Judy O. Waani
Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT, Manado

Published : 62 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN KORIDOR KANTOR WALIKOTA DAN KANTOR GUBERNUR SEBAGAI LINKAGE KOTA MANADO Pauwah, Yusran; Waani, Judy O.; Egam, Pingkan P.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1, Maret Tahun 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aspek yang mempengaruhi pembentukan kota, yaitu elemen linkage yang berfungsi sebagai penghubung antar kawasan. Elemen linkage yang terdapat di koridor Jl. Lumimuut sampai pada Jl. 17 Agustus belum dapat diindentifikasi secara struktur. Hal tersebut dapat mempengaruhi objek pembentuk kota, salah satunya adalah elemen linkage yang masih belum terkoneksi menjadi satu kesatuan yang lebih besar. Terlihat pada koridor Jl. Lumimuut sampai pada Jl. 17 Agustus yang merupakan koridor antara Perkantoran Walikota Manado dan Perkantoran Gubernur Sulawesi Utara. Tujuan penelitian, untuk mengetahui elemen linkage pada koridor dari kedua kawasan serta menentukan elemen yang mendominasi pada koridor tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Teknik analisis terbagi dalam empat tahapan yaitu, segmentasi, observasi eksisting, figure ground dan analisa elemen linkage. Hasil penelitian menunjukan bahwa: elemen linkage yang terdapat dilokasi penelitian adalah linlage visual, struktural dan kolektif. Sedangkan elemen linkage yang mendominasi adalah linkage visual dan struktural. Kata-kunci : Elemen Linkage, Koridor, Kota Manado 
PENERAPAN KONSEP URBAN TOURISM PADA PERANCANGAN PERMUKIMAN SINDULANG SATU DI MANADO Muntiaha, Grety I. J.; Egam, Pingkan P.; Waani, Judy O.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1, Maret Tahun 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Urban tourism merupakan sumber daya wisata yang berada di perkotaan, memiliki elemen daya tarik yang ditunjang dengan elemen penunjang lainnya untuk memikat pengunjung. Salah satu urban tourism yang lagi trend di kota-kota yang ada di Indonesia yaitu kampung pelangi. Kampung pelangi merupakan usaha untuk menata kampung kumuh yang diimbangi dengan peningkatan fasilitas infrastruktur sehingga berubah menjadi kawasan urban tourism. Adapun kampung pelangi yang ada di kota Manado terletak di permukiman Sindulang Satu yang berada diperbukitan pesisir pantai dan pesisir sungai kota Manado, memiliki potensi untuk dijadikan sebagai kawasan urban tourism. Tujuan penelitian dan perancangan, untuk menentukan strategi desain dan penerapan urban tourism pada perancangan permukiman Sindulang Satu. Menggunakan metode perancangan rasional (glass box). Strategi perancangan dihasilkan melalui kolaborasi konsep urban tourism dan urban design. Konsep urban tourism terdapat elemen pergerakan wisatawan meliputi pintu gerbang, simpul, jalan, wilayah, batas dan landmark. Kelima elemen ini dikolaborasikan dengan konsep urban design yang memiliki elemen tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, area pedestrian, penanda, pendukung kegiatan dan preservasi. Berdasarkan hasil kolaborasi tersebut maka diperoleh startegi perancangan yaitu permainan kontur, adanya penanda, bentuk dan warna, ruang luar, sirkulasi dan pergerakan. Kata-kunci : Elemen Pergerakan, Urban Tourism, Urban Design, Permukiman 
TIPO-MORFOLOGI LAIGAN (RUMAH) MASYARAKAT SALUAN LOINANG BALOA DODA DI KABUPATEN BANGGAI Mangundap, Poppy; Waani, Judy O.; Tungka, Aristotulus
