Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TINJAUAN YURIDIS ATAS PERALIHAN STATUS DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI BARU (PTNB) Hani Subagio; Hastangka Hastangka
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 10 No. 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v10i1.46479

Abstract

Peralihan status perguruan tinggi swasta (PTS) menuju perguruan tinggi negeri baru (PTNB) telah memunculkan persoalan baru. Persoalan tersebut terkait status kepegawaian dosen yang semula sebagai pegawai swasta yang beralih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Sejak munculnya kebijakan baru tentang perubahan status perguruan tinggi swasta ke perguruan tinggi negeri. Persoalan pokok yang menjadi perhatian sampai hari ini ialah persoalan peralihan status dosen pada Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) menjadi ASN dalam konteks ini ASN yang dimaksud ialah status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan analisis hukum yuridis normatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah peraturan perundang-undangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan tentang peralihan status dosen PTS ke PTNB telah menimbulkan ketidakpastian hukum dan ketidakadilan sosial.
Analisis Kepastian Hukum Pelaksanaan Pendidikan Pancasila Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan Hani Subagio; Hastangka Hastangka
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.748 KB) | DOI: 10.17977/um019v6i2p333-341

Abstract

This study aimed to analyze the existence of Pancasila Education before the issuance of Government Regulation Number 57 of 2021 concerning National Education Standards and analysis of legal certainty for the implementation of Pancasila Education through Government Regulation Number 57 of 2021. This study used a qualitative approach, with normative and empirical legal research types. Sources of data obtained from secondary data and primary data. The study results showed that the existence of Pancasila Education experienced various dynamics before the issuance of Government Regulation Number 57 of 2021. Pancasila began to lose its role after issuing Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System by eliminating Pancasila Education from primary education to higher education. The main issue of Government Regulation Number 57 of 2021 was based on the findings of inconsistent legal drafting with one another. The issuance of Government Regulation Number 57 of 2021, which did not include the contents of the Pancasila Education material, created legal uncertainty, which had implications for contradicting the laws and regulations on it.
Implementasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Hastangka Hastangka; Danang Prasetyo
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.5816

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di setiap perguruan tinggi. Faktor internal berasal dari pengajar, sistem perkuliahan, dan kebijakan di perguruan tinggi tersebut. Sedangkan faktor eksternal dapat berasal dari intervensi dari luar kampus seperti kebijakan pemerintah atau kondisi eksternal yang terjadi. Penelitian ini akan mendeskripsikan dan menganalisis tentang model pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilaksanakan pada perguruan tinggi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Penelitian ini akan memfokuskan tentang metode pendekatan dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dikembangkan oleh para dosen Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari kegiatan pembelajaran tahun akademik 2019/2020 semester. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan induktif dan reduksi data. Hasilnya dapat diketahui bahwa proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilakukan dengan menggunakan media elearning terdiri dari 5 (lima) unsur disetiap pertemuan yakni: (1) slide kuliah dalam bentuk powerpoint,  (2) modul yang berisi narasi materi lebih lengkap, (3) video penjelasan oleh dosen pengampu, (4) forum diskusi, dan (5) kuis dan/atau tugas mingguan supaya mampu mendorong mahasiswa untuk memahami memiliki daya kritis, kreatif, dan aktif serta untuk berpikir analitis dan komprehensif.This research was conducted on Pancasila and Citizenship Education courses in each university. Internal factors come from the instructor, the lecture system, and policies at the college. Meanwhile, external factors can come from interventions from outside the campus such as government policies or external conditions that occur. This study will describe and analyze the Pancasila and citizenship education model implemented at Mercu Buana University, Yogyakarta. This study will focus on the approach method in the learning process of Pancasila and Citizenship Education developed by lecturers of the General Compulsory Course (MKWU) at Mercu Buana University, Yogyakarta. This research method uses a qualitative method approach. The source of this research data was obtained from the learning activities of the 2019/2020 semester academic year. Analysis of the data used in the study using inductive and data reduction. The result can be seen that the learning process of Pancasila and Citizenship Education which is carried out using elearning media consists of 5 (five) elements in each meeting, namely: (1) lecture slides in the form of PowerPoint, (2) modules containing more complete narrative material, (3) video explanations by lecturers, (4) discussion forums, and (5) quizzes and / or weekly assignments so as to encourage students to understand to have critical, creative, and active powers and to think analytically and comprehensively.
Metode Pancasila dalam Menangkal Radikalisme Hastangka Hastangka; Muhammad Ma'ruf
Jurnal Kewarganegaraan Vol 18, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Department of Pancasila and Civic Education, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.564 KB) | DOI: 10.24114/jk.v18i2.23538

