Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .
Unknown Affiliation

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

SESELEH WANGUN LAN GUNA SARAT PAAJAH-AJAH KARAKTER SAJERONING SATUA RING BUKU PANGKAJA SARI Ni Kadek Mita Apriyanti .; Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) unsur intrinsik satua berhuruf latin di dalam buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, dan IX dan (2) nilai pendidikan karakter satua berhuruf latin di dalam buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, dan IX. Subjek penelitian ini adalah naskah satua berhuruf latindi dalam buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, dan IX. Objek dalam penelitian ini adalah struktur dan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, dan IX.Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian ini menggunakan satu metode pengumpulan data yaitu : metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah (1) identifikasi data, (2) reduksi data, (3) klasifikasi data, (4) deskripsi data, (5) interpretasi data, (6) penyimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) unsur intrinsik satua berhuruf Latin di dalam buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, dan IX, ada tujuh bagian yaitu (7), yaitu : tema, tokoh dan wataknya, alur, latar, dialog/pribahasa, sudut pandang pengarang, dan amanat. (2) Nilai pendidikan karakter satua berhuruf latin di dalam Buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, dan IX terdapat tiga belas (13) nilai pendidikan karakter dari keseluruhan satua, yaitu : jujur, toleransi, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Karena skripsi saya menggunakan bahasa Bali, jadi saya lampirkan abstrak bahasa Bali Tetilik puniki matetujon anggen nlatarang indik (1) wangun intrinsik satua maksara Latin ring sajeroning bukuPangkaja Sari kelas VII,VIII, lan IX lan (2) guna sarat pendidikan karakter satua maksara Latin ring sajeroning buku Pangkaja Sarikelas VII,VIII, lan IX. Jejering tetilik puniki inggih punika sesuratan satua maaksara Latin ring sajeroning buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, lan IX. Panandang tetiliknyane inggih punika wangun lan guna sarat pendidikan karakter sane wenten ring sajeroning buku Pangkaja Sari kelas VII, VIII, lan IX. Tetilik puniki nganggen palihan tetilik deskriptif-kualitatif santukan tetilik puniki ngeninin indik daging cakepan. Ring tetilik puniki nganggen siki (1) kramaning mupulang data inggih punika kramaning caketan (dokumentasi). Data tureksa sane kaanggen minakadi: (1) identifikasi data, (2) reduksi data, (3) klasifikasi data, (4) deskripsi data, (5) interpretasi data, (6) penyimpulan. Pikolih ring tetilik puniki inggih punika (1) Wangun satua maksara Latin ring sajeroning buku Pangkaja Sarikelas VII,VIII, lan IX, wenten papitu, minakadi: unteng, pragina miwah wateknyane, lelintihan, rerawatan, bebaosan/basa basita, telisik sang pengawi lan piteket. (2) Guna sarat pendidikan karakter satua maksara Latin ring sajeroning buku Pangkaja Sarikelas VII,VIII, lan IX wenten plekutus (13) minakadi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Kata Kunci : struktur, nilai pendidikan karakter, satua This study is aimed to describe (1) the intrinsic element of the story in Latin letter in the Pangkaja Sari book grade VII, VIII and IX, (2) the character value of the story in Latin letter in the Pangkaja Sari book grade VII, VIII and IX. The subject of this study was the script of the story in Latin letter in the Pangkaja Sari book grade VII, VIII and IX. The object of this study was the structure and character value which found in the Pangkaja Sari book grade VII, VIII, IX. This study used documentation method as a method in gathering the data. The data analysis that used was (1) data identification, (2) data reduction, (3) data classification, (4) data description, (5) data interpretation, (6) conclusion. The result of this study was (1) the intrinsic element of the story in Latin letter in the Pangkaja Sari book grade VII, VIII, and IX, which consist of seven parts, namely: theme, character, plot, setting, dialogue, writer point of view, and moral value. (2) character value which found in the Latin letter story in the Pangkaja Story book grade VII, VIII and IX consist of thirteen character value in the entire story, namely: honest, tolerance, hard work, independence, curiosity, spirit of nationality, love of the homeland, appreciate achievement, communicative, love peace, environment caring, social caring and responsible. keyword : analysis, magazines, and story
