Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kualitas Hidup pada Anak dengan Kanker Ikeu Nurhidayah; Sri Hendrawati; Henny S. Mediani; Fanny Adistie
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 1 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.46 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i1.136

Abstract

Kanker anak merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan dan perawatan berkelanjutan. Pengobatan kemoterapi yang berkelanjutan pada anak dengan kanker, selain memiliki efek terapeutik juga menyebabkan berbagai efek samping. Hal ini dapat berdampak terhadap kualitas hidup anak, meliputi fungsi fisik, emosi, sosial, psikologis, sekolah, dan kognitif. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kualitas hidup pada anak dengan kanker. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Sampel penelitian kuantitatif dengan 60 responden. Kualitas hidup pada anak diukur dengan menggunakan instrumen PedsQoL Generic 4.0 dan PedsQoL Cancer Module 3.0. Analisis data dilakukan menggunakan nilai mean. Penelitian kualitatif menggunakan 10 partisipan dan pengumpulan data dengan pedoman wawancara. Analisis data menerapkan teknik analysis interactive model dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hasil penelitian menunjukkan 32 orang (53,3%) anak kanker memiliki kualitas hidup buruk, dengan nilai terendah pada fungsi sekolah dan kekhawatiran anak dalam menghadapi pengobatan dan penyakit.Kualitas hidup yang buruk ini berpengaruh terhadap fungsi fisik, emosi, sosial, psikologis, sekolah, dan kognitif sehingga tumbuh kembang anakpun terganggu. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pada anak dengan menyediakan kesempatan bagi anak untuk tetap belajar dan saling berinteraksi dan dukungan dari perawat.Kata kunci: Anak, kanker, kualitas hidup. Quality of Life of Children Living with CancerAbstractCancer in children is an illness that needs continuous medication and treatment so that it has to be managed with high quality care. Continuous chemotherapy treatment in children with cancer, besides giving therapeutic effect, it also causes various side effects. These side effects could have negative effect for quality of life of the children, including physical, emotional, social, psychological, school, and cognitive functions. The aim of this study was to identify quality of life of children living with cancer. This study used mixed method design with sequential explanatory strategy. The quantitative study recruited 60 samples of children living with cancer. The quality of life of the children was measured using PedsQol Generic 4.0 and PedsQoL Cancer Module 3.0. Data were analyzed using mean score. The qualitative study recruited 10 participants and the data were collected using semi-structured interview. Qualitative data analysis used interactive analysis model which consisted data collection, data reduction, data presentation, and conclusion phases. Both of the studies were conducted at Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung. The results showed that based on PedsQol Generic 4.0, most of the children (53.3%) has low quality of life, with the school function as the lowest score. Based on PedQoL Cancer Module 3.0, most of children (61.7%) also has low quality of life, particularly in children’s worriedness aspect when dealing with treatment and their illness which has lowest score. This low quality of life would have negative impact towards children’s physical, emotional, social, psychological, school and cognitive function, so that it disturbed the children’s growth and development. One of efforts that can be done is to provide opportunities for children to continue studying and interaction in hospital, as well as an additional schedule for psychology therapies to help children overcome the negative emotion during their treatment.Keywords: Cancer, children, quality of life.
Menyusun Protokol Penelitian dengan Pendekatan SETPRO: Scoping Review Restuning Widiasih; Raini Diah Susanti; Citra Windani Mambang Sari; Sri Hendrawati
Journal of Nursing Care Vol 3, No 3 (2020): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v3i3.28831

Abstract

Penelitian yang berkualitas diawali dengan pembuatan protokol yang terperinci, jelas, dan lengkap. Namun panduan penulisan protokol penelitian yang bersifat komprehensif dan terperinci yang dapat memandu peneliti dalam menulis protokol masih terbatas. Tujuan penelitian ini mendesiminasikan berbagai protokol penelitian dari berbagai sumber yang valid dan merekomendasikan komponen dan langkah penulisan protokol penelitian berdasarkan hasil analisis dan integrasi artikel yang telah dipublikasikan. Peneliti mengaplikasikan pendekatan scoping review dengan enam tahapan utama yaitu identifikasi masalah, mengidentifikasi sumber literatur, seleksi literatur, pemetaan dan mengumpulkan literatur, menyusun dan melaporkan hasil, dan konsultasi kepada pihak kompeten. Seleksi literatur menggunakan pendekatan PRISMA dengan menganalisis lima artikel tentang protokol penelitian. Hasil analisis menunjukkan rincian komponen dan tahapan penulisan protokol berbeda-beda, namun pada intinya terdiri atas komponen berikut; tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, tahap pelaporan dan publikasi. Berdasarkan hasil analisis, peneliti merekomendasikan sistematika penulisan protokol penelitian dengan Pendekatan SETPRO sebagai hasil analisis dan integrasi tahapan penulisan protokol sebelumnya. Pendekatan SETPRO merupakan pendekatan komprehensif dalam penulisan protokol penelitian, terdiri dari 16 komponen yang mencakup semua aspek penelitian. Melalui pendekatan SETPRO ini diharapkan protokol penelitian yang dibuat akan semakin berkualitas
Tingkat Kecanduan Media Sosial pada Remaja Rizki Aprilia; Aat Sriati; Sri Hendrawati
Journal of Nursing Care Vol 3, No 1 (2020): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.85 KB) | DOI: 10.24198/jnc.v3i1.26928