Abstract

AbstractThe rise of the Takfirism phenomenon in society indicates a threatening condition which potentially causes the disintegration of Pancasila. Pancasila as a core value and the basis of national ideology has not been effectively solved the issue of the rise of Takfirism in society. Internal and external factors play an important role in the process of spreading ideas of Takfirism which triggers the emergence of radicalism that eventually leads to acts of terrorism and separatism. The process of searching and finding the right method to build Pancasila as the standard criteria and the validity of values is important to be discussed in the studies and research of Pancasila. This study will explore and describe Pancasila as a method in countering radicalism which is rooted in Takfirism. The method used in this study is a critical study method approach and social phenomenology. The data in this research were obtained through news articles, research reports, study results, scientific journals, and books related to the topic of this research. The result of this research indicates that the Pancasila method as an effort to counter radicalism is very crucial and urgently needed by the state and society in general. Pancasila as a value system and a state system needs to be strengthened by the establishment of the standard criteria and the validity of values that are trustworthy and acknowledged by all social classes.------AbstrakFenomena berkembangnya paham takfirisme yang berada di lingkungan masyarakat telah menunjukkan kondisi yang rawan dan berpotensi pada disintegrasi Pancasila. Pancasila sebagai sumber nilai dan dasar negara belum dapat berperan secara maksimal dalam menangani persoalan maraknya paham takfirisme di kalangan masyarakat. Faktor internal dan eksternal memiliki peran penting dalam proses berkembangnya paham takfirisme yang melahirkan gerakan dan paham radikalisme yang mengarah pada tindakan terorisme dan perpecahan di masyarakat. Proses pencarian dan penemuan metode yang tepat untuk menjadikan Pancasila sebagai standar kriteria dan validitas nilai menjadi penting untuk dideskripsikan dalam kajian dan penelitian tentang kepancasilaan. Studi ini akan mengeksplorasi dan mendeskripsikan tentang Pancasila menjadi metode dalam menangkal paham radikalisme yang berakar dari paham takfirisme. Metode dalam kajian ini menggunakan pendekatan metode kajian kritis dan fenomenologi sosial. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berita, laporan penelitian, hasil kajian, jurnal ilmiah, dan buku yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode Pancasila sebagai upaya untuk menangkal radikalisme menjadi sangat penting dan dibutuhkan bagi negara dan masyarakat. Pancasila sebagai sistem nilai dan sistem negara perlu diperkuat dengan pembentukan standar kriteria dan validitas nilai yang dapat dipercaya dan diakui oleh seluruh lapisan masyarakat.
Model Pengembangan Pendidikan Pancasila untuk bidang Ilmu Hubungan Internasional hastangka hastangka; Muhammad Farid
Jurnal Pendidikan Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.143 KB) | DOI: 10.36232/pendidikan.v9i2.757

Abstract

Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah wajib umum yang menjadi bagian penting dalam proses pendidikan di perguruan tinggi. Sebagai mata kuliah wajib umum, pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa untuk memiliki dasar dasar nilai berbangsa dan bernegara, pengetahuan tentang sistem nilai hidup berbangsa dan bernegara, serta orientasi dan wawasan untuk menjadi bangsa Indonesia yang berjati diri Pancasila. Mata kuliah Pancasila diberikan kepada seluruh mahasiswa lintas disiplin atau bidang ilmu. Persoalan yang sering muncul, mata kuliah Pancasila terkadang belum kontekstual dan relevan dalam bidang ilmu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan menganalisis model pengembangan mata kuliah pendidikan Pancasila di bidang ilmu hubungan Internasional. Metode penelitian ini merupakan kajian literatur dan studi empirik model pengembangan pendidikan Pancasila pada bidang ilmu Hubungan Internasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran pendidikan Pancasila pada bidang ilmu hubungan internasional dapat dilakukan dengan menghubungkan materi Pancasila dengan isu isu strategis internasional melalui metode interaktif, dialog dan studi kasus. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa materi pendidikan Pancasila menjadi sangat relevan dan kontekstual dalam bidang ilmu hubungan internasional.
KONTEKSTUALISASI PEMBELAJARAN FILSAFAT ILMU PADA PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA hastangka Hastangka
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v4i1.31888