SESELEH BASA SANE KAANGGEN MIWAH GUNASARAT SANE WENTEN RING GEGURITAN PURWAJATI, PAKARDIN I GEDE NGEMBAK, DRUWEN GEDONG KIRTYA, SINGARAJA PUTU SUARSANA .; Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4558

Abstract

Penelitian deskritif ini bertujuan (1) untuk mendiskripsikan bahasa yang digunakan dalam GP, Karya Gede Ngembak, punya Gedong Kirtya, Singaraja, (2) untuk mengetahui nilai-nilai yang ada pada GP, Karya Gede Ngembak, punya Gedong Kirtya, Singaraja. Subjek penelitian ini adalah Lontar GP, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah bahasa yang digunakan dan nilai-nilai yang ada pada geguritan tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode dokumentasi, data tersebut dianalisis deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah bahasa yang digunakan dalam GP itu adalah bahasa Bali Tengahan karena di dalam GP tersebut ada pencampuran bahasa dari bahasa Sansekerta, bahasa Jawa Kuno, bahasa Jawa Tengahan, dan bahasa Bali, dan juga yang menyebabkan menggunakan basa Bali Tengahan karena sesuai dengan cirri-cirinya adalah tersusun dari kata-kata bahasa Sansekerta, Jawa Kuno dan juga bahasa Bali. (2) nilai-nilai yang ada di dalam GP terdapat 5 jenis nilai diantaranya: nilai agama/religious, kepahlawanan, kesetiaan, kemanusiaan dan nilai social. Akan tetapi pnulis menyarankan kepada semua pembaca khususnya geguritan supaya mengerti tentang semua bahasa yang ada, supaya karya sastra yang ada di zaman sekarang ini supaya tidak hilang dari pulau Bali Kata Kunci : Bahasa Bali Tengahan, GP (Geguritan Purwajati). This descriptive study aimed (1) to describe the language used in the GP, work Ngembak Gede, has gedong Kirtya, Singaraja, (2) to determine the values that existed at the GP, work Ngembak Gede, has gedong Kirtya, Singaraja. The subjects were Lontar GP, whereas the object of this study is the language used and the values that existed at the geguritan. Data collection methods used in this research is the method of observation and documentation methods, qualitative descriptive data analysis. The result of this study is the language used in GP it is the language of Bali Tengahan because in the existing GP mixing language of Sanskrit, Old Javanese, Middle Javanese language, and the language of Bali, and also the cause using alkaline Bali Tengahan because according to the characteristics -cirinya is composed of words of Sanskrit, Old Javanese and Balinese language. (2) values in the GP there are 5 types of values are: the value of religion / religious, heroism, loyalty, humanity and social values. However scribes suggest to all readers, especially geguritan so understand about all existing languages, so that existing literature in this day and age that is not lost on the island of Balikeyword : Language Bali Tengahan, GP (Geguritan Purwajati).
SESELEH KRITIK SOSIAL LAN PAIKETAN SOSIOLOGI PANGAWI RING SAJERONING DRAMA KOBARANG APINE SANE KAKAWI OLIH I GEDE DHARNA PUTU LENNA AGUSTINI .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .; Drs.I Gede Nurjaya,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4559

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengtahui (1) isi dari drama “Kobarang Apine”, (2) kritik sosial yang terdapat dalam drama “Kobarang Apine”, dan (3) keterkaitan sosiologi pengarang dengan drama “Kobarang Apine”. Subjek penelitian ini adalah drama “Kobarang Apine” dan I gede dharna selaku pengarang drama “Kobarang Apine”. Objek penelitian ini adalah kritik sosial yang terdapat dalam drama “Kobarang Apine”, dan keterkaiitan sosiologi pengawi dengan drama “Kobarang Apine”. Metode yang dipergunalan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan metode dokumentasi. Intrumen penelitiaan yang digunakan ada dua yaitu istrumen wawancara berupa pedoman wawancara dan intrumen dokumentasi berupa tabel data. Analisis data menggunakan beberapa cara yaitu identifikasi data, reduksi data, klasifikasi data, deskripsi data, interprentasi data dan terahir penyimpulan. Drama “Kobarang Apine” bertemakan tentang kehidupan sosial khususnya dimasyarakat dan keluarga. Ada 5 kritik sosial yang diasampaikan yakni (1) senantiasa menanamkan semangat juang 45 dalam diri generasi muda dan mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. (2) keberadaaan para pejabat Negara yang kurang memiliki ahlak karena melakukan tidak korupsi. (3) kritik untuk senantiasa menjaga kerukunan dengan keluarga. (4) perbedaan kasta dan kedudukan yang kerap kali membuat manusia merasa berkuasa dan bertindak semena-mena. (5) kritik yang disampaikan kepada semua masyarakat agar tidak bermalas-malasan, mengharapkan bantuan tanpa berusaha terlebih dahulu. Dalam drama ini sangat Nampak jelas keterkaitan sosiologi