khususnya di bidang seni musik, Di era perkembangan dunia entertaiment saat ini seni musik menjadi salah satu pilihan yang di gemari masyarakat, selain itu seni musik bukan hanya menjadi hobi dari masyarakat tetapi juga menjadi mata pencaharian dari masyarakat. Kota Manado tertinggal dalam pengadaan fasilitas apresiasi seni. Dengan adanya fasilitas tersebut ikut mendukung dalam perkembangan kegiatan apresiasi seni khususnya dibidang musik.Dalam skala kota concert hall dapat menjadi investasi pemerintah dalam bidang ekonomi dan pariwisata serta hiburan, sebagai penghasilan daerah dari wisatawan. Adanya concert hall di kota Manado di harapkan bisa mewadahi pecinta-pecinta musik lokal yang ada di kota Manado, dan memberi tempat yang layak untuk melaksanakan sebuah konser dengan fasilitas akustik yang tepat dan tetap menghadirkan kenyamanan. Kata kunci: Concert  Hall, gedung pertunjukan, akustik arsitektur.
SEKOLAH TINGGI JURNALISTIK DAN MULTIMEDIA DI MANADO - Transparansi dalam Arsitektur Rumambi, Elisa; Kapugu, Herry
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SEKOLAH TINGGI JURNALISTIK DAN MULTIMEDIA DI MANADO (TRANSPARANSI DALAM ARSITEKTUR) Elisa Rumambi[1] Ir. H. Kapugu[2]   ABSTRAK Manado merupakan ibukota provinsi Sulawesi Utara yang mengalami perkembangan pesat dalam bebagai bidang. Salah satunya dapat dilihat dari perkembangan fasilitas dalam bidang jurnalistik dan multimedia. Yang di tandai dengan hadirnya beberapa stasiun tv swasta lokal, surat kabar lokal dan berbagai media pendukung lainnya. Namun dari pengamatan yang ada, perkembangan tersebut kurang di sertai dengan suatu wadah jurnalistik dan multimedia yang bersifat edukatif. Dengan hadirnya Sekolah Tinggi Jurnalistik dan Multimedia di Manado, diharapkan dapat menjadi suatu wadah yang edukatif bagi dunia jurnalistik dan multimedia di kota Manado “Transparansi dalam Arsitektur” merupakan tema yang diangkat dalam perancangan Sekolah Tinggi Jurnalistik dan Multimedia, untuk menciptakan suatu bangunan yang memiliki karakter tersendiri. Penerapan strategi desain Transparansi dalam Arsitektur di implementasikan pada pengolahan bentuk, konfigurasi massa, orientasi masa, pengolahan tapak dan sirkulasi serta fasade bangunan. Desain objek yang dihasilkan harus memiliki hubungan timbal balik dengan keadaan lingkungan sekitar sehingga dapat mencerminkan fungsi dari jurnalistik dan multimedia Kata kunci: Jurnalistik dan Multimedia, Kota Manado,Transparansi dalam Arsitektur. [1] Mahasiswa PS 1 Arsitektur UNSRAT [2] Staf Dosen Pengajar Arsitektur UNSRAT
BUKIT INSPIRASI CONVENTION CENTER DI TOMOHON. Arsitektur Metabolisme. Losu, Merel M.; Kapugu, Herry; Supardjo, Surijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MICE merupakan salah satu kegiatan kepariwisataan yang menguntungkan karena  industry MICE ini merupakan industri yang kompleks dan melibatkan banyak pihak. Kota Tomohon merupakan Kota yang sedang tahap pengembangan. Sehingga dengan adanya gedung Bukit Inspirasi Convention Center ini bisa menampung lebih banyak peserta dari gedung sebelumnya yaitu Auditorium Bukit Inspirasi yang hanya menampung peserta diatas 500 orang. Dan bisa mencakup adanya kegiatan seperti konvensi, meeting, seminar, exhibition dan wedding.Kajian diawali dengan mempelajari tentang Convention Center, standar-standar perancangan dan perencanaan bangunan Convention Center, pengertian dan ciri-ciri Arsitektur Metabolisme, serta studi banding beberapa Convention Center yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Tomohon. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep Arsitektur Metabolisme. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan kontekstual.Sebagai kesimpulan, program ruang sangat diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain. Kata kunci : Convention Center, MICE, Tomohon, Arsitektur Metabolisme
ECO-HORTICULTURAL CONSERVATORY DI MINAHASA. Biomimichry in Architecture. Tumbelaka, Isabella S.; Rogi, Octavianus H. A.; Kapugu, Herry
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi Utara terkenal dengan tanahnya yang subur dan hasil pertaniannya yang beragam. Tanah Minahasa adalah rumah bagi berbagai industri tanaman yang salah satunya merupakan tanaman hortikultura yang perannya sangat penting bagi masyarakat. Kehadiran sarana konservasi tanaman hortikultura yang memadai di daerah Minahasa sangatlah dibutuhkan untuk kemudahan masyarakat menjangkau dan memperoleh edukasi tentang pentingnya keberadaan tanaman-tanaman ini. Dan dengan ditunjang fasilitas rekreasi bagi semua kalangan agar tercipta suasana yang tidak membosankan dan masyarakat dapat menikmati alam terbuka dengan cara yang lain dari biasanya. Perancangan Eco-Horticultural Conservatory di Minahasa bertujuan untuk memberikan sarana konservasi dalam skala kecil bagi tanaman hortikultura dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya budidaya tanaman yang eksistensinya dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari ini. Penerapan tema pada rancangan adalah berupa salah satu filosofi kontemporer dalam arsitektur yang mencari solusi sustainable dalam alam, yang disebut Biomimicry. Biomimicry dalam penerapannya bukan hanya sekedar meniru bentuk alam tetapi dengan memahami peraturan yang mengatur bentuk-bentuknya maupun sistem yang berlangsung dalam alam. Dari tema ini diharapkan dapat membawa manusia ke dalam komunikasi yang lebih intens dengan alam sekitar atau dengan isi dari objek rancangan.Kata Kunci : Biomimicry, Conservatory, Ekologi, Hortikultura
RUANG DALAM ARSITEKTUR BERWAWASAN PERILAKU Angkouw, Rieka; Kapugu, Herry
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper examines how an architect designing a building, especially in the interior are not just based on his own imagination, but also pay attention to human behavior as a user. The assessment starts from the design of the architecture design of modern movement influenced by the lack of attention to the man himself as a user, but only focused on the architect and design objects, where as the behavior or the behavior of human beings who need to be considered in the design, especially in the formation of the space, so the design produced will be beneficial to humans. Keywords: Interior, in space, human behavior.
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO Rengkung, Joseph; Makarau, Vicky H.; Kapugu, Herry
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 3 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Karyawan Kantor Gubernur di Desa Winangun Dua Manado dibangun tahun 1978 dan awal ditempati tahun 1981, berjumlah 70 unit terdiri dua tipe yaitu tipe 70 M2 dan tipe 54 M2.  Dalam perkembangan perumahan tersebut telah mengalami perubahan bentuk arsitektur dimana ada indikasi perubahan terkait dengan kehidupan sosial ekonomi dan latar belakang budaya masyarakat pemukim. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan bentuk Arsitektur difokuskan pada perubahan bentuk denah rumah  dari ke dua tipe rumah yang ada diperumahan ini dengan melihat kaitan terhadap indikasi tersebut di atas. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dan pengambilan sampel penelitian dilakukan secara proposive (sampel bertujuan) dengan melihat indikasi visual terhadap kondisi perubahan rumah yang ada. Sampel yang diperoleh dapat menggambarkan secara faktual fenomena yang terjadi pada ke dua tipe  rumah yang ada di perumahan ini. Sedangkan untuk mendapatkan data sosial ekonomi dan latar belakang budaya masyarakat pemukim dilakukan observasi terhadap populasi rumah yang ada di perumahan ini. Kajian dilakukan secara deduktif untuk menguji kebenaran konsep penelitian yang dibangun dari kajian teori. Hasil kajian penelitian ditemukan bahwa perubahan bentuk denah rumah terdiri dari tiga kategori yaitu; (1) Reparasi denah, (2) Modifikasi denah dan (3) Rekonstruksi denah, dimana  perubahan ini meliputi; penambahan ruang, penghapusan ruang dan perubahan fungsi ruang. Hasil kajian menunjukan bahwa perubahan yang ada   terkait dengan kondisi sosial ekonomi serta tuntutan rutinitas melakukan aktivitas kehidupan dan merupakan aplikasi konsep keluarga yang erat hubungan dengan nilai budaya masyarakat pemukim. Kata kunci : Perubahan Rumah,Sosial ekonomi dan Budaya masyarakat Pemukim
FIRE STATION KOTA MANADO (PENERAPAN KARAKTERISTIK API DAN AIR DALAM ARSITEKTUR) Angkouw, Rieka M; Kapugu, Herry
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Semakin padatnya penduduk dan bangunan di Kota Manado maka resiko terjadinya bencana kebakaran semakin meningkat. Bencana kebakaran pada bangunan maupun lingkungan dapat menimbulkan kerugian baik berupa kerugian material maupun korban manusia. Untuk itu Kota Manado membutuhkan Fire Station atau pemadam kebakaran yang senantiasa siap siaga dalam menanggulangi bencana kebakaran yang rentan terjadi pada masyarakat perkotaan. Selain itu juga banyaknya bangunan yang dibangun saling berdekatan, serta bahaya meluasnya kebakaran yang beresiko tinggi, yang tidak dapat diatasi oleh masyarakat awam. Disinilah diperlukan tenaga terlatih yang kompeten dengan peralatan memadai untuk membantu masyarakat terhadap bahaya kebakaran. Kemudian diambil tema yaitu “Penerapan karakteristik Api dan Air dalam Arsitektur” dengan maksud agar dapat mendukung objek Fire Station Kota Manado yang akan dirancang. Hadirnya objek ini kiranya dapat memberi rasa aman kepada masyarakat Kota Manado dari ancaman bahaya kebakaran, selain itu juga objek ini memberi ruang kepada masyarakat untuk dapat menambah edukasi tentang bahaya kebakaran. Kata kunci: Fire Station, Api dan Air.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PENERANGAN DI TAMAN KOTA, Studi Kasus Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado Kapugu, Herry; Sangkertadi, -; Waani, Judy O.
MEDIA MATRASAIN Vol 12, No 3 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman kesatuan bangsa merupakan taman kota yang menjadi tempat favorit untuk bersosialisasi danberekreasi masyarakat Kota Manado karena memiliki letak yang strategis berada di pusat Kota Manadotepatnya di Kawasan Pasar 45 di tengah pusat ekonomi dan hiburan serta memiliki pencitraan yang baikberkat nilai historisnya yang kuat. Pencahayaan yang kurang maksimal pada malam di TKB memilikiberagam persepsi bagi pengunjungnya. Persepsi masyarakat disaat malam hari bahwa TKB memiliki imagetempat yang kurang baik, diantaranya tempat mangkal PSK dan transaksi Narkoba. Penelitian ini mengkajipersepsi masyarakat terhadap efek pencahayaan di Taman Kesatuan Bangsa.Penelitian persepsi masyarakat terhadap kualitas penerangan di Taman Kesatuan Bangsamenggunakan metode penelitian gabungan (Mixed methods) yang mengkombinasikan atau menggabungkanantara penelitian kuantitatif dengan metode kualitatif, dengan strategi penelitian menggunakan strategimetode embedded konkuren, menggunakan skala likert untuk nilai persepsi. Penelitian ini terbagi 3 tahap,yang pertama pengambilan data persepsi awal terhadap penerangan, kemudian melakukan percobaanpertama menggunakan lampu 33 watt dan percobaan ke 2 menggunakan lampu 69 watt. Dari hasilpercobaan dikaji kembali persepsi responden terhadap penerangan percobaan 1 dan 2.Hasil penelitian persepsi pengunjung Taman Kesatuan Bangsa terhadap efek pencahayaan yaituKualitas penerangan di TKB masih kurang, Hasil analisis perbedaan nilai rata-rata persepsi masyarakatterhadap penerangan pada dua percobaan di zona 1, 2, 3 dan 4 menunjukan peningkatan dengan dari hasilpersepsi awal kecuali pada nilai rata-rata pada zona 5 menunjukan penurunan yang dari persepsi awalmenggambarkan bahwa terdapat aktifitas yang berbeda di area ini.Kata kunci: persepsi masyarakat, penerangan, Taman Kesatuan Bangsa
REGIONAL CAPACITY FOR DISASTERS IN NORTH MINAHASA REGENCY (Case Study: Kec. Likupang Timur, Kec. Likupang Barat, Kec. Kema) Rifay, Ranifa S; Takumansang, Esli D; Kapugu, Herry
SPASIAL Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Increasing regional capacity for disasters is one of the most important efforts to reduce the impact of disasters. Because most areas in Indonesia are inseparable from various types of natural disaster threats. Based on the disaster risk index by the Regional Disaster Management Agency of North Minahasa Regency, it was identified that the East Likupang District, West Likupang District, and Kema District have the potential for flooding and tsunami disasters. The purpose of this study is to identify the distribution of areas prone to floods and tsunamis in each research area, and to measure the level of regional capacity to disaster in the research area through capacity assessment criteria. The method used is qualitative analysis method and quantitative descriptive method for assessing the level of capacity in North Minahasa District, especially in East Likupang District, West Likupang District, and Kema District against disasters. The results of the analysis show that from the 5 assessment criteria it has been found that in each sub-district has a "MEDIUM" level of regional capacity. With the assessment of regional capacity, it is possible to know that the community is prepared to survive when a disaster occurs. Keywords : Regional Capacity, Disaster