Abstract

Aktivitas penggunaan media sosial di Indonesia didominasi oleh kalangan remaja. Media sosial memberikan dampak negatif pada remaja, salah satunya adalah kecanduan. Hal tersebut dikarenakan dapat mengganggu berbagai kegiatan, diantaranya belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecanduan media sosial pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi SMAS Plus Al-Falah kelas X, XI dan XII yang tinggal bersama orang tua sejumlah 72 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen yang dibuat oleh Sahin (2018) dan dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja atau sebanyak 51,4% mengalami kecanduan media sosial tingkat rendah, sedangkan hampir setengah dari remaja atau sebanyak 48,6% mengalami kecanduan media sosial tingkat tinggi. Kecanduan media sosial pada remaja penting untuk segera diatasi agar tidak semakin mengalami peningkatan. Oleh karena itu, disarankan bagi pihak sekolah untuk bekerjasama dengan perawat jiwa terkait pencegahan pada kecanduan media sosial yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai penggunaan media sosial yang baik dan dampak negatif kecanduan media sosial. Sedangkan, penanganan yang dapat dilakukan bagi remaja yang mengalami kecanduan media sosial tingkat tinggi yaitu dengan memberikan terapi CBT pada remaja.
Tingkat Perkembangan Balita Usia 1 Bulan – 6 Tahun Di Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut Ikeu Nurhidayah; Henny Suzana Mediani; Sri Hendrawati
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.152 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v4i1.98

Abstract

ABSTRAK Angka penyimpangan perkembangan pada anak saat ini semakin meningkat. Faktor yang penting untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan adalah skrining perkembangan. Sejauh ini beberapa literatur lebih banyak membahas perkembangan pada anak di daerah perkotaan, dan sedikit sekali hasil penelitian yang memaparkan  perkembangan pada anak di daerah pedesaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perkembangan anak usia 1 bulan – 6 tahun dalam aspek perkembangan personal sosial, adaptif motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, didapatkan 130 responden. Tingkat perkembangan diukur menggunakan Denver Development Screening Test II (DDST II). Analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengalami perkembangan normal, yaitu usia 1-12 bulan 74% normal, usia >1-3 tahun 64% normal, dan usia >3-6 tahun 65% normal. Sedangkan berdasarkan empat aspek perkembangan didapatkan data bahwa persentase terbesar suspect (dicurigai adanya gangguan) terdapat pada aspek perkembangan personal sosial dialami anak usia >3-6 tahun, presentase suspect perkembangan adaptif-motorik halus terbesar dialami anak usia >3-6 tahun, presentase suspect perkembangan bahasa terbesar dialami anak usia >3-6 tahun, dan presentase suspect perkembangan motorik kasar terbesar dialami anak usia >1-3 tahun. Suspect (dicurigai adanya gangguan) pada tiap aspek perkembangan dipengaruhi oleh berbagai hal, yang paling berperan diantaranya adalah stimulasi. Sehingga gambaran perkembangan saat ini mungkin akan berbeda dengan gambaran perkembangan di masa yang akan datang, apabila anak dilakukan stimulasi. Peneliti merekomendasikan agar perawat meningkatkan diseminasi informasi mengenai stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan pada anak. ABSTRACT Developmental disorders in children is increasing. One of the factors that are important to detect developmental disorders are developmental screening. However, literature mainly discussed on child development in urban areas, and very little research that explained the development of children in rural areas. The aim of this study was to describe children developmental level age 1 month until 6 years in rural areas. The sub variabel that are studied personal social aspect, fine motor-adaftive, language, and gross motor development. The childen development screening can use Denver Development Screening Test II (DDST II), in which categories as normal and suspect. This study conducted in District of Cibiuk, Garut Residence. There were 130 respondent was taken with purposive sampling techique in this study. Design of this study was descriptive. Child development was measured by Denver Developmental Screening Test II. Data analysis was used distribution of frequency. This result of this study showed that most children had normal development level, there were 74% in children age 1-12 month, 64% in children 1-3 years old, and 65% in children >3-6 years old. Based on the developmental aspect, the result showed that the higher precentage of suspect on the personal sosial aspect were in children age >3-6 years old, higher precentage of suspect of the fine motor-adaftive aspect were in children age >3-6 years old, higher precentage of suspect of language aspect were in children age >3-6 years old, and higher precentage of suspect of the gross motor aspect were in children age >1-3 years old. The suspect in  developmental children were influenced by various factor, such as stimulation. Researcher recommend that nurses need to intensified dissemination of information about stimulation in children to optimize growth developmental in children.
Edukasi kepada Kader Kesehatan tentang Penatalaksanaan Nyeri pada Bayi dan Anak Siti Yuyun Rahayu Fitri; Windy Rakhmawati; Tuti Pahria; Sri Hendrawati
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i2.35648

Abstract

Kabupaten Pangandaran merupkan wilayah pemekaran dari Kabupaten Ciamis yang diresmikan berdasarkan undang-undang nomor 21 tahun 2012. Berbagai upaya telah dan tengah dilakukan untuk mencapai kemajuan sesuai misi, visi, dan tujuan Kabupaten Pangandaran. Pengabdian pada masyarakat yang dapat dilakukan sebagai landasan untuk pengembangan suatu daerah yang berkelanjutan dapat diarahkan pada upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat yang dilakukan sejak dini. Kualitas hidup pada masa anak akan mempengaruhi masa selanjutnya. Hal yang jarang diperhatikan oleh masyarakat adalah adanya nyeri pada masa bayi baru lahir sehingga penatalaksanaan untuk mengatasi atau menurunkan nyeri pada masa itu jarang dilakukan, padahal nyeri pada masa bayi jika tidak ditangani dapat memberikan dampak yang merugikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat mempengaruhi kualitas hidup individu. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberi edukasi pada masyarakat tentang penatalaksanaan nyeri pada bayi dan anak. Metoda yang digunakan adalah analisis situasi dan ceramah interaktif kepada kader kesehatan di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Evaluasi kegiatan menggunakan analisis pretes dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pada tahap kajian situasi masyarakat belum merasa yakin bayi baru lahir dapat merasakan nyeri. Setelah edukasi terdapat peningkatan pemahaman yang ditunjukkan dengan peningkatan poin sebesar 21,13 dimana rata-rata nilai pretest sebesar 65,48 ± 23,96 dan posttest 86,61± 18,10. Kata kunci: Anak, bayi, Desa Cintaratu, nyeri.
EDUCATIONAL MEDIA TO INCREASE MOTHER’S KNOWLEDGE OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING: A LITERATURE REVIEW Gina Nurul Azmi; Lilis Mamuroh; Sri Hendrawati
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 5, No 3 (2022): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v5i3.231

Abstract

Currently, the coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia has not reached the target. One of the reasons is the lack of information (transfer of knowledge) by health workers about exclusive breastfeeding for pregnant women, breastfeeding mothers, and their families. One of the reasons is the lack of use of the media by officers when providing counseling. Each officer should be able to choose the right method so that all the information provided can be controlled by the mother and her family. This research will examine the success of counseling through the right media to help increase the knowledge of mothers about exclusive breastfeeding. This study uses a literature study method with a narrative review approach. The databases used are Google Scholar and PubMed with the keywords media education, health education, counseling, knowledge, pregnant mother, breastfeeding mother, exclusive breastfeeding, six months breastfeeding. The inclusion criteria consisted of original research, full text articles, 2015-2020 article published years, samples of breastfeeding mothers and pregnant women, educational articles or counseling or health education about exclusive breastfeeding, and 11 articles that met the inclusion. Literature studies show that the effective use of printed media can increase knowledge about exclusive breastfeeding, namely leaflets, posters, flipcharts and booklets. While electronic media that can be used include audiovisual media, power point shows, animation, films and websites. Thus, the most effective media used is a combination of print media and electronic media. The distribution of printed media in the form of booklets after counseling using electronic media (audiovisual) is intended so that respondents can remember things that have been discussed during the counseling. For health workers, it is advisable to first consider the media that will be used in providing education or counseling or health promotion regarding exclusive breastfeeding.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN TUBERKULOSIS DI RSUD BANDUNG KIWARI: Knowledge and Attitude Among Parents of Children with Tuberculosis in RSUD Bandung Kiwari Ilham Taufik Nurilhami; Windy Rakhmawati,; Nenden Nur Asriyani Maryam; Sri Hendrawati
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i2.1442

Abstract

Pendahuluan: Pengetahuan dan sikap merupakan faktor internal yang dapat membentuk perilaku pencarian kesehatan. Pengetahuan dan sikap yang buruk terkait Tuberkulosis (TB) anak beresiko untuk mengalami keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan dan sikap orang tua yang memiliki anak dengan Tuberkulosis di RSUD Bandung Kiwari. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu cross-sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan total sampel yang digunakan sebanyak 52 orang. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 51,92% orang tua memiliki pengetahuan yang baik. Frekuensi tertinggi berada pada subvariabel pengetahuan tentang pengobatan TB yaitu sebesar 100% (52 responden), sedangkan frekuensi terendah yaitu sebesar 53,85% (28 responden) pada subvariabel pengetahuan tentang penyebab, tanda dan gejala TB anak. Hampir semua orang tua menilai bahwa penyakit Tb anak adalah penyakit yang sangat serius (92,31%), anak mereka berpotensi untuk terinfeksi TB (94,23%). Hampir semua orang tua akan berbicara terkait TB anak kepada dokter dan tenaga kesehatan lain (96,15%). Hampir semua reaksi orang tua saat anaknya terkena TB adalah terkejut (67,31%) dan takut (44,23%). Kesimpulan: Lebih dari setengah orang tua memiliki pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terkait TB anak. Oleh karena itu, perawat disarankan untuk mempertahankan dan meningkatkannya dengan edukasi kesehatan yang sesuai agar semua orang tua yang memiliki anak dengan Tuberkulosis memiliki pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terkait TB anak.