pengarang dengan cerita didalamnya. Ini terlihat dari cerita yang mnyiratkan kehidupan pengarang sebagai mantan pejuang yang berusaha menghidupi anak-anaknya dan mengarahkan anaknya kejalan yang benar hingga menemui kesuksesan Karena skripsi jurusan Pendidikan Bahasa Bali menggunakan bahasa Bali maka saya lampirkan abstrak berbahasa Bali Tetujon tetilik puniki inggih punika manda uning ring sajeroning (1) daging drama “Kobarang Apine”, (2) kritik sosial ring drama “Kobarang Apine”, lan (3) paiketan sosiologi pangawi ring sajeroning drama “Kobarang Apine”. subjek tetilik puniki inggih punika drama “Kobarang Apine” lan bapak I Gede Dharna pinaka pangawi drama. Sane pinaka objek tetilik puniki wantah daging, kritik sosial lan paiketan sosiologi pangawi ring sajeroning drama “Kobarang Apine”. Kramaning tetilik sane kaanggen inggih punika kramaaning sadu wicara (metode wawancara) lan kramaning dokumentasi (metode dokumentasi). Piranti tetilik sane kaangge inggih punika piranti sadu wicara lan kartu data pinaka piranti dokumentasi. Data tureksa sane kaangge nyelehin data inggih punika identifikasi data, reduksi data, klasifikasi data, deskripsi data, interprentasi data lan pamicutet. Daging drama “Kobarang Apine” inggih punika ngeninin indik penyama brayan utawi kehidupan sosial ring sawengkon makrama lan makulawarga. kritik sosial sane wenten ring sajeroning drama “Kobarang Apine” inggih punika (1) Nglimbakang panegara antuk ngobarang semangat juang 45-ne, antuk nagingin kamerdekaane puniki. (2) Kawentenan para pejabat sane korupsi. (3) Maparisolah sane becik adung teken nyama. (4) Kawentenan pabinaan kasta, warna minab ipun jabatan lan harta brana. (5) Kritik indik para krama sane males, ngaptiang watuan kemanten. Sane kaping tiga, drama “Kobarang Apine” puniki madue paiketan ring sajeroning kawentenan sosiologi pangawinyane. Duanging makeh kawentenan kahuripan pangawi sane kaunggahang ring sajeroning drama punika minab ipun indik pejuangan, indik kahuripan dane dugas kari miara pianak kantun molihang mangupajiwa, lan ngenining indik padewekan dane sane kaunggahang ring ajeroning praginanyane.Kata Kunci : kritik sosial, sosiologi pengarang, dan isi drama In this research, there are 3 kind of data, such as (1) the content of “Kobarang Apine” drama, (2) the sosial critics which contained in “Kobarang Apine” drama, (3) the sociology relationship between the writer with “Kobarang Apine” drama. The subject in this research is the drama which has title “Kobarang Apine” and I Gede dharna as the author of “Kobarang Apine” drama. The object in this research is the sosial critics which contained in the “Kobarang Apine” drama and also the relationship between the writer with “Kobarang Apine” drama. In this research, the writer use tow methods, such us interview and documentation method. There are tow instrument in this research, such as interview instrument that is the guidance of interview and documentation instrument that is data table. The data analisis consist of some goals such us data identification, data reduction, data classification, data descrition, data interpretation, and the counclution. The theme of “Kobarang Apine” drama is about social life especially in the society and family. There are 5 social critics which is told in the drama. That is about corruption, keep the harmony in the family and the diference of “kasta” an position in the society. In this drama is evident the sociology relationship with the author of this drama. Evident from the story in the drama implies about lif of the author as a former combatant countries which fough to raising children to become a successful person. keyword : social critic, author sociology, and theme
SESELEH BASITA PARIBASA BALI RING ALBUM TEMBANG BALI PADA-PADA NGALIH MAKAN LAN SONG BRERONG OLIH A.A RAKA SIDAN NI NENGAH RAMIANI .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .; Drs.I Gede Nurjaya,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskrifsikan keberadaan jenis basita paribasa Bali dalam album lagu Bali pada-pada ngalih makan dan song brerong oleh A.A Raka Sidan, 2) memahami makna basita paribasa Bali yang ada dalam album lagu Bali pada-pada ngalih makan dan song brerong oleh A.A Raka Sidan, 3) menetahui basita paribasa Bali yang ada dalam album lagu Bali pada-pada ngalih makan dan song brerong oleh A.A Raka Sidan, sudah sesuai dengan isi lagu Bali tersebut. Pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu menggunakan metode observasi dan metode dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian ini yaitu, 1) dari analisis diperoleh delapan jenis basita paibasa Bali yang ada di album lagu bali pada-pada ngalih makan dan song brerong oleh A.A Raka Sidan, hasil tersebut diperoleh dari hasil obserpasi di dua album tersebut, 2) makna basita paribasa Bali di masing-masing lagu yang dianalisis mempunyai makna yang berbeda sesua dengan isi lagu yang disampaikan, dari tujuh belas lagu yang dianalisis diperoleh dua puluh contoh basita paribasa Bali yang mempunyai makna masing-masing , sesuai dengan isi lagu yang disampaikan, 3) semua contoh basita paribasa Bali yang ada dalam album lagu Bali pada-pada ngalih makan dan song brerong oleh A. A Raka Sidan yang dianalisis sudah sesuai dengan isi lagu yang disampaikan. Kata Kunci : analisis, basita paribasa Bali, lagu Bali This study aims to 1 ) can explain the existence of a type Basita paribasa Bali in Bali song album pada-pada ngalih makan and song brerong by AA Raka Sidan , 2 ) to understand the meaning Basita paribasa Bali in Bali song album pada-pada ngalih makan and song brerong by AA Raka Sidan , 3 ) determine whether Basita paribasa Bali in Bali song album pada-pada ngalih makan and song brerong by AA Raka Sidan , is in conformity with the contents of the Bali track. Collecting data in this study , which uses the method of observation and documentation methods . The data obtained were analyzed using qualitative descriptive analysis . The results in this study , namely , 1 ) from the analysis of eight types Basita paibasa Bali which exists bali song on the album pada-pada ngalih makan and song brerong by AA Raka Sidan , the results obtained from the two obserpasi in the album, 2 ) the meaning Basita paribasa Bali in each song has a different meaning analyzed the content of the song sesua delivered , from seventeen songs analyzed gained twenty examples Basita paribasa Bali that have their respective meanings , according to the content of the songs submitted , 3 ) all instances Basita paribasa Bali existing Bali song album pada-pada ngalih makan and song brerong by A. A Raka Sidan were analyzed according to the content of the song has been submitted.keyword : analysis , basita paribasa Bali , Bali song
SESELEH BASITA PARIBASA MIWAH GUNASARAT RING LELAMPAHAN WAYANG KULIT INOVATIF CENK BLONK BELAYU SANE MAMURDA BIMANYU MAKRANGKENG I WAYAN SUBAWAYASA .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .; Drs. Gede Gunatama, M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4577

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Keberadaan pribahasa Bali apa saja yang terdapat dalam cerita wayang kulit inovatif Cenk Blonk Belayu yang berjudul Bimanyu Makrangkeng, (2) Apa hubungan antara pribahasa Bali dalam cerita wayang kulit inovatif Cenk Blonk yang berjudul Bimanyu Makrangkeng dengan pelajaran, dan (3) Nilai-nilai apa saja yang ada di dalam pribahasa Bali pada cerita wayang kulit inovatif Cenk Blonk yang berjudul Bimanyu Makrangkeng. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah cerita wayang kulit inovatif Cenk Blonk Belayu yang berjudul Bimanyu Makrangkeng dan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah analisis pribahasa Bali dan nilai-nilai. Cara mendapatkan data peneliti menggunakan tiga metode yaitu, metode observasi untuk mendapatkan data dan memeriksa data di wayang Cenk Blonk, kedua metode dokumentasi untuk menyimpan data dalam bentuk vidio, dan yang ketiga metode transkipsi digunakan untuk mengubah data yang berupa data lisan ke dalam data tulis. Dari analisis data ini didapat lima jenis pribahasa Bali dari lima belas jenis menurut Wayan Simpen yang ada dalam cerita wayang Bimanyu Makrangkeng. Kedua hubungan antara keberadaan pribahasa Bali dalam wayang ini dengan pelajaran adalah wayang sebagai media yang digunakan untuk menyampaikan ilmu berbicara ini kepada khalayak banyak. Terakhir adalah nilai-nilai yang terdapat dalam pribahasa Bali, yaitu nilai nasehat/moral, nilai kemasyarakatan, dan nilai keindahan.Kata Kunci : Basita Paribasa Bali, nilai-nilai, Wayang Cenk Blonk This research has some purpose is (1) What Balinese proverbs exist in the story of innovative shadow puppet Cenk Blonk entitled bimanyu makrangkeng, (2) What are the relations of Balinese proverbs in the story with the lesson, and (3) What values are there in the proverbs. The research model used was descriptive qualitative research. The subject of this research was the story of innovative shadow puppet Bimanyu Makrangkeng, and the object was the analysis of Balinese proverbs and its values. The data of this research was gained through three methods, they were observation method to get the data and check it on the story, documentation method to keep the data in the form of a video, and the third method was transcript method used to convert the spoke data into written data. From the analysis of the data, according to Wayan Simpen, there are five kinds of Balinese proverbs from a total of fifteen in the story. Besides that, the relation between Balinese proverbs in the shadow puppet story with the lesson was that shadow puppet can be used as a media to deliver speaking skill to public. The last was the values in the proverbs were moral value, sociological value, and aesthetic value. keyword : Balinese proverbs, values, Cenk Blonk shadow puppet
SESELEH GUNASARAT SANE WENTEN RING SATUA NAGA LOLOK DRUWEN GEDONG KIRTYA SINGARAJA BALI MIWAH PAIKETANNYANE SARENG PANGAJAHAN ANAK AGUNG GEDE INDRAYANA .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .; Drs. Gede Gunatama, M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam satua Naga Lolok milik Gedong Kirtya Singaraja, Bali, (2) mengetahui kaitan nilai-nilai yang ada dalam satua Naga Lolok milik Gedong Kirtya Singaraja, Bali dengan pembelajaran, (3) mengetahui manfaat nilai-nilai yang terkandung dalam satua Naga Lolok. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah satua Naga Lolok sedangkan objeknya adalah nilai-nilai yang terkandung dalam satua Naga Lolok dan kaitannya dengan pembelajaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah (1) nilai-nilai yang terkandung dalam satua Naga Lolok adalah nilai pendidikan, nilai keindahan, nilai kultural atau budaya, nilai moral/nasihat, nilai religius, miwah sosiologis. Diantara semua nilai-nilai tersebut ada salah satu nilai yang dibagi lagi menjadi 18, yaitu nilai pendidikan. 18 nilai tersebut adalah nilai pendidikan karakter. Dalam satua Naga Lolok ini ditemukan 12 nilai pendidikan karakter, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab. (2) kaitan nilai dengan pembelajaran ialah,diantara semua nilai-nilai tersebut, ada salah satu nilai yang prasida diterapkan saat pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut adalah nilai pendidikan, karena nilai pendidikan tersebut terdapat nilai pendidikan karakter, yang bisa diterapkan untuk membangun karakter bangsa para siswa. Seperti yang sering digunakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (3). Manfaat nilai-nilai dalam satua Naga Lolok yaitu, semua nilai-nilai yang terkandung dalam satua tersebut sangat bermanfaat. Karena di dalam nilai-nilai tersebut kita bisa tahu mana yang baik dan tidak untuk dilakukan dan diterapkan dalam kehidupan ini.Kata Kunci : Nilai-nilai, Satua Naga Lolok, Pembelajaran This research has some purposes (1) to know the values in the folklore entitled “Naga Lolok” which was created by Gedong Kirtya Singaraja, Bali, (2) to know the relation of the values in the folklore to teaching – learning process, (3) to know the advantages of the values in the folklore. This research is in form of descriptive qualitative research. The subject of the research is “Naga Lolok” folklore, while the object is the values which can be taken from the folklore and the relation to the teaching - learning process. To collect the data, this research uses documentation method. The results of this research are: (1) the values of the folklore entitled “Naga Lolok” are the values of education, beauty, culture and tradition, moral/advice, religious, and sociology. Among thosev values, there is a vause which can be divides into eighteen, that is the value of education. Those eighteen values are the value of character education. In the folklore of “Naga Lolok”, twelve values of character education is found, those are: religious, honest, tolerance, discipline, hard work, creative, democratize, curiosity, friendly/communicative, love to read, social, and responsibility. (2) the relation of the values to the teaching – learning process are among of all values which is there in the folklore, there is one value that can be implemented in teaching learning process in school. The value is education values, because in the value of education, there is character education values which can be implemented to build students character of nationalism. Like what can be found often in Lesson Plan. (3) The advantages of the values in the “Naga Lolok” folklore are all of the values in the story are very good, because we are able to know which one is good and bad to do and which one is right or wrong from the story that can be used or implemented in this lifekeyword : Values, Folklore Naga Lolok, Teaching – learning process
IUSAN PANGAWIGUNAAN PIRANTI GAMBAR (MONOPOLI) MABASA BALI RING PAPLAJAHAN NGWACEN AKSARA BALI RING SISIA KELAS V SDK MARSUDIRINI Made Dwi Adipraya .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .; Drs.I Wayan Wendra,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4938

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang (1) pengaruh penggunaan media gambar (monopoli) berbahasa Bali dalam pembelajaran membaca aksara Bali pada siswa kelas V SDK Marsudirini serta (2) kendala-kendala yang dihadapi siswa kelas V SDK Marsudirini dalam pembelajaran membaca aksara Bali. Objek dalam penelitian adalah pengaruh penggunaan media gambar (monopoli) berbahasa Bali dalam pembelajaran membaca aksara Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitaif, dan deskriptif komparatif karena penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh penggunaan media gambar (monopoli) berbahasa Bali dalam pembelajaran membaca aksara Bali dan kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran membaca aksara Bali. Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu test dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan, yaitu: (1) reduksi data, (2) deskripsi data, (3) klasifikasi data, (4) kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini, yaitu (1) kemampuan siswa meningkat, dilihat dari rata-rata nilai kelas yang diperoleh setelah diajarkan menggunakan media gambar (monopoli) berbahasa Bali dalam pembelajaran membaca aksara Bali, (2) pelajaran bahasa Bali dianggap susah dan membosankan, materi pasang aksara Bali dianggap susah karena mengandung banyak aturan, tidak mampu membaca wacana beraksara Bali karena tidak hafal, tidak tahu tentang bagian-bagian dari aksara Bali, bingung terhadap nama dan bentuk dari pangangge dalam aksara Bali. Jurusan Bahasa Bali menggunakan skripsi Bahasa Bali Tetilikan puniki matetujon anggen nlatarang indik (1) iusan pangawigunaan piranti gambar (monopoli) mabasa Bali ring paplajahan ngwacen aksara Bali ring sisia kelas V SDK Marsudirini lan (2) pikobet-pikobet sane wenten ring sisia kelas V SDK Marsudirini ring paplajahan ngwacen aksara Bali. Panandang tetiliknyane inggih punika iusan pangawigunaan piranti gambar (monopoli) mabasa Bali ring paplajahan ngwacen aksara Bali. Tetilikan puniki nganggen palihan deskriptif-kualitatif, deskriptif-kuantitaif, lan deskriptif-komparatif santukan tetilikan puniki nelatarang indik iusan pangawigunaan piranti gambar (monopoli) mabasa Bali ring paplajahan ngwacen aksara Bali lan pikobet-pikobet sisia ring paplajahan ngwacen aksara Bali. Tetilikan puniki nganggen kalih kramaning mupulang data, inggih punika kramaning pepintonan lan kramaning sadu wicara. Data tureksanyane sane kaaanggen, inggih punika: (1) reduksi data, (2) deskripsi data, (3) klasifikasi data, (4) panyutetan. Pikolih ring tetilikan puniki, inggih punika (1) kawagedan sisia sayan nincap, kacingak saking rata-rata biji kelas sesampun kajahin nganggen piranti gambar (monopoli) mabasa Bali ring paplajahan ngwacen aksara Bali, (2) paplajahan basa Bali katarka keweh lan ngemedin, paplajahan pasang aksara Bali katarka keweh santukan akeh madaging uger-uger, ten prasida ngwacen sesuratan maaksara Bali santukan ten hapal, ten uning indik pah-pahan aksara Bali, bingung ring wastan lan wangun pangangge ring aksara Bali.Kata Kunci : Gambar Monopoli, Membaca, Aksara Bali This study aims are describe about (1) the effect of using picture media (monopoly) by using Balinese Language into reading lesson of aksara Bali at V class in SDK Marsudirini, (2) the problems of students at V class in SDK Marsudirini into reading lesson of aksara Bali. The object of this study is the effect of using picture media (monopoly) by using Balinese Language into reading lesson of aksara Bali. This study using research plan such as, qualitative descriptive, quantitative descriptive and comparative descriptive, because this study describe about the effect of using picture media (monopoly) by using Balinese Language into reading lesson of aksara Bali. While submit of data using two methods, such as test and interview. In analyzing the data, the research uses (1) data reduction, (2) data description, (3) data classification, and (4) conclusion. The result of this study to show that: (1) improving student’s ability, looking for average of class value that got after taught using picture media (monopoly) by using Balinese Language into reading lesson of aksara Bali, (2) the students perception are Balinese lesson to make bored and difficult, especially pasang aksara Bali material is difficult and have many roles, can’t to read aksara Bali text, because they can’t remember aksara Bali very well, don’t know about part of aksara Bali, confuse about name and form pangangge aksara Bali.keyword : Picture of Monopoly, Reading, Aksara Bali
SESELEH VARIASI BASA RING DIALEK BALI AGA DESA SERAYA, KECAMATAN KARANGASEM, KABUPATEN KARANGASEM Ni Luh Degeng Ratna Dewi .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .; Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.5188

Abstract

Tetilik puniki matetujon nlatarang indik (1) wangun variasi basa ring dialek Bali Aga Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. (2) utsaha-utsaha sane kalaksanayang mangda dialek Bali Aga ring Desa Seraya kantun kalestariang. Jejering tetilik puniki inggih punika narawakia-narawakia miwah parajana sane wenten ring Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Panandang tetilik puniki inggih punika dialek Bali Aga Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Tetilik puniki nganggen palihan tetilik deskriptif kualitatif. Ring tetilik puniki nganggen kalih kramaning mupulang data inggih punika (1) kramaning pratiaksa (observasi) (2) kramaning saduwicara (wawancara). Data tureksa sane kaanggen minakadi: (1) reduksi data, (2) pangwedar data, (3) tetingkesan. Pikolih ring tetilik puniki inggih punika (1) Wangun variasi basa ring dialek Bali Aga Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem punika ring ungkur kruna ngangge vokal a, sakadi (kija= a panjang), miwah nadanyane keras (tinggi). (2) Utsaha-utsaha sane kalaksanayang mangda dialek Bali Aga ring Desa Seraya kantun kalestariang inggih punika krama Desa Seraya puniki stata nyantos benjang pungkur nganggen dialek Bali Aga Desa Seraya puniki yadiastun ring rantauan taler sampun akeh sane menganyam pendidikan ring luar daerah nanging mangda stata nganggen dialek Bali Aga Desa Seraya yening mabebaosan majeng ring krama Desa Seraya. Kata Kunci : Dialek Bali Aga Desa Seraya This research aims to (1) form Bali Aga village dialect Seraya village, Karangasem districts, Karangasem regency. (2) efforts were made to preserve the dialect Bali Aga Seraya village. This research subject is the people in the Seraya village Karangasem districts, Karangasem regency. This research object is Bali Aga village dialect Seraya village, Karangasem districts, Karangasem regency. This study was designed as a qualitative description of the research and the report collection using observation and interview methods. Data analysis methods used are (1) data reduction, (2) data analysis techniques, (3) conclusion. The study findings are (1) the form of dialect Bali Aga village sub-district of Karangasem regency while Karangasem end of a word to use vowel “a” like (kijaa = a long) and using a high pitch or intonation high. Efforts to revitalize the village dialect Bali Aga Seraya village still preserved the rural communities while always speaks in dialect Seraya village until whenever despite being aducated outside the region to continue to use the Seraya village dialect.keyword : Dialect Bali Aga village Seraya village
SESELEH BASITA PARIBASA LAN KAWENTENAN GUNA SARAT RING DAGING CAKEPAN DRAMA NANG KEPOD PAKARDIN KETUT ARYANA Gusti Ayu Era Aryanti .; Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.5200

Abstract

Tetilik sane mamurda Seseleh Basita Paribasa lan Kawentenan Guna Sarat ring Daging Cakepan Drama Nang Kepod Pakardin Ketut Aryana madue tetujon: (1) mangda prasida nelatarang indik basita paribasa sane wenten ring daging cakepan drama Nang Kepod pakaryan Ketut Aryana, (2) mangda prasida nelatarang indik kawentenan guna sarat ring daging cakepan drama Nang Kepod pakaryan Ketut Aryana. Tetilik puniki ngranjing tetilik deskriptif kualitatif. Jejering tetilik puniki inggih punika cakepan drama Nang Kepod, taler penandangnyane inggih punika basita paribasa miwah guna sarat. Kramaning mupulang data ring tetilik puniki wenten kalih inggih punika kramaning dokumentasi miwah kramaning pratiaksa sane kawantu antuk teknik baca, simak, catat taler nganggen piranti tetilik marupa kartu data. Data sane sampun kapolihang katureksain antuk pamargi data tureksa sakadi: reduksi data, nyajiang data, miwah tetingkesan lan verifikasi. Pikolih ring tetilik puniki, inggih punika, (1) saking seseleh basita paribasa, kapolihang 9 soroh basita paribasa ring cakepan drama Nang Kepod sakadi: sesawangan, tetingkesan, sesonggan, sesawen, raos ngempelin, sesimbing, sesenggakan, sloka, miwah wewangsalan, (2) saking seseleh guna sarat, kapolihang 8 soroh guna sarat ring cakepan drama Nang Kepod sakadi: guna sarat sosial, guna sarat ekonomis, guna sarat watek, guna sarat panglila cita, guna sarat stula sarira, guna sarat kaweruhan, guna sarat agama, miwah guna sarat estetis. Kata Kunci : basita paribasa, guna sarat, drama The research with title of the Analysis of Basita Paribasa and Value on Nang Kepod Drama Script Which was Made by Ketut Aryana, has some goals. Those are as follows: (1) to describe basita paribasa that existed in drama script entitled Nang Kepod which was made by Ketut Aryana (2) to describe moral values that existed in drama script entitled Nang Kepod which was made by Ketut Aryana. This research catagorized as descriptive qualitative. The subject of this research was drama script entitled Nang Kepod, meanwhile the object of this research was the basita paribasa and the values. There are two methods of data collection in this research were documentation and observation which was assisted by reading technique, observe, record and the research instrument in the form of a data card. Data were analyzed with measures such as: data reduction, data presentation and conclusion and verification. The result of this research were (1) there were 9 kinds of basita paribasa in the drama script entitled Nang Kepod, they were: sesawangan, tetingkesan, sesonggan, sesawen, raos ngempelin, sesimbing, sesenggakan, sloka, and wewangsalan, (2) There were 8 moral values in the drama script entitled Nang Kepod, they were: social value, economic value, character value, entertainment value, materialism value, intellectual value, religion value, and aesthetic value. keyword : basita paribasa, value, drama
SESELEH PITUNGKAS RING MANAH (KONFLIK INTERNAL) PRAGINA PAMUCUK NYOMAN SANTOSA RING NOVEL TRESNANE LEBUR AJUR SATONDEN KEMBANG PAKARDIN DJELANTIK SANTHA Ni Kadek Desi Marini .; Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd .; Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.5201

Abstract

Tetilik sane mamurda Seseleh Pitungkas ring Manah (Konflik Internal) Pragina Pamucuk Nyoman Santosa ring Novel Tresanane Lebur Ajur Satonden Kembang Pakardin Djelantik Santha madue tetujon (1) nlatarang pitungkas ring manah (konflik internal) pragina pamucuk Nyoman Santosa ring novel Tresnane Lebur Ajur satonden Kembang, miwah (2) nlatarang kahanan sane ngranayang pitungkas ring manah (konflik internal) pragina pamucuk Nyoman Santosa ring novel Tresnane Lebur Ajur Satonen Kembang. Rerincikan tetilik sane kaanggen ring tetilikan puniki inggih punika deskriptif kualitatif. Jejering tetilik puniki wantah novel sane mamurda Tresnane Lebur Ajur Satonden Kembang. Panandang tetilik puniki wantah pitungkas ring manah lan kahanan sane ngranayang pitungkas ring manah pragina pamucuk Nyoman Santosa. Kramaning tetilik sane kaanggen inggih punika kramaning kramaning dokumentasi, miwah kramaning pratiaksa sane kawantu antuk teknik baca, simak, catat. Piranti tetilik sane kaanggen wantah kartu data. Data tureksa sane kaanggen inggih punika reduksi data, ngawedarang data (penyajian data), lan panyutetan (kesimpulan lan verifikasi). Pikolih tetilikan puniki (1) pitungkas ring manah (konflik internal) pragina pamucuk Nyoman Santosa kakeniang wenten 25 pikolih tur pinaka pitungkas sane nganyudin manah, (2) kahanan sane ngranayang pitungkas ring manah pragina pamucuk Nyoman Santosa inggih punika: kahanan parilaksana, sesemon, pangrejek, katuaraan, kailangan, lan kahanan kasengsayan. Pamicutet ring tetilikan puniki inggih punika akeh kakeniang pitungkas ring manah (konflik internal) pragina pamucuk Nyoman Santosa sane nganyudin manah tur kaawinang olih 6 kahanan.Kata Kunci : konflik, konflik internal, pragina, novel The research with title The Analysis of Internal Conflict of Main Character, Nyoman Santosa on the Novel Tresnane Lebur Ajur Satonden Kembang made by Djelantik Santha has some purposes. The purposes of this research were: (1) describing internal conflicts of the main character, Nyoman Santosa in novel entitled Tresnane Lebur Ajur Satonden Kembang, and (2) describing factors causing the internal conflicts of the main character in the novel Tresnane Lebur Ajur Satonden Kembang. The present research was designed as descriptive qualitative research. The subject of this research was a novel entitled Tresnane Lebur Ajur Satonden Kembang. The objects of this research were the internal conflict and the factors causing them. Research methods used were documentation and observation combined with read, observe, and note technique. The instrument used was data card. Data analysis used was data reduction, data display, conclusion drawing and verification. The result of this research was (1) there were 25 internal conflicts of the main character Nyoman Santosa, including heart-touching one, (2) the factors causing the internal conflicts of Nyoman Santosa were: behavior factors, personality, aggression, powerlessness, loss, and worry. keyword : conflict, internal conflict, character, novel