Abstract

Filsafat Ilmu merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diselenggarakan untuk program studi magister Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Pada dasarnya, Filsafat Ilmu menjadi salah satu bagian penting pembelajaran untuk mahasiswa semester pertama pada jenjang  strata 1 dan strata 2 di perguruan tinggi sebagai fondasi untuk mengenal, memahami, dan mendalami tentang bidang ilmu tertentu yang dipelajari. Filsafat Ilmu sebagai salah satu cabang filsafat khusus memiliki fungsi dan peran untuk menjadi dasar berpijak dalam  memberikan kerangka ontologis, epistemologis, dan aksiologis atas ilmu yang ada dan berkembang dewasa ini. Filsafat Ilmu diajarkan pada jenjang pendidikan Strata 2 sebagai upaya untuk memberikan kerangka berpikir untuk mengembangkan dan mendalami disiplin ilmu yang lebih spesifik dan mendalam. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk penelitian tindakan kelas yang akan mendeskripsikan tentang proses pembelajaran Filsafat Ilmu pada Program Magister Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada periode tahun 2020 sampai dengan 2021. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memberikan orientasi dan pengenalan model pembelajaran Filsafat Ilmu pada program Strata 2 di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Kontekstualisasi pembelajaran Filsafat Ilmu untuk bidang disiplin ilmu di luar Filsafat menjadi penting. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber data dari buku, jurnal ilmiah, dan hasil wawancara kepada mahasiswa. Analisis data ini menggunakan analisis kritis, analisis induktif-deduktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kontekstualisasi pembelajaran Filsafat Ilmu pada program Magister Psikologi dilakukan melalui pendekatan inovatif dan kreatif.  
Arah dan Orientasi Filsafat Ilmu di Indonesia Hastangka Hastangka; Heri Santoso
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2021)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v4i3.38407

Abstract

Filsafat Ilmu merupakan salah satu cabang khusus dari Filsafat yang memiliki kedudukan dan posisi yang strategis dalam membangun paradigma ilmu di Indonesia. Penelitian ini akan mengkaji dan mendeskripsikan tentang kedudukan dan posisi Filsafat dalam paradigma keilmuan yang berkembang. Beberapa hal yang dibahas dalam penelitian ini adalah berikut ini. Pertama, kedudukan dan posisi Filsafat Ilmu sebagai paradigma di Indonesia. Kedua, perkembangan dan pengajaran Filsafat Ilmu dalam perkuliahan mata kuliah Filsafat Ilmu di Indonesia, secara khusus perkembangan buku teks yang ada. Ketiga, orientasi Filsafat Ilmu sebagai disiplin ilmu dari Filsafat yang berkembang di Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang orientasi dan perkembangan Filsafat Ilmu di Indonesia dari aspek paradigma ilmu dan sejarah pemikirannya melalui kajian teks dan buku yang diterbitkan di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menganalisis sumber atau data dari buku teks, jurnal ilmiah, dokumen, silabus, dan bahan ajar dalam perkuliahan Filsafat Ilmu. Analisis yang digunakan adalah interpretasi, heuristik, dan refleksi filosofis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Filsafat Ilmu dikembangkan dan diajarkan mengacu pada paradigma Filsafat Ilmu yang berkembang di barat. Struktur yang dibangun dalam mengembangkan Filsafat Ilmu muncul dari kajian Filsafat mulai dari pengetahuan dasar tentang Filsafat sampai pada hakikat ilmu. Orientasi Flsafat Ilmu sebagai disiplin ilmu dari Filsafat yang dikembangkan di Indonesia dari berbagai literatur yang berkembang masih didominasi pada orientasi Filsafat barat.
PENDIDIKAN MASYARAKAT BERBASIS WAWASAN KEBANGSAAN: UPAYA PENANAMAN NILAI-NILAI EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT DI KAMPUNG PANCASILA Hastangka Hastangka; Novia Sinta Rochwidowati; Annas Fitria Sa’adah
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v6i1.2015

Abstract

Masyarakat menjadi bagian penting dalam proses pembentukan karakter dan nilai nilai pembangunan yang berkelanjutan. Masyarakat menjadi pusat dinamika kehidupan. Berbagai persoalan yang terjadi mulai dari masalah lingkungan, masalah lunturnya budaya dan kearifan bangsa, dan persoalan kesenjangan ekonomi terjadi pada level masyarakat. Persoalan yang mendasar yang dihadapi masyarakat saat ini ialah persoalan yang secara umum menyangkut kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Ketiga persoalan ini menjadi perhatian dari seluruh Negara untuk dapat dicarikan solusi yang memadai bagaimana masyarakat dapat berdaya dan memiliki kemampuan untuk menjawab persoalan pembangunan sosial tersebut. Kajian ini memfokuskan pada kampung Pancasila karena kampung ini memiliki persoalan identitas, jati diri, dan pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan dari kajian ini ialah untuk mendeskripsikan tentang bagaimana pola pendidikan masyarakat dalam menanamkan nilai nilai education for sustainable Development dan bagaimana profil modal sosial yang dimiliki masyarakat terkait wawasan kebangsaan. Studi ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Kampung Pancasila, Gowongan Kidul, Kota Yogyakarta pada tahun 2021. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan pendekatan mix methods, kerangka konseptual yang digunakan menggunakan kerangka konseptual filsafat pendidikan kemasyarakatan. Data diperoleh melalui observasi, survei, kajian teoritis atas sumber bacaan dari jurnal, buku, wawancara, dan FGD. Analisis yang digunakan menggunakan pendekatan analisis interpretasi dan fenomenologi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pendidikan masyarakat menjadi upaya penting untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan. Keberhasilan program pembangunan yang berkelanjutan juga perlu didukung modal sosial yang memadai dan peran tokoh masyarakat sebagai penggerak anggota yang lain.
SEKOLAH MERDEKA: MODEL PENDIDIKAN BERWAWASAN PANCASILA DAN KEBANGSAAN Hastangka Hastangka; Sumiyar Mahanani
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 7 No. 1 (2021): Vol. 7 No. 1 Januari 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v7n1.p56-61