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 2, No 2 (2017): Volume 2 Nomor 2, November Tahun 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laigan adalah rumah bagi suku Loinang Baloa Doda, di mana Suku Loinang atau Suku Saluan adalah suku terbesar yang mendiami Kabupaten Banggai, Laigan dibangun dari generasi ke generasi dengan keterampilan yang dimiliki oleh penduduk Loinang Saluan Baloa Doda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisis Tipo-Morfologi Rumah/Laigan Masyarakat Loinang Saloa Doda, dalam masa perkembangan suku Loinang Baloa Doda di Kabupaten Banggai, penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan rasionalistik dengan teori tipologi, sebagai kerangka kerja Studi tentang Tipo-morfologi Rumah/Laigan masyarakat Loinang Saluan Baloa Doda, yang diteliti berdasarkan 3 tahap perkembangan berdasarkan periode, yaitu periode awal tahun 1900-1931, tahap kedua 1932-1945 dan tahap ketiga 1945 - 2016. Tipologi ditinjau berdasarkan sejarah/asal-usul, tipologi bentuk/geometrik dan fungsional, morfologi dengan menggunakan tahapan diakronis dan sinkron. Pengamatan dan wawancara terkait dilakukan untuk mengungkapkan Tipo-Morfologi Masyarakat Rumah / Laigan Saluan Baloa Doda di Kabupaten Banggai. Kata Kunci : Tipo-Morfologi, Laigan(Rumah) Loinang Baloadoda
SISTEM UKUR TRADISIONAL DALAM RUMAH ADAT GORONTALO Lasalewo, Arifundi; ., Sangkertadi; Waani, Judy O.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 2, No 2 (2017): Volume 2 Nomor 2, November Tahun 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah perkembangan rumah di Gorontalo dimulai sejak masa kerajaan yang dikenal dengan kerajaan Duluwo Limo Pohalaa yang artinya dua kerajaan induk yang menjadi lima kerajaan. Penanaman nilai budaya dan agama terhadap tata cara pembangunan rumah di Gorontalo pada zaman dahulu memuat nilai-nilai filosofi kehidupan yang saat sekarang sudah mulai hilang seiring perkembangan zaman. Pada masa kolonial masuk ke daerah Gorontalo, budaya yang ada juga telah mengalami akulturasi seiring dengan perubahan tata cara berpikir masyarakat yang lebih modern. Oleh karena itu, dalam rangka menghidupkan kembali kebudayaan masyarakat Gorontalo yang mulai hilang dan hampir dilupakan oleh masyarakatnya sendiri, maka sangat penting penelitian ini dilakukan untuk mengungkap sistem ukur tradisional Gorontalo yang dipakai oleh masyarakat zaman dahulu untuk membangun rumah, serta bagaimana penerapannya dalam arsitektur Gorontalo. Penelitian kualitatif ini dilakukan menggunakan pendekatan fenomenologi, Penerapan sistem ukur dalam membangun rumah di Gorontalo meliputi penentuan ukuran luasan rumah, panjang dan lebar setiap ruangan yang ada di dalam rumah, tinggi rumah, lebar pintu, tinggi kolong jika rumah panggung, penempatan posisi pintu, tinggi atap.Kata Kunci : Sistem ukur, Kebudayaan, Filosofi Kehidupan, Gorontalo
PENDEKATAN ARSITEKTUR NUSANTARA PADA DESAIN OBJEK KAWASAN WISATA PANTAI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Laloma, Indriana; Waani, Judy O.; Tondobala, Linda
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1, Maret Tahun 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran arsitektur nusantara pada suatu daerah dapat menunjukkan atau menampilkan ciri khas dari daerah tersebut. Ciri khas arsitektur nusantara di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud berupa rumah tradisional yang sampai saat ini kurang terekspos dan bahkan sudah hampir mengalami kepunahan. Salah satu penyebabnya yaitu adanya anggapan bahwa hasil desain arsitektur nusantara dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Oleh karena itu, diperlukan strategi desain untuk menghasilkan rancangan bertema arsitektur nusantara dengan ciri lokal daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Tujuan penelitian ini adalah menemukan strategi desain arsitektur nusantara yang dapat digunakan pada objek kawasan wisata pantai di Kabupaten Kepulauan Talaud serta menghadirkan rancangan objek wisata pantai dengan pendekatan arsitektur nusantara. Metode yang digunakan mengikuti prosedur dengan mengangkat karakteristik arsitektur lokal Kabupaten Kepulauan Talaud dengan tema pendekatan arsitektur nusantara. Arsitektur nusantara memiliki beberapa elemen antara lain: pernaungan, tradisi/pengetahuan kelisanan, ornament dan dekorasi, transformasi dan modifikasi, kebhinekaan serta pola lingkung-bina (linieritas dan cluster).Hasil rancangan ditemukan sebuah strategi desain yaitu strategi transformasi. Kata-kunci : Arsitektur Nusantara, Rumah Tradisional, Transformasi 
Kajian Morfologi Rumah Tradisional Minahasa di Desa Treman Makalew, Verly L.; Tungka, Aristotulus E.; Waani, Judy O.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 2 (2018): Volume 3 Nomor 1, November Tahun 2018
Publisher : Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ribuan rumah tradisional berupa “walé wangko” telah hancur dikarenakan peristiwa bencana gempa yang terjadi di Minahasa pada tanggal 5 Januari 1845 dan hanya tersisa beberapa rumah yang masih bertahan hingga tahun 1850.Selanjutnya menurut Harimu (2013), menyatakan bahwa dalam konteks perubahan rumah, bentuk awal rumah tradisional Minahasa mulai mengalami morfologi bentuk fisik dari waktu ke waktu. Selain itu, Sondakh (2003) mengatakan bahwa perubahan rumah ini terjadi disebabkan oleh pola pikir manusia. Hal ini termasuk pula di desa Treman pada wilayah Minawerot - Tonsea.Berkaitan dengan latar belakang tersebut, permasalahannya yaitu bagaimana morfologi rumah tradisional Minahasa di desa Treman dari waktu ke waktu sampai sekarang ini? Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan kajian morfologi rumah tradisional Minahasa di desa Treman dari waktu ke waktu sampai sekarang ini.Penelitian ini menggunakan metoda rasionalistik dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur, observasi dan wawancara dengan sejumlah informan. Kajian morfologi dalam penelitian ini adalah untuk menguji perubahan dalam bentuk, fungsi dan struktur konstruksi dari waktu ke waktu hingga saat ini dengan pengamatan difokuskan pada 3 rumah yang diperlakukan sebagai kasus.Hasil penelitian ini didapat bahwa tahap perubahan rumah dengan merujuk pada urut – urutan waktu (times series) meliputi perubahan bentuk spasial (spatial form), bentuk lahiriah (corporeal form), bentuk visual (visual form) dan intensi berguna (purpose intension). Kata-kunci : Rumah Tradisional, Desa Treman, Morfologi
Makna Rumah bagi Masyarakat Pengrajin Kayu di Desa Leilem Najoan, Stephanie J.; Waani, Judy O.; Egam, Pingkan P.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah menjadi kebutuhan manusia, hadirnya rumah dimaknai sebagai bagian dari adaptasi manusia terhadap lingkungan, sehingga tercipta wadah untuk bisa bernaung dan bebas dari ancaman luar. Menjadi sebuah fenomena di Desa Leilem dimana pengrajin kayu menggunakan rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal namun digunakan sebagai tempat berusaha, dengan mempertahankan pekerjaan warisan yang ada sehingga Desa Leilem dikenalsebagai Desa Home Industri.Fokus penelitian ini pada makna dan perilaku pengrajin kayu dalam menempati rumah yang ada. Metode penelitian menggunakan metode Fenomenologi. Penelitian dimulai dengan grand tour dilanjutkan dengan mini tour. Data yang didapat, dianalisis dengan cara induktif. Analisis dimulai dari catatan lapangankemudian disusun dalam unit informasi dan dikategorisasikan secara bertahap dalam tema-tema dan konsep-konsep.Hasil penelitian ditemukan bahwa makna rumah tergambar dari tema-tema yang terbangun dari unit-unit informasi yang ada 1. Tema Hak Milik, 2. Tema Modal, 3. Tema Belajar, 4. Tema Ruang ba Cet (mengecat), 5. Tema Ruang Ba pahat (Memahat), 6. Tema Kerabat, 7. Tema Ruang Momasa (memasak), 8. Tema Ruang ba simpang (menyimpan), 9. Tema Ruang Pamer, 10. Tema Baku Bantu (saling membantu), 11. Tema ruang baku lebe dulu (saling berebutan), 12. Tema ruang ba pers (tempat pers), 13. tema ruang Ba ketang/sekap (menyekap), 14 Tema Ruang Ba Rakit (merakit) 15. Tema Ruang Ba Panel (tempat panel) dan 16. Tema Ruang Baku Pinjam (Saling meminjam). Konsep yang ditemukan 1. Konsep Kepemilikan, 2. Konsep Penanda Ruang Kerja 3. Konsep Kebersamaan, 4. Konsep Keberadaan Ruang.Kata-kunci : Rumah, Pengrajin Kayu, Leilem, Makna, Ruang
GAME AND MINI MOVIE THEATER DI MANADO Implementasi Gamespace in Architecture Robot, Toar; Waani, Judy O.; Andries, Frederik T.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri film dan game pada zaman ini adalah dua industri yang memiliki laju perkembangan yang pesat. Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang digital yang makin bertumbuh setiap waktunya membuat dua industri ini tak akan pernah mati. Makin canggih teknologi berkembang maka semakin memuaskan hasil dari produksi game dan film. Dengan mendasarkan hal tersebut maka perancangan Game and Mini Movie Theater di kota Manado dirasa perlu mengingat perkembangan masyarakat Manado yang makin modern tiap harinya. Game and Mini Movie theater merupakan wadah arsitektural yang dapat menampung rasa rindu masyarakat akan hiburan digital yang berkesan canggih. Objek rancangan ini juga dapat menjadi umpan balik akan gaya hidup masyarakat modern di Manado.
PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA PERANCANGAN REVITALISASI PESISIR DAS TONDANO DI KECAMATAN SINGKIL Wardono, Surakanti S.; Tondobala, Linda; Waani, Judy O.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesisir sungai Tondano di kecamatan Singkil merupakan kawasan yang sangat padat dan rawan terhadap bencana banjir. Selain itu, di beberapa lokasi di pesisir sungai Tondano ini banyak rumah-rumah yang sudah ditinggalkan penghuninya pasca banjir besar Januari 2014, dan RTRW Kota Manado  juga mensyaratkan sempadan sungai di kawasan ini minimal 13 meter di kiri kanan dari bibir sungai.Sudah sepantasnyalah bila pada kawasan ini dilakukan revitalisasi guna memvitalkan kembali kualitas kawasan. Selama ini revitalisasi kawasan umumnya lebih banyak dilakukan pada upaya “mempercantik” kawasan, sehingga seringkali tujuannya tidak tercapai secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan revitalisasi kawasan dengan menggunakan pendekatan lingkungan, sehingga permasalahan yang ada selama ini dapat diatasi dan tidak akan terulang kembali. Penelitian ini adalah penelitian by design dengan menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Kasus dan Lapangan (Case Study and Field Research). Pendekatan lingkungan pada perancangan revitalisasi pesisir DAS Tondano menghasilkan peningkatan vitalitas kawasan dengan memanfaatkan sungai seperti menyediakan sarana transportasi air, membuat tanggul sungai, membuat kanal dan kolam retensi, membuat saluran drainase berhierarki, membuat sumur-sumur resapan dan lubang-lubang biopori, membuat penampungan air hujan, menggunakan tenaga surya, menyediakan kios dan tempat pertemuan, menanam vegetasi sebanyak mungkin, serta menggunakan material ramah lingkungan,  dimana hasil revitalisasi ini dapat berfungsi sebagai tujuan wisata baru di kota Manado, yang kesemuanya diharapkan akan bermanfaat secara fisik, ekonomi dan sosial, sesuai dengan prinsip-prinsip revitalisasi.   Kata kunci: banjir, revitalisasi, lingkungan.
PENDEKATAN SAKRALISME PADA BANGUNAN GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA (Sacred Study in Christian Architecture) Siwu, Maureen J.; Waani, Judy O.; Sangkertadi, Prof.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tesis desain ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi teori tentang sakralisme dalam arsitektur Kristen dan menemukan suatu metode rancangan arsitektur berdasarkan Teori I Kings dari Vitruvius dan teori semiotika dari Charles Jencks yang memandang dogma dapat disejajarkan dengan arsitektur melalui pencarian makna konotasi dan denotasi untuk mendapatkan symbol secara konsep. Model penelitian perancangan ini adalah berdasarkan teori mediasi Hersberger (Lang,1987), yaitu dengan cara melakukan architectural meaning (pemaknaaan arsitektural) terhadap dogma gereja GMIM, dan selanjutnya memakai konotasi-denotasi Charles Jencks untuk mensejajarkan antara dogma dan arsitektur, kemudian memakai teori sebagai metode, dan pengujian terhadap temuan metode ini dilakukan melalui rancangan Gereja Masehi Injili di Minahasa. Melalui  penelitian ini penulis menemukan suatu metode rancangan arsitektur Gereja Masehi Injili di Minahasa berdasarkan teori yang di pakai, yaitu melalui dogma  yang disejajarkan dengan arsitektur ditemukanlah konsep-konsep perancangan yang bisa diterapkan dalam rancangan bangunan Gereja Masehi Injili di Minahasa. Temuan metode rancangan ini diharapkan menjadi pilihan yang lain bagi para arsitek, mahasiswa arsitektur, dan pelaku perancangan lainnya dalam melakukan praktik rancangan arsitektur. Kata Kunci           : metode rancangan arsitektur, teori Semiotika Charles Jencks, teori I Kings dari Vitruvius, architectural meaning, sakralisme dalam architektur.
Co-Authors - Sangkertadi . Bakhtiar . Sangkertadi ., Sangkertadi Adrian Sembor, Adrian Aghita G. Maliatja, Aghita G. Alvin J. Tinangon Andrew R. Sumayku, Andrew R. Andri R. Runtu, Andri R. Aristotulus E. Tungka, Aristotulus E. Attaufiq, Muh Muhdi Brayn Sumampouw Christine I. Mesakh, Christine I. Claudia T. Dariwu Cynthia E. V. Wuisang, Cynthia E. V. Cynthia E.V. Wuisang Deddy Erdiono Devy S. Sahambangun Djajeng Poedjowibowo Dwars Soukotta Dwight M. Rondonuwu Fela Warouw Fendy Kalangi, Fendy Frans, Aurina J. Frederik T. Andries Frits O. P. Siregar Frits O.P. Siregar Gilang G. Abdulsalam, Gilang G. Grace Junita Mokolensang, Grace Junita Hanny Poli Hendriek H. Karongkong Herry Kapugu Hery Purnomo Jefrey I. Kindangen Johannes Van Rate Johansen C. Mandey Joseph Rengkung Josias D. Sumangkut, Josias D. Junus, Mohamad H Kaharu, Arlan Kairupan, Frenny F. F. Kristian Pabeta Lakat, Ricky M. S. Laloma, Indriana Lasalewo, Arifundi Leidy M. Rompas Lempoy, Josia O. Linda Tondobala Makalew, Verly L. Mangantar, Horalto V. Mangundap, Poppy Maninggir, Tammara G. E. Mantiri, Alberta Maureen J. Siwu, Maureen J. Michael M. Rengkung MT, Surjono Muaja, Patrich V. Muntiaha, Grety I. J. Najoan, Stephanie J. Octavianus Hendrik Alexander Rogi Pamekas, Eka B. Z. Papia J. C. Franklin Peggy Egam Posumah, Georgius C. Prof. Sangkertadi Rachmat Prijadi Ratna Pradipta Syahbudi Reny Syafriny Rezka L. Nender Rieneke L. E. Sela Rieneke Sela Rima Kapugu Rumagit, Lefrando J. S Syafriyani Sanger, Arwinsky S Siregar, Dio S. A. Stenly Y. Taaluru, Stenly Y. Steven R. Kamurahan Sudirman Ruslan Surjadi Supardjo Suryono MT Tingginehe, Amanda M. Toar Robot Toghas, Daniel Marthinus Tungka, Aristotulus Umboh, Karry Wardono, Surakanti S. Warow, Fela Wuri, Ongki F. Yulia S. Pandensolang, Yulia S. Yusran Pauwah