Abstract

ABSTRACTThis study aims to identify and describe the concept of the Merdeka School as a model of education with a national insight and Pancasila. Merdeka School is one of the Community Learning Activity Centers (PKBM) which was established in Yogyakarta in 2020. The existence of this Merdeka School is present in the midst of non-formal and formal education problems that are not in favor of the values of national insight and Pancasila. In addition, the basic idea of the establishment of an independent school saw the current conditions of the school which were not in favor of the needs of students. This type of research is a qualitative research. This study was used to analyze and describe the concepts and policies of the Merdeka School in Yogyakarta. The location of this research was conducted at the Merdeka School in the period from September to December 2020. Sources of research data were obtained through observation and interviews with resource persons. Other data were obtained from documents on independent schools and the results of previous research on school policy. The analysis used in this research uses heuristic analysis. The results of this study indicate that the philosophy and vision and mission of an independent school reflect the direction and orientation of an independent school that builds an atmosphere and principles of national insight and Pancasila principlesKeywords: Independent School, Pancasila, Education, National Insight ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep Sekolah Merdeka sebagai model pendidikan berwawasan kebangsaan dan Pancasila. Sekolah Merdeka merupakan salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 2020. Keberadaan Sekolah Merdeka ini hadir ditengah-tengah persoalan pendidikan non formal dan formal yang kurang berpihak pada nilai nilai wawasan kebangsaan dan Pancasila. Selain itu, gagasan dasar berdirinya sekolah merdeka melihat kondisi sekolah saat ini yang kurang berpihak pada kebutuhan siswa atau peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan konsep dan kebijakan Sekolah Merdeka di Yogyakarta. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Merdeka pada periode bulan September sampai dengan Desember 2020. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan narasumber. Data lain diperoleh dari dokumen tentang sekolah merdeka dan hasil penelitian sebelumnya tentang kebijakan sekolah. Analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan analisis heuristik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa filosofi dan visi misi sekolah merdeka mencerminkan arah dan orientasi sekolah merdeka yang membangun suasana dan prinsip prinsip wawasan kebangsaan dan Pancasila.Kata Kunci: Sekolah Merdeka, Pancasila, Pendidikan, Wawasan Kebangsaan
Analisis Pedagogi Kritis Dan Asas Kepastian Hukum Atas Surat Edaran Gubernur DIY Nomor 29/SE/V/2021 Tentang Memperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Hani Subagio; Hastangka Hastangka; Danang Prasetyo
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v6i2.2367

Abstract

This research analyzes the principle of legal certainty on the Circular Letter of Yogyakarta Special Region (DIY) Governor Number 29/SE/V/2021 about playing the Indonesia Raya national anthem. Since the issuance of the letter, there have been polemics about the content of the Circular Letter of DIY Governor which are considered to have the potential to be materially and immaterially detrimental if it is going to be implemented. Other polemics arise about the urgency and the content material substance in the Circular Letter of DIY Governor which are potentially contradicting other laws. Even though the Circular Letter is a product of policy, not a product of law, it is juridically impacting institutions under the policymaker. The method used of this research is the normative law research approach. The primary data are the Circular Letter of DIY Governor Number 29/SE/V/2021, Law Number 24/2009 about the national flag, language, symbol, and anthem. Meanwhile, the secondary data are books and research result that are relevant to the topic. The data analysis is conducted by using positive law content and structural analysis. The result of the research shows that the Circular Letter of DIY governor has content material that has the potential to be inconsistent with the content material of article 59 UU Number 24/2009. In addition, the format of the letter does not meet the prevailing terms. In general, the content material of the Circular Letter of DIY Governor may occur of legal uncertainty in the implementation. In addition, in the perspective of critical pedagogy, forcing a national education together with community activities will lead to resistance and